CirebonShare.com – CIREBON, 19 Juli 2025 – Dalam semangat memperkuat ketahanan pangan nasional, Babinsa Larangan tanam padi bersama Kelompok Tani (Poktan) Sipadu Sejahtera di lahan pertanian seluas 1,5 hektare yang terletak di Jalan Rinjani, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Langkah ini menjadi wujud konkret keterlibatan TNI, melalui peran Bintara Pembina Desa (Babinsa), dalam membangun kemandirian pangan masyarakat. Tidak hanya mendampingi secara moril, Babinsa Sertu Feri S. juga terlibat langsung menanam padi bersama para petani, menciptakan suasana kerja sama yang erat di tengah sawah.
Menyatukan Kekuatan TNI dan Petani untuk Pangan Mandiri
Peran Babinsa Larangan tanam padi tidak hanya sebagai pendamping. Dalam kegiatan tersebut, Sertu Feri turun langsung ke sawah, membantu proses olah tanah, penanaman, dan penyuluhan. Ia menyampaikan bahwa dukungan terhadap petani menjadi prioritas dalam menjaga stabilitas pangan dan ketahanan wilayah.
“Kami bukan hanya hadir untuk keamanan wilayah, tapi juga ikut memastikan pangan masyarakat tetap terjaga. Dengan terjun langsung ke sawah, kami ingin menunjukkan bahwa TNI selalu hadir dan siap bekerja bersama rakyat,” ujar Sertu Feri saat diwawancarai di lokasi kegiatan.
Menurutnya, ketahanan nasional tak hanya berbicara tentang militer, tetapi juga menyangkut ketersediaan pangan sebagai kebutuhan dasar masyarakat. Maka, mendampingi petani saat musim tanam menjadi bentuk nyata kontribusi pertahanan negara dari sektor non-militer.
Apresiasi dari Petani: Tidak Hanya Menanam, Tapi Memberi Harapan
Ketua Poktan Sipadu Sejahtera, Saroji, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran Babinsa. Ia mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir, Babinsa telah aktif mendampingi kelompok tani, terutama saat musim tanam dan panen.
“Pak Babinsa bukan cuma datang sesekali, tapi ikut mendampingi kami hampir setiap musim. Kami merasa dihargai dan diberdayakan. Beliau tidak hanya ikut menanam, tapi juga memberi semangat dan solusi,” kata Saroji.
Menurutnya, dengan adanya pendampingan dari TNI, petani merasa lebih percaya diri. Mereka juga lebih mudah menerima teknologi pertanian baru yang dibagikan dalam penyuluhan.
Mendorong Modernisasi Pertanian Melalui Edukasi Langsung
Tak hanya membantu menanam, Babinsa Larangan tanam padi juga menjadi bagian dari program edukasi pertanian kepada kelompok tani. Dinas Pertanian Kota Cirebon menggandeng Babinsa dalam penyuluhan teknik pertanian modern, termasuk sistem tanam jajar legowo, pengendalian hama organik, dan efisiensi pemupukan.
Sertu Feri menjelaskan bahwa petani perlu terus didorong untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Teknologi pertanian harus bisa dijangkau oleh petani kecil agar produktivitas meningkat tanpa membebani biaya produksi.
“Kami dorong petani agar mencoba teknik baru. Tapi yang penting, kami dampingi dan beri contoh langsung. Tidak semua petani paham teori, jadi pendekatan lapangan seperti ini lebih efektif,” jelasnya.
Antusiasme Warga: Gotong Royong yang Tak Luntur
Kegiatan Babinsa Larangan tanam padi menarik perhatian warga sekitar. Beberapa warga ikut menyaksikan bahkan ikut turun tangan membantu proses tanam. Bagi mereka, kegiatan ini membawa semangat gotong royong yang makin jarang ditemui di wilayah perkotaan.
Suparman, warga RW 05 Kelurahan Larangan, menyebut kegiatan ini sebagai contoh baik kerja sama antara aparat dan rakyat.
“Kami senang lihat TNI dan petani kerja bareng. Ini menginspirasi kami. Kalau TNI saja mau kerja di sawah, kita juga harus semangat bantu lingkungan,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini rutin dilakukan agar anak-anak muda juga tertarik bertani dan tidak malu bekerja di ladang.
Sinergi Tiga Pilar Jadi Kunci Sukses Program Pangan
Sertu Feri menegaskan bahwa kegiatan ini tidak berdiri sendiri. Dukungan dari Lurah, Bhabinkamtibmas, dan dinas pertanian menjadi bagian penting dari keberhasilan pelaksanaan tanam padi di wilayah binaannya.
Tiga pilar desa, yaitu Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kepala kelurahan, rutin menggelar musyawarah dengan kelompok tani untuk merancang program kerja tahunan. Hal ini dilakukan untuk memastikan koordinasi berjalan lancar dan kegiatan pertanian tidak mengalami hambatan.
Camat Harjamukti menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi ini. Menurutnya, kolaborasi antara petani dan aparat menjadi kekuatan besar dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis masyarakat.
“Kami sangat bangga dengan semangat yang ditunjukkan para petani dan Babinsa. Tanpa sinergi ini, program pangan hanya menjadi rencana di atas kertas,” ujar Camat dalam keterangannya.
Cita-Cita Swasembada Pangan Butuh Aksi Nyata
Pemerintah pusat menargetkan pencapaian swasembada pangan berkelanjutan melalui pendekatan lokal dan pemberdayaan petani. Dalam konteks ini, kegiatan Babinsa Larangan tanam padi menjadi contoh konkret implementasi program di tingkat akar rumput.
Dengan keterlibatan aktif aparat keamanan, petani merasa lebih diperhatikan dan mendapat kepastian dalam menjalankan usaha tani. Tak hanya itu, akses ke pelatihan, permodalan, dan pasar juga semakin terbuka berkat peran fasilitator yang dimainkan oleh Babinsa dan aparatur kelurahan.
“Kalau kami didampingi terus seperti ini, saya yakin petani di Cirebon bisa bangkit dan mandiri. Panen bisa lebih banyak, dan kehidupan keluarga pun meningkat,” tutur Saroji dengan penuh harap.
Harapan Petani dan Pemerintah: Pertanian Naik Kelas
Kegiatan tanam padi bersama di Kelurahan Larangan ini tidak hanya menjadi simbol kekompakan, tetapi juga menjadi pemicu semangat baru bagi para petani. Mereka berharap sektor pertanian tak lagi dianggap kelas dua, melainkan sebagai fondasi ekonomi lokal yang kuat.
Pemerintah Kota Cirebon menyatakan akan terus memperluas program serupa ke kecamatan lain. Mereka berkomitmen untuk menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan yang berdaya saing.
“Kami sedang siapkan program lanjutan, termasuk revitalisasi irigasi dan pengadaan alat pertanian. Babinsa dan kelompok tani akan tetap menjadi mitra utama,” ujar perwakilan Dinas Pertanian.
Kesimpulan: Sinergi Nyata Wujudkan Ketahanan Pangan
Melalui kegiatan Babinsa Larangan tanam padi, harapan untuk mewujudkan ketahanan pangan berbasis lokal semakin nyata. TNI, petani, dan pemerintah bersatu dalam satu gerakan membangun negeri dari sawah.
Dengan dukungan terus-menerus dan pendampingan berkelanjutan, Kota Cirebon berpeluang besar menjadi wilayah percontohan ketahanan pangan perkotaan. Dan semua itu dimulai dari hal sederhana: menanam padi bersama.
BACA JUGA : Penataan Kawasan Trusmi Prioritas, Budaya Tetap Terjaga
JANGAN LEWATKAN!! : Kuliner Viral Cirebon Ramaikan Grage Mall


















