CirebonShare.com – Cirebon, 9 Oktober 2025 – Kecelakaan maut di Tegalgubug terjadi pada Kamis pagi sekitar pukul 05.20 WIB di ruas Jalan Raya Cirebon–Jakarta, tepat di Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Truk kontainer bernomor polisi B 9021 UEK melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon, sedangkan mobil Mitsubishi Kuda E 1434 CZ datang dari arah berlawanan. Benturan keras di tengah jalan menewaskan S (48), warga Jamblang, yang mengemudikan mobil tersebut. Penumpangnya, NH (46), mengalami luka dan menjalani perawatan di RSUD Arjawinangun.
Kecelakaan maut di Tegalgubug itu mengguncang warga sekitar. Suara benturan dari arah jalan utama memecah kesunyian pagi dan membuat warga berhamburan keluar rumah. Dalam hitungan menit, kerumunan kecil terbentuk di pinggir jalan, sementara petugas kepolisian segera bergerak menuju lokasi.
Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut di Tegalgubug
Kepolisian dari Unit Gakkum Satlantas Polresta Cirebon menyelidiki kronologi kecelakaan maut di Tegalgubug. Berdasarkan keterangan awal, truk kontainer B 9021 UEK yang dikemudikan oleh AR (35) melaju stabil di jalur kiri arah Cirebon. Ketika truk melewati jalur sedikit menurun dan licin akibat sisa hujan dini hari, roda bagian kanan kehilangan traksi. AR berusaha mengendalikan setir, tetapi kecepatan tinggi membuat ban depan kanan naik ke median jalan.
Truk oleng ke kanan, menabrak tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) hingga roboh, lalu menerobos jalur berlawanan. Di saat bersamaan, S melajukan Mitsubishi Kuda dari arah Cirebon ke Jakarta dengan kecepatan sedang. S tidak sempat menghindar ketika truk kontainer yang melintang menutup separuh jalur. Benturan keras terjadi di bagian depan kendaraan. Tubrukan itu menghancurkan kap depan mobil dan menimbulkan suara logam beradu yang terdengar hingga radius puluhan meter.
Setelah benturan, truk berhenti miring di bahu jalan. AR keluar dari kabin dan mencoba membantu korban, sementara warga yang berdatangan segera menghubungi polisi dan ambulans. Petugas Polsek Arjawinangun tiba beberapa menit kemudian dan mengamankan area agar arus lalu lintas tidak macet total.
IPTU Deni Rahman, Kanit Gakkum Polresta Cirebon, menjelaskan bahwa truk mengalami kehilangan kendali akibat jalan licin. “Kami mengevakuasi kendaraan dan membawa korban ke rumah sakit. Kami juga memeriksa pengemudi truk serta kondisi teknis kendaraan,” ujar IPTU Deni.
Evakuasi dan Penanganan Korban
Tim medis dari RSUD Arjawinangun dan relawan PMI tiba tidak lama setelah laporan masuk. Mereka mengevakuasi korban menggunakan tandu darurat. Petugas menutup sebagian jalur selama proses evakuasi. S meninggal dunia di lokasi akibat luka berat pada bagian kepala dan dada. Petugas medis membawa jenazah ke RSUD Arjawinangun untuk identifikasi.
Sementara itu, NH yang duduk di kursi penumpang depan mengalami luka pada tangan dan wajah. Tim medis segera memberikan perawatan awal sebelum membawanya ke instalasi gawat darurat rumah sakit. Polisi juga membawa AR, sopir truk, ke pos pemeriksaan untuk pemeriksaan lanjutan.
IPTU Deni memastikan seluruh proses evakuasi berlangsung cepat. Petugas membersihkan serpihan kaca dan logam dari jalan agar arus kendaraan kembali lancar. Sekitar pukul 07.30 WIB, jalur Cirebon–Jakarta kembali bisa dilalui dua arah.
Kondisi Jalan dan Faktor Lingkungan
Jalur Cirebon–Jakarta di kawasan Tegalgubug termasuk bagian dari Pantura Cirebon, jalur utama yang setiap hari dilalui ribuan kendaraan besar. Kondisi jalan di beberapa titik bergelombang, terutama setelah musim hujan. Warga sering memperingatkan pengendara agar berhati-hati di ruas tersebut.
Rohim (52), warga sekitar, menyampaikan bahwa kecelakaan sering terjadi di lokasi itu. “Banyak truk besar lewat di sini. Jalannya agak miring, kalau hujan licin sekali. Kadang sopir terlambat mengerem,” katanya. Rohim ikut membantu petugas mengevakuasi korban. Ia juga ikut mengatur lalu lintas agar kendaraan lain tidak mendekat ke lokasi benturan.
Kecelakaan maut di Tegalgubug menyoroti kembali kondisi infrastruktur jalan. Permukaan aspal di beberapa titik menurun dan tidak memiliki pembatas median permanen. Warga berharap pemerintah memperbaiki jalur tersebut agar kecelakaan tidak berulang.
Suasana di Lokasi Kejadian
Setelah petugas mengamankan area, sejumlah warga menyalakan lilin kecil di sisi jalan sebagai bentuk doa untuk korban. Truk kontainer masih berdiri miring di bahu jalan, sementara bekas benturan tampak jelas di badan kendaraan. Bagian depan Mitsubishi Kuda hancur hingga ke ruang kemudi.
Warga yang melintas berhenti sejenak untuk melihat situasi. Beberapa pengendara motor menurunkan kecepatan agar tidak menabrak puing logam yang masih berserakan. Polisi lalu lintas mengatur kendaraan menggunakan peluit dan lampu sorot portable.
Sekitar pukul 10.00 WIB, mobil derek dari Dinas Perhubungan datang dan menarik kedua kendaraan dari lokasi. Arus lalu lintas kembali normal menjelang siang, tetapi bekas oli dan serpihan kaca masih tampak di jalan.
Reaksi Keluarga dan Warga Jamblang
Kabar kecelakaan maut di Tegalgubug cepat menyebar ke wilayah Jamblang. Keluarga S menerima kabar duka melalui pihak kepolisian. Kerabat dan tetangga segera berdatangan ke rumah duka untuk membantu persiapan pemakaman.
Heri (50), tetangga korban, mengenang S sebagai pribadi ramah dan pekerja keras. “Beliau selalu berangkat kerja pagi. Kami semua kaget dan sedih. Tidak menyangka kejadian secepat itu,” ujarnya.
Keluarga memutuskan memakamkan S di TPU Desa Jamblang pada sore hari setelah proses pemeriksaan dan serah terima jenazah dari rumah sakit. Sejumlah warga ikut mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhir.
Pemeriksaan dan Tindakan Polisi
Polisi bergerak cepat mengumpulkan bukti dan keterangan saksi. Petugas memeriksa pengemudi truk kontainer serta memeriksa kondisi kendaraan. AR mengaku berusaha mengendalikan truk saat oleng, tetapi permukaan jalan licin membuat kendali hilang.
Kepolisian mengevaluasi kelayakan teknis truk, termasuk sistem pengereman, tekanan ban, dan kondisi suspensi. Petugas juga memeriksa catatan perjalanan dan waktu istirahat pengemudi. Jika ditemukan unsur kelalaian, polisi akan memproses kasus sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
“Pemeriksaan kami fokus pada dua hal: faktor manusia dan faktor kendaraan. Kami akan menyimpulkan setelah hasil uji kelayakan keluar,” jelas IPTU Deni.
Data Kecelakaan di Jalur Pantura Cirebon
Satlantas Polresta Cirebon mencatat 56 kasus kecelakaan sepanjang Januari hingga awal Oktober 2025 di jalur Pantura wilayah Cirebon. Dari jumlah tersebut, 12 insiden termasuk kategori kecelakaan berat yang menimbulkan korban jiwa. Kawasan Arjawinangun–Tegalgubug menempati posisi tiga besar lokasi paling rawan.
Kepolisian menilai kombinasi antara kepadatan kendaraan, kondisi jalan, dan kelelahan pengemudi menjadi faktor utama kecelakaan. Pihak kepolisian memperkuat patroli pada jam rawan seperti dini hari dan pagi hari ketika jarak pandang masih rendah.
AKP Rudi Haryanto, Kasat Lantas Polresta Cirebon, menyampaikan bahwa pihaknya meningkatkan pengawasan kendaraan berat yang melintas. “Kami memeriksa kelengkapan administrasi, kondisi teknis, serta mendorong perusahaan angkutan agar memastikan sopir beristirahat cukup,” katanya.
Analisis dan Tanggapan Ahli Transportasi
Pemerhati transportasi, Dr. Syaeful Hidayat, menilai kecelakaan maut di Tegalgubug menggambarkan lemahnya disiplin lalu lintas di jalur nasional. Ia menjelaskan bahwa banyak sopir truk beroperasi dengan tekanan waktu tinggi dan jam kerja panjang. Kondisi itu mengurangi fokus dan memperbesar risiko kehilangan kendali.
“Pemerintah perlu memperbanyak zona istirahat di jalur Pantura. Pengemudi butuh waktu berhenti agar tidak kelelahan,” ujarnya. Ia juga menyoroti pentingnya perawatan berkala kendaraan berat. “Sistem rem truk sering menjadi titik lemah. Ketika rem aus atau tekanan udara tidak stabil, risiko oleng meningkat.”
Syaeful juga mengajak masyarakat agar melapor jika menemukan kendaraan berat yang melaju tidak wajar di jalur utama. Ia menilai keterlibatan publik penting untuk mencegah tragedi serupa.
Kondisi Korban Luka dan Proses Pemulihan
NH (46), penumpang mobil yang terluka, masih menjalani perawatan di RSUD Arjawinangun. Dokter menyebut kondisinya stabil. Ia sadar penuh dan mampu berkomunikasi dengan keluarga. Tim medis membersihkan luka dan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan tidak ada cedera dalam.
Keluarga korban berharap proses pemulihan berjalan lancar. Mereka juga mengucapkan terima kasih kepada warga Tegalgubug yang membantu saat kejadian. “Banyak warga menolong tanpa ragu. Mereka bantu buka pintu mobil dan memanggil ambulans,” kata kerabat NH.
Peran Warga dalam Penanganan Darurat
Warga Tegalgubug menunjukkan kepedulian tinggi dalam menghadapi kecelakaan maut di Tegalgubug. Mereka bergerak cepat, mengatur arus lalu lintas, dan mengevakuasi korban dengan hati-hati. Sumirah (44), warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi, menuturkan bahwa beberapa pria langsung membantu menyingkirkan logam dan pecahan kaca.
“Warga langsung sigap. Ada yang bawa air, ada yang bantu buka pintu mobil. Semua bergerak bersama,” ujarnya. Kepedulian warga membuat proses penyelamatan lebih cepat hingga tim medis datang.
Langkah Pencegahan dan Edukasi Keselamatan
Kepolisian berencana menggelar sosialisasi keselamatan di beberapa titik sekitar Arjawinangun dan Tegalgubug. Program itu bertujuan mengurangi potensi kecelakaan di jalur utama. Petugas akan membagikan pamflet, menambah rambu peringatan, dan memasang spanduk edukatif di area padat kendaraan berat.
AKP Rudi menjelaskan bahwa kepolisian juga menggandeng komunitas sopir truk. “Kami ajak mereka berdialog agar memahami pentingnya menjaga kecepatan dan kondisi fisik,” katanya. Langkah kecil seperti istirahat cukup dan pemeriksaan rem dapat menyelamatkan banyak nyawa.
Harapan Warga dan Penutup
Warga Tegalgubug berharap pemerintah memperbaiki penerangan jalan dan menambah marka pembatas. “Kalau malam gelap sekali. Lampu sering mati. Kami ingin jalan lebih aman,” kata Nuraini (41), warga yang setiap hari melintas menuju pasar.
Kecelakaan maut di Tegalgubug menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat. Keselamatan di jalan membutuhkan kesadaran bersama. Setiap pengemudi memiliki tanggung jawab untuk berhati-hati dan menghargai nyawa pengguna jalan lain.
Tragedi pagi itu meninggalkan pelajaran berharga: kecepatan dan kelalaian dapat mengubah hidup banyak orang dalam sekejap. CirebonShare.com akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan menyampaikan hasil penyelidikan kepolisian secara resmi kepada publik.
BACA JUGA : Pencuri Sepatu di Masjid At-Taqwa Cirebon Tertangkap!
BACA JUGA : Pengangguran Curi Kotak Amal di Arjawinangun


















