CirebonShare.com – Kuningan, 8 Agustus 2025 – Bendera Merah Putih Jumbo di Kuningan menjadi sorotan utama dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80. Desa Sukamulya, yang terletak di Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, menampilkan sebuah pemandangan luar biasa. Warga desa secara gotong royong memasang bendera Merah Putih raksasa yang membentang sepanjang satu kilometer, menjadikan lorong desa berbalut warna merah dan putih.
Lorong Merah Putih: Simbol Kemerdekaan yang Memukau
Bendera Merah Putih yang membentang sepanjang satu kilometer tersebut mengubah wajah Desa Sukamulya. Dari gang ke gang, warna merah dan putih mendominasi, menyulap desa menjadi lorong kemerdekaan yang megah dan penuh semangat nasionalisme. Suasana berbeda terasa saat warga maupun pengunjung melintas di lorong tersebut.
Tak sekadar hiasan biasa, lorong merah putih ini merupakan perwujudan rasa bangga warga atas kemerdekaan bangsa Indonesia. Bentangan bendera jumbo ini mengingatkan setiap orang tentang perjuangan para pahlawan yang telah berkorban demi tanah air.
Proses Gotong Royong Warga
Mewujudkan lorong merah putih sepanjang satu kilometer bukan hal mudah. Warga desa bekerja sama dengan penuh semangat. Sebagian warga bertugas menjahit dan menyambung kain merah putih menjadi lembaran panjang. Sebagian lain bertugas memasang tiang bambu dan memasang bendera di sepanjang jalur gang desa.
Para ibu rumah tangga menghabiskan waktu di rumah-rumah sambil menjahit, sementara bapak-bapak mengatur pemasangan bendera di luar rumah. Anak-anak pun tak kalah semangat, ikut mengumpulkan bahan dan membantu kegiatan lain sesuai kemampuan mereka.
Menurut Emi Yunengsih, salah satu warga yang aktif terlibat, “Kami bersenang-senang dalam prosesnya. Ibu-ibu sibuk membuat bendera, bapak-bapak bertugas memasang. Semua bahan kami dapatkan dari patungan warga. Tidak ada paksaan, semuanya sukarela.”
Semangat yang tinggi ini membuat kegiatan tersebut berjalan lancar dan penuh kegembiraan.
Awal Ide dan Musyawarah Warga
Pembuatan bendera jumbo ini bermula dari musyawarah warga di balai desa. Mereka berdiskusi mencari cara agar perayaan HUT RI ke-80 terasa berbeda dan lebih meriah. Beberapa usulan muncul, mulai dari lomba unik, pawai, hingga dekorasi kreatif.
Akhirnya, mereka sepakat untuk membuat bentangan bendera Merah Putih yang panjang. Ide ini disambut dengan antusiasme tinggi. Semua warga setuju dan bersedia berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing.
Warga membagi tugas dengan jelas agar pengerjaan bisa cepat selesai. Ada yang bertugas menjahit, ada yang menyiapkan tiang bambu, dan ada yang mengatur jalur pemasangan. Semua bekerja tanpa pamrih, hanya demi memeriahkan kemerdekaan.
Satu Minggu Pengerjaan Intensif
Meski sudah direncanakan, pengerjaan bendera jumbo ini memakan waktu cukup lama. Warga menghabiskan waktu sekitar satu minggu penuh untuk menyelesaikannya.
Setiap sore, warga yang bekerja di ladang atau pekerjaan lain segera bergabung membantu kegiatan ini. Anak-anak ikut ambil bagian dengan mengumpulkan potongan kain dan mengangkat bambu tiang.
“Awalnya kami kira hanya perlu tiga hari, tapi ternyata lebih lama karena panjangnya mencapai satu kilometer,” ujar seorang pemuda desa.
Proses ini juga menjadi ajang interaksi sosial yang mempererat hubungan antarwarga. Kebersamaan dan kegotongroyongan semakin terasa kuat selama pengerjaan berlangsung.
Peran Pemerintah Desa dan Aparat
Kepala Desa Sukamulya aktif memantau jalannya kegiatan. Ia memastikan pemasangan bendera berjalan aman dan rapi. Kepala desa juga membantu koordinasi warga agar tidak terjadi kesalahan pemasangan yang bisa mengganggu aktivitas warga.
Selain itu, Koramil 1513 Garawangi Kodim 0615 Kuningan memberikan pendampingan teknis. Personil Koramil membantu memasang tiang bambu dan memastikan bendera tidak mudah roboh oleh angin. Dukungan aparat ini membuat warga merasa dihargai dan semakin semangat.
Menurut Danramil 1513 Garawangi,
“Semangat gotong royong warga Desa Sukamulya menjadi contoh nyata nasionalisme. Kegiatan ini harus terus dijaga dan dikembangkan.”
Dampak Positif bagi Desa Sukamulya
Setelah bendera jumbo terpasang, Desa Sukamulya menjadi ramai dikunjungi warga dari desa tetangga. Banyak orang datang untuk melihat lorong merah putih yang unik dan megah.
Pengunjung memanfaatkan kesempatan ini untuk berfoto dan merekam video. Media sosial pun ramai dengan unggahan tentang desa ini. Popularitas desa meningkat berkat pemasangan bendera jumbo.
Selain itu, pedagang kecil pun mendapat kesempatan mengembangkan usaha. Mereka menjual makanan, minuman, dan pernak-pernik bertema kemerdekaan. Hal ini memberikan efek positif terhadap perekonomian lokal.
Makna Kebersamaan dan Nasionalisme
Bendera Merah Putih jumbo bukan hanya sekadar kain. Ia melambangkan persatuan dan kebersamaan warga Desa Sukamulya. Kegiatan bersama ini menumbuhkan rasa cinta tanah air yang mendalam.
Warga merasa bangga karena mampu menciptakan sesuatu yang unik untuk memperingati kemerdekaan. Kegiatan ini juga memperkuat solidaritas sosial, meningkatkan rasa kepedulian antarwarga.
Danramil 1513 Garawangi menyampaikan,
“Ini bukan hanya soal dekorasi, tapi tentang bagaimana masyarakat menunjukkan jiwa nasionalisme melalui kerja bersama.”
Inspirasi untuk Daerah Lain
Keberhasilan pembuatan lorong merah putih sepanjang satu kilometer ini menginspirasi desa-desa lain di Kecamatan Garawangi dan sekitarnya. Beberapa desa mulai merencanakan kegiatan serupa untuk tahun-tahun mendatang.
Fenomena ini memperlihatkan bahwa ide sederhana yang dilakukan bersama-sama dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Kreativitas warga desa menjadi contoh bagi daerah lain dalam menyambut momen penting bangsa.
Peran Pendidikan dalam Menanamkan Semangat Kemerdekaan
Selain sebagai bentuk perayaan, kegiatan ini juga menjadi media edukasi untuk anak-anak dan generasi muda. Mereka diajak langsung ikut berpartisipasi, mulai dari menjahit, mengatur bahan, hingga membantu pemasangan.
Keterlibatan ini memberikan pengalaman langsung tentang makna kemerdekaan dan pentingnya gotong royong. Orang tua berharap agar nilai-nilai tersebut dapat tertanam kuat sejak dini.
Anak-anak yang terlibat terlihat antusias dan bangga bisa berkontribusi dalam perayaan kemerdekaan.
Sejarah Singkat Tradisi Memasang Bendera Merah Putih
Di Indonesia, memasang bendera Merah Putih saat Agustus adalah tradisi yang sudah berlangsung puluhan tahun. Biasanya, bendera yang dipasang berukuran standar dan ditempatkan di depan rumah atau kantor.
Namun, di Desa Sukamulya, tradisi ini dikembangkan menjadi lebih unik dengan membuat bendera berukuran jumbo. Bentangan sepanjang satu kilometer ini menjadi bentuk inovasi dalam menyambut hari kemerdekaan.
Hal ini menunjukkan bahwa tradisi nasional dapat dikembangkan dengan kreativitas dan semangat kebersamaan.
Peran Masyarakat Desa dalam Menjaga Tradisi dan Identitas
Pembuatan bendera jumbo ini juga menjadi ajang pelestarian nilai-nilai budaya desa. Kegiatan gotong royong menjadi bagian dari identitas sosial yang terus dijaga oleh warga.
Tradisi seperti ini membantu memperkuat solidaritas dan identitas warga Desa Sukamulya. Mereka tidak hanya merayakan kemerdekaan secara seremonial, tetapi juga dengan aksi nyata yang melibatkan seluruh warga.
Harapan Warga ke Depan
Warga berharap agar tradisi pemasangan bendera jumbo ini dapat menjadi agenda tahunan. Mereka ingin mengembangkan kegiatan ini agar semakin meriah dan berdampak positif untuk desa.
Mereka juga berharap pemerintah daerah memberi dukungan lebih besar dalam hal fasilitas dan promosi agar kegiatan ini bisa dikenal lebih luas.
Penutup
Bendera Merah Putih jumbo di Kuningan tidak hanya menjadi hiasan di Hari Kemerdekaan ke-80. Ia menjadi simbol nyata persatuan, kebersamaan, dan cinta tanah air warga Desa Sukamulya.
Lorong merah putih sepanjang satu kilometer ini akan menjadi bagian dari sejarah desa. Kegiatan ini membuktikan bahwa dengan kerja keras dan gotong royong, masyarakat bisa menghasilkan sesuatu yang membanggakan dan penuh makna.
BACA JUGA : Polsek Gunung Jati Bagikan Bendera Merah Putih
BACA JUGA : Ratusan Botol Miras Disita Polresta Cirebon Jelang HUT RI
JANGAN LEWATKAN!! : Pasang Iklan Gratis di CirebonShare.com Selama Agustus

















