CirebonShare.com – Cirebon, 31 Juli 2025 – Kebakaran tiga mobil menggemparkan warga Desa Kedawung, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, pada Rabu siang, 30 Juli 2025. Insiden kebakaran tiga mobil ini terjadi di halaman Masjid Jami Al-Falah yang berada di jalur strategis Pantura, Jl. Ir. H. Juanda. Tiga unit kendaraan—dua mobil pribadi dan satu angkot—hangus terbakar dalam waktu singkat.
Kepulan asap tebal terlihat dari kejauhan, dan suara ledakan yang terdengar dari dalam area masjid membuat panik warga yang tengah beraktivitas. Banyak dari mereka segera menuju lokasi untuk membantu atau sekadar memastikan tidak ada korban jiwa.
Kapolsek Kedawung, Kompol Ahmad Nashori, membenarkan bahwa peristiwa kebakaran tiga mobil tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.
Menurutnya, saat patroli, pihak kepolisian mendapat laporan warga tentang adanya kebakaran di halaman masjid. Setibanya di lokasi, petugas melihat tiga kendaraan dalam keadaan terbakar. Dugaan awal menyebutkan bahwa sumber api berasal dari angkot yang saat itu terparkir di antara dua mobil pribadi.
Suara Ledakan dan Asap Tebal
Warga yang berada di sekitar lokasi menyatakan sempat mendengar suara ledakan keras. Seorang mekanik dari bengkel terdekat mengatakan, ia mendengar suara keras dan melihat asap hitam membumbung dari halaman masjid. Tak lama kemudian, warga berdatangan dan melihat kobaran api sudah membesar.
Salah satu kendaraan yang terbakar diketahui merupakan mobil milik pelanggan bengkel tersebut. Sopir angkot yang diduga sebagai pemicu kebakaran dikenal warga sekitar sering melakukan pemindahan BBM dari tangki ke jeriken di lokasi yang sama.
Dugaan Pemindahan BBM Jadi Pemicu
Dari hasil olah tempat kejadian perkara sementara, dugaan sementara polisi menyebutkan bahwa kebakaran tiga mobil itu disebabkan oleh aktivitas ilegal pemindahan bahan bakar minyak (BBM) dari tangki ke jeriken. Proses ini sangat berisiko dan bisa menimbulkan percikan api dari gesekan atau uap bensin yang mudah terbakar.
Kapolsek Kedawung menjelaskan kronologi kejadian dari informasi saksi dan temuan awal di lapangan. Angkot tersebut sempat menabrak kotak amal di halaman masjid sebelum berhenti di antara dua mobil pribadi yang terparkir.
Setelah menabrak kotak amal, sopir angkot turun dan sempat menurunkan jeriken yang diduga berisi pertalite. Tak lama kemudian, asap mulai muncul dari dalam mobil angkot. Sopir sempat berupaya mendorong kendaraan tersebut menjauh, namun kobaran api cepat membesar dan merambat ke dua mobil lain yang berada di kanan dan kiri angkot tersebut.
Sopir Angkot Melarikan Diri
Hingga saat ini, sopir angkot yang diduga sebagai pemicu kebakaran tiga mobil itu masih dalam pencarian pihak kepolisian. Identitasnya belum terungkap. Polisi menduga sopir tersebut melarikan diri karena takut mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pihak kepolisian masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengidentifikasi dan mengejar pelaku. Keberadaan sopir menjadi kunci dalam penyelidikan lanjutan. Polisi juga berupaya mengamankan rekaman CCTV dari sekitar lokasi kejadian untuk melacak pergerakan kendaraan maupun pelaku sebelum dan sesudah kejadian.
Praktik Jual Bensin Eceran Jadi Sorotan
Insiden ini kembali memunculkan sorotan terhadap praktik penjualan BBM eceran secara ilegal, khususnya yang dilakukan di area permukiman dan fasilitas umum seperti masjid. Aktivitas ini tidak hanya melanggar aturan, tapi juga membahayakan lingkungan sekitar.
Menurut informasi warga, sopir angkot tersebut sering terlihat membawa jeriken dan menyedot pertalite dari tangki mobil untuk dijual secara eceran. Kegiatan itu dinilai sangat berisiko dan tidak memiliki izin resmi.
Pemerintah Daerah Diminta Bertindak
Tokoh masyarakat dan warga sekitar mendesak pemerintah daerah serta aparat penegak hukum untuk menertibkan praktik jual beli BBM ilegal. Mereka berharap ada langkah konkret untuk mencegah peristiwa serupa terulang kembali.
Warga menilai pengawasan terhadap aktivitas penyimpanan dan penjualan BBM di lingkungan padat penduduk masih sangat minim. Mereka meminta adanya sosialisasi dan penertiban rutin oleh dinas terkait.
Tindakan Cepat Damkar dan Warga
Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon tiba sekitar 15 menit setelah laporan masuk. Bersama warga, mereka bahu-membahu memadamkan api yang terus menjalar. Upaya pemadaman berlangsung hampir satu jam sebelum akhirnya api benar-benar padam.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Ketiga mobil ludes terbakar dan tidak bisa diselamatkan.
Polisi Kumpulkan Bukti Tambahan
Unit Reskrim Polsek Kedawung bersama tim inafis dari Polres Cirebon telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian. Di antaranya, sisa jeriken, selang, dan bagian kendaraan yang terbakar. Semua barang tersebut kini berada di kantor Polsek untuk dianalisis lebih lanjut.
Selain itu, rekaman kamera pengawas dari beberapa titik di sekitar masjid sedang diperiksa untuk memperkuat proses penyelidikan. Hasil penyelidikan tersebut akan menjadi dasar dalam menentukan langkah hukum selanjutnya.
Potensi Jerat Hukum
Apabila unsur pidana terpenuhi, pelaku dapat dijerat pasal berlapis. Termasuk kelalaian yang menyebabkan kebakaran, penimbunan BBM tanpa izin, serta potensi membahayakan keselamatan publik. Kepolisian menyatakan komitmennya untuk menindak tegas jika pelaku berhasil diidentifikasi.
Edukasi Keamanan Energi Diperlukan
Pakar kebakaran dari salah satu universitas di Jawa Barat menyatakan bahwa edukasi tentang penyimpanan dan penanganan bahan bakar sangat penting untuk menghindari insiden semacam ini. Ia menekankan pentingnya sosialisasi berkala terutama di lingkungan padat penduduk.
Menurutnya, pertalite sangat mudah terbakar. Tanpa alat keamanan standar, aktivitas pemindahan bensin sangat rawan menimbulkan kebakaran. Ia juga menyarankan agar pemerintah daerah mengeluarkan regulasi yang lebih tegas tentang penyimpanan dan penjualan BBM eceran.
Harapan Warga Agar Tragedi Tak Terulang
Masyarakat berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting. Keselamatan dan keamanan lingkungan tidak boleh dikompromikan. Peran aktif warga dalam melaporkan aktivitas mencurigakan sangat membantu mencegah potensi bahaya di kemudian hari.
Warga berharap aparat segera menemukan pelaku dan mengambil tindakan tegas. Mereka juga berharap insiden ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk mengatur ulang peredaran BBM secara lebih aman dan terkontrol.
Baca Juga: Kebakaran Lahan Kuningan Akibat Bakar Sampah Terbawa Angin
Baca Juga: Tanggul Sungai Cipager Jebol, Warga Panembahan Resah
Kisah Inspiratif: Produsen Layang-Layang Cirebon Raup Ribuan Pesanan
