CirebonShare.com – Cirebon, 6 November 2025 – Aksi begal motor di Cirebon kembali mengganggu rasa aman masyarakat. Seorang pemuda berinisial PM (24) dari Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, kehilangan sepeda motor saat melintas di depan Perumahan Trusmi Land Dawuan, Desa Dawuan, Kecamatan Tengah Tani. Insiden itu terjadi pada Jumat dinihari, 31 Oktober 2025, sekitar pukul 03.40 WIB.
PM berkendara sendirian dari arah Desa Megu, Kecamatan Plered, menuju rumahnya di Weru. Perjalanan berlangsung lancar hingga tiba di kawasan Trusmi Land. Dua pria tak dikenal mendekatinya menggunakan sepeda motor berwarna gelap. Kedua orang itu berboncengan dengan kecepatan tinggi dan mulai memepet motor korban.
Salah satu dari mereka menendang motor PM hingga oleng. PM kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke sisi kiri jalan. Saat ia mencoba berdiri, salah satu pelaku mengacungkan pedang ke arahnya. Ancaman itu membuat PM ketakutan. Ia segera berlari ke arah perumahan untuk meminta pertolongan. Pelaku yang melihat korban berlari langsung membawa kabur motor Honda Beat milik PM dengan nomor polisi E 4046 DU. Mereka melarikan diri ke arah Desa Wanakaya.
Kronologi Lengkap di Lokasi Kejadian
PM menceritakan peristiwa itu dengan raut wajah cemas. Ia masih mengingat jelas kejadian dinihari tersebut. Menurutnya, kondisi jalan di depan Perumahan Trusmi Land tampak sepi dan hanya beberapa lampu jalan yang menyala. Saat ia melintas, tiba-tiba muncul dua orang dari arah belakang. Mereka mengendarai motor tanpa plat nomor yang terlihat jelas.
“Saya dipepet dan ditendang sampai jatuh. Pelaku langsung mengacungkan pedang. Saya lari ke arah perumahan sambil teriak minta tolong. Mereka langsung kabur bawa motor saya,” kata PM.
PM mengalami luka di kedua lutut karena terjatuh. Warga sekitar mendengar teriakannya dan segera keluar dari rumah. Beberapa orang menolong korban yang tampak panik. Setelah memastikan PM aman, warga menghubungi Polsek Kedawung. Polisi datang beberapa menit kemudian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
Petugas menemukan bekas gesekan ban dan jejak langkah di sekitar lokasi. Mereka juga memeriksa rekaman CCTV milik warga yang terpasang tidak jauh dari gerbang perumahan. Dari hasil awal, terekam dua orang menggunakan sepeda motor matic berwarna hitam melaju cepat sekitar waktu kejadian.
Langkah Cepat Polisi Menangani Kasus
Kapolsek Kedawung, AKP Sutarno, memimpin langsung pemeriksaan di lokasi. Ia menyatakan bahwa polisi fokus memburu pelaku dengan mengumpulkan setiap bukti yang relevan.
“Kami sudah memeriksa korban dan saksi. Kami juga memeriksa CCTV di area sekitar Trusmi Land. Tim sedang melacak ciri-ciri pelaku berdasarkan hasil rekaman,” ujar AKP Sutarno.
Unit Reskrim Polsek Kedawung bekerja sama dengan Polres Cirebon Kota. Mereka menggelar patroli gabungan di jalur Tengah Tani–Plered–Weru. Polisi juga memeriksa laporan lain yang memiliki pola serupa. Beberapa warga di Kecamatan Tengah Tani mengaku pernah melihat dua pria berboncengan yang bertingkah mencurigakan pada malam sebelumnya.
Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Dwi Handoko, menegaskan komitmen pihaknya untuk mengungkap kasus ini secepat mungkin.
“Kami tidak memberi ruang bagi pelaku kejahatan jalanan. Tim bergerak siang dan malam. Kami percaya kasus ini segera terungkap,” tegas Dwi.
Warga Dawuan Merasa Cemas dan Waspada
Masyarakat Desa Dawuan kini lebih berhati-hati. Banyak warga memilih tidak keluar malam jika tidak mendesak. Sumarno (45), warga RT 02 RW 03, mengatakan bahwa jalan menuju Trusmi Land sering tampak gelap dan sepi.
“Beberapa lampu jalan mati. Jalur itu seharusnya terang karena banyak warga lewat saat malam. Kami berharap pemerintah desa segera memperbaiki penerangan,” ujar Sumarno.
Warga lain, Rina (29), mengaku takut ketika harus pulang malam dari tempat kerjanya di daerah Kedawung. Ia sering melintas di jalur itu karena jarak lebih dekat menuju rumahnya di Weru. Setelah kejadian ini, ia lebih memilih memutar jalur yang lebih jauh namun lebih ramai.
“Lebih baik sedikit lama tapi aman. Sekarang banyak yang takut kalau lewat situ sendirian,” kata Rina.
Ketakutan warga meningkat karena beberapa kali terjadi kasus pencurian kendaraan di sekitar wilayah Tengah Tani. Peristiwa pembegalan yang menimpa PM menambah kekhawatiran masyarakat.
Upaya Peningkatan Keamanan di Tengah Tani
Pihak kepolisian bersama perangkat desa segera menggelar rapat koordinasi untuk memperkuat keamanan lingkungan. Kepala Desa Dawuan, H. Mulyana, menyampaikan bahwa pihaknya akan menambah titik lampu jalan dan mengaktifkan kembali ronda malam.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Polsek Kedawung. Kami sepakat menambah lampu di area gelap dan memperkuat sistem siskamling. Warga juga akan ronda setiap malam,” ungkap H. Mulyana.
Langkah ini mendapat dukungan dari warga. Karang Taruna dan kelompok pemuda ikut membantu patroli malam bersama petugas Babinkamtibmas. Mereka mengatur jadwal bergiliran agar tidak ada titik yang terabaikan.
Rafi (27), ketua Karang Taruna Desa Dawuan, menilai kegiatan ronda sangat efektif untuk mencegah kejahatan.
“Kami turun langsung setiap malam. Warga merasa lebih tenang ketika ada yang berjaga. Kami ingin situasi kembali aman,” ujarnya.
Kondisi Keamanan Jalan Raya di Cirebon
Kawasan Kabupaten Cirebon memiliki banyak jalur penghubung antar kecamatan yang sepi pada malam hari. Jalur Megu–Tengah Tani–Weru termasuk rute penting yang sering dilalui pekerja dan pedagang. Namun, minimnya penerangan dan patroli menjadikan jalur tersebut rawan tindak kejahatan.
Polres Cirebon Kota mencatat beberapa laporan pencurian motor dan pembegalan selama tiga bulan terakhir. Meskipun sebagian besar kasus berhasil dicegah, masyarakat tetap merasa waspada. Polisi menempatkan beberapa tim patroli malam di titik strategis seperti Jalan Pahlawan, Jalan Fatahillah, dan jalur menuju Trusmi.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Ahmad Syamsul Bahri, menegaskan bahwa jajarannya terus berupaya menjaga keamanan wilayah.
“Kami menugaskan anggota di lapangan untuk berpatroli rutin. Kami juga mengimbau masyarakat agar melapor cepat setiap kali melihat aktivitas mencurigakan,” jelasnya.
Selain patroli, kepolisian juga mengadakan sosialisasi keamanan di sekolah, kampus, dan kelompok masyarakat. Program ini bertujuan menanamkan kesadaran warga terhadap pentingnya kewaspadaan di jalan.
Peran Masyarakat dalam Mencegah Kejahatan Jalanan
Kepolisian tidak dapat bekerja sendiri. Keterlibatan masyarakat menjadi faktor penting dalam menjaga ketertiban. Warga di beberapa wilayah mulai mengaktifkan kembali pos ronda yang sempat berhenti sejak pandemi.
Di Desa Dawuan, beberapa pos sudah beroperasi setiap malam. Kelompok pemuda berpatroli menggunakan senter dan alat komunikasi sederhana. Mereka melapor ke Babinkamtibmas setiap kali menemukan situasi mencurigakan.
Tokoh masyarakat, H. Sudirman (56), menilai bahwa semangat gotong royong menjadi kunci keamanan.
“Kalau warga kompak, pelaku kejahatan sulit beraksi. Kami harus saling menjaga, bukan hanya mengandalkan polisi,” ujarnya.
Pemerintah desa juga mulai menyusun rencana untuk memasang kamera pengawas tambahan di titik strategis, terutama di jalan yang minim penerangan.
Langkah Pencegahan bagi Pengendara
Kasat Lantas Polres Cirebon Kota, AKP Rendi Wahyudi, mengimbau masyarakat untuk memprioritaskan keselamatan ketika berkendara pada malam hari. Ia membagikan beberapa tips penting untuk mencegah kejahatan jalanan:
- Hindari jalan sepi jika tidak mendesak. Pilih jalur utama yang terang dan ramai.
- Berkendara berkelompok bila memungkinkan, terutama bagi pekerja malam.
- Gunakan aplikasi berbagi lokasi agar keluarga dapat memantau posisi.
- Hindari berhenti mendadak di area gelap.
- Laporkan segera jika melihat kendaraan mencurigakan yang mengikuti.
“Kesadaran pengendara sangat membantu kami menjaga keamanan. Masyarakat berperan besar dalam menciptakan situasi kondusif,” ujar AKP Rendi.
Trauma Korban dan Harapan untuk Keadilan
PM masih memulihkan diri dari luka di lututnya. Meski luka fisik mulai sembuh, ia mengaku masih merasa cemas setiap kali mengingat kejadian itu. Ia berharap polisi dapat menangkap pelaku agar tidak ada korban lain.
“Saya ingin pelaku segera tertangkap. Semoga kejadian ini jadi yang terakhir,” tutur PM.
Keluarga PM memberikan dukungan moral agar ia tidak terus merasa takut. Mereka juga berterima kasih kepada warga Dawuan yang menolong PM saat kejadian.
Kesimpulan: Waspada, Bukan Panik
Kasus aksi begal motor di Cirebon mengingatkan semua pihak bahwa keamanan jalan raya membutuhkan kerja sama antara masyarakat dan aparat. Polisi terus mengejar pelaku, sementara warga memperkuat pengawasan lingkungan.
Kejahatan dapat muncul di waktu dan tempat yang tak terduga. Namun, kesiapsiagaan masyarakat dan penegakan hukum yang tegas akan menjaga rasa aman di wilayah Cirebon. Masyarakat dapat melaporkan setiap peristiwa mencurigakan melalui layanan darurat Polres Cirebon Kota agar tindakan cepat dapat dilakukan.
Dengan kesadaran kolektif, Cirebon dapat kembali menjadi kota yang aman dan nyaman bagi semua warganya.
BACA JUGA : Polresta Cirebon Selidiki Siswa Mual Menu MBG
BACA JUGA : Mayat di Kebun Durian Majalengka Ternyata Warga Cirebon


















