CirebonShare.com – CIREBON, 7 Juli 2025 – Dalam upaya nyata untuk cegah tawuran remaja, Pemerintah Kota Cirebon bersama Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Cirebon menggelar Kejuaraan Tinju Amatir Piala Walikota Cirebon. Kegiatan ini juga menjadi bentuk komitmen dalam menjauhkan generasi muda dari penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan positif lewat olahraga.
Acara yang berlangsung di Alun-alun Sangkala Buana Kasepuhan Kota Cirebon pada Sabtu, 5 Juli 2025 ini disambut antusias oleh puluhan atlet muda dari berbagai daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ajang ini diharapkan menjadi salah satu cara efektif untuk cegah tawuran remaja lewat penyaluran energi dalam kegiatan yang membangun mental dan fisik.
Kejuaraan tinju ini menjadi momen penting, bukan hanya sebagai kompetisi olahraga, tetapi juga sebagai bagian dari kampanye anti narkoba dan upaya berkelanjutan untuk cegah tawuran remaja yang kini marak terjadi di kalangan pelajar dan anak muda.
Peserta Dari Berbagai Daerah Ramaikan Kejuaraan
Sebanyak lebih dari 40 petinju amatir berpartisipasi dalam kejuaraan ini. Mereka datang dari berbagai kota seperti:
- Kota Cirebon
- Kuningan
- Majalengka
- Tegal
- Tasikmalaya
- Bandung
- Sumedang
- Sukabumi
- Karawang
Para atlet muda ini berasal dari berbagai sasana tinju maupun komunitas olahraga pukul yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Setiap petinju menunjukkan semangat juang tinggi serta kemampuan teknik yang telah mereka latih selama bertahun-tahun.
Tujuan Mulia di Balik Pertandingan
Ketua Pertina Kota Cirebon, Subagja, menyampaikan bahwa kejuaraan ini memiliki tujuan yang sangat penting bagi masa depan anak muda.
“Acara ini memang bertujuan untuk anak-anak generasi muda dalam rangka keterlibatan atau kecanduan kepada narkoba,” ujar Subagja kepada wartawan.
Menurutnya, dengan adanya ajang positif seperti ini, remaja yang memiliki bakat dan minat terhadap olahraga keras seperti tinju bisa menyalurkan energinya dengan benar.
“Sekaligus menyerukan anak-anak muda khususnya para pelajar agar hindari tawuran konten karena mengakibatkan kerugian untuk diri sendiri,” lanjutnya.
Peringati Hari Jadi Cirebon ke-598
Kejuaraan ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Cirebon ke-598. Pemerintah Kota Cirebon ingin memberikan wadah kreatif dan produktif bagi anak-anak muda dalam memperingati hari istimewa daerah mereka.
Subagja menyebutkan, para pemenang akan mendapatkan Piala Walikota Cirebon, medali, dan hadiah lainnya sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan dan dedikasi dalam bidang olahraga.
“Dengan kejuaraan ini sebagai ajang menguji dan melatih mental juara kepada para atlet tinju amatir menuju ke tingkat tinju profesional,” ungkapnya.
Ajang Latihan Mental Juara dan Profesionalisme
Kejuaraan ini tidak hanya soal menang dan kalah, melainkan juga soal membangun karakter dan mental juara. Pertandingan yang berlangsung dalam suasana sportif menjadi latihan nyata bagi para atlet muda untuk memahami nilai-nilai seperti disiplin, fokus, kerja keras, dan pengendalian diri.
Hal ini sangat penting dalam membentuk remaja yang kuat secara mental, menjauhkan mereka dari perilaku menyimpang seperti tawuran pelajar dan penggunaan zat berbahaya.
Harapan Adanya Kejuaraan Rutin
Subagja menambahkan harapannya agar kejuaraan tinju seperti ini bisa digelar secara rutin di Kota Cirebon. Ia menilai bahwa semakin sering turnamen diadakan, maka semakin besar peluang melahirkan bibit-bibit petinju berbakat dari daerah.
“Saya berharap agar pemerintah daerah menggelar kejuaraan tinju ini secara rutin untuk melahirkan bibit-bibit petinju dari kalangan remaja,” tegasnya.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat Dibutuhkan
Kesuksesan acara ini menjadi bukti bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, komunitas olahraga, dan masyarakat, kegiatan positif bagi anak muda dapat terselenggara dengan lancar. Perlu adanya dukungan lebih lanjut dalam hal pendanaan, fasilitas latihan, serta pelatihan profesional bagi para pelatih dan atlet.
Dalam jangka panjang, kegiatan seperti ini dapat menjadi bagian dari solusi nyata dalam mengatasi masalah sosial yang kerap melibatkan remaja, seperti tawuran pelajar dan penyalahgunaan narkoba.


















