CirebonShare.com – Cirebon, 7 September 2025 – Bupati Cirebon bantu warga gagal tumbuh. Seorang bocah berusia 8 tahun asal Desa Kemlaka Gede, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, bernama Sarli, menjadi perhatian pemerintah daerah setelah mengalami kondisi gagal tumbuh.
Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, bersama jajaran terkait, turun tangan langsung mendatangi rumah Sarli. Langkah ini menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah daerah dalam merespons cepat informasi dari masyarakat mengenai kondisi kesehatan warganya.
Respons Cepat dari Pemerintah Daerah
Begitu mendengar kabar mengenai kondisi Sarli, Bupati Imron langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes, perwakilan Dinas Sosial, camat, dan kepala desa setempat, ia menyempatkan waktu untuk melihat langsung keadaan Sarli di rumahnya.
Dalam kunjungan itu, Bupati menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap permasalahan kesehatan masyarakat.
“Begitu mendengar kabar itu, kami dari pemerintah daerah langsung turun ke lapangan. Ini bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang membutuhkan,” ujar Imron.
Kehadiran jajaran pemerintah bukan sekadar seremonial, melainkan membawa solusi nyata berupa penanganan medis, bantuan sosial, hingga dukungan psikologis bagi keluarga.
Kondisi Sarli Sebelum dan Sesudah Insiden
Berdasarkan penuturan keluarga, Sarli sebelumnya tumbuh seperti anak-anak pada umumnya. Ia bahkan sudah bisa berjalan dan bermain. Namun, keadaan berubah drastis setelah ia mengalami jatuh sebanyak dua kali.
Sejak saat itu, kondisi tubuhnya melemah, berat badan menurun, hingga ia kehilangan kemampuan berjalan. Sarli kerap menolak saat hendak diajak berobat ke fasilitas kesehatan. Akibatnya, penanganan medis yang seharusnya dilakukan sejak dini menjadi terhambat.
Kini, Sarli tinggal bersama bibinya, setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Situasi ini membuat keluarga harus berjuang lebih keras untuk mendampingi Sarli menghadapi kondisi gagal tumbuh yang dialaminya.
Dukungan Bupati Cirebon
Dalam kesempatan itu, Bupati Imron menekankan pentingnya dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar untuk mendampingi Sarli. Menurutnya, pemulihan anak tidak bisa hanya mengandalkan tenaga medis, tetapi juga membutuhkan lingkungan yang suportif.
“Maka dari itu, dukungan keluarga dan masyarakat sekitar sangat penting untuk mendampingi Sarli,” ucap Imron.
Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk membantu hingga tuntas.
“Pemerintah Kabupaten Cirebon siap membantu pengobatan yang dibutuhkan Sarli sampai tuntas. Karena jika tidak segera ditangani, kondisinya bisa semakin parah,” tegasnya.
Penjelasan dari Dinas Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes, menjelaskan bahwa pemulihan Sarli membutuhkan waktu cukup panjang. Sejak dalam kandungan, Sarli sudah mendapatkan pendampingan medis karena ibunya menderita hipertensi.
Setelah lahir, Sarli juga sempat menjalani operasi karena terlahir tanpa anus. Kondisinya semakin memburuk setelah beberapa kali jatuh, meski sudah empat kali dirawat di rumah sakit. Bahkan, pengobatan tradisional yang ditempuh justru memperburuk keadaannya.
“Karena itu kami hadir untuk memberikan bantuan, edukasi, sekaligus motivasi kepada keluarga agar kembali bersedia membawa Sarli berobat ke rumah sakit,” kata Eni.
Ia berharap, melalui penanganan medis yang tepat, kondisi Sarli dapat berangsur membaik.
“Mudah-mudahan Sarli bisa sehat kembali, bisa berjalan, dan bermain seperti anak-anak lainnya,” pungkasnya.
Gagal Tumbuh, Apa Itu?
Fenomena gagal tumbuh (stunting maupun kondisi medis kompleks lain) bukan hal asing di kalangan tenaga kesehatan. Gagal tumbuh mengacu pada kondisi ketika anak tidak berkembang sesuai usia, baik dari sisi tinggi badan, berat badan, maupun kemampuan motorik.
Faktor penyebabnya beragam, mulai dari asupan gizi yang kurang, penyakit bawaan sejak lahir, hingga gangguan kesehatan akibat kecelakaan atau jatuh. Dalam kasus Sarli, faktor bawaan lahir dan riwayat medis yang panjang turut memperburuk kondisinya.
Dinas Kesehatan menilai, penanganan gagal tumbuh tidak bisa hanya dengan pemberian gizi tambahan. Perlu pendampingan medis intensif, fisioterapi, serta keterlibatan psikolog anak untuk mengembalikan semangatnya beraktivitas.
Peran Keluarga dalam Pemulihan Anak
Meski pemerintah telah berkomitmen mendukung, peran keluarga tetap menjadi kunci utama. Anak dengan kondisi khusus seperti Sarli membutuhkan perhatian ekstra. Ketelatenan, kesabaran, dan dukungan emosional keluarga akan mempercepat proses pemulihan.
Bibinya, yang kini menjadi wali bagi Sarli, menyampaikan rasa haru atas perhatian dari pemerintah daerah. Meski berat, ia bertekad untuk mendampingi Sarli sebaik mungkin. Kehadiran rombongan pemerintah setidaknya memberikan harapan baru agar kondisi Sarli bisa ditangani secara profesional.
Dukungan Masyarakat Sangat Dibutuhkan
Selain keluarga, masyarakat sekitar juga memiliki peran penting. Dukungan lingkungan dapat memengaruhi kondisi psikologis anak. Anak dengan kebutuhan khusus tidak boleh merasa terasing. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk ikut memberikan semangat, perhatian, dan rasa peduli.
Kepala desa setempat menegaskan bahwa pihaknya siap membantu Sarli melalui koordinasi dengan RT dan RW. Ia juga mengajak warga sekitar untuk bergotong royong, baik dalam bentuk bantuan material maupun nonmaterial.
Pemerintah Daerah dan Program Kesehatan Anak
Kasus Sarli menjadi pengingat pentingnya program kesehatan anak yang komprehensif. Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Kesehatan sebenarnya sudah memiliki sejumlah program, seperti:
- Posyandu untuk pemantauan tumbuh kembang balita.
- Bantuan gizi tambahan untuk anak dengan risiko stunting.
- Program rujukan kesehatan ke rumah sakit daerah atau provinsi.
- Pendampingan keluarga oleh petugas kesehatan.
Dengan adanya kasus ini, pemerintah daerah berkomitmen memperkuat koordinasi antarinstansi, sehingga penanganan anak-anak dengan kebutuhan khusus bisa lebih cepat dan efektif.
Edukasi untuk Orang Tua
Kasus gagal tumbuh juga menjadi pembelajaran bagi orang tua lain. Penolakan anak untuk berobat memang sering terjadi, tetapi peran orang tua sangat krusial untuk meyakinkan anak. Edukasi mengenai pentingnya perawatan medis sejak dini perlu terus dilakukan.
Tenaga kesehatan mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya pada pengobatan tradisional yang tidak memiliki dasar medis. Meski terlihat sederhana, praktik tersebut berisiko memperburuk kondisi anak.
Harapan ke Depan
Bupati Cirebon menutup kunjungannya dengan doa dan harapan agar Sarli dapat segera pulih. Pemerintah memastikan, dukungan terhadap Sarli tidak hanya sebatas kunjungan, melainkan pendampingan berkelanjutan hingga kondisinya membaik.
Kasus ini juga diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial masyarakat terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus. Gotong royong, kepedulian, serta kesadaran bersama akan menjadi modal penting dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat di Kabupaten Cirebon.
Kesimpulan
Kisah Sarli menunjukkan bagaimana kondisi kesehatan anak bisa berubah drastis akibat berbagai faktor. Namun, perhatian dari pemerintah daerah, dukungan keluarga, serta kepedulian masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan tersebut.
Pemerintah Kabupaten Cirebon di bawah kepemimpinan Bupati Imron berkomitmen penuh membantu Sarli hingga tuntas. Bupati Cirebon bantu warga gagal tumbuh ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat. Semoga langkah nyata ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat untuk terus peduli terhadap sesama, sekaligus menguatkan kesadaran bahwa bupati Cirebon bantu warga gagal tumbuh bukan hanya sekadar slogan, tetapi kerja nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
BACA JUGA : Cerita Sarli Bocah Yatim Piatu di Cirebon Penuh Keterbatasan
BACA JUGA : Macan Tutul Kuningan Teror Cimenga, Warga Resah


















