CirebonShare.com – Kuningan, 16 Juli 2025 – Bupati usut RSUD Linggajati setelah bayi dari pasangan Andi dan Irmawati meninggal secara tragis. Dugaan kelalaian medis di rumah sakit tersebut mendorong masyarakat Kuningan bereaksi keras dan menuntut keadilan.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, segera mengambil tindakan dengan membentuk tim gabungan yang melibatkan Dinas Kesehatan, Inspektorat, IDI, dan bagian hukum pemerintah. Tim ini bertugas menyelidiki dan mengevaluasi prosedur medis RSUD Linggajati secara menyeluruh.
Di sisi lain, Andi dan Irmawati, orang tua bayi yang meninggal, melaporkan kejadian ini ke Polres Kuningan. Mereka melaporkan secara langsung dan didampingi oleh kuasa hukum tim Hotman 911.
BACA JUGA : KDM Jenguk Korban RSUD, Bupati Diminta Bertindak
Tim Gabungan Bergerak, Evaluasi Fokus pada SOP Rumah Sakit
Pemerintah Kabupaten Kuningan tidak membiarkan kasus ini berlalu tanpa tindakan. Bupati memimpin langsung pembentukan tim yang bertugas mengkaji jalannya pelayanan di RSUD Linggajati. Tim ini mulai bekerja hari ini, Rabu (16/7/2025), dan fokus pada audit serta evaluasi sistem pelayanan rumah sakit.
“Kami membentuk tim gabungan dari internal Dinas Kesehatan, IDI, bagian hukum, dan Inspektorat. Tim ini akan mengkaji secara menyeluruh semua prosedur pelayanan,” kata Bupati Kuningan.
Bupati menegaskan bahwa timnya akan menyampaikan hasil audit kepada publik jika mereka menemukan kesalahan. Ia ingin masyarakat mengetahui langkah yang diambil pemerintah secara terbuka.
Dengan langkah ini, Bupati usut RSUD Linggajati bukan sekadar narasi. Tindakan ini menjadi bentuk nyata keseriusan pemerintah daerah dalam menegakkan akuntabilitas.
Andi dan Irmawati Tempuh Jalur Hukum, Didampingi Hotman 911
Tak hanya menunggu penyelidikan pemerintah, Andi dan Irmawati memilih menempuh jalur hukum. Mereka melaporkan dugaan kelalaian medis di RSUD Linggajati kepada Polres Kuningan.
Reza Pramadia dari tim Hotman 911 mendampingi mereka saat membuat laporan. Ia menjelaskan bahwa laporan berjalan lancar karena pihak Polres langsung menyambut dan mengarahkan mereka ke bagian Reskrim.
“Kami datang bersama keluarga korban. Wakapolres dan Kasat Reskrim menerima laporan dan mengarahkan kami langsung ke bagian penyidikan,” jelas Reza.
Mereka melaporkan insiden itu bukan semata-mata untuk mendapatkan keadilan pribadi, tapi juga mendorong evaluasi pelayanan medis secara menyeluruh.
Polres Periksa Dokter dan Bidan RSUD Linggajati
Polres Kuningan merespons laporan tersebut dengan melakukan penyelidikan. Mereka sudah memeriksa empat tenaga medis: tiga dokter dan satu bidan. Penyidik mendalami bagaimana prosedur penanganan medis berlangsung sejak bayi masuk rumah sakit hingga meninggal.
“Kami sudah periksa empat tenaga medis. Pemeriksaan akan terus berlanjut hingga seluruh fakta terbuka,” ujar Kapolres Kuningan.
Pemeriksaan ini meliputi identifikasi tanggung jawab masing-masing tenaga medis, pengambilan keputusan medis, serta dokumentasi yang berkaitan dengan kondisi bayi.
Dengan keterlibatan kepolisian, proses hukum berjalan seiring langkah evaluatif dari pemerintah. Fakta ini menunjukkan bahwa Bupati usut RSUD Linggajati diikuti penyelidikan hukum secara paralel.
Pemerintah dan Polisi Gandeng Kemenkes untuk Audit Independen
Agar penyelidikan berjalan objektif, pemerintah dan kepolisian sepakat menggandeng Kementerian Kesehatan. Kemenkes bertugas memberikan audit ahli yang independen.
Pihak Kemenkes akan membantu mengkaji apakah tenaga medis menjalankan SOP dengan benar atau justru melakukan kesalahan prosedur. Hasil audit akan menjadi bahan rujukan dalam pengambilan keputusan hukum dan administratif.
Bupati menyebut langkah ini sebagai bagian dari reformasi pelayanan kesehatan daerah. Ia ingin audit ini tak hanya menjawab kasus Linggajati, tetapi juga mendorong peningkatan mutu pelayanan di seluruh fasilitas kesehatan di Kuningan.
Tagar Viral, Warga Desak Transparansi dan Perubahan
Kasus ini menyulut amarah publik. Warganet menyuarakan solidaritas melalui berbagai tagar di media sosial seperti #UsutRSUDLinggajati, #KeadilanUntukBayiKuningan, dan #AuditRumahSakitDaerah.
Banyak warga menyampaikan kekhawatiran terhadap sistem kesehatan yang dirasa kurang transparan dan lamban dalam menangani pasien darurat.
“Jangan sampai ada korban berikutnya. Ini harus jadi titik balik evaluasi rumah sakit,” tulis salah satu warga di Twitter.
Tekanan publik mendorong pemerintah untuk bertindak cepat dan transparan. Warga berharap bahwa Bupati usut RSUD Linggajati bukan hanya sebatas narasi media, melainkan juga momentum perbaikan sistemik.
RSUD Linggajati Belum Sampaikan Pernyataan Resmi
Hingga hari ini, RSUD Linggajati belum memberikan keterangan resmi kepada media. Upaya wartawan untuk mendapatkan konfirmasi belum membuahkan hasil. Pihak rumah sakit menyatakan masih menunggu hasil pemeriksaan dan penyelidikan dari tim gabungan.
Sikap diam ini memunculkan spekulasi dan rasa kecewa dari warga. Mereka berharap RSUD Linggajati tidak menghindar, melainkan terbuka dan bertanggung jawab atas kejadian yang terjadi di fasilitas mereka.
Pemkab Siapkan Evaluasi Sistemik terhadap RSUD
Pemerintah Kabupaten Kuningan menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional RSUD Linggajati. Fokus utama evaluasi meliputi:
- Tata kelola penanganan pasien darurat
- Pelatihan tenaga medis untuk kondisi gawat darurat
- Prosedur rujukan dan komunikasi antar-unit
- Dokumentasi tindakan medis dan informasi pasien
Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah. Mereka ingin kejadian serupa tak kembali terulang di masa depan.
Keluarga Korban Tegaskan Langkah Hukum Demi Perubahan
Andi dan Irmawati mengungkapkan bahwa langkah hukum yang mereka ambil bukan semata-mata demi kepentingan pribadi. Mereka ingin tragedi ini menjadi pemicu perubahan sistem pelayanan kesehatan.
“Kami kehilangan anak kami. Kami tidak ingin ada keluarga lain yang merasakan kehilangan seperti kami,” ujar Irmawati dengan suara terbata-bata.
Pasangan ini berharap laporan mereka akan memperkuat reformasi layanan kesehatan di Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA : Hotman Paris Desak Copot Direksi RSUD Linggajati
Kesimpulan: Langkah Nyata Pemerintah dan Hukum Jadi Harapan Baru
Kasus meninggalnya bayi di RSUD Linggajati menjadi sorotan utama publik. Namun respons cepat dari Bupati dan langkah hukum dari keluarga korban membuktikan bahwa kasus ini tidak akan berhenti di tengah jalan.
Bupati usut RSUD Linggajati bukan hanya pernyataan, tetapi sudah menjadi kebijakan nyata. Pemerintah bertindak, kepolisian menyelidiki, dan Kemenkes turun langsung untuk mengaudit.
Kini publik menanti hasilnya. Jika semua pihak bertindak transparan dan profesional, maka kasus ini dapat menjadi awal perubahan besar dalam sistem pelayanan kesehatan, khususnya di wilayah Kuningan.
JANGAN LEWATKAN! : Kuliner Viral Cirebon Ramaikan Grage Mall

















