CirebonShare.com – Cirebon, 28 Oktober 2025 – Kecelakaan Beruntun di Mundu Cirebon terjadi sekitar pukul 11.45 WIB di Jalan Raya Mundu, Desa Mundu Pesisir, Kabupaten Cirebon. Empat kendaraan saling bertabrakan di jalur utama yang ramai kendaraan besar. Tiga orang mengalami luka ringan, sementara aparat kepolisian mengevakuasi kendaraan dan menormalkan arus lalu lintas.
Kronologi Kecelakaan di Jalan Raya Mundu
Kecelakaan bermula saat Suzuki Pick Up G-9542-CG yang dikemudikan S (40), warga Astanajapura, melaju dari arah Kota Cirebon menuju Mundu. Pengemudi mengemudi dengan kecepatan sedang sambil mencari ruang untuk memutar balik kendaraan. Ia kemudian mengarahkan kendaraannya ke sisi kanan jalan dan mulai berbelok ke jalur berlawanan.
Pada waktu yang sama, Isuzu Tronton W-8476-US melaju dari arah belakang Suzuki Pick Up dengan kecepatan konstan. Pengemudi tronton melihat Suzuki Pick Up di depannya berbelok secara tiba-tiba. Ia menekan pedal rem sekuat tenaga, namun jarak terlalu dekat. Benturan keras terjadi di sisi belakang Suzuki Pick Up.
Kendaraan Suzuki terpental ke arah berlawanan dan menabrak Toyota Pick Up E-8170-BY yang dikemudikan AM (35), warga Lemahwungkuk. Toyota Pick Up yang datang dari arah Mundu menuju Kota Cirebon tak sempat menghindar karena jarak terlalu dekat. Benturan membuat bagian depan Toyota hancur dan kendaraan berhenti di tengah jalan.
Beberapa detik kemudian, Isuzu Truk Box B-9382-KXT yang dikemudikan SR (42) melaju dari arah belakang Toyota. SR berusaha mengerem, namun truk tetap meluncur akibat beban berat. Benturan keras kembali terjadi. Dalam waktu kurang dari satu menit, empat kendaraan sudah berhimpit di tengah jalan raya.
Reaksi Cepat Warga dan Penanganan Korban
Warga Mundu Pesisir yang mendengar suara benturan langsung berlari ke lokasi kejadian. Mereka menolong para korban dari kendaraan yang rusak. Beberapa warga menepikan kendaraan lain agar tidak menambah kemacetan.
Korban luka ringan terdiri dari pengemudi Suzuki Pick Up dan dua penumpangnya. Mereka mengalami luka di bagian kepala dan tangan. Tim medis dari RS Pelabuhan Cirebon datang menggunakan ambulans dan segera membawa korban ke rumah sakit. Petugas medis memberikan perawatan darurat di tempat sebelum melanjutkan perjalanan ke rumah sakit.
Pengemudi truk dan sopir Toyota Pick Up tetap berada di lokasi untuk memberikan keterangan kepada petugas kepolisian. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.
Polisi Menyelidiki Penyebab Kecelakaan
Aiptu Dedi Sutrisna dari Unit Laka Lantas Polsek Mundu memimpin proses olah tempat kejadian perkara. Ia bersama timnya memeriksa posisi kendaraan, jejak pengereman, serta kondisi jalan. Ia menyatakan bahwa manuver berbahaya dari pengemudi Suzuki Pick Up menjadi pemicu awal kecelakaan.
“Pengemudi Pick Up berputar arah di tempat yang tidak sesuai aturan. Kendaraan besar datang dari arah belakang dengan kecepatan cukup tinggi. Kondisi ini memicu tabrakan beruntun,” ujar Aiptu Dedi di lokasi kejadian.
Ia menambahkan bahwa petugas lalu lintas akan memanggil seluruh pengemudi untuk memberikan keterangan tambahan. Polisi juga memeriksa kondisi teknis kendaraan, seperti sistem pengereman dan kelayakan jalan, untuk memastikan faktor lain yang berperan dalam kejadian ini.
Evakuasi Kendaraan dan Pengaturan Arus Lalu Lintas
Petugas kepolisian menutup sebagian jalan agar proses evakuasi berjalan lancar. Mobil derek dari Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon membantu memindahkan kendaraan yang rusak. Warga ikut membantu menepikan serpihan kaca dan besi dari jalan.
Evakuasi berlangsung sekitar satu jam. Selama proses tersebut, polisi menerapkan sistem buka-tutup jalur agar kendaraan dari kedua arah tetap bisa melintas secara bergantian. Sekitar pukul 13.10 WIB, seluruh kendaraan berhasil dievakuasi ke halaman Polsek Mundu untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Lalu lintas di Jalan Raya Mundu kembali lancar setelah petugas menyelesaikan pembersihan lokasi. Namun, polisi tetap berjaga di area tersebut untuk mencegah kemacetan ulang.
Kondisi Jalan Raya Mundu
Jalan Raya Mundu menghubungkan Kota Cirebon dengan kawasan industri dan pelabuhan di bagian selatan. Jalur ini selalu ramai dengan kendaraan berat seperti truk, kontainer, dan kendaraan niaga. Lebar jalan tidak sebanding dengan volume lalu lintas yang meningkat setiap tahun.
Warga setempat menilai beberapa titik di jalur Mundu masih berbahaya karena tidak memiliki marka jalan yang jelas dan rambu larangan putar balik. Banyak pengemudi dari luar daerah melakukan putar balik di lokasi yang salah.
Tokoh masyarakat, H. Suparman (54), menilai pemerintah harus menambah rambu dan marka jalan di titik rawan.
“Kecelakaan sering terjadi di sini. Banyak sopir luar daerah tidak mengenal medan jalan. Kami berharap pemerintah segera memasang tanda larangan putar balik,” kata Suparman.
Dampak Kecelakaan terhadap Masyarakat
Kecelakaan ini menghambat aktivitas warga dan pengguna jalan. Banyak pengendara yang terlambat ke tempat kerja karena kemacetan panjang. Pedagang di sekitar lokasi juga menutup sementara kios mereka agar tidak menghalangi evakuasi.
Selain kerugian material akibat kerusakan kendaraan, pemilik truk dan pick up menanggung biaya tambahan untuk perbaikan. Beberapa pengemudi angkutan barang mengeluh karena waktu pengiriman terganggu.
Kecelakaan ini juga meningkatkan kekhawatiran warga yang setiap hari melintas di jalur tersebut. Mereka menginginkan pengawasan lebih ketat dari aparat lalu lintas.
Tanggapan Pemerintah Daerah
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, H. Deden Supriyadi, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang menyiapkan program peningkatan keselamatan di Jalur Mundu. Dinas berencana memasang rambu larangan putar balik dan marka jalan tambahan.
“Kami menilai jalur Mundu perlu perhatian khusus. Kami menyiapkan program penambahan rambu, marka, dan pengawasan dengan kamera CCTV. Semua langkah ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan,” kata Deden.
Ia juga menyebutkan bahwa Dishub akan berkoordinasi dengan Satlantas Polres Cirebon untuk memperkuat pengawasan di titik-titik rawan.
Analisis dari Akademisi dan Pengamat Transportasi
Dr. Rahmat Hidayat, pengamat transportasi dari Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, menilai bahwa kecelakaan seperti ini muncul karena kombinasi faktor perilaku dan sistem jalan. Menurutnya, banyak pengemudi tidak mematuhi etika berlalu lintas, terutama di jalur padat.
“Setiap pengemudi harus mengutamakan keselamatan daripada kecepatan. Jalan bukan milik pribadi. Semua pengguna jalan punya hak yang sama untuk aman,” ujar Rahmat.
Ia menegaskan bahwa disiplin lalu lintas harus muncul dari kesadaran, bukan semata karena pengawasan polisi.
Peraturan Lalu Lintas yang Berlaku
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menegaskan bahwa pengemudi wajib mengutamakan keselamatan dan tidak boleh berputar arah di lokasi yang dilarang. Pelanggaran yang menyebabkan kecelakaan dapat berujung pada sanksi pidana sesuai Pasal 310.
Aparat menegaskan bahwa penegakan hukum tidak bertujuan menghukum, tetapi mendorong pengemudi agar lebih tertib. Setiap kecelakaan menimbulkan konsekuensi bagi semua pihak, terutama korban dan keluarganya.
Kesadaran Berkendara di Jalan Raya
Masyarakat perlu memahami bahwa keselamatan di jalan bergantung pada sikap masing-masing pengemudi. Beberapa langkah penting yang bisa diterapkan:
- Mengemudi dengan fokus penuh dan tidak menggunakan ponsel.
- Memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat.
- Menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan.
- Mematuhi batas kecepatan.
- Menghindari manuver mendadak.
Kedisiplinan sederhana seperti itu mampu mencegah kecelakaan fatal. Jalan yang aman muncul dari kombinasi pengawasan aparat dan perilaku pengemudi yang bertanggung jawab.
Peran Warga dan Komunitas Lokal
Warga Mundu mulai membentuk kelompok sadar lalu lintas. Komunitas ini berfokus pada edukasi keselamatan bagi pengemudi lokal dan pelajar. Mereka bekerja sama dengan kepolisian dalam kegiatan sosialisasi di sekolah dan area publik.
Menurut Ketua Komunitas Keselamatan Mundu, Bambang Sutopo, edukasi langsung di lapangan memberikan efek besar.
“Anak-anak dan remaja perlu tahu pentingnya keselamatan sejak dini. Mereka calon pengemudi masa depan. Kami ingin menciptakan budaya tertib di jalan,” kata Bambang.
Upaya Pencegahan Jangka Panjang
Pemerintah Kabupaten Cirebon menyiapkan proyek pelebaran sebagian ruas Jalan Raya Mundu. Proyek ini akan memperluas bahu jalan dan menambah jalur lambat untuk kendaraan besar.
Selain itu, Dinas Perhubungan berencana memasang penerangan jalan di area minim cahaya. Lampu jalan yang terang dapat membantu pengemudi mengantisipasi kendaraan lain, terutama saat malam hari.
Pesan Keselamatan dari Kepolisian
Kasat Lantas Polres Cirebon, AKP Roni Suryana, mengimbau semua pengendara agar tidak mengemudi dengan ceroboh.
“Setiap pengemudi harus sadar bahwa satu kesalahan kecil bisa menimbulkan korban. Gunakan jalur sesuai arah, jangan menyalip di tikungan, dan patuhi batas kecepatan,” ujar Roni.
Ia juga menegaskan bahwa Polres Cirebon akan meningkatkan patroli di jalur utama selama jam sibuk dan hari libur.
Kesimpulan
Kecelakaan Beruntun di Mundu Cirebon hari ini menjadi pelajaran penting bagi semua pengguna jalan. Empat kendaraan rusak dan tiga orang terluka akibat satu manuver berbahaya. Pengemudi harus memahami kondisi jalan dan tidak mengambil risiko di jalur ramai.
Kejadian ini menunjukkan bahwa keselamatan bukan sekadar aturan, tetapi kebiasaan yang harus dijaga setiap hari. Pemerintah, aparat, dan masyarakat perlu bersinergi agar kecelakaan di Kabupaten Cirebon menurun.
JANGAN LEWATKAN !! : Fun Run Ramayana Pace 2025 di Cirebon
BACA JUGA : Pelantikan KONI Kabupaten Cirebon, Jigus Tanggapi Gugatan Sutardi
BACA JUGA : Polisi Buru Sindikat Penjualan Gadis Asal Jabar ke China


















