CirebonShare.com – Cirebon, 7 September 2025 – Anak Yatim Cirebon mengalami kisah memilukan di Desa Kemlaka Gede, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon. Seorang anak bernama Sarli (8) kini tengah menghadapi kondisi gagal tumbuh yang membuatnya tidak bisa berjalan dan berat badannya menurun drastis.
Sarli, yang sudah menjadi yatim piatu, kini tinggal bersama bibinya yang dengan penuh kasih mengasuh serta membesarkannya. Namun, perjalanan hidupnya berubah setelah kedua orang tua meninggal dunia dan dirinya mengalami sejumlah masalah kesehatan yang kompleks.
Kondisi tersebut mendapat perhatian langsung dari Bupati Cirebon, H Imron, dan juga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon. Pemerintah daerah berkomitmen hadir untuk memberikan dukungan serta solusi bagi keluarga Sarli agar ia bisa mendapatkan kembali harapan hidup yang lebih baik.
Kondisi Awal Sarli Sebelum Sakit
Pihak keluarga menuturkan bahwa Sarli pada awalnya merupakan anak yang ceria, sehat, dan bahkan sudah bisa berjalan serta bermain layaknya anak-anak sebayanya. Tidak ada tanda-tanda penyakit serius yang mengganggu pertumbuhan maupun aktivitas sehari-harinya.
“Tumbuh normal dan sudah bisa berjalan,” kata salah satu keluarga saat menerima kunjungan Bupati Imron di kediamannya.
Namun, keadaan berubah setelah suatu hari Sarli mengalami jatuh. Pasca kejadian itu, tubuhnya melemah, berat badan menurun, dan secara perlahan kehilangan kemampuan untuk berjalan. Kondisi ini membuat keluarga merasa cemas sekaligus kebingungan, terutama karena Sarli beberapa kali menolak untuk dibawa ke rumah sakit.
Latar Belakang Kesehatan Sejak Kelahiran
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes, sejak dalam kandungan Sarli sudah memiliki kondisi kesehatan yang perlu perhatian khusus.
“Ibunya mengalami hipertensi saat hamil. Setelah lahir, Sarli juga menghadapi masalah serius karena tidak memiliki anus, sehingga harus menjalani operasi,” jelas Eni.
Meski operasi berhasil dilakukan, perjalanan kesehatan Sarli tidak berhenti di situ. Dua kali mengalami jatuh membuat kondisi tubuhnya semakin lemah. Bahkan setelah empat kali dirawat di rumah sakit, kondisi Sarli tidak banyak mengalami perubahan.
Tantangan Perawatan dan Penolakan Medis
Keluarga sempat mencoba berbagai upaya pengobatan, baik medis maupun tradisional. Namun, penanganan tradisional justru memperparah kondisi tubuh Sarli.
“Karena itu kami hadir untuk memberikan bantuan, edukasi, sekaligus motivasi kepada keluarga agar kembali bersedia membawa Sarli berobat ke rumah sakit,” tegas Eni.
Ia menambahkan bahwa pemulihan Sarli membutuhkan proses panjang, kesabaran, serta dukungan penuh dari keluarga maupun pemerintah. Dengan penanganan medis yang tepat, peluang untuk kembali pulih tetap terbuka.
Kepedulian Pemerintah Kabupaten Cirebon
Bupati Cirebon, H Imron, menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam. Begitu kabar kondisi Sarli terdengar, pihaknya langsung menginstruksikan agar tim turun langsung memberikan pendampingan.
“Begitu mendengar kabar itu, kami dari pemerintah daerah langsung turun ke lapangan. Ini bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Imron.
Ia menambahkan, perhatian kepada masyarakat yang kurang mampu dan rentan adalah bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
Dukungan Sosial dan Gotong Royong Warga
Kisah Sarli mengundang perhatian masyarakat sekitar. Beberapa warga Desa Kemlaka Gede turut memberikan bantuan seadanya, baik berupa makanan bergizi, perhatian, maupun motivasi kepada keluarga yang merawatnya.
Gotong royong menjadi salah satu ciri khas masyarakat Cirebon, termasuk dalam menghadapi masalah kesehatan warganya. Perhatian tetangga, aparat desa, hingga tokoh masyarakat menjadi energi tambahan bagi keluarga Sarli dalam menjalani masa sulit.
Potret Masalah Kesehatan Anak di Daerah
Kasus yang dialami Sarli juga menjadi gambaran nyata bahwa masalah kesehatan anak di daerah masih perlu mendapat perhatian lebih. Faktor ekonomi, kurangnya pengetahuan keluarga mengenai kesehatan, serta keterbatasan akses pelayanan medis kerap menjadi hambatan utama.
Menurut data Dinkes, kasus stunting dan gagal tumbuh di Kabupaten Cirebon memang masih ditemukan, meski angka prevalensinya menurun berkat berbagai program pemerintah. Namun, masih ada anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus karena memiliki riwayat medis sejak lahir.
Harapan Pemulihan
Eni Suhaeni berharap, dengan dukungan pemerintah, keluarga, serta masyarakat, kondisi Sarli bisa berangsur membaik.
“Mudah-mudahan Sarli bisa sehat kembali, bisa berjalan, dan bermain seperti anak-anak lainnya,” kata Eni.
Keluarga pun mengaku siap kembali membuka diri untuk menjalani pengobatan medis dengan penuh kesabaran. Harapan besar kini terletak pada proses pemulihan yang meski panjang, namun tidak mustahil untuk ditempuh.
Refleksi: Anak Yatim Cirebon dan Hak atas Kesehatan
Kasus Sarli juga menjadi pengingat bagi semua pihak tentang hak anak yatim di Cirebon maupun daerah lain untuk mendapatkan akses kesehatan yang layak. Anak-anak dalam kondisi rentan memerlukan perhatian ekstra dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen sosial.
Perhatian ini tidak hanya soal bantuan materi, tetapi juga dukungan moral, pendampingan, serta akses pada layanan medis yang tepat. Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Bupati Imron dan Dinkes menunjukkan bahwa langkah-langkah nyata sudah dilakukan, namun tetap dibutuhkan sinergi bersama agar kasus serupa tidak kembali terjadi.
Penutup
Kisah Sarli, seorang anak yatim Cirebon yang kini tengah berjuang melawan kondisi gagal tumbuh, memberikan banyak pelajaran tentang arti kepedulian, solidaritas, dan pentingnya akses kesehatan bagi semua.
Perhatian pemerintah daerah, dukungan keluarga, serta kepedulian masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan tersebut. Semoga langkah-langkah ini dapat membawa harapan baru bagi Sarli, agar ia kembali bisa tersenyum, berjalan, dan menikmati masa kecilnya dengan penuh kebahagiaan.
BACA JUGA : Kasus Chromebook Nadiem Makarim: Aliran Dana Diselidiki
BACA JUGA : Bupati Cirebon Bantu Warga Gagal Tumbuh di Kemlaka Gede
