• Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
Rabu, Desember 17, 2025
  • Login
Cirebon Share
Advertisement
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
No Result
View All Result
Cirebon Share
No Result
View All Result
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privacy
  • Pedoman Pemberitaan
Home Ciayumajakuning

Dentuman Misterius di Cirebon Diduga Akibat Meteor Besar

by admin
6 Oktober 2025
in Ciayumajakuning, Cirebon, Sosial
0
Dentuman Misterius di Cirebon

Dentuman Misterius di Cirebon

152
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on XShare on WhatsappShare on Telegram

CirebonShare.com – Cirebon, 6 Oktober 2025 – Dentuman Misterius di Cirebon mengguncang perhatian warga di dua daerah sekaligus, Cirebon dan Kuningan. Suara keras yang muncul pada Minggu malam, 5 Oktober 2025, sekitar pukul 18.30 hingga 19.30 WIB, menggetarkan perasaan banyak orang. Langit malam berubah jadi bahan pembicaraan hangat karena cahaya terang muncul tiba-tiba di langit barat daya. Fenomena itu berlangsung cepat, tetapi meninggalkan rasa penasaran mendalam.

Warga di beberapa titik mendengar dentuman yang cukup keras. Suaranya terasa menghentak hingga kaca rumah bergetar. Banyak warga keluar rumah untuk mencari sumber suara. Beberapa orang melihat bola api yang meluncur cepat dari arah barat daya ke timur laut. Warga menyebut fenomena ini sangat jarang terjadi di Cirebon dan Kuningan.


Warga Kuningan Rasakan Getaran Keras

Di Desa Seda, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan, warga bernama Rian menuturkan pengalamannya. Ia sedang duduk di ruang tamu ketika suara dentuman muncul. “Kaca jendela langsung bergetar kuat. Saya kira petir, tapi suara dentumannya berbeda. Lebih dalam dan bergema lama,” kata Rian.

Beberapa detik setelah suara pertama, muncul cahaya terang di langit. Warga sekitar berlari ke luar rumah untuk melihat. Lilis, warga Mandirancan lain, mengatakan fenomena itu terasa aneh karena langit tampak cerah tanpa awan tebal. “Saya dan tetangga keluar rumah. Kami lihat ada cahaya biru keputihan meluncur cepat. Warnanya berubah jadi oranye sebelum menghilang,” ujarnya.

Suara dentuman sempat membuat hewan ternak gelisah. Beberapa anjing menggonggong panjang, ayam berlarian, dan anak-anak menjerit karena kaget. Dalam hitungan menit, suasana desa berubah gaduh.


Bola Api Muncul di Langit Beber, Cirebon

Fenomena serupa juga terjadi di wilayah Beber, Kabupaten Cirebon. Beberapa warga melaporkan munculnya bola api besar di langit. Nurlela, warga Desa Wanayasa, menyaksikan bola api meluncur cepat di langit sekitar pukul 18.35 WIB. “Warnanya cerah sekali, seperti pelangi tapi lebih terang. Jalurnya lurus dari barat ke timur. Setelah beberapa detik, cahayanya menghilang,” jelas Nurlela kepada tim CirebonShare.

Beberapa CCTV di sekitar Beber merekam lintasan cahaya tersebut. Dalam video terlihat kilatan putih kebiruan meluncur dari arah barat daya. Setelah muncul cahaya, suara dentuman terdengar beberapa detik kemudian. Fenomena itu langsung menimbulkan kehebohan di media sosial lokal Cirebon.

Warga di Lemahabang, Arjawinangun, dan Beber saling mengirim video pendek ke grup WhatsApp. Obrolan di media sosial dipenuhi dugaan tentang meteor, benda jatuh, hingga teori konspirasi.


Prof Djamaluddin Ungkap Analisis Ilmiah

Kejadian tersebut menarik perhatian Profesor Thomas Djamaluddin, peneliti senior bidang Astronomi dan Astrofisika dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Melalui keterangan tertulis yang diterima CirebonShare.com, Prof Djamaluddin memberikan penjelasan ilmiah mengenai fenomena itu.

Menurut Prof Djamaluddin, laporan masyarakat dan data seismograf BMKG menunjukkan pola khas lintasan meteor besar. “Laporan warga, rekaman CCTV, dan deteksi BMKG menunjukkan waktu kejadian yang konsisten antara pukul 18.35 hingga 18.39 WIB. Berdasarkan data itu, saya menilai fenomena tersebut berasal dari meteor besar yang melintas di wilayah Cirebon dan Kuningan,” kata Prof Djamaluddin.

Ia menjelaskan bahwa benda langit yang masuk ke atmosfer pada kecepatan tinggi akan menghasilkan gelombang kejut kuat. Gelombang kejut tersebut menimbulkan suara dentuman yang terdengar hingga puluhan kilometer. “Meteor besar menimbulkan efek suara keras ketika pecah di lapisan atmosfer bawah. Suaranya bisa menyerupai ledakan,” tambahnya.

Menurutnya, meteor itu melintas dari arah barat daya dan terus bergerak menuju timur laut. Saat memasuki atmosfer lebih rendah, gesekan udara membuat benda tersebut terbakar hebat. Peristiwa itu menghasilkan cahaya terang yang terlihat warga di dua wilayah sekaligus.

“Meteor besar itu melintas antara Kuningan dan Cirebon sekitar pukul 18.35–18.39. Setelah menimbulkan gelombang kejut, meteor terbakar di atmosfer dan kemungkinan sisa partikelnya jatuh di Laut Jawa,” ujar Prof Djamaluddin.


BMKG Deteksi Getaran, Tidak Temukan Aktivitas Gempa

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati mencatat adanya getaran pada waktu kejadian. Prakirawan Dyan Anggraini menjelaskan bahwa alat seismograf mendeteksi getaran pada pukul 18.39 WIB, tetapi tidak menemukan aktivitas tektonik.

“Kami mendeteksi getaran, tapi datanya tidak menunjukkan pola gempa bumi. Fenomena ini kemungkinan berasal dari sumber di udara,” kata Dyan.

BMKG memantau kondisi atmosfer di wilayah Cirebon dan Kuningan pada saat kejadian. Langit terlihat cerah tanpa potensi badai petir besar. Kondisi itu memperkuat dugaan bahwa suara dentuman tidak berasal dari fenomena cuaca.

“Petir besar biasanya disertai awan kumulonimbus, sedangkan saat itu langit cukup bersih. Kami menduga suara berasal dari gelombang kejut benda langit,” ungkap Dyan.

Dyan menegaskan bahwa BMKG terus berkoordinasi dengan BRIN dan lembaga astronomi lain untuk memastikan penyebab pasti dentuman tersebut. BMKG hanya bertugas memantau aspek meteorologi dan seismik, sedangkan analisis benda langit berada di ranah BRIN.


Desa Belawa Tidak Temukan Meteor Jatuh

Beberapa jam setelah dentuman terdengar, muncul rumor tentang meteor jatuh di wilayah Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Video dan pesan singkat menyebut ada cahaya besar yang jatuh di area sawah.

Deni Kusuma, Kuwu Desa Belawa, langsung mengecek lokasi yang disebut warga. “Kami keliling hingga ke sawah, tidak ada benda jatuh atau terbakar. Warga memang mendengar suara keras, tapi lokasinya tidak menunjukkan tanda apa pun,” jelas Deni.

Deni juga menegaskan bahwa kondisi desa tetap aman. Tidak ada kerusakan rumah atau kebakaran. Pemerintah desa mengimbau warga tetap tenang dan tidak menyebar informasi tanpa bukti.


Jasa Marga Palikanci Periksa Ruas Tol, Hasil Nihil

Selain rumor di Belawa, beredar pula video dari pengendara di Tol Palikanci yang menampilkan kilatan api di kejauhan. Keterangan video menyebut meteor jatuh dan terbakar di lahan sekitar Km 219 arah Mertapada.

Pihak Jasa Marga Palikanci segera menindaklanjuti laporan itu. Tim lapangan melakukan pengecekan menyeluruh di ruas tol mulai dari Ciperna hingga Mertapada. “Kami sudah memeriksa seluruh jalur dan area sekitar tol. Hasil pemeriksaan nihil, tidak ada tanda kebakaran atau benda jatuh,” terang perwakilan Jasa Marga.

Tim patroli juga memantau rekaman CCTV tol untuk memastikan kondisi aman. Hingga malam hari, tidak muncul tanda-tanda kejadian luar biasa. “Kondisi tol aman. Tidak ada bukti meteor jatuh,” tambah pihak Jasa Marga.


Kemungkinan Sampah Antariksa

Beberapa ahli ruang angkasa memperkirakan bahwa cahaya yang terlihat warga bisa berasal dari sampah antariksa (space debris) yang memasuki atmosfer bumi. Seorang pakar antariksa menjelaskan bahwa api yang muncul putus-putus menandakan sisa roket atau satelit bekas.

“Jika cahaya terputus-putus, kemungkinan besar itu sampah antariksa. Meteor alami biasanya terbakar terus-menerus sampai hilang,” ujar pakar itu.

Fenomena masuknya sampah antariksa ke atmosfer memang sering terjadi. Setiap minggu, beberapa benda buatan manusia kembali ke bumi setelah mengorbit terlalu lama. Sebagian besar terbakar habis sebelum menyentuh permukaan.

Namun, tanpa data lintasan pasti, analisis tersebut masih bersifat perkiraan. BRIN berencana menelusuri jalur lintasan melalui data satelit cuaca dan laporan masyarakat.


Warga Ramai di Media Sosial

Sejak malam kejadian, jagat media sosial lokal langsung ramai. Tagar DentumanCirebon dan MeteorKuningan trending di wilayah Jawa Barat. Ratusan pengguna membagikan pengalaman mereka mendengar suara keras atau melihat cahaya di langit.

Di Facebook, unggahan video dari CCTV rumah warga Beber mendapat ribuan komentar. Sebagian warga merasa kagum dengan keindahan fenomena tersebut, sementara sebagian lain merasa takut. “Kaca rumah saya sampai bergetar. Kirain bom, ternyata meteor,” tulis seorang warga.

Di Instagram, akun komunitas lokal Cirebon memuat foto langit dengan cahaya keunguan. Warga berdebat soal apakah itu meteor atau sampah antariksa. Di platform X (Twitter), diskusi berlangsung lebih cepat. Banyak yang menandai akun resmi BMKG dan BRIN untuk meminta penjelasan.


Fenomena Langit Jarang Terjadi

Prof Djamaluddin menyebut fenomena seperti Dentuman Misterius di Cirebon termasuk langka di wilayah pantai utara Jawa Barat. “Lintasan meteor besar jarang melintas di atas Cirebon. Kejadiannya bisa puluhan tahun sekali,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia berada di jalur lintasan meteor global karena posisinya di garis khatulistiwa. Benda langit sering melewati area ekuator, sehingga wilayah Indonesia berpotensi mengalami fenomena seperti ini.

Menurutnya, meteor besar dapat menciptakan gelombang kejut yang kuat. Efeknya bisa menyerupai ledakan di udara. Namun, fenomena ini tidak berbahaya bagi manusia karena meteor biasanya terbakar habis sebelum menyentuh tanah.


BMKG dan BRIN Kumpulkan Data Lanjutan

BMKG dan BRIN kini terus memantau data tambahan. BRIN berencana menggunakan citra satelit serta laporan komunitas astronomi lokal di Cirebon dan Kuningan. Lembaga ini juga membuka kanal laporan bagi warga yang menyaksikan fenomena langit lain pada waktu bersamaan.

“Kami mengumpulkan semua laporan agar bisa memetakan lintasan cahaya dan arah gelombang kejut,” jelas Dyan Anggraini.

Hasil analisis lengkap akan keluar setelah semua data terkumpul. BRIN berharap masyarakat terus memberikan informasi agar penelusuran bisa lebih akurat.


Fenomena Alam yang Mengedukasi

Fenomena Dentuman Misterius di Cirebon mengajarkan pentingnya memahami peristiwa alam dengan pendekatan ilmiah. Masyarakat kini menyadari bahwa suara dentuman besar tidak selalu menandakan bencana. Kadang, fenomena itu berasal dari peristiwa astronomi yang justru memperkaya pengetahuan.

Pemerintah daerah Cirebon dan Kuningan mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah percaya pada kabar yang belum terverifikasi. Koordinasi antara lembaga resmi seperti BMKG, BRIN, dan pemerintah daerah akan memastikan semua informasi tersampaikan secara akurat.

Fenomena langit ini tidak menimbulkan kerusakan atau korban. Suara dentuman dan cahaya terang hanya berlangsung beberapa detik. Namun, keindahan dan misterinya meninggalkan kesan kuat bagi warga.

Peristiwa ini memperlihatkan betapa luasnya alam semesta dan betapa kecilnya bumi di antara miliaran benda langit. Warga Cirebon kini menatap langit dengan rasa takjub, bukan takut.

BACA JUGA : Mantan Staf Bank di Cirebon Bobol Rp24,67 Miliar

BACA JUGA : ID Wartawan Dicabut di Istana Jadi Sorotan Publik

Jumlah Pembaca : 51
Tags: BeberBMKGBRINCirebonDentuman Misterius di CirebonFenomena AlamFenomena LangitJasa Marga PalikanciKuninganLaut JawaMandirancanMeteor BesarMeteor JatuhProf DjamaluddinSuara Dentumanwarga Cirebon

Berita Terkait

Detik-detik Kebakaran di Kasepuhan Cirebon Berhasil Dikendalikan
Cirebon

Detik-detik Kebakaran di Kasepuhan Cirebon Berhasil Dikendalikan

16 Desember 2025
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Tinjau Lokasi Banjir Desa Astana
Cirebon

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Tinjau Lokasi Banjir Desa Astana

16 Desember 2025
Hujan Deras Picu Banjir di Kabupaten Cirebon
Cirebon

Hujan Deras Picu Banjir di Kabupaten Cirebon

15 Desember 2025
Warga Terluka Akibat Pohon Patah di CFD Bima Cirebon
Cirebon

Warga Terluka Akibat Pohon Patah di CFD Bima Cirebon

15 Desember 2025
Korsleting Listrik Picu Kebakaran 3 Kios di Pasar Sumber Cirebon
Cirebon

Korsleting Listrik Picu Kebakaran 3 Kios di Pasar Sumber Cirebon

15 Desember 2025
350 Personel Gabungan Bersihkan Sungai Sukalila Cirebon
Cirebon

350 Personel Gabungan Bersihkan Sungai Sukalila Cirebon

15 Desember 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Penangkapan pelaku curanmor Cirebon

Penangkapan Pelaku Curanmor Cirebon: Dua Orang Dibekuk Polisi

24 Juli 2025
Banjir Bandang Sumatera

Banjir Bandang Sumatera Terjang Tiga Provinsi

30 November 2025
ledakan di SMAN 72 Jakarta

Ledakan di SMAN 72 Jakarta Diduga Balas Dendam

7 November 2025
Satresnarkoba Polres Cirebon Kota Gencarkan Operasi

Operasi Miras Satresnarkoba Cirebon Kota Tekan Alkohol Ilegal

11 November 2025
WhatsApp-Image-2024-06-24-at-09.05.40

Es Campur Spesial Pink Kelanna,Tidak Menggunakan Bahan Pengawet

operasi

Gelar Razia Patuh Lodaya 2024, Polres Cirebon kota Turunkan Angka Kecelakaan Dijalan Raya

tubing

Gen Z and the Rise of Side Hustles: A New Era of Work

aston

Tanpa Harus Menginap, Aston Cirebon Hotel Menghadirkan Promo Swim and Dine

Detik-detik Kebakaran di Kasepuhan Cirebon Berhasil Dikendalikan

Detik-detik Kebakaran di Kasepuhan Cirebon Berhasil Dikendalikan

16 Desember 2025
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Tinjau Lokasi Banjir Desa Astana

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Tinjau Lokasi Banjir Desa Astana

16 Desember 2025
Hujan Deras Picu Banjir di Kabupaten Cirebon

Hujan Deras Picu Banjir di Kabupaten Cirebon

15 Desember 2025
Warga Terluka Akibat Pohon Patah di CFD Bima Cirebon

Warga Terluka Akibat Pohon Patah di CFD Bima Cirebon

15 Desember 2025
Cirebon Share

© 2025 Cirebon Share - MOCHD. KASRULLAH

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privacy
  • Pedoman Pemberitaan

Media Sosial

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi

© 2025 Cirebon Share - MOCHD. KASRULLAH

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In