CirebonShare.com – Cirebon, 20 Agustus 2025 – Gempa Bekasi yang terjadi pada Rabu malam menimbulkan kepanikan masyarakat di sejumlah wilayah Jawa Barat. Getaran gempa yang berpusat di Kabupaten Bekasi tidak hanya dirasakan di daerah sekitar episentrum, tetapi juga terasa hingga Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu.
Tidak lama berselang, wilayah Cirebon dan sekitarnya mengalami hujan badai yang cukup deras. Hujan turun sekitar pukul 20.00 WIB dengan disertai angin kencang dan sambaran petir. Kondisi cuaca ekstrem tersebut membuat warga semakin waspada, terlebih setelah baru saja merasakan guncangan gempa.
Hujan Badai Setelah Gempa
Hujan lebat dengan angin kencang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Kuningan, antara lain Subang, Selajambe, Darma, Cilebak, Hantara, Karang Kancana, dan Maleber.
Di wilayah Kabupaten Majalengka, curah hujan deras terjadi di Kecamatan Cikijing, Talaga, dan Cingambul. Sementara di Kabupaten Indramayu, wilayah Haurgeulis dan sekitarnya juga mengalami hujan deras yang disertai petir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa fenomena ini berpotensi masih berlangsung hingga pukul 21.00 WIB.
Gempa Susulan di Bekasi
Tidak hanya berhenti pada gempa pertama, BMKG juga melaporkan adanya gempa susulan dengan kekuatan 2,1 magnitudo. Gempa tersebut terjadi di lokasi 6.48 Lintang Selatan dan 107.22 Bujur Timur atau sekitar 13 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Gempa ini berada pada kedalaman 10 kilometer.
BMKG memberikan keterangan resmi, “Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.”
Gempa utama yang mengguncang pada sore hari memiliki kekuatan 4,9 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer, tepatnya di koordinat 6.48 Lintang Selatan dan 107.24 Bujur Timur.
Kesaksian Warga Cirebon dan Indramayu
Beberapa warga sempat memberikan kesaksian terkait guncangan gempa. Burhanudin, seorang warga Indramayu, menyampaikan bahwa guncangan gempa terasa meski tidak terlalu kuat. “Di Indramayu terasa goncangannya sedikit,”.
Hal serupa juga dialami masyarakat di Kota Cirebon. Imam Sudarman, salah seorang warga yang sedang berada di kawasan Jalan Perjuangan, mengaku merasakan getaran di lantai 3 sebuah gedung. “Lantai 3 kerasa goyang sedikit. Apa ada gempa?” ungkapnya.
Meski getaran tidak menimbulkan kerusakan berarti, pengalaman tersebut membuat warga semakin waspada.
Kondisi Psikologis Warga
Usai merasakan getaran gempa, sebagian masyarakat mengaku cemas karena tidak lama kemudian hujan badai mengguyur wilayah Cirebon, Kuningan, Majalengka, hingga Indramayu. Kombinasi dua peristiwa alam tersebut dalam waktu berdekatan membuat warga lebih berhati-hati.
Mulyadi, seorang warga Kuningan, menuturkan bahwa dirinya memilih untuk tidak keluar rumah selama hujan badai berlangsung. “Baru saja terasa gempa, tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang. Saya dan keluarga memilih tetap di dalam rumah demi keselamatan,” ujarnya.
Imbauan BMKG
BMKG meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik, namun tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Meski gempa Bekasi tidak berpotensi tsunami, masyarakat diimbau untuk menjauhi bangunan yang terlihat retak atau berpotensi roboh.
Sementara itu, cuaca ekstrem yang terjadi usai gempa perlu diantisipasi. Petir dan angin kencang dapat membahayakan warga yang sedang beraktivitas di luar rumah.
Kaitan Antara Gempa dan Hujan Badai
Hingga kini, BMKG tidak menyebutkan adanya keterkaitan langsung antara gempa bumi yang terjadi di Bekasi dengan hujan badai yang melanda Cirebon dan sekitarnya. Gempa merupakan fenomena geologi, sedangkan hujan badai merupakan fenomena meteorologi. Namun, keduanya bisa terjadi hampir bersamaan secara kebetulan.
Fenomena alam yang berdekatan waktunya ini sering kali menimbulkan kesan seolah-olah saling berkaitan. BMKG menegaskan bahwa kedua peristiwa tersebut terjadi karena faktor berbeda.
Dampak yang Ditimbulkan
Berdasarkan pantauan sementara, tidak ada laporan kerusakan berat maupun korban jiwa akibat gempa maupun hujan badai yang terjadi di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Namun, sejumlah warga melaporkan adanya gangguan listrik sesaat akibat sambaran petir.
Di Kecamatan Darma, Kuningan, beberapa pohon tumbang akibat angin kencang, meski tidak sampai menimbulkan kerusakan parah. Tim dari BPBD Kabupaten Kuningan segera turun ke lapangan untuk membersihkan material pohon tumbang.
Antisipasi Masyarakat
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, baik gempa bumi maupun cuaca ekstrem. Beberapa langkah sederhana dapat dilakukan, seperti memastikan kondisi rumah aman dari potensi runtuh, serta menghindari berteduh di bawah pohon saat terjadi hujan badai.
Pemerintah daerah bersama aparat terkait juga terus melakukan pemantauan untuk memastikan kondisi tetap terkendali.
Kesimpulan
Gempa Bekasi pada 20 Agustus 2025 terasa hingga Cirebon dan Indramayu. Tidak lama setelahnya, hujan badai melanda sejumlah wilayah di Cirebon, Kuningan, Majalengka, hingga Indramayu. Meski tidak menimbulkan kerusakan serius, masyarakat tetap diminta waspada.
BMKG menegaskan bahwa gempa Bekasi tidak berpotensi tsunami dan hujan badai terjadi karena faktor meteorologi. Namun, kedua peristiwa alam yang berdekatan waktunya membuat warga semakin meningkatkan kewaspadaan.
CirebonShare.com akan terus memberikan pembaruan informasi terkait perkembangan gempa Bekasi maupun cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jawa Barat.
BACA JUGA : Timnas Pelajar U-15 Raih Universal Youth Cup
BACA JUGA : Angin Puting Beliung Cirebon Hantam Tiga Desa, Warga Selamat
JANGAN LEWATKAN!! : Pasang Iklan Gratis di CirebonShare.com Selama Agustus


















