CirebonShare.com – Kota Cirebon, 7 Oktober 2025 – Ban Bocor Mobil Avanza Tabrak Becak di Kesambi terjadi pada Senin pagi, 6 Oktober 2025, sekitar pukul 10.00 WIB. Sebuah mobil Avanza berwarna silver dengan nomor polisi E 1352 CK melaju dari arah RSD Gunung Jati menuju Lawanggada, lalu menabrak sebuah becak di Jalan Raya Kesambi, tepat di depan Kantor Dinas Kesehatan Kota Cirebon.
Kecelakaan ini bermula ketika ban depan sebelah kiri mobil tiba-tiba bocor, membuat kendaraan kehilangan kendali dan oleng ke arah kiri jalan. Benturan keras antara mobil dan becak menyebabkan dua orang terluka, yaitu pengayuh becak dan satu balita penumpangnya.
Awal Kejadian di Depan Dinas Kesehatan Kota Cirebon
Pagi itu, arus lalu lintas di Jalan Raya Kesambi terpantau padat. Mobil pribadi, becak, dan sepeda motor saling berbagi jalur sempit di kawasan perkantoran dan pertokoan.
Sekitar pukul 10.00 WIB, FNH (23), warga Desa Karanganyar, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengemudikan mobil Avanza bernopol E 1352 CK. Ia melaju dengan kecepatan sedang, namun kondisi ban depan kiri kendaraan sudah mulai melemah tanpa ia sadari.
Sesampainya di depan Kantor Dinas Kesehatan Kota Cirebon, ban depan sebelah kiri mobil itu tiba-tiba meletus. Kendaraan langsung oleng ke arah kiri, dan sopir kehilangan kendali.
Dalam hitungan detik, mobil menabrak sebuah becak yang berjalan pelan di sisi kiri jalan. Benturan keras membuat becak terpental, sementara pengemudinya bersama dua penumpang terjatuh di aspal.
Korban Langsung Dapat Pertolongan Cepat
Warga sekitar langsung menghampiri lokasi kejadian. KAR (45), pengayuh becak asal Gang Masjid Al Jumhur, Sunyaragi, tergeletak di tepi jalan dengan luka di kaki dan tangan.
Dua penumpang becak, DAH (66) dan JOW (1 tahun), juga mengalami luka ringan. DAH mengalami pusing dan luka di kepala, sedangkan balita JOW menangis histeris dengan lebam di dahi.
Beberapa warga menghubungi PMI Kota Cirebon dan Unit Gakkum Satlantas Polres Cirebon Kota. Petugas PMI tiba sekitar 10 menit kemudian dan langsung mengevakuasi para korban ke RSD Gunung Jati untuk mendapatkan penanganan medis.
Kondisi korban stabil setelah mendapat perawatan. Dokter di RSD Gunung Jati memastikan tidak ada luka serius, namun seluruh korban tetap berada di ruang observasi untuk pemantauan lanjutan.
Polisi Langsung Olah TKP
Begitu laporan masuk, Unit Gakkum Satlantas Polres Cirebon Kota segera bergerak ke lokasi. Petugas langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengatur arus lalu lintas, dan mengamankan kendaraan.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Cirebon Kota, Iptu Rian Marfiyanto, memimpin langsung olah TKP di lapangan. Ia menuturkan bahwa penyelidikan awal menunjukkan ban depan kiri mobil bocor menjadi penyebab utama insiden.
“Kami langsung turun ke lokasi setelah laporan warga masuk. Mobil Avanza oleng karena ban depan kiri bocor dan akhirnya menabrak becak yang sedang berjalan di sisi kiri,” ungkap Iptu Rian.
Petugas juga memeriksa kondisi fisik mobil. Bagian depan kiri kendaraan mengalami penyok parah dan velg depan rusak akibat benturan keras. Polisi kemudian mengamankan pengemudi FNH untuk dimintai keterangan dan melakukan tes kondisi kendaraan.
Saksi di Lokasi Ceritakan Detik-detik Kecelakaan
Beberapa saksi mata yang berada di sekitar lokasi memberikan keterangan kepada petugas.
Bambang (38), pedagang minuman di sekitar Kantor Dinas Kesehatan, mengaku mendengar suara ledakan ban diikuti benturan keras.
“Tadi suaranya ‘dug’ kencang banget, kayak ban pecah. Mobil langsung oleng ke kiri, nyeruduk becak. Sopirnya panik banget, tapi langsung turun nolong,” jelasnya.
Sementara itu, Yuni (42), warga sekitar, melihat becak berjalan pelan di pinggir jalan sebelum ditabrak.
“Becak itu jalan pelan banget, bawa penumpang tua sama anak kecil. Mobil dari kanan kayak goyang, terus langsung nyerempet becak. Untung orang-orang langsung bantu,” ujarnya.
Kesaksian warga memperkuat dugaan polisi bahwa penyebab utama berasal dari ban bocor mobil Avanza, bukan kelalaian pengemudi.
Kondisi Lalu Lintas Sempat Macet
Arus kendaraan di sekitar Jalan Raya Kesambi sempat tersendat selama 30 menit akibat kerumunan warga yang menyaksikan kejadian.
Polisi langsung mengatur lalu lintas agar kendaraan tetap berjalan dua arah. Setelah olah TKP selesai, petugas mengevakuasi mobil Avanza dan becak ke pos Unit Gakkum Satlantas Polres Cirebon Kota.
Evakuasi cepat dari polisi mencegah kemacetan berkepanjangan. Setelah satu jam, arus kendaraan kembali lancar.
Polisi Lanjutkan Pemeriksaan Kendaraan
Tim penyidik dari Unit Gakkum membawa mobil Avanza ke pos untuk pemeriksaan menyeluruh. Petugas memeriksa kondisi ban, tekanan angin, dan velg.
Hasil awal menunjukkan ban depan kiri mobil mengalami robek cukup besar di sisi dalam, kemungkinan akibat tekanan udara yang tidak stabil. Polisi menduga sopir mengendarai mobil dalam jarak jauh tanpa pemeriksaan rutin.
Iptu Rian menyebut bahwa faktor teknis sering kali memicu kecelakaan di wilayah perkotaan.
“Banyak pengemudi mengabaikan kondisi ban. Padahal, ban jadi salah satu komponen paling krusial. Tekanan udara yang tidak sesuai atau ban aus bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.
Polisi juga akan memeriksa riwayat servis kendaraan untuk memastikan tidak ada kelalaian perawatan.
Kondisi Korban di Rumah Sakit
KAR mendapatkan perawatan untuk luka di kaki dan tangan, DAH menjalani perawatan luka di kepala, sementara balita JOW masih menjalani observasi dokter anak.
Dokter jaga RSD Gunung Jati, dr. Rahmawati, menjelaskan bahwa seluruh korban dalam kondisi stabil.
“Ketiganya sadar penuh. Luka tidak berat, hanya butuh waktu pemulihan. Kami tetap memantau balita karena benturan di kepala,” katanya.
Keluarga korban juga datang ke rumah sakit untuk menemani. Mereka mengucapkan terima kasih kepada warga dan petugas yang cepat menolong.
Imbauan Keselamatan dari Kepolisian
Kecelakaan akibat ban bocor mobil avanza tabrak becak ini mendorong Polres Cirebon Kota mengingatkan masyarakat agar selalu memeriksa kendaraan sebelum berkendara.
Iptu Rian Marfiyanto menegaskan pentingnya pemeriksaan tekanan udara ban, kondisi permukaan ban, serta sistem pengereman.
“Periksa ban setiap kali mau jalan. Banyak pengemudi lupa, padahal tekanan ban bisa turun karena suhu atau jarak tempuh,” ujarnya.
Polisi juga menekankan pentingnya menghindari kecepatan tinggi di jalur padat seperti Kesambi. Pengemudi harus menjaga jarak aman dan menghindari pengereman mendadak.
Selain itu, polisi akan menambah pos patroli lalu lintas di titik rawan seperti Jalan Tuparev, Jalan Kalijaga, dan Jalan Kesambi, guna memantau kendaraan dan menekan angka kecelakaan.
PMI dan Dinkes Apresiasi Respons Cepat Warga
Pihak PMI Kota Cirebon mengapresiasi reaksi cepat warga yang segera menghubungi layanan darurat.
Kepala PMI Kota Cirebon, Siti Marlina, menyebut bahwa kecepatan pelaporan sangat membantu proses evakuasi korban.
“Kami tiba sekitar 10 menit setelah laporan masuk. Warga sigap menolong dan menyingkirkan kendaraan lain agar ambulans bisa lewat,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Kota Cirebon juga berjanji meningkatkan edukasi keselamatan publik, termasuk pelatihan pertolongan pertama untuk masyarakat di kawasan padat lalu lintas.
Faktor Kelelahan dan Kondisi Jalan
Selain faktor teknis, kelelahan pengemudi juga kerap menjadi penyebab kecelakaan.
Beberapa pengemudi sering memaksakan diri berkendara jarak jauh tanpa istirahat cukup. Kondisi tersebut menurunkan fokus dan kemampuan mengendalikan kendaraan.
Kasat Lantas Polres Cirebon Kota, AKP Dedi Suherman, menyebut bahwa banyak kecelakaan bisa dicegah jika pengemudi menjaga stamina dan memeriksa kendaraan secara rutin.
“Ban bocor bisa jadi awal bencana kalau sopir kehilangan fokus. Kami dorong pengemudi agar istirahat cukup sebelum berkendara,” ujarnya.
AKP Dedi juga mengingatkan agar pengemudi selalu membawa ban cadangan dan alat ganti darurat, terutama bagi yang sering bepergian keluar kota.
Kesadaran Berkendara di Kota Cirebon Masih Rendah
Data dari Satlantas Polres Cirebon Kota menunjukkan peningkatan kasus kecelakaan ringan akibat faktor teknis dalam tiga bulan terakhir. Sebagian besar disebabkan ban aus, tekanan angin tidak sesuai, dan kelalaian perawatan kendaraan.
Wilayah Kesambi, Kalijaga, dan Plered masuk dalam daftar kawasan dengan risiko tinggi karena padat kendaraan campuran, termasuk becak dan motor.
Polisi dan Dinas Perhubungan berencana mengadakan kampanye “Cek Ban Sebelum Jalan” di terminal, pasar, dan stasiun pada November 2025 untuk menekan angka kecelakaan.
Kampanye tersebut akan melibatkan mekanik lokal dan pelajar agar kesadaran keselamatan tumbuh sejak dini.
Respons Warga dan Media Sosial
Berita tentang ban bocor mobil avanza tabrak becak langsung ramai di media sosial lokal. Banyak warganet mengunggah foto kejadian dan memberi komentar positif atas kecepatan penanganan petugas.
Beberapa akun komunitas Cirebon juga mengingatkan pengemudi agar tidak menyepelekan kondisi ban.
CirebonShare.com mencatat bahwa topik “ban bocor mobil avanza tabrak becak” sempat menjadi pembahasan utama di forum komunitas dalam beberapa jam terakhir. Hal ini menunjukkan tingginya perhatian masyarakat terhadap keselamatan jalan di Cirebon.
Penutup
Kecelakaan di depan Kantor Dinas Kesehatan Kota Cirebon menjadi pengingat penting bagi seluruh pengguna jalan. Setiap pengemudi memiliki tanggung jawab untuk memastikan kendaraannya aman sebelum digunakan.
Ban bocor mobil avanza tabrak becak bukan sekadar insiden teknis, tetapi cerminan kurangnya kesadaran dalam perawatan kendaraan.
Pemeriksaan kecil sebelum berkendara dapat menyelamatkan nyawa sendiri dan orang lain.
Polres Cirebon Kota bersama PMI dan Dinkes terus berupaya membangun budaya tertib lalu lintas dan keselamatan bersama di setiap ruas jalan.
BACA JUGA : Skutmetik Warga Junjang Terbakar di Klangenan Akibat Konsleting
BACA JUGA : Bapak dan Anak Pilangsari Endah Meninggal di Rumah


















