CirebonShare.com – Cirebon, 6 Oktober 2025 – Bapak dan Anak Pilangsari Endah meninggal di rumahnya sendiri di Blok I Perumahan Pilangsari Endah, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Kejadian itu mengguncang warga setempat pada Sabtu sore, 4 Oktober 2025. Warga menyadari sesuatu tidak beres karena lampu rumah korban terus menyala sejak pagi tanpa aktivitas apa pun di dalamnya.
Perumahan Pilangsari Endah biasanya tenang dan rapi. Namun sore itu, suasana berubah mencekam. Beberapa warga berdiri di depan pagar rumah korban dengan wajah cemas. Mereka menunggu kabar sambil berbisik pelan, menebak apa yang sebenarnya terjadi pada penghuni rumah tersebut, yaitu MS (84) dan ES (54).
Keduanya hidup berdua selama bertahun-tahun di rumah itu. Warga mengenal mereka sebagai keluarga yang tertutup namun sopan dan tidak pernah menimbulkan masalah.
Kecurigaan Awal dari Warga
Kecurigaan bermula ketika Ketua RT setempat, yang biasa memantau lingkungan setiap pagi, memperhatikan lampu rumah korban tetap menyala sejak pagi hingga sore. Tidak ada suara pintu terbuka, tidak terdengar langkah kaki, bahkan tidak tampak aktivitas seperti biasanya.
Biasanya, ES keluar sebentar setiap pagi untuk membeli kebutuhan rumah tangga. Namun hari itu tidak ada tanda-tanda kehadirannya. Ketua RT kemudian berinisiatif menghubungi salah satu keluarga korban yang tinggal tidak jauh dari lokasi.
Setelah mendapat izin, Ketua RT bersama beberapa warga mendatangi rumah korban. Mereka memanggil berulang kali, tetapi tidak ada jawaban. Aroma aneh mulai tercium dari arah jendela yang sedikit terbuka.
Mereka lalu membuka pintu pelan-pelan dan masuk ke dalam. Pemandangan di ruang tamu terlihat rapi, tidak ada tanda kekacauan. Namun ketika mereka berjalan menuju kamar utama, suasana berubah hening. Dua orang terbaring di atas tempat tidur. Keduanya tidak bergerak sama sekali.
Warga mencoba memanggil nama mereka dan menggoyangkan tubuhnya. Tubuh keduanya terasa dingin dan kaku. Spontan warga menjerit, dan Ketua RT langsung menghubungi pihak kepolisian.
Polisi Datang dan Lakukan Pemeriksaan
Tim kepolisian dari Polsek Kedawung tiba sekitar pukul 17.30 WIB. Mereka segera mensterilkan area dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Beberapa petugas Inafis mengambil foto dan mencatat posisi jenazah.
Kapolsek Kedawung Kompol Ahmad Nashori memimpin pemeriksaan di lokasi. Ia menyampaikan kepada wartawan CirebonShare.com bahwa proses pemeriksaan berlangsung hati-hati agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
“Tim kami memeriksa setiap ruangan. Tidak ada tanda kekerasan atau benda mencurigakan. Kami juga menemukan beberapa obat-obatan medis di kamar,” ujar Kompol Nashori.
Menurutnya, dugaan sementara mengarah pada faktor kesehatan. Namun pihak kepolisian tetap membawa kedua jenazah ke RSD Gunung Jati Kota Cirebon untuk memastikan penyebab kematian melalui pemeriksaan medis.
Keterangan Kapolres Cirebon Kota
Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar menjelaskan bahwa pihaknya menindaklanjuti laporan warga dengan cepat. “Kami langsung turun ke lokasi begitu laporan masuk. Polisi tidak bisa menganggap enteng temuan seperti ini, karena kami wajib memastikan penyebab kematian secara ilmiah,” katanya.
AKBP Eko menambahkan, keluarga korban menjelaskan bahwa MS dan ES memang dalam kondisi kurang sehat selama beberapa hari terakhir. “Keterangan keluarga menunjukkan keduanya sedang sakit, tetapi kami tetap memerlukan hasil medis sebagai dasar,” lanjutnya.
Pihak Polres Cirebon Kota mengimbau masyarakat agar tidak membuat spekulasi tanpa dasar. “Kami ingin warga menunggu hasil resmi. Jangan sampai beredar informasi yang tidak benar,” tegasnya.
Evakuasi Menuju RSD Gunung Jati
Setelah proses olah TKP selesai, petugas mengevakuasi kedua jenazah menggunakan mobil ambulans milik Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Warga yang berkerumun di depan rumah memberi jalan. Beberapa di antara mereka meneteskan air mata karena tidak menyangka kejadian itu menimpa tetangga yang mereka kenal baik.
Petugas medis segera membawa jenazah ke kamar jenazah RSD Gunung Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan berlangsung malam hari dan melibatkan dokter forensik rumah sakit tersebut.
Kedua jenazah menjalani proses visum luar untuk mendeteksi kemungkinan adanya luka atau tanda lain. Hasil awal menunjukkan tidak ada indikasi kekerasan fisik, racun, atau bekas jeratan di tubuh korban. Pemeriksaan lebih mendalam kemudian dilakukan untuk memastikan kondisi organ dalam.
Sosok MS dan ES di Mata Warga
MS dikenal sebagai sosok yang disiplin dan santun. Warga menyebutnya sebagai orang yang taat beribadah dan jarang meninggalkan rumah. Sebagai pensiunan pegawai BUMN, ia menghabiskan waktunya dengan membaca koran dan menyiram tanaman di halaman kecil rumahnya.
Sementara itu, ES dikenal pendiam dan selalu menemani ayahnya. Ia sering terlihat berbelanja di warung depan perumahan sambil menyapa singkat warga lain. Menurut tetangga, hubungan keduanya sangat dekat.
Rina (47), salah satu tetangga yang tinggal tiga rumah dari kediaman korban, menuturkan bahwa ia sempat merasa heran karena tidak mendengar suara apa pun dari rumah MS selama dua hari.
“Biasanya saya dengar suara sapu atau pintu setiap pagi. Tapi dua hari ini benar-benar sunyi. Saya sempat berpikir mereka sedang beristirahat. Ternyata malah kabar duka,” ujarnya kepada CirebonShare.com dengan wajah sedih.
Warga lain, Suharto (58), juga menuturkan hal serupa. Ia mengenang MS sebagai sosok yang tidak banyak bicara namun ramah. “Beliau suka menyapa kalau saya lewat depan rumahnya. Beliau orang baik,” katanya.
Proses Pemakaman dan Dukungan dari Warga
Setelah pemeriksaan selesai, pihak keluarga memutuskan untuk memakamkan MS dan ES di TPU dekat Perumahan Pilangsari Endah pada Minggu pagi, 5 Oktober 2025. Warga bersama petugas membantu proses pemakaman.
Prosesi berlangsung sederhana dan khidmat. Tokoh agama setempat memimpin doa bersama sebelum jenazah dimasukkan ke liang lahat. Ratusan warga hadir untuk mengantar kepergian dua orang yang mereka kenal sebagai warga baik.
Ketua RW menyampaikan belasungkawa mendalam atas kehilangan tersebut. “Kami kehilangan sosok yang selalu menghargai tetangga. Semoga almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan,” ujarnya.
Pemeriksaan Medis dan Hasil Sementara
Pihak RSD Gunung Jati memberikan laporan awal kepada kepolisian. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa MS dan ES meninggal karena komplikasi penyakit yang mereka derita.
Keterangan dari dokter forensik menyebutkan bahwa kondisi tubuh MS menunjukkan tanda-tanda penyakit jantung kronis, sedangkan ES memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Kombinasi kondisi kesehatan tersebut berpotensi menyebabkan kematian mendadak.
Polisi kemudian menegaskan bahwa tidak ada tanda kekerasan fisik maupun racun dalam tubuh korban. “Hasil medis menunjukkan penyebab alami. Tidak ada unsur kriminal,” tegas Kapolsek Kedawung, Kompol Ahmad Nashori.
Dukungan Pemerintah Desa dan RT Setempat
Pemerintah Desa Pilangsari ikut membantu keluarga dalam proses administrasi pemakaman. Ketua RT bersama perangkat desa berkoordinasi dengan kepolisian agar seluruh proses berjalan lancar.
“Warga kami menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi. Banyak yang datang membantu membersihkan rumah korban dan mengatur prosesi doa,” kata Ketua RT kepada CirebonShare.com.
Selain itu, pihak desa berencana meningkatkan sistem keamanan dan komunikasi antarwarga. Mereka akan membuat grup informasi darurat agar setiap warga dapat melaporkan hal mencurigakan secara cepat.
Respons Polres dan Imbauan kepada Warga
Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar mengingatkan warga agar selalu menjaga komunikasi dan kepedulian terhadap lingkungan. “Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua. Warga perlu saling memperhatikan, terutama bagi yang tinggal bersama lansia,” ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa polisi terus melakukan pemantauan di kawasan perumahan untuk menjaga rasa aman masyarakat. “Kami tidak menutup kasus ini sebelum hasil lengkap keluar. Namun hingga saat ini, tidak ada unsur kekerasan,” tambahnya.
Polisi juga mengajak masyarakat untuk tidak menyebarkan rumor atau foto dari lokasi kejadian. “Kami sudah mengingatkan warga agar tidak mengunggah foto jenazah di media sosial. Hal itu bisa melukai perasaan keluarga,” tegasnya.
Peran Tetangga dan Solidaritas Sosial
Warga Perumahan Pilangsari Endah sepakat untuk memperkuat hubungan sosial setelah kejadian ini. Mereka mulai membuat jadwal ronda malam dan memperbarui data penghuni perumahan.
Fitri (39), salah satu ibu rumah tangga di blok tersebut, menilai bahwa kejadian ini membuka mata banyak orang. “Kami sering sibuk dengan urusan masing-masing. Kadang tidak tahu kondisi tetangga sendiri. Sekarang kami sadar pentingnya saling peduli,” katanya.
Beberapa warga juga mulai berinisiatif mengunjungi rumah tetangga lansia secara berkala untuk memastikan mereka dalam keadaan baik. Ketua RW menyambut baik ide itu karena hal kecil seperti sapaan bisa menyelamatkan nyawa.
Kesimpulan Resmi Polisi
Setelah proses penyelidikan dan hasil medis lengkap keluar, kepolisian menyimpulkan bahwa kematian bapak dan anak Pilangsari Endah terjadi karena faktor kesehatan. Tidak ada indikasi kekerasan, racun, atau tindak kriminal.
Kapolsek Kedawung Kompol Ahmad Nashori menyatakan bahwa kasus ini selesai secara hukum. Namun pihaknya tetap mendorong warga agar meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian sosial di lingkungan masing-masing.
“Pemeriksaan sudah tuntas. Kami memastikan penyebab kematian murni karena sakit. Tidak ada unsur lain,” ujar Kompol Nashori menegaskan.
Refleksi dan Pesan Sosial
Kematian bapak dan anak Pilangsari Endah meninggalkan pelajaran berharga bagi banyak orang. Kasus ini menunjukkan pentingnya peran lingkungan dalam memantau kondisi warga sekitar, terutama bagi keluarga yang hidup berdua dengan anggota lanjut usia.
Warga kini menyadari bahwa kepedulian sosial tidak hanya tentang gotong royong, tetapi juga tentang menjaga keselamatan sesama. Banyak yang berkomitmen untuk lebih peka terhadap situasi di sekitar mereka.
Kesimpulan Akhir
Peristiwa bapak dan anak Pilangsari Endah menggugah empati masyarakat Cirebon. Warga merasa kehilangan dua sosok yang dikenal baik dan santun. Polisi telah memastikan penyebab kematian berasal dari faktor kesehatan tanpa unsur kekerasan.
Perumahan Pilangsari Endah kini berupaya memulihkan ketenangan setelah duka mendalam itu. Meski peristiwa tersebut menyedihkan, semangat kebersamaan warga semakin kuat. Mereka bertekad menciptakan lingkungan yang saling peduli, aman, dan manusiawi.
BACA JUGA : Bupati Eman Bentuk Tim Investigasi Kasus Pejabat Majalengka
BACA JUGA : Program Makan Bergizi Gratis SMAN 1 Luragung Dialihkan


















