CirebonShare.com – Cirebon, 5 September 2025 – Laskar Macan Ali turun langsung mengamankan tradisi Muludan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Acara tahunan ini kembali digelar dengan meriah, dihadiri ribuan pengunjung dari berbagai daerah. Mereka datang untuk menikmati hiburan, kuliner, dan rangkaian kegiatan keagamaan yang sarat makna.
Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nusantara Cirebon, Prabu Diaz, memimpin patroli malam bersama aparat TNI Garnisun 0614/Tap II Bandung dan anggota laskar. Patroli ini bertujuan memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama mengikuti tradisi Muludan.
“Kami ingin masyarakat menikmati Muludan dengan aman, nyaman, dan tertib. Tradisi ini adalah warisan leluhur yang harus dijaga bersama,” ujar Prabu Diaz.
Patroli Gabungan Menjaga Ketertiban
Tim patroli menyisir area hiburan, panggung pertunjukan, dan titik keramaian. Laskar Macan Ali aktif memberi arahan kepada pengunjung untuk menjaga ketertiban dan keselamatan. Titik-titik rawan kerumunan menjadi fokus utama pengawasan agar tidak terjadi insiden yang mengganggu jalannya acara.
Selain itu, anggota laskar bekerja sama dengan TNI mengatur arus lalu lintas pengunjung, meminimalkan kepadatan di pintu masuk dan keluar keraton. Langkah ini membuat pengunjung merasa lebih aman dan nyaman selama mengikuti rangkaian acara.
Para pedagang dan pengunjung memberikan tanggapan positif. Siti Nurhayati, pedagang makanan tradisional, mengatakan, “Saya merasa aman berjualan karena banyak petugas yang menjaga. Pengunjung pun bisa menikmati acara dengan tenang.”
Sejarah dan Makna Muludan di Keraton Kasepuhan
Muludan merupakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang rutin digelar di Keraton Kasepuhan Cirebon. Tradisi ini tidak hanya melibatkan kegiatan keagamaan seperti pembacaan shalawat dan doa bersama, tetapi juga menampilkan seni tradisional, pertunjukan musik lokal, dan kuliner khas Cirebon.
Keraton Kasepuhan memiliki nilai historis tinggi sebagai salah satu ikon budaya Jawa Barat. Setiap tahun ribuan pengunjung, baik dari Cirebon maupun luar daerah, hadir untuk menyaksikan perayaan ini. Kehadiran pengunjung dalam jumlah besar membuat pengamanan menjadi aspek yang sangat penting.
H. Agus Salim, Kepala Seksi Keamanan Keraton Kasepuhan, menegaskan, “Dengan patroli gabungan Laskar Macan Ali dan aparat TNI, acara Muludan berlangsung aman. Semua pihak bisa menikmati tradisi tanpa gangguan.”
Laskar Macan Ali dan Pelestarian Budaya
Laskar Macan Ali bukan hanya bertugas menjaga keamanan fisik, tetapi juga membantu pelestarian budaya. Anggota laskar mendampingi pengunjung untuk memahami nilai sejarah dan religius yang terkandung dalam setiap kegiatan Muludan.
Prabu Diaz menekankan, “Tugas kami tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga melestarikan budaya. Kami ingin generasi muda memahami pentingnya tradisi ini sehingga budaya lokal tetap hidup dan dihormati.”
Selain itu, anggota laskar memberikan edukasi tentang tata tertib selama acara dan tata cara menghormati tradisi yang berlaku. Edukasi ini membuat pengunjung lebih menghargai budaya lokal dan ikut menjaga ketertiban.
Tantangan Pengamanan Acara Berskala Besar
Ribuan pengunjung yang datang secara bersamaan menjadi tantangan tersendiri. Tim patroli harus sigap mengantisipasi kerumunan, potensi kecelakaan ringan, dan gangguan keamanan lainnya.
Keraton Kasepuhan menyiapkan pos kesehatan darurat yang dilengkapi tenaga medis dan peralatan standar. Pos ini menangani pengunjung yang membutuhkan pertolongan medis, sehingga keamanan dan kenyamanan peserta tetap terjaga.
Selain itu, pengaturan arus lalu lintas di sekitar keraton menjadi fokus utama. Petugas dan laskar bekerja sama mengatur kendaraan masuk dan keluar, sehingga tidak terjadi kemacetan yang dapat mengganggu pengunjung maupun warga sekitar.
Sinergi Laskar dan Aparat Keamanan
Kolaborasi antara Laskar Macan Ali dan aparat TNI serta koordinasi dengan kepolisian setempat menciptakan pengamanan yang komprehensif. Strategi pengawasan meliputi:
- Patroli mobile di seluruh area keraton
- Penempatan anggota di titik rawan kerumunan
- Pengaturan lalu lintas dan akses masuk-keluar pengunjung
- Pos kesehatan darurat untuk keadaan darurat
Dengan strategi ini, pengunjung dapat menikmati acara Muludan dengan aman, nyaman, dan tanpa gangguan.
Respons Positif dari Masyarakat
Masyarakat dan pengunjung menyambut baik langkah pengamanan ini. Dedi Saputra, pengunjung dari Cirebon Kota, mengatakan, “Acara ini aman berkat patroli gabungan. Kami bisa menikmati hiburan, kuliner, dan tradisi keagamaan tanpa khawatir.”
Para pedagang juga merasa aman berjualan. Kehadiran Laskar Macan Ali dan aparat TNI memberikan rasa aman yang signifikan sehingga roda perekonomian lokal selama acara tetap berjalan lancar.
Selain itu, banyak pengunjung mengaku lebih menghargai budaya Cirebon setelah diberi informasi sejarah dan makna ritual Muludan oleh anggota laskar. Hal ini menunjukkan bahwa pengamanan tidak hanya fisik, tetapi juga mendidik masyarakat.
Dampak Positif pada Pelestarian Tradisi
Kehadiran Laskar Macan Ali membantu menjaga warisan budaya tetap hidup. Dengan keamanan yang terjaga, masyarakat dapat fokus pada kegiatan keagamaan, hiburan, dan kuliner tradisional.
Patroli laskar juga menciptakan suasana tertib, sehingga generasi muda dapat menyaksikan dan mempelajari tradisi ini dengan nyaman. Dengan demikian, Muludan bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi media edukasi budaya yang efektif.
Kesimpulan
Kehadiran Laskar Macan Ali bersama aparat TNI dalam Muludan di Keraton Kasepuhan Cirebon membuktikan bahwa sinergi antara laskar, aparat keamanan, dan masyarakat sangat penting. Patroli yang sistematis menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban pengunjung, sekaligus melestarikan budaya lokal.
Dengan pengamanan profesional, pengunjung dapat menikmati rangkaian Muludan, menghargai nilai sejarah, dan merasakan kebersamaan masyarakat Cirebon. Tradisi ini dapat terus diwariskan kepada generasi muda tanpa gangguan, menjadikan Muludan sebagai ritual keagamaan sekaligus momen pelestarian budaya yang autentik.
BACA JUGA : Kasus Chromebook Nadiem Makarim: Aliran Dana Diselidiki
BACA JUGA : Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 900 Miliar Atasi Kerusakan


















