Sen. Feb 10th, 2025

Inilah 2 Stasiun Bersejarah di Kota di Cirebon

Inilah 2 Stasiun Bersejarah di Kota di Cirebon
Inilah 2 Stasiun Bersejarah di Kota di Cirebon

Cirebon,- Cirebon memiliki dua stasiun kereta api yang terletak di dalam wilayah Kota Cirebon, dengan jarak sekitar tiga kilometer di antara keduanya. Sejak awal pendiriannya hingga sekarang, kedua stasiun ini masih beroperasi dan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan penumpang.

Kedua stasiun di Cirebon tersebut memiliki peran yang sangat penting dan saling melengkapi dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat sejak mereka dibangun hingga saat ini.

Stasiun Kejaksan, yang lebih dikenal sebagai Stasiun Cirebon, dan Stasiun Prujakan hanya berbeda dalam jenis layanan kereta api yang tersedia.

Stasiun Kejaksan lebih banyak mengangkut penumpang dari Kelas Bisnis dan Eksekutif, sedangkan Stasiun Prujakan lebih banyak melayani penumpang Kereta Api Kelas Ekonomi.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut bisa membacanya di bawah ini.

Nama-Nama Stasiun di Kota Cirebon

1. Stasiun Cirebon Kejaksan

Stasiun Cirebon yang juga dikenal sebagai Stasiun Cirebon Kejaksan, adalah salah satu bangunan bersejarah yang terletak di Kota Cirebon, Jawa Barat. Dengan usia lebih dari 100 tahun, stasiun ini masih berfungsi sebagai titik keberangkatan dan kedatangan kereta api dari berbagai daerah.

Sebagai stasiun besar, semua kereta api kelas komersial (Bisnis dan Eksekutif) berhenti di sini. Stasiun Cirebon merupakan salah satu dari beberapa stasiun yang berada dalam wilayah PT KAI Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon.

Menurut informasi dari heritage.kai.id, stasiun yang terletak di Kecamatan Kejaksan ini telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dengan nomor registrasi RNCB.20100622.02.000798 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Nomor PM.58/PW.007/MKP/2010.

Kehadiran kereta api di Cirebon berkaitan erat dengan banyaknya pabrik gula yang berdiri di sepanjang pantai utara Jawa, dari Semarang hingga Cirebon. Dengan meningkatnya hasil produksi, sarana transportasi tradisional seperti pedati menjadi tidak lagi memadai.

Jaringan kereta api yang melintasi Cirebon dibangun oleh dua perusahaan, yaitu Staatssporwegen (SS) dan Samarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS).

SS adalah perusahaan kereta api milik negara, sedangkan SCS merupakan perusahaan swasta. Kemudian pada 3 Juni 1912, Staatssporwegen meresmikan operasional jalur Cikampek – Cirebon sepanjang 137 kilometer, bersamaan dengan pembukaan Stasiun Cirebon untuk umum.

Bangunan stasiun di Cirebon ini dirancang oleh arsitek Belanda Pieter Adriaan Jacobus Moojen, dengan gaya arsitektur yang memadukan ciri lokal dan pengaruh seni art deco.

Gaya art deco terlihat dari fasad simetris, di mana bagian tengah bangunan lebih tinggi dibandingkan dua menara di sisinya.

Di masa kolonial, pada kedua menara tersebut terdapat tulisan “KAARTJES” (karcis) di sisi kiri dan “BAGAGE” (bagasi) di sisi kanan, menandakan dua loket layanan yang berbeda. Menara kiri digunakan untuk penumpang, sedangkan yang kanan untuk bagasi.

Bagian atas menara dan bangunan utama dihiasi deretan jendela kaca patri berwarna-warni serta ventilasi, yang tidak hanya memperindah tetapi juga memberikan pencahayaan alami. Di malam hari, lampu gantung antik memberikan penerangan di dalam stasiun.

Hingga kini, Stasiun di Cirebon terus berfungsi sebagai tempat keberangkatan dan kedatangan kereta api dari berbagai daerah, termasuk Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan lainnya.

2. Stasiun Prujakan

Stasiun Prujakan adalah Stasiun Kereta Api di Cirebon yang terletak di Jl. Ratu Mas Gandasari, Pekalangan, Kec. Pekalipan, Kota Cirebon. Stasiun ini dibangun oleh Stoomtram Maatschappij (SCS) pada tahun 1914 oleh PT KAI, sebagai respons terhadap peningkatan volume angkutan serta untuk memisahkan pelayanan bagi penumpang dan barang.

Menariknya, Stasiun Prujakan telah diakui sebagai Bangunan Cagar Budaya berdasarkan SK Menbudpar No: PM. 58/PW.007/MKP/2010, mencatat sejarah panjang sebagai stasiun kereta yang menyaksikan perkembangan Kota Cirebon sejak era Kesultanan Ageng Tirtayasa. Sebagai bangunan bersejarah, stasiun ini mencerminkan perjalanan kota dari masa lalu hingga kini.

Mulai dari pengaruh kolonial hingga perannya yang strategis dalam perdagangan, stasiun di Cirebon ini merupakan simbol penting dalam sejarah dan perkembangan Kota Cirebon.

Stasiun Prujakan menjadi salah satu jalur yang sering dilalui oleh kolonial Belanda untuk menjalankan bisnisnya. Seiring dengan perkembangan sektor perkebunan, khususnya industri gula, Cirebon berkembang menjadi pusat perdagangan, gudang, dan pabrik.

Pada akhir abad ke-19, para pengusaha Belanda berkontribusi dalam industri gula melalui perusahaan kereta api swasta Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), yang menyebabkan stasiun di Cirebon ini menjadi sangat ramai. Kini, Stasiun Cheribon SCS dikenal sebagai Cirebon Prujakan.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *