• Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
Rabu, Desember 17, 2025
  • Login
Cirebon Share
Advertisement
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
No Result
View All Result
Cirebon Share
No Result
View All Result
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privacy
  • Pedoman Pemberitaan
Home Ciayumajakuning

Macan Tutul Kuningan Teror Cimenga, Warga Resah

by admin
5 September 2025
in Ciayumajakuning, Sosial
0
Macan Tutul Kuningan

Macan Tutul Kuningan

152
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on XShare on WhatsappShare on Telegram

CirebonShare.com – Kuningan, 5 September 2025 – Macan Tutul Kuningan kembali menimbulkan keresahan di Desa Cimenga, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan. Hewan liar yang diduga seekor macan tutul dilaporkan muncul di pemukiman warga dan memangsa sejumlah hewan ternak. Situasi ini membuat masyarakat resah dan siaga, sementara pihak berwenang bergerak cepat untuk menangani laporan tersebut.

Teror Macan Tutul di Cimenga

Kasus kemunculan Macan Tutul Kuningan pertama kali mencuat pada 8 Juni 2025 di Blok Pamugaran, Desa Cimenga. Saat itu, lima ekor kambing warga ditemukan mati dengan luka gigitan. Kejadian ini memicu kepanikan, meski belum ada saksi yang benar-benar melihat wujud hewan pemangsa.

Dua bulan kemudian, tepatnya 26 Agustus 2025, warga Dusun Ciawitali kembali digegerkan dengan serangan serupa. Kali ini, ayam-ayam peliharaan menjadi sasaran. Ironisnya, serangan kembali terjadi sehari setelahnya, 27 Agustus 2025, di lokasi yang sama. Rentetan kejadian itu membuat warga yakin ada seekor macan tutul yang turun ke permukiman.

Dugaan Asal Usul Macan Tutul Kuningan

Dari mana sebenarnya macan tutul ini berasal? Pertanyaan itu masih jadi teka-teki. Andri Arga Kusuma, Kepala UPT Damkar Kabupaten Kuningan, menyebut ada kemungkinan hewan itu datang dari kawasan Bukit Barisan Maleber.

“Biasanya kan macan tutul habitatnya ada di Gunung Ciremai. Tapi kan ini jauh dari Gunung Ciremai. Informasi dari BKSDA, macan tutul yang sering tersesat berasal dari Bukit Barisan Maleber. Mungkin lagi tersesat dan mencari makanan, akhirnya terjebak di sini,” jelasnya.

Menurut Andri, kawasan Bukit Barisan Maleber memang menjadi jalur satwa liar yang membentang dari Kuningan hingga Cilacap. Lokasinya lebih dekat ke Desa Cimenga dibanding Gunung Ciremai. Hal ini memperkuat dugaan bahwa Macan Tutul Kuningan yang muncul merupakan satwa yang tersesat.

Langkah Cepat BKSDA

Menyusul laporan warga, Muspika Darma bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cirebon langsung turun tangan. Pada 29 Agustus 2025, tim gabungan mendatangi Dusun Ciawitali untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.

Perwakilan BKSDA, Slamet, menegaskan bahwa macan tutul termasuk satwa dilindungi sehingga penanganannya harus hati-hati. Namun, keselamatan warga tetap menjadi prioritas.

“Dalam menangani fenomena ini kita juga hati-hati. Macan tutul adalah satwa dilindungi. Tapi keselamatan masyarakat tetap jadi prioritas,” ujarnya.

BKSDA meminta warga tidak bertindak sendiri, melainkan segera melapor bila melihat pergerakan mencurigakan. Mereka juga mengimbau warga untuk meningkatkan patroli malam, menjaga anak-anak agar tidak bermain terlalu jauh, serta memperkuat kandang ternak.

Suasana Masyarakat yang Cemas

Sejak kemunculan Macan Tutul Kuningan, suasana Desa Cimenga berubah. Warga kini selalu waspada, terutama saat malam tiba.

Seorang warga Dusun Ciawitali, Ujang (45), mengaku selalu berjaga bersama tetangga. “Kami khawatir kalau ternak atau bahkan orang-orang jadi sasaran. Jadi sekarang tiap malam warga jaga-jaga. Tidak bisa tenang,” ujarnya.

Warga lainnya, Siti (38), menambahkan bahwa keresahan utama bukan hanya soal kehilangan ternak, tetapi ancaman keselamatan manusia. “Kalau ayam atau kambing bisa diganti. Tapi kalau sampai ada korban manusia, itu yang paling ditakutkan,” katanya.

Upaya Warga Menghadapi Ancaman

Selain menunggu langkah resmi, warga Cimenga melakukan upaya mandiri. Mereka memasang penerangan tambahan, memperkuat kandang ternak, dan menyiapkan kentongan untuk memberi tanda bahaya.

Tokoh pemuda setempat, Rudiansyah, mengatakan warga semakin solid sejak kejadian ini. “Kami saling bergotong royong. Kalau ada suara mencurigakan, langsung lapor. Warga berkumpul untuk memastikan keadaan,” ucapnya.

Pentingnya Konservasi Macan Tutul

Menurut catatan BKSDA, Macan Tutul Kuningan termasuk dalam spesies Panthera pardus melas, satwa langka yang hanya ada di Pulau Jawa. Populasinya terus menurun akibat berkurangnya habitat dan perburuan liar. Itulah mengapa penanganannya tidak bisa sembarangan.

Macan tutul berperan penting dalam ekosistem hutan. Mereka menjaga keseimbangan populasi satwa mangsa seperti rusa, kijang, dan babi hutan. Ketika habitat terganggu dan mangsa berkurang, macan tutul sering turun ke permukiman untuk mencari makanan alternatif.

Fenomena ini menjadi peringatan bahwa manusia dan alam harus hidup berdampingan dengan lebih harmonis. Menjaga kelestarian hutan berarti menjaga jarak aman antara satwa liar dengan pemukiman.

Harapan Warga dan Pemerintah Daerah

Warga Cimenga berharap penanganan cepat bisa membuat desa kembali aman. Mereka juga tidak ingin satwa dilindungi itu diburu atau dibunuh. Harapan utama mereka adalah adanya solusi agar macan tutul tidak lagi masuk ke pemukiman.

Camat Darma menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan BKSDA. “Kami berusaha memastikan warga tetap tenang. Semua langkah dilakukan sesuai prosedur, karena kita berhadapan dengan satwa liar yang dilindungi,” katanya.

Ia juga meminta masyarakat segera melapor bila menemukan jejak atau tanda kehadiran satwa. Dengan demikian, aparat bisa bergerak cepat.

Kesimpulan

Kemunculan Macan Tutul Kuningan di Desa Cimenga menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan satwa liar. Masyarakat kini merasa takut, tetapi BKSDA dan aparat sudah mengambil langkah hati-hati untuk mengembalikan keamanan desa.

Fenomena ini mengajarkan masyarakat agar menjaga habitat satwa liar demi mencegah konflik dengan manusia. Jika semua pihak bekerja sama, Cimenga bisa segera terbebas dari rasa was-was, sementara macan tutul tetap hidup sebagai bagian dari kekayaan alam Indonesia.

BACA JUGA : Kasus Gedung Setda Kota Cirebon, 6 Tersangka

BACA JUGA : Macan Tutul di Kuningan: Jenis Kelamin dan Usia Terungkap

Jumlah Pembaca : 68
Tags: bksda cirebonbukit barisan maleberdesa cimengaGunung Ciremaihewan liarKabupaten Kuninganmacan tutul kuningansatwa dilindungi

Berita Terkait

Banjir Bandang Sumatera
Sosial

Banjir Bandang Sumatera Terjang Tiga Provinsi

30 November 2025
Ciayumajakuning

Jembatan Ambrol Cirebon Timur Ditutup Lagi

17 November 2025
Kasus Bank Cirebon
Ciayumajakuning

Kasus Bank Cirebon di Bawah Pengawasan Kepala Kejari Baru

11 November 2025
Satresnarkoba Polres Cirebon Kota Gencarkan Operasi
Ciayumajakuning

Operasi Miras Satresnarkoba Cirebon Kota Tekan Alkohol Ilegal

11 November 2025
Boy Thohir Bangun JPO Modern di Majalengka
Ciayumajakuning

Boy Thohir Bangun JPO Modern di Majalengka

11 November 2025
siaga bencana alam Kota
Ciayumajakuning

Siaga Bencana Alam Kota Cirebon

11 November 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Penangkapan pelaku curanmor Cirebon

Penangkapan Pelaku Curanmor Cirebon: Dua Orang Dibekuk Polisi

24 Juli 2025
Banjir Bandang Sumatera

Banjir Bandang Sumatera Terjang Tiga Provinsi

30 November 2025
ledakan di SMAN 72 Jakarta

Ledakan di SMAN 72 Jakarta Diduga Balas Dendam

7 November 2025
Satresnarkoba Polres Cirebon Kota Gencarkan Operasi

Operasi Miras Satresnarkoba Cirebon Kota Tekan Alkohol Ilegal

11 November 2025
WhatsApp-Image-2024-06-24-at-09.05.40

Es Campur Spesial Pink Kelanna,Tidak Menggunakan Bahan Pengawet

operasi

Gelar Razia Patuh Lodaya 2024, Polres Cirebon kota Turunkan Angka Kecelakaan Dijalan Raya

tubing

Gen Z and the Rise of Side Hustles: A New Era of Work

aston

Tanpa Harus Menginap, Aston Cirebon Hotel Menghadirkan Promo Swim and Dine

Kapal Terbalik di Perairan Indramayu

Kapal Terbalik di Perairan Indramayu

17 Desember 2025
Pemkot Cirebon Kebut Pembersihan di Bantaran Sungai Sukalila

Pemkot Cirebon Kebut Pembersihan di Bantaran Sungai Sukalila

17 Desember 2025
Edarkan Sabu di Cirebon, Dua Pemuda Terancam Hukuman

Edarkan Sabu di Cirebon, Dua Pemuda Terancam Hukuman

17 Desember 2025
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Hanyut di Sungai Cirebon

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Hanyut di Sungai Cirebon

17 Desember 2025
Cirebon Share

© 2025 Cirebon Share - MOCHD. KASRULLAH

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privacy
  • Pedoman Pemberitaan

Media Sosial

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi

© 2025 Cirebon Share - MOCHD. KASRULLAH

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In