CirebonShare.com – 27 Juli 2025, Cirebon – Kebakaran pabrik plastik Cirebon mengguncang warga Desa Warukawung, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. Insiden terjadi saat tempat usaha sedang libur, Minggu siang, 27 Juli 2025, sekitar pukul 11.50 WIB.
Asap hitam pekat terlihat membumbung tinggi dari lokasi. Warga yang menyaksikan langsung melapor ke petugas pemadam kebakaran Kabupaten Cirebon. Mereka khawatir api akan merambat ke bangunan lain karena lokasi cukup padat.
Petugas Damkar Bergerak Cepat Padamkan Api
Setelah menerima laporan, petugas dari Sektor Damkar Sumber bergerak cepat ke lokasi kejadian. Satu unit armada pancar langsung dikerahkan. Saat tiba di lokasi, api sudah melahap sebagian bangunan pabrik dan tumpukan bahan plastik.
Beruntung, respons cepat petugas meminimalisir penyebaran api ke area sekitarnya. Proses pemadaman berlangsung hingga pukul 13.08 WIB dan dilanjutkan dengan pendinginan sampai pukul 13.27 WIB.
Saat Kejadian, Pabrik Sedang Tidak Beroperasi
Menurut keterangan pemilik kepada petugas, pabrik sedang libur dan tidak ada aktivitas produksi saat kebakaran terjadi. Hal ini mengurangi risiko korban jiwa, meski kerugian material tetap besar.
Pabrik tersebut biasanya mengolah limbah plastik menjadi bijih plastik menggunakan mesin pencacah dan alat press. Seluruh mesin utama, alat kerja, dan sebagian besar bahan baku diketahui ikut terbakar.
Kerugian Ditaksir Capai Puluhan Juta Rupiah
Kebakaran pabrik plastik Cirebon ini mengakibatkan kerugian besar. Sejumlah mesin produksi rusak parah, termasuk mesin pencacah dan alat pemanas. Bahan baku yang siap diolah juga hangus terbakar.
Hingga berita ini diturunkan, total kerugian belum dapat dipastikan, namun diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Pemilik pabrik mengaku terpukul, mengingat seluruh alat produksi adalah aset vital usaha.
Penyebab Kebakaran Masih Dalam Penyelidikan
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran belum diketahui. Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik. Karena tidak ada aktivitas saat kejadian, investigasi lebih lanjut masih diperlukan.
Tim dari Damkar dan pihak kepolisian masih mendalami kronologi kejadian. Beberapa warga di sekitar lokasi juga turut dimintai keterangan sebagai saksi.
Warga dan Petugas Berjibaku Selamatkan Sekitar Lokasi
Saat petugas datang, beberapa warga turut membantu dengan alat seadanya. Mereka berusaha menjaga jarak api dari rumah-rumah terdekat, termasuk rumah pemilik dan gudang lainnya.
Koordinasi antara warga dan petugas berjalan baik. Tidak ada rumah atau bangunan lain yang terdampak secara langsung. Ini menjadi bukti bahwa kesigapan warga juga berperan penting dalam mitigasi bencana kebakaran.
Dampak Sosial dan Ekonomi: Pekerja Terhenti Berproduksi
Insiden ini memukul para pekerja harian di pabrik tersebut. Mayoritas dari mereka menggantungkan hidup dari pekerjaan mengolah limbah plastik. Kini mereka harus berhenti bekerja untuk waktu yang belum ditentukan.
Beberapa pekerja menyampaikan keprihatinan karena tidak ada sumber penghasilan lain. Jika perbaikan tidak segera dilakukan, mereka terancam tidak bekerja dalam jangka panjang.
Industri Kecil Perlu Diperkuat Sistem Keamanannya
Kebakaran pabrik plastik Cirebon membuka mata akan pentingnya sistem keamanan di industri kecil. Banyak pelaku usaha skala rumahan belum dilengkapi APAR (Alat Pemadam Api Ringan), sistem alarm, atau prosedur evakuasi.
Pemerintah daerah diharapkan memberi perhatian lebih melalui pelatihan keselamatan, inspeksi instalasi listrik, serta pendampingan dalam membuat sistem proteksi kebakaran sederhana.
Pemerintah Kabupaten Cirebon Siap Bantu Pemulihan
Dinas UMKM dan Perindustrian Kabupaten Cirebon menyatakan kesiapan untuk membantu pemilik pabrik yang terdampak. Bantuan berupa akses modal, bimbingan teknis, hingga pengadaan ulang peralatan bisa diajukan.
Pemerintah juga akan melakukan pendataan terhadap usaha kecil yang berada di lokasi rawan kebakaran agar dapat diberikan edukasi dan insentif keamanan.
Bahaya Kebakaran Plastik: Ancaman Lingkungan
Kebakaran plastik tak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga kesehatan dan lingkungan. Asap dari pembakaran plastik mengandung zat beracun seperti dioksin yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan.
Warga sekitar yang menghirup asap bisa mengalami batuk, iritasi mata, hingga gangguan paru. Pemerintah perlu mengedukasi masyarakat mengenai bahaya asap kebakaran dan menyediakan masker atau fasilitas evakuasi sementara saat kejadian.
Kronologi Singkat Kebakaran
- 11.50 WIB: Warga melihat asap dari dalam area pabrik
- 12.00 WIB: Laporan masuk ke Damkar Kabupaten Cirebon
- 12.20 WIB: Damkar tiba di lokasi dan mulai memadamkan api
- 13.08 WIB: Api berhasil dipadamkan
- 13.27 WIB: Proses pendinginan selesai
Perlu Mitigasi Risiko untuk Industri Skala Mikro
Pemerintah dan pelaku UMKM perlu menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran. Risiko kebakaran bisa datang kapan saja, terutama di industri yang menggunakan bahan mudah terbakar.
Penting untuk membuat SOP (Standard Operating Procedure) darurat, menyiapkan alat pemadam di lokasi, serta memahami cara menangani awal mula kebakaran.
Tanggapan Damkar: Kesadaran Masyarakat Harus Meningkat
Komandan Regu Damkar Kabupaten Cirebon menyatakan bahwa laporan cepat dari warga menjadi faktor penting yang menyelamatkan lokasi lain dari amukan api. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kebakaran.
“Kami apresiasi masyarakat yang cepat bertindak. Tapi banyak lokasi usaha kecil yang tidak punya alat pemadam dasar. Ini yang harus jadi perhatian,” ujarnya.
Penutup: Waspada dan Siaga Adalah Kunci
Kebakaran pabrik plastik Cirebon adalah pengingat bahwa industri kecil juga sangat rentan terhadap bencana. Libur produksi bukan berarti bebas risiko. Semua pihak perlu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran.
Kolaborasi antara pemerintah, warga, dan pelaku usaha adalah kunci untuk mencegah kejadian serupa. Dengan kesiapan dan langkah mitigasi yang tepat, kerugian besar bisa dihindari, dan keamanan usaha bisa ditingkatkan.
BACA JUGA : Kebakaran Pabrik Briket Cirebon Diduga karena Overheat
BACA JUGA : Janji Dukun Palsu Tipu Warga Cirebon Rp110 Juta


















