CirebonShare.com – Kabupaten Cirebon, 19 Agustus 2025 – Angin puting beliung Cirebon menerjang wilayah Kecamatan Gunung Jati pada Selasa pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Hujan deras yang turun sejak dini hari mendadak disertai hembusan angin kencang, menyebabkan puluhan rumah warga di tiga desa mengalami kerusakan cukup parah.
Tiga desa yang terdampak bencana angin puting beliung Cirebon tersebut adalah Desa Kalisapu Blok Penderesan, Desa Astana Blok Sangurara, dan Desa Jatimerta Blok Maja. Dampak kerusakan bervariasi, mulai dari atap rumah yang beterbangan hingga bangunan yang roboh sebagian.
Menurut keterangan Ferry, Sekretaris Desa Kalisapu, angin datang begitu cepat sehingga warga tidak sempat menyelamatkan banyak barang berharga.
“Hembusan angin sangat kencang, berlangsung hanya beberapa menit tapi dampaknya besar. Banyak atap rumah warga yang terlepas dan beberapa pohon tumbang menimpa bangunan,” jelasnya kepada.
Kondisi Lapangan Usai Bencana
Pantauan CirebonShare.com di lapangan, warga bersama aparat desa masih terus bergotong royong membersihkan puing-puing material bangunan yang berjatuhan. Proses evakuasi dilakukan manual dengan peralatan seadanya karena akses untuk kendaraan besar cukup sulit di beberapa titik.
Ferry menambahkan, hingga siang hari proses pendataan masih dilakukan untuk memastikan jumlah rumah yang rusak.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian material cukup besar karena banyak rumah yang harus segera diperbaiki,” ucap Ferry.
Salah satu lokasi yang paling parah adalah Blok Penderesan Desa Kalisapu, di mana deretan rumah permanen mengalami kerusakan pada bagian atap. Sementara di Desa Astana Blok Sangurara, banyak pohon tumbang menimpa rumah warga dan menutup sebagian jalan desa.
Kesaksian Warga
Seorang warga Desa Astana, H. Januri, masih terlihat syok saat menceritakan momen ketika angin puting beliung Cirebon menerjang rumahnya.
“Awalnya hujan biasa saja, tapi tiba-tiba angin besar datang dan atap rumah saya langsung beterbangan. Kami sekeluarga hanya bisa menyelamatkan diri keluar rumah,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa beberapa perabot rumah tangga juga ikut hancur akibat tertimpa genteng dan kayu yang berjatuhan.
“Meski demikian, kami tetap bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut,” pungkasnya.
Respons Aparat dan Pemerintah Desa
Pemerintah desa bersama aparat kepolisian dan TNI yang turun ke lokasi segera melakukan langkah penanganan darurat. Mereka membantu membersihkan material yang menutup jalan serta mengevakuasi warga yang rumahnya rusak parah.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon juga telah menerima laporan resmi mengenai bencana angin puting beliung Cirebon ini. Tim gabungan sedang melakukan asesmen untuk menentukan kebutuhan darurat, termasuk kemungkinan pendirian posko sementara bagi warga terdampak.
Skala Kerusakan dan Kerugian Material
Berdasarkan data sementara, diperkirakan puluhan rumah di tiga desa mengalami kerusakan dengan tingkat berbeda. Beberapa rumah hanya kehilangan atap, namun ada pula yang roboh sebagian akibat tertimpa pohon.
Kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Sejumlah warga bahkan terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat karena rumah mereka tidak bisa ditempati sementara waktu.
Peran Gotong Royong Warga
Di tengah keterbatasan, warga desa menunjukkan kekompakan dengan bergotong royong membersihkan sisa-sisa reruntuhan. Kaum muda, ibu-ibu, hingga para tetua desa turun tangan membantu.
“Semua warga berinisiatif saling membantu. Kami yakin dengan kebersamaan, beban ini akan terasa lebih ringan,” ujar Sutrisno, tokoh masyarakat Desa Jatimerta.
Imbauan Kewaspadaan Musim Pancaroba
Cuaca ekstrem yang disertai angin puting beliung bukan kali pertama terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon. BPBD mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama saat musim pancaroba.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Arif Hidayat, menyampaikan bahwa fenomena angin puting beliung biasanya terjadi ketika cuaca mengalami perubahan drastis.
“Kami mengingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati, terutama saat turun hujan disertai angin kencang. Jangan berteduh di bawah pohon besar, dan segera cari tempat yang aman,” ujarnya.
Tinjauan Meteorologi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memberikan keterangan bahwa potensi angin puting beliung di wilayah Cirebon dan sekitarnya masih cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang tidak stabil, terutama menjelang siang hingga sore hari.
BMKG merekomendasikan agar warga lebih memperhatikan informasi prakiraan cuaca harian. Langkah antisipasi dini dapat membantu meminimalkan risiko bencana.
Rencana Pemulihan Pasca-Bencana
Pemerintah desa bersama BPBD merencanakan pendirian posko bantuan sementara. Posko ini akan difungsikan untuk:
- Menampung sementara warga yang rumahnya tidak layak huni.
- Menjadi pusat distribusi bantuan logistik, seperti makanan, selimut, dan obat-obatan.
- Menjadi pusat informasi resmi terkait data kerusakan dan langkah pemulihan.
Sejumlah relawan dari organisasi kemasyarakatan dan pemuda setempat juga sudah mulai berdatangan untuk membantu.
Penutup
Bencana angin puting beliung Cirebon di Kecamatan Gunung Jati menjadi pengingat bahwa kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem sangatlah penting. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian material yang ditimbulkan cukup besar dan meninggalkan trauma bagi warga terdampak.
BACA JUGA : Kebakaran di Kota Cirebon, Petugas Damkar Dipiting Warga
BACA JUGA : Timnas Pelajar U-15 Raih Universal Youth Cup
JANGAN LEWATKAN!! : Pasang Iklan Gratis di CirebonShare.com Selama Agustus


















