CirebonShare.com – Suranenggala Lor, 28 Oktober 2025 – bayi perempuan ditemukan di Desa Suranenggala Lor, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Selasa dini hari. Warga menemukan bayi di ember hitam beralaskan karung di depan rumah H Darwadi, Blok Rebo. Temuan ini mengejutkan warga dan langsung dilaporkan ke aparat desa serta Polsek Kapetakan.
Penemuan Bayi oleh Warga
Sekitar pukul 04.00 WIB, Mang Udi mendengar tangisan bayi dari depan rumah H Darwadi. Ia segera mencari sumber suara dan menemukan bayi perempuan yang masih lengkap dengan tali pusar. Mang Udi langsung melapor ke perangkat desa.
Warga lainnya segera datang untuk membantu. Mereka membawa bayi ke Puskesmas Suranenggala agar mendapat penanganan medis cepat. Beberapa warga menekankan, koordinasi cepat antara masyarakat dan perangkat desa membuat bayi selamat dari risiko kesehatan serius.
Pemeriksaan Medis di Puskesmas Suranenggala
Tim medis Puskesmas Suranenggala memeriksa bayi. Bayi dipastikan baru berusia sekitar dua jam, berat 3,2 kilogram, panjang 49 sentimeter, dan dalam kondisi sehat.
Dr. Indah Wulandari, Kepala Puskesmas Suranenggala, menjelaskan, “Kami memeriksa semua tanda vital, memastikan bayi tidak mengalami hipotermia atau masalah pernapasan. Bayi menerima perawatan lengkap sesuai protokol kesehatan bayi baru lahir.”
Selain pemeriksaan fisik, tim medis memastikan bayi menerima ASI atau susu pengganti sesuai kebutuhan. Tim memantau bayi secara berkala setiap jam untuk memastikan kesehatannya tetap stabil.
Tindakan Cepat Polsek Kapetakan
Kapolsek Kapetakan, Iptu Rudiana SH MH CPHR, bersama Kanit Reskrim Ipda Marmo SH dan personel piket langsung menuju lokasi. Polisi mengamankan TKP, mencatat keterangan saksi, dan mendokumentasikan seluruh kondisi di lapangan.
Polisi bekerja sama dengan Pemerintah Desa Suranenggala Lor agar bayi mendapat perawatan maksimal. Iptu Rudiana menegaskan, “Kami segera menyelidiki pihak yang membuang bayi ini. Kami juga meminta masyarakat memberikan informasi jika mengetahui sesuatu terkait kasus ini.”
Kronologi Lengkap Penemuan
- 04.00 WIB: Mang Udi mendengar tangisan bayi dari depan rumah H Darwadi.
- 04.05 WIB: Mang Udi mencari sumber suara dan menemukan bayi di ember hitam.
- 04.10 WIB: Warga lain berdatangan untuk membantu.
- 04.15 WIB: Mang Udi melapor ke perangkat desa.
- 04.25 WIB: Warga bersama perangkat desa membawa bayi ke Puskesmas Suranenggala.
- 04.45 WIB: Tim medis melakukan pemeriksaan awal.
- 05.00 WIB: Kapolsek Kapetakan menerima laporan dan langsung menuju TKP.
- 05.30 WIB: Polisi mengamankan lokasi, mencatat keterangan saksi, dan mendokumentasikan TKP.
- 06.00 WIB: Polsek berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Cirebon untuk perlindungan bayi.
- 06.30 WIB: Polisi mulai menelusuri identitas orang tua bayi melalui data kependudukan dan wawancara warga.
Upaya Penyelidikan Polisi
Polsek Kapetakan menelusuri semua kemungkinan untuk mengidentifikasi orang tua bayi atau pihak yang membuang bayi. Polisi meminta informasi dari warga sekitar dan memeriksa kemungkinan rekaman CCTV dari rumah warga dan jalan sekitar.
Kapolsek menambahkan, masyarakat dapat melapor melalui:
- Polsek Kapetakan langsung
- Call Center 110
- WhatsApp Lapor Kapolres Bae
- Tim Maung Presisi 851
Polisi menekankan agar warga tidak mengambil tindakan sendiri karena bisa mengganggu proses penyelidikan.
Wawancara dengan Narasumber
Mang Udi, warga yang menemukan bayi, menyatakan, “Saya kaget mendengar tangisan bayi dini hari. Saya segera mengecek dan membawa bayi ke Puskesmas. Alhamdulillah bayi selamat.”
H. Ahmad Syarifudin, Kepala Desa Suranenggala Lor, mengatakan, “Kami mengapresiasi warga yang cepat bertindak. Kasus ini menunjukkan pentingnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar.”
Dr. Rini Kartika, psikolog anak, menambahkan, “Banyak kasus pembuangan bayi terjadi karena tekanan sosial dan ekonomi. Edukasi dan pendampingan ibu hamil sangat penting untuk mencegah kasus serupa.”
Faktor Sosial dan Pencegahan
Kasus pembuangan bayi sering muncul karena:
- Tekanan ekonomi pada ibu hamil
- Stigma sosial atau rasa malu melahirkan di luar nikah
- Kurangnya akses layanan kesehatan dan psikologis
Dr. Rini Kartika menjelaskan, “Penyuluhan kesehatan reproduksi, pendampingan psikologis, dan dukungan sosial bisa menekan angka kasus bayi terbuang.”
Pemerintah dianjurkan menyediakan:
- Hotline pengaduan ibu hamil
- Pendampingan sosial dan psikologis bagi remaja dan calon orang tua
- Program edukasi tentang persalinan aman
Statistik Kasus Bayi Terbuang
Dinas Sosial Kabupaten Cirebon mencatat 15 kasus bayi ditemukan dalam lima tahun terakhir. Beberapa kasus terjadi di wilayah pedesaan, sebagian lain di kota. Data menunjukkan, kasus paling sering melibatkan ibu muda yang mengalami tekanan sosial dan ekonomi.
Secara nasional, Kementerian Sosial mencatat lebih dari 200 kasus bayi terbuang setiap tahun di Jawa Barat. Program edukasi, hotline, dan pendampingan ibu hamil terbukti menurunkan angka kasus bayi terbuang hingga 30% di beberapa kabupaten.
Program Edukasi dan Sosialisasi
Pemerintah Desa Suranenggala Lor berencana menggelar program edukasi kesehatan reproduksi dan hak anak:
- Penyuluhan ibu hamil tentang persalinan aman
- Pendampingan psikologis bagi remaja dan calon orang tua
- Edukasi masyarakat tentang tanda-tanda bayi atau anak terabaikan
- Hotline laporan cepat untuk bayi atau anak yang membutuhkan pertolongan
Program ini melibatkan tenaga medis, psikolog, perangkat desa, dan tokoh masyarakat.
Perlindungan Lingkungan dan Kepedulian Sosial
Kasus ini menekankan peran warga dalam menjaga lingkungan sekitar. Setiap individu dapat menyelamatkan nyawa anak yang rentan. Polisi dan perangkat desa menekankan kepedulian sosial, melaporkan kejadian mencurigakan, dan tidak mengambil tindakan sendiri.
Langkah Hukum
Polisi menegaskan fokus utama saat ini adalah keselamatan bayi. Polisi menelusuri identitas orang tua bayi melalui saksi, data kependudukan, dan koordinasi dengan Dinas Sosial. Jika terbukti ada pihak yang bertanggung jawab, polisi akan memproses sesuai hukum.
Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 dan KUHP Pasal 77 menyebutkan setiap tindakan yang membahayakan anak dapat dikenakan sanksi pidana. Polisi memastikan seluruh proses penyelidikan berjalan sesuai prosedur hukum.
Tips Masyarakat Menghadapi Kasus Serupa
- Segera laporkan bayi atau anak ditemukan ke aparat setempat
- Jangan memindahkan bayi dari lokasi sebelum pihak berwenang datang, kecuali untuk keselamatan langsung
- Catat identitas saksi dan waktu penemuan
- Gunakan hotline resmi: 110 atau Lapor Kapolres Bae
Analisis Ahli
Psikolog Dr. Rini Kartika menekankan pentingnya layanan psikologis bagi ibu hamil dan remaja yang mengalami tekanan sosial. Edukasi hak anak, persalinan aman, dan kepedulian masyarakat dapat mencegah kasus bayi terbuang.
Dr. Indah Wulandari menambahkan, bayi baru lahir berhak mendapatkan perlindungan dan perawatan optimal. Peran masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.
Kesimpulan
Kasus bayi perempuan ditemukan di Suranenggala Lor menjadi perhatian warga dan aparat. Koordinasi cepat Polsek Kapetakan, dukungan Puskesmas, dan kepedulian warga menunjukkan sinergi positif untuk perlindungan anak.
Kasus ini menekankan pentingnya:
- Kepedulian sosial
- Pengawasan lingkungan
- Layanan kesehatan memadai
- Edukasi dan pendampingan ibu hamil
Polisi terus mengimbau masyarakat melapor jika mengetahui informasi terkait bayi atau kasus serupa.
JANGAN LEWATKAN !! : Fun Run Ramayana Pace 2025 di Cirebon
BACA JUGA : Pelantikan KONI Kabupaten Cirebon, Jigus Tanggapi Gugatan Sutardi
BACA JUGA : Hari Sumpah Pemuda ke-97, KNPI Kota Cirebon Serukan Aksi Nyata


















