CirebonShare.com – Kuningan, 26 Agustus 2025 – Angin Puting Beliung Kuningan melanda wilayah Kecamatan Ciawigebang pada Minggu sore, 24 Agustus 2025. Hujan deras disertai tiupan angin kencang yang tergolong puting beliung itu merusak lebih dari 40 unit rumah warga di empat desa, yaitu Desa Ciputat, Desa Kapandayan, Desa Sidareja, dan Desa Ciawigebang.
Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Kuningan, tercatat sedikitnya 43 rumah terdampak. Dua desa di antaranya dikategorikan mengalami kerusakan paling parah. Hingga Senin sore, petugas gabungan bersama masyarakat masih melakukan evakuasi serta pemangkasan pohon tumbang.
Kondisi di Lapangan Pasca Bencana
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, menjelaskan bahwa fenomena tersebut termasuk kategori angin puting beliung. Walau hanya berlangsung beberapa menit, dampaknya cukup besar.
“Ada sekitar 43 rumah yang terdampak. Saat ini kami masih melakukan asesmen dan validasi data agar penanganan bisa lebih efektif dan efisien,” ungkap Indra kepada CirebonShare.com, Senin (25/8/2025).
BPBD bersama Damkar, Babinsa, Bhabinkamtibmas, aparat desa dan kecamatan, serta masyarakat setempat terus bekerja sama membersihkan puing dan memangkas pohon tumbang yang menimpa rumah maupun akses jalan.
Beberapa warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat sementara diungsikan ke rumah kerabat atau tetangga. Hal ini dilakukan agar mereka tetap mendapatkan tempat tinggal aman sambil menunggu upaya perbaikan.
Desa Kapandayan Jadi Paling Parah
Dari empat desa terdampak, Desa Kapandayan disebut mengalami kerusakan paling parah. Puluhan rumah rusak, mulai dari kategori sedang hingga berat.
Selain rumah warga, sebuah pondok pesantren juga ikut terdampak. Atap ruang mengaji porak-poranda, sementara toren air berkapasitas 1.000 liter jatuh dan hancur di dasar halaman pesantren. Beruntung tidak ada santri yang menjadi korban, karena saat kejadian pondok sedang sepi.
Kesaksian Warga yang Mengalami Langsung
Salah seorang warga Desa Kapandayan, Gugun, menuturkan detik-detik mencekam saat angin puting beliung menerbangkan atap rumahnya.
“Bukan kencang lagi Pak, kaca jendela sampai bergetar. Saya lihat dari dalam rumah, angin muter-muter sambil bawa benda putih. Atap saya, 10 lembar asbes, terbang entah ke mana. Sampai sekarang belum ketemu,” ceritanya.
Sementara itu, warga lain bernama Rina Setiana mengaku tak berani keluar rumah ketika angin kencang berlangsung.
“Atap rumah dan ranting pohon beterbangan. Saya dan keluarga tetap di dalam rumah karena takut terbawa angin atau tertimpa pohon. Kurang dari lima menit, angin reda, lalu muncul matahari,” ujarnya.
Rina juga menyampaikan bahwa saat kejadian, terdengar suara adzan dan takbir dari warga sekitar. Suasana panik bercampur doa menjadi momen yang tak terlupakan bagi masyarakat.
Upaya Penanganan dan Evakuasi
Sejak Minggu sore hingga Senin petang, tim gabungan terus melakukan evakuasi. Pemangkasan pohon tumbang menjadi prioritas, mengingat beberapa akses jalan utama tertutup ranting dan batang besar.
BPBD Kuningan memastikan logistik darurat seperti tenda, makanan, dan air bersih akan disiapkan bila diperlukan. Namun, karena sebagian besar warga memilih mengungsi ke rumah kerabat, kebutuhan tenda darurat belum terlalu mendesak.
Indra Bayu Permana menambahkan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai
BMKG sebelumnya telah mengingatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Barat, termasuk Kuningan. Pergantian musim dari kemarau ke hujan kerap memicu fenomena angin puting beliung.
Menurut prakiraan cuaca, wilayah Kuningan dan sekitarnya masih berpotensi mengalami hujan deras disertai angin kencang dalam beberapa hari ke depan. Warga diimbau tetap waspada dan segera berlindung jika melihat tanda-tanda awan gelap pekat disertai angin berputar.
Dukungan Masyarakat dan Gotong Royong
Meski diterpa bencana, solidaritas masyarakat terlihat jelas. Warga bersama-sama membantu memperbaiki rumah, membersihkan jalan, hingga menyediakan makanan untuk korban.
Sejumlah relawan dari organisasi masyarakat juga turut hadir memberikan bantuan. Kehadiran mereka membuat proses pemulihan sedikit lebih ringan.
Catatan Penting Penanganan Bencana
Kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan bencana di daerah rawan angin puting beliung. BPBD Kuningan berencana meningkatkan sosialisasi ke masyarakat terkait langkah-langkah darurat saat angin kencang melanda.
Beberapa hal yang disarankan antara lain:
- Segera masuk ke ruangan yang lebih aman ketika angin kencang datang.
- Jauhi pepohonan besar, baliho, atau bangunan semi permanen.
- Matikan aliran listrik bila rumah mulai terdampak.
- Simpan dokumen penting di tempat yang aman.
- Ikuti arahan petugas di lapangan.
Penutup
Bencana Angin Puting Beliung Kuningan di Kecamatan Ciawigebang meninggalkan duka dan kerugian bagi warga. Namun, berkat gotong royong serta kerja keras aparat, evakuasi dan pemulihan dapat berjalan lebih cepat.
Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa. Meski demikian, puluhan rumah rusak menjadi PR besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk segera dipulihkan.
BACA JUGA : Demo PBB Kota Cirebon Batal
BACA JUGA : Penyaluran Kartu ATM PKH dan Sembako Sukapura Aman & Tertib
JANGAN LEWATKAN !! : Pasang Iklan Gratis di CirebonShare.com Selama Agustus

















