Surat Terbuka WS kepada KDM: Korban Love Scam Warga Cirebon Keturunan Kamerun Minta Pertolongan
Kasus korban love scam Cirebon kembali mencuat setelah WS, seorang perempuan yang mengalami kerugian besar, menulis surat terbuka kepada KDM. Dalam surat yang dibacakannya, WS meminta langsung bantuan dari Pak Dedi Mulyadi untuk menyelesaikan kasus yang disebutnya sebagai penipuan dan perampokan yang dilakukan secara kejam.
WS mengaku kehilangan uang sebesar Rp2,1 miliar setelah ditipu oleh seseorang yang mengaku bernama William Lebaux, yang memperkenalkan diri sebagai pegawai UNICEF berkewarganegaraan Prancis. Namun, kemudian diketahui bahwa pelaku sebenarnya merupakan warga Cirebon keturunan Kamerun.
“Saya Ditipu dan Dirampok dengan Metode Love Scam”
Dalam surat terbuka tersebut, WS mengaku bahwa pelaku melakukan pendekatan dengan cara yang sangat meyakinkan hingga membuatnya sulit membedakan antara realita dan manipulasi.
“Saya ditipu dan dirampok dengan metode kejahatan yang disebut dengan love scam. Saya didekati dan sangat mungkin saya dihipnotis karena banyak hal tidak masuk logika tetapi terjadi,” ujarnya.
WS menegaskan bahwa uang yang hilang tersebut adalah hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun dan sangat berarti bagi keluarganya.
Pelaku Mengaku Pegawai UNICEF
Pelaku yang mengaku sebagai pegawai UNICEF tersebut menawarkan janji manis sebelum akhirnya membawa kabur uang WS. Belakangan terungkap bahwa identitas tersebut palsu.
“Uang yang dibawa kabur dia itu adalah hasil saya bekerja dan sangat berarti buat kami,” ucap WS.
Mendatangi Keluarga Pelaku di Cirebon
Dalam upaya mendapatkan kembali uangnya, WS bahkan mendatangi keluarga pelaku di Cirebon. Pelaku bernama Heric disebut memiliki istri yang berasal dari keluarga konglomerat di Cirebon, dengan latar belakang bisnis ekspor perikanan.
“Mertua pelaku merupakan eksportir perikanan terkemuka di Cirebon,” jelasnya.
Istri Pelaku Mengakui Menerima Uang Namun Menolak Mengembalikan
WS menjelaskan bahwa ketika ia datang bersama polisi dan perangkat RT setempat, istri pelaku mengakui telah menerima uang hasil penipuan tersebut. Namun, meski telah mengakui hal itu, ia menolak mengembalikan uang tersebut.
Beberapa waktu setelah pertemuan itu, istri pelaku dikabarkan kabur ke luar negeri.
“Pengakuan istrinya disaksikan Polisi dan Ketua RT. Namun beberapa hari kemudian istrinya menghilang dan informasinya lari ke luar negeri,” ungkap WS.
Memohon Bantuan KDM
Melalui surat terbuka ini, WS berharap mendapat perhatian dan bantuan dari KDM untuk menyelesaikan permasalahan yang menimpanya.
“Saya betul-betul membutuhkan bantuan Bapak KDM untuk menolong saya mengambil kembali apa yang dirampas dari saya,” tegasnya.


















