CirebonShare.com – Indramayu, 8 Juli 2025 – Geng motor Indramayu kembali menimbulkan keresahan di kalangan warga. Polisi berhasil menangkap empat remaja yang tergabung dalam kelompok bermotor saat mereka berkeliaran tengah malam sambil membawa senjata tajam (sajam). Tim Respons Cepat (TRC) Satuan Samapta Polres Indramayu segera menyergap mereka di sekitar kawasan Waduk Bojongsari.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa dini hari dan langsung menarik perhatian masyarakat sekitar. Banyak warga merasa khawatir akan kemungkinan aksi tawuran yang dapat mengganggu ketentraman lingkungan. Selain itu, petugas yang tiba di lokasi segera menyita tiga bilah senjata tajam dan satu petasan dari tangan para remaja itu. Oleh karena itu, warga pun memberikan apresiasi atas langkah cepat ini.
Penindakan terhadap geng motor tersebut menunjukkan bahwa aparat penegak hukum bersikap tegas dan tidak akan mentoleransi kriminalitas jalanan, apalagi jika melibatkan remaja dan berpotensi memicu kekerasan di ruang publik.
Penangkapan Geng Motor Indramayu di Waduk Bojongsari
TRC Polres Indramayu memperoleh informasi awal dari warga yang melaporkan aktivitas mencurigakan sejumlah remaja di sekitar Taman Kota Waduk Bojongsari. Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 00.16 WIB, ketika mayoritas masyarakat tengah terlelap.
Setelah menerima laporan, petugas patroli langsung bergerak cepat menuju lokasi. Di tempat kejadian, mereka menemukan sekelompok remaja dengan ciri-ciri yang cocok dengan deskripsi yang diberikan warga. Tanpa menunggu lama, polisi menyergap kelompok tersebut dan segera mengamankan empat remaja yang sedang berkumpul.
“Kami menerima laporan dan segera bergerak. Saat ditemukan, mereka tidak melakukan perlawanan,” — AKP Tarno, Kasi Humas Polres Indramayu
Barang Bukti: Sajam dan Petasan
Petugas yang menggeledah para remaja itu menemukan tiga bilah senjata tajam serta satu petasan yang tersimpan dalam tas milik salah satu pelaku. Mereka diduga akan menggunakan barang bukti tersebut untuk tawuran atau intimidasi terhadap kelompok lain.
“Tiga bilah sajam dan satu petasan kami temukan. Bukti kuat mereka hendak lakukan hal negatif,” — AKP Tarno
Temuan ini tentu menguatkan dugaan bahwa mereka memang berniat melakukan tindakan kekerasan. Oleh sebab itu, warga semakin merasa khawatir akan potensi eskalasi konflik antarkelompok remaja.
Identitas Para Remaja yang Diamankan
Polisi menyebut keempat remaja tersebut sebagai AS (15), KA (17), A (16), dan FS (17). Mereka berasal dari berbagai desa di wilayah Kabupaten Indramayu. Meskipun usia mereka masih tergolong muda, keterlibatan dalam aktivitas geng motor mencerminkan pengaruh lingkungan yang negatif.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa para remaja ini saling mengenal melalui komunitas daring dan pertemanan di lingkungan sekolah. Di sisi lain, sebagian dari mereka diketahui sudah putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan formal.
Pentingnya Peran Patroli Malam
Kapolres Indramayu AKBP Ari Setyawan Wibowo menegaskan pentingnya patroli malam sebagai bentuk pencegahan gangguan keamanan. Lokasi seperti Waduk Bojongsari menjadi titik fokus pengawasan karena para remaja sering berkumpul di sana hingga larut malam.
“Ini langkah pencegahan. Kami harus tanggap terhadap laporan warga,” — AKP Tarno
Patroli malam terbukti menjadi strategi efektif. Di samping itu, respons cepat dari TRC memberikan rasa aman dan meningkatkan kepercayaan warga terhadap aparat.
BACA JUGA : Polisi Amankan 23 Remaja Saat Pesta Miras
Geng Motor Indramayu dan Ancaman bagi Keamanan Publik
Fenomena geng motor di wilayah Indramayu sudah lama menyita perhatian. Mereka kerap melakukan aksi kriminal seperti konvoi ugal-ugalan, tawuran, dan perusakan fasilitas umum. Sayangnya, kejadian seperti ini terus berulang dan menimbulkan keresahan.
Sebagian besar anggota geng motor merupakan pelajar atau remaja yang telah putus sekolah. Kurangnya pengawasan orang tua, lemahnya kontrol lingkungan, serta minimnya peran dunia pendidikan memperburuk kondisi ini.
“Banyak dari mereka kurang perhatian. Lingkungan sekitar harus lebih aktif mengawasi,” — Rini, aktivis pemuda Indramayu
Selain itu, media sosial turut menyumbang peran dalam menyebarkan budaya kekerasan. Banyak remaja justru mengunggah konten yang menampilkan kepemilikan sajam atau aksi brutal sebagai ajang pamer.
Langkah Hukum dan Tindak Lanjut
Petugas segera membawa keempat remaja beserta barang bukti ke Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Indramayu. Aparat kini sedang mendalami peran individu masing-masing serta kemungkinan keterlibatan jaringan yang lebih besar dari kelompok itu.
“Kami telusuri peran masing-masing dan jaringan yang mungkin lebih besar,” — AKP Tarno
Pihak kepolisian berkomitmen menjatuhkan sanksi hukum secara tegas. Harapannya, tindakan ini dapat memberikan efek jera dan menjadi peringatan bagi remaja lain agar tidak meniru perilaku serupa.
Imbauan kepada Orang Tua dan Lingkungan
Selain melakukan penindakan, pihak kepolisian juga mengimbau orang tua agar lebih peduli terhadap aktivitas anak-anaknya, terutama di malam hari. Mereka harus mencegah anak keluar rumah tanpa alasan jelas.
“Tolong awasi anak-anak. Jangan biarkan mereka keluar malam tanpa keperluan,” — AKP Tarno
Sekolah, tokoh masyarakat, dan organisasi lokal juga perlu memberikan edukasi dan pembinaan yang positif. Kegiatan seperti pelatihan keterampilan, olahraga, dan kegiatan sosial dapat menjadi solusi jangka panjang.
Layanan Aduan Cepat Polres Indramayu
Untuk mempercepat penanganan gangguan keamanan, Polres Indramayu menyediakan layanan aduan cepat bagi masyarakat:
WhatsApp SIAP MAS INDRAMAYU: 081999700110
Call Center Polri: 110
“Kami siap tanggap. Masyarakat bisa langsung melapor untuk mencegah bahaya,” — AKP Tarno
Layanan ini tersedia 24 jam dan memudahkan warga dalam melaporkan situasi darurat. Partisipasi aktif masyarakat terbukti efektif dalam mencegah gangguan keamanan sejak dini.
Peran Aktif Semua Pihak Diperlukan
Penanganan masalah geng motor tidak bisa hanya mengandalkan aparat. Keluarga sebagai garda terdepan harus aktif mengawasi dan membimbing anak. Sekolah juga perlu mendeteksi perilaku menyimpang sejak dini.
Selanjutnya, komunitas pemuda, RT/RW, dan tokoh masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman. Pendekatan berbasis komunitas dapat mencegah penyebaran pengaruh negatif secara lebih efektif.
“Kita harus bersatu. Geng motor bisa dicegah kalau lingkungan aktif,” — Rini
Dengan kolaborasi dari seluruh elemen, upaya membentengi remaja dari pengaruh geng motor akan menjadi lebih kuat.
Kesimpulan: Geng Motor Indramayu Harus Diberantas Bersama
Penangkapan empat remaja di Waduk Bojongsari menjadi bukti bahwa geng motor masih menjadi ancaman nyata di Indramayu. Meskipun para pelaku masih muda, tindakan mereka menimbulkan keresahan masyarakat. Oleh karena itu, selain penegakan hukum, pencegahan harus terus diperkuat.
Aparat akan terus meningkatkan patroli dan berkoordinasi dengan warga. Sementara itu, masyarakat diminta lebih peka terhadap perubahan perilaku remaja di sekitarnya.
Jika semua elemen bersinergi, maka harapan untuk menjadikan Indramayu bebas dari geng motor bukan sekadar impian. Kota ini layak menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi seluruh warganya.
BACA JUGA : Balap Liar Kuningan: Puluhan Remaja dan 20 Motor Diamankan

















