CirebonShare.com – CIREBON, 23 Juli 2025 – Korban penusukan Jalan Kanggraksan menuntut keadilan. Hingga sepekan lebih pascakejadian, pelaku belum juga ditangkap. Korban mengalami luka berat dan trauma.
Dua warga Kota Cirebon, Qomarudin (34) dan Faisal Maulana (34), menjadi korban penyerangan yang terjadi di kawasan Jalan Kanggraksan, Kecamatan Harjamukti. Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis malam, 17 Juli 2025, sekitar pukul 20.00 WIB, saat mereka sedang menunggu makanan pesanan.
Qomarudin mengalami luka tusuk parah, sementara Faisal menerima pukulan dan tendangan dari tiga pelaku yang menyerang secara tiba-tiba. Kedua korban mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku yang telah diketahui identitasnya.
Korban Penusukan Jalan Kanggraksan Diserang Saat Menunggu Makanan
Peristiwa penusukan bermula saat Qomarudin dan Faisal memesan mie koclok yang biasa mangkal di Jalan Kanggraksan. Sambil menunggu pesanan jadi, Qomarudin menuju minimarket untuk membeli barang kebutuhan. Ketika ia keluar dari toko, dua pelaku langsung menghadangnya.
“Pelaku U bilang ke saya, ‘Ayo kita lanjutin sekarang’. Lalu mereka langsung menyerang saya dan Faisal,” ujar Qomarudin.
Kedua korban langsung menjadi sasaran kekerasan. Karena jumlah pelaku lebih banyak, mereka kesulitan melawan. Faisal sempat melarikan diri, sedangkan Qomarudin ditahan oleh dua pelaku lainnya.
Luka Parah, Sembilan Tusukan dan Perawatan Intensif
Saat kejadian, pelaku menyerang menggunakan senjata tajam jenis badik. Qomarudin menerima sembilan tusukan di bagian dada, punggung, dan kepala. Salah satu luka di bagian dada sangat serius sehingga tidak bisa dijahit.
“Dokter bilang, jahitan tidak bisa dilakukan karena bisa mengganggu pernapasan. Jadi harus sembuh alami,” jelasnya.
Akibat luka yang cukup parah, Qomarudin langsung dilarikan ke RSUD Gunung Jati oleh warga yang menyaksikan kejadian tersebut. Ia harus menjalani serangkaian pengobatan dan masih dalam masa pemulihan.
Faisal yang mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuh juga mengaku masih merasa lemas dan terguncang secara mental.
Laporan Sudah Diajukan, Tapi Pelaku Masih Bebas
Malam itu juga, setelah berhasil melarikan diri, Faisal langsung menuju Polsek Seltim untuk melaporkan kejadian tersebut. Namun hingga artikel ini diterbitkan, tidak ada satu pun pelaku yang ditangkap.
“Kami sudah buat laporan resmi. Tapi belum ada kabar soal penangkapan pelaku. Kami merasa seperti diabaikan,” kata Faisal.
Padahal, identitas ketiga pelaku sudah diketahui. Mereka berinisial U, B, dan I, dan merupakan warga Kampung Curug, tidak jauh dari lokasi kejadian. Qomarudin sendiri mengenal para pelaku karena tinggal di lingkungan yang sama.
Korban Penusukan Jalan Kanggraksan Menyebut Ada Perselisihan Sebelumnya
Empat hari sebelum insiden penusukan, kakak Qomarudin, Tarom (42), sempat berselisih dengan pelaku U. Saat itu, Tarom diusir dari lahan parkir tempat ia biasa bekerja oleh pelaku.
“Kakak saya kerja jaga parkir di situ. Tapi tiba-tiba diusir oleh pelaku U tanpa alasan jelas,” ungkap Qomarudin.
Ia pun turun tangan untuk menengahi konflik tersebut. Setelah bertemu dan berdialog dengan pelaku, Qomarudin merasa masalah sudah selesai karena keduanya berpisah dengan baik-baik.
“Kami pikir sudah damai. Ternyata mereka masih simpan dendam. Empat hari kemudian, saya ditusuk,” katanya.
Sikap Keluarga Pelaku Juga Dikecam
Korban penusukan Jalan Kanggraksan juga menyoroti sikap dari keluarga pelaku. Hingga kini, tidak ada satu pun perwakilan keluarga yang datang untuk meminta maaf atau menunjukkan empati.
“Sampai sekarang, tidak ada itikad baik. Tidak ada yang datang menengok, minta maaf pun tidak,” ujar Qomarudin dengan nada kesal.
Kedua korban menegaskan bahwa mereka tidak menuntut ganti rugi, namun setidaknya keluarga pelaku menunjukkan kepedulian terhadap korban yang sedang menderita.
Polisi Menyebut Pelaku Kabur dari Kediaman
Menanggapi laporan tersebut, Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota AKP Fajri Ameli Putra menjelaskan bahwa tim kepolisian sudah mendatangi rumah pelaku.
“Kami sudah kirim tim untuk menangkap pelaku. Tapi saat kami sampai di lokasi, pelaku sudah tidak ada di rumah,” jelas Fajri.
Diduga kuat, pelaku melarikan diri untuk menghindari proses hukum. Meskipun begitu, pihak kepolisian menyatakan tetap melanjutkan pencarian dan penyelidikan.
“Kami masih lidik dan telusuri keberadaan mereka. Pelaku akan kami tangkap segera,” katanya.
Masyarakat Cemas, Jangan Sampai Bertindak Sendiri
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Beberapa warga Kanggraksan mulai resah karena pelaku masih bebas dan berkeliaran. Mereka berharap polisi bertindak sebelum masyarakat kehilangan kesabaran.
“Kami khawatir kalau tidak ada tindakan, warga akan main hakim sendiri. Ini bisa jadi preseden buruk,” kata salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.
Situasi ini memang cukup sensitif, mengingat korban dan pelaku berasal dari wilayah yang berdekatan. Jika aparat tidak segera menangani, konflik horizontal bisa muncul.
Korban Masih Trauma dan Butuh Perlindungan
Meski sudah dirawat, kondisi psikologis korban belum pulih sepenuhnya. Qomarudin mengaku sulit tidur dan merasa waswas saat malam tiba. Ia takut diserang kembali jika pelaku tidak segera diamankan.
“Saya belum bisa kerja, belum berani keluar malam. Mental saya down,” ujarnya.
Faisal juga mengaku mengalami gejala cemas. Ia berharap polisi memberikan perlindungan agar tidak menjadi sasaran serangan berikutnya.
Korban Penusukan Jalan Kanggraksan Desak Kepolisian Serius
Desakan agar kasus ini segera ditangani datang tidak hanya dari korban, tetapi juga dari warga sekitar. Mereka meminta aparat bergerak cepat untuk menangkap pelaku dan memprosesnya secara hukum.
“Kami minta keadilan. Pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Jangan sampai ada korban lain,” tegas Faisal.
Korban juga berharap kasus ini tidak berlarut-larut seperti kasus-kasus kriminal lainnya yang berhenti tanpa kejelasan. Penegakan hukum harus berjalan untuk menjaga wibawa kepolisian di mata masyarakat.
Penutup: Keadilan Harus Ditegakkan
Kasus korban penusukan Jalan Kanggraksan mencerminkan betapa pentingnya penanganan cepat dalam tindak kriminal. Ketika pelaku masih bebas, korban merasa tidak aman dan kepercayaan masyarakat terhadap aparat pun tergerus.
Polisi harus menunjukkan keberpihakan pada korban, bukan hanya menunggu laporan. Tindakan cepat dan tegas akan mencegah munculnya konflik sosial serta menjaga stabilitas keamanan Kota Cirebon.
BACA JUGA : Balap Liar Bypass Cirebon, 97 Remaja Diamankan Polisi
BACA JUGA : Pengedar Obat Keras Ditangkap di Gunungjati Cirebon


















