• Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
Rabu, Desember 17, 2025
  • Login
Cirebon Share
Advertisement
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
No Result
View All Result
Cirebon Share
No Result
View All Result
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privacy
  • Pedoman Pemberitaan
Home Ciayumajakuning

Macan Tutul Kutamandarakan Jadi ‘Raja Hutan’

by admin
8 September 2025
in Ciayumajakuning, Sosial
0
Macan tutul Kutamandarakan

Macan tutul Kutamandarakan

152
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on XShare on WhatsappShare on Telegram

CirebonShare.com – Kuningan, 8 September 2025 – Macan tutul Kutamandarakan kembali menjadi perhatian setelah berhasil dievakuasi dari gudang bekas Balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan. Kini, hewan langka itu bergerak menuju Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Burangrang, menunjukkan adaptasi yang menakjubkan di habitat barunya.

Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) berusia sekitar tiga tahun itu memiliki sifat sangat liar. Setelah evakuasi pada 26 Agustus 2025, tim BBKSDA Jawa Barat membawa macan tutul ke Lembang Park Zoo untuk rehabilitasi dan pemantauan kesehatan. Namun, sehari kemudian, hewan itu menjebol atap kandang dan kembali menjelajah hutan sekitar kebun binatang.


Evakuasi Macan Tutul Kutamandarakan

Tim BBKSDA secara aktif melakukan evakuasi dengan prosedur keselamatan yang ketat. “Kami fokus menjaga keselamatan manusia dan hewan,” jelas perwakilan BBKSDA Jawa Barat. Tim menggunakan alat pengaman khusus dan pengamatan intensif untuk memastikan macan tutul tidak stres selama proses evakuasi.

Di Lembang Park Zoo, petugas memantau kondisi kesehatan hewan itu dan mulai memberikan makanan alami untuk melatih insting berburu. Namun, sifat liar macan tutul membuatnya berhasil kabur dan memasuki hutan pinus sekitar kebun binatang. Lembang Park Zoo pun menutup sementara operasionalnya untuk memastikan keamanan pengunjung.


Pergerakan Hewan dan Pemantauan

Tim BBKSDA memanfaatkan drone thermal untuk memantau pergerakan macan tutul Kutamandarakan. Hasil pemantauan menunjukkan hewan itu bergerak ke arah utara Gunung Tangkuban Parahu. Tim juga memeriksa jejak kaki dan cakar yang tertinggal, yang mengonfirmasi jalur pergerakan macan tutul.

Pada 4 September 2025, macan tutul terlihat bergerak di area utara Desa Sukajaya. Masyarakat melaporkan jejak macan tutul, tetapi tidak ada gangguan terhadap ternak atau warga. Jarak dari Lembang Park Zoo ke hutan terdekat hanya 800 meter, yang memudahkan macan tutul bergerak aman menuju hutan lindung.

Ahli satwa menjelaskan bahwa pergerakan ke utara sangat wajar karena daerah ini memiliki hutan perbukitan dan vegetasi lebat yang ideal untuk berburu dan berlindung. “Macan tutul dapat menemukan makanan, bertahan hidup, dan menghindari manusia,” jelas ahli konservasi BBKSDA.


Habitat Baru di Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang

Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Burangrang saat ini menjadi rumah bagi sembilan individu macan tutul jawa. Kehadiran macan tutul Kutamandarakan menambah populasi dan memperkuat keseimbangan ekosistem.

Daerah perbukitan dan hutan di Bukit Tunggul, Gunung Tangkuban Parahu, dan Gunung Burangrang memiliki sumber air, vegetasi lebat, dan medan berbukit. Kondisi ini mendukung perilaku berburu macan tutul dan memberikan tempat aman untuk berkembang biak. Jika adaptasi berhasil, macan tutul Kutamandarakan diprediksi akan menjadi ‘raja hutan’ baru di wilayah tersebut.


Konservasi Satwa Langka

Macan tutul jawa merupakan satwa yang dilindungi dan populasinya tergolong rentan. Kehadiran macan tutul Kutamandarakan menjadi bukti pentingnya upaya konservasi dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan ahli satwa.

BBKSDA melakukan pemantauan secara aktif untuk memastikan hewan tidak menimbulkan konflik dengan manusia. Tim juga menyiapkan jalur aman dari gangguan manusia dan mempertahankan koridor alami menuju hutan lindung.

Pihak BBKSDA menekankan bahwa masyarakat harus tetap tenang jika melihat jejak atau keberadaan macan tutul. Pendekatan langsung bisa membahayakan manusia dan hewan. Edukasi masyarakat menjadi kunci agar interaksi manusia dan satwa liar tetap aman.


Teknologi dalam Monitoring

Drone thermal memungkinkan tim konservasi melihat pergerakan macan tutul secara real-time tanpa mengganggu aktivitas hewan. Tim darat melengkapi pengawasan dengan pemeriksaan jalur, memastikan macan tutul berjalan aman menuju hutan lindung.

Teknologi ini menjadi bagian penting strategi konservasi di era modern. Dengan pemantauan yang tepat, petugas dapat memastikan keamanan macan tutul dan masyarakat secara bersamaan.


Sejarah Kehadiran Macan Tutul di Kuningan

Macan tutul pernah tercatat muncul di beberapa desa di Kabupaten Kuningan, tetapi jumlahnya sangat terbatas. Macan tutul Kutamandarakan merupakan salah satu dari sedikit individu yang masih bertahan di alam bebas Jawa Barat.

Hewan ini sering terjebak di area pemukiman karena mencari makanan atau tempat berlindung sementara. Evakuasi dan pelepasliaran kembali menjadi bagian dari strategi konservasi untuk memastikan macan tutul tetap hidup di habitat aslinya.


Dampak Ekologis

Kehadiran macan tutul di Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang membawa dampak positif bagi ekosistem. Macan tutul merupakan predator puncak yang mengontrol populasi hewan herbivora, menjaga keseimbangan rantai makanan, dan mendukung regenerasi hutan.

Jika macan tutul tidak ada, populasi herbivora bisa meningkat secara berlebihan, menyebabkan kerusakan vegetasi. Oleh karena itu, macan tutul Kutamandarakan berperan penting dalam menjaga ekosistem pegunungan Jawa Barat tetap seimbang.


Harapan dan Tantangan

Petugas BBKSDA optimis macan tutul Kutamandarakan dapat beradaptasi dengan baik. Namun, tantangan tetap ada, seperti ancaman perusakan hutan, perburuan ilegal, dan gangguan manusia.

Masyarakat sekitar dihimbau tetap waspada dan bekerja sama dengan BBKSDA. Sosialisasi dan edukasi menjadi kunci keberhasilan konservasi. Dengan pemantauan intensif dan perlindungan habitat, macan tutul dapat bertahan hidup dan berkembang biak.


Penutup

Macan tutul Kutamandarakan Kuningan kini menjadi simbol keberhasilan upaya konservasi satwa langka. Dengan pemantauan berkelanjutan dan kolaborasi semua pihak, habitat baru di Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Burangrang diharapkan menjadi tempat aman bagi macan tutul untuk berkembang dan menjaga keseimbangan ekosistem.

BACA JUGA : Macan Tutul Kuningan Teror Cimenga, Warga Resah

BACA JUGA : Pohon Beringin Terbakar di Komplek Makam Kuningan

Jumlah Pembaca : 57
Tags: BBKSDACIREBONSHAREGunung BurangrangGunung Tangkuban ParahuJawa BaratKonservasiKuninganKutamandarakanmacan tutulSatwa Langka

Berita Terkait

Banjir Bandang Sumatera
Sosial

Banjir Bandang Sumatera Terjang Tiga Provinsi

30 November 2025
Ciayumajakuning

Jembatan Ambrol Cirebon Timur Ditutup Lagi

17 November 2025
Kasus Bank Cirebon
Ciayumajakuning

Kasus Bank Cirebon di Bawah Pengawasan Kepala Kejari Baru

11 November 2025
Satresnarkoba Polres Cirebon Kota Gencarkan Operasi
Ciayumajakuning

Operasi Miras Satresnarkoba Cirebon Kota Tekan Alkohol Ilegal

11 November 2025
Boy Thohir Bangun JPO Modern di Majalengka
Ciayumajakuning

Boy Thohir Bangun JPO Modern di Majalengka

11 November 2025
siaga bencana alam Kota
Ciayumajakuning

Siaga Bencana Alam Kota Cirebon

11 November 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Penangkapan pelaku curanmor Cirebon

Penangkapan Pelaku Curanmor Cirebon: Dua Orang Dibekuk Polisi

24 Juli 2025
Banjir Bandang Sumatera

Banjir Bandang Sumatera Terjang Tiga Provinsi

30 November 2025
ledakan di SMAN 72 Jakarta

Ledakan di SMAN 72 Jakarta Diduga Balas Dendam

7 November 2025
Satresnarkoba Polres Cirebon Kota Gencarkan Operasi

Operasi Miras Satresnarkoba Cirebon Kota Tekan Alkohol Ilegal

11 November 2025
WhatsApp-Image-2024-06-24-at-09.05.40

Es Campur Spesial Pink Kelanna,Tidak Menggunakan Bahan Pengawet

operasi

Gelar Razia Patuh Lodaya 2024, Polres Cirebon kota Turunkan Angka Kecelakaan Dijalan Raya

tubing

Gen Z and the Rise of Side Hustles: A New Era of Work

aston

Tanpa Harus Menginap, Aston Cirebon Hotel Menghadirkan Promo Swim and Dine

Kapal Terbalik di Perairan Indramayu

Kapal Terbalik di Perairan Indramayu

17 Desember 2025
Pemkot Cirebon Kebut Pembersihan di Bantaran Sungai Sukalila

Pemkot Cirebon Kebut Pembersihan di Bantaran Sungai Sukalila

17 Desember 2025
Edarkan Sabu di Cirebon, Dua Pemuda Terancam Hukuman

Edarkan Sabu di Cirebon, Dua Pemuda Terancam Hukuman

17 Desember 2025
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Hanyut di Sungai Cirebon

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Hanyut di Sungai Cirebon

17 Desember 2025
Cirebon Share

© 2025 Cirebon Share - MOCHD. KASRULLAH

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privacy
  • Pedoman Pemberitaan

Media Sosial

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi

© 2025 Cirebon Share - MOCHD. KASRULLAH

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In