• Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
Rabu, Desember 17, 2025
  • Login
Cirebon Share
Advertisement
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
No Result
View All Result
Cirebon Share
No Result
View All Result
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privacy
  • Pedoman Pemberitaan
Home Ciayumajakuning

Mayat di Kebun Durian Majalengka Ternyata Warga Cirebon

by admin
5 November 2025
in Ciayumajakuning, Kriminal
0
Mayat di Kebun Durian Majalengka

Mayat di Kebun Durian Majalengka

153
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on XShare on WhatsappShare on Telegram

CirebonShare.com – Majalengka, 5 November 2025 – Mayat di Kebun Durian Majalengka mengejutkan warga Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi. Warga menemukan jasad seorang pria di sebuah saung kebun durian Blok Sinapeul pada Sabtu pagi, 1 November 2025. Polisi segera mengungkap identitas korban yang ternyata warga Kabupaten Cirebon bernama Kursipa, berusia 37 tahun, warga Kelurahan Girinata, Kecamatan Dukupuntang.

Suasana di sekitar lokasi berubah tegang sejak warga mencium bau menyengat dari arah kebun. Beberapa orang yang melintas mengira bau tersebut berasal dari bangkai hewan. Namun setelah menelusuri sumber bau, warga menemukan tubuh manusia dalam kondisi membusuk. Peristiwa itu langsung membuat warga panik dan memanggil aparat desa.

Perangkat desa kemudian melapor ke Polsek Sindangwangi dan Polres Majalengka. Tim kepolisian tiba di lokasi dan langsung mengamankan area agar warga tidak mendekat. Garis polisi membentang di sekitar saung yang berdiri di tengah kebun durian berukuran hampir satu hektare itu.


Polisi Langsung Bergerak Cepat

Kasat Reskrim Polres Majalengka, AKP Udiyanto, memimpin proses penanganan di lokasi. Ia menjelaskan bahwa tim gabungan dari Polres Majalengka dan Inafis langsung melakukan olah tempat kejadian perkara setelah menerima laporan warga. Petugas mengumpulkan barang-barang di sekitar lokasi untuk keperluan identifikasi.

Menurut Udiyanto, tim medis yang dipimpin dr. Nevas Gardika memeriksa kondisi jasad di tempat kejadian. Dokter memperkirakan korban meninggal lebih dari tujuh hari sebelum ditemukan. Udara lembap dan lokasi yang tertutup pohon membuat proses pembusukan berjalan cepat.

Udiyanto menegaskan, hasil pemeriksaan tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan. Polisi menyimpulkan tidak ada unsur tindak kriminal dalam kematian tersebut. “Korban berjenis kelamin laki-laki, berusia sekitar tiga puluhan, dan tidak mengalami luka fisik. Kami menilai penyebab kematian berasal dari faktor alami,” ucap Udiyanto dengan tegas.


Proses Identifikasi

Tim Inafis kemudian meneliti pakaian dan barang pribadi korban yang masih tersisa. Dari hasil pencocokan, tim menemukan petunjuk kuat bahwa jasad tersebut berasal dari Kabupaten Cirebon. Setelah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga di Kelurahan Girinata, Kecamatan Dukupuntang, kepolisian memastikan identitas korban sebagai Kursipa (37).

Keluarga mendatangi RSUD Majalengka untuk memastikan kebenaran identitas korban. Mereka mengenali pakaian yang digunakan korban dan beberapa benda pribadi yang ditemukan bersama jasadnya. Setelah melakukan pencocokan langsung, keluarga membenarkan bahwa korban adalah Kursipa.

Menurut keterangan keluarga, Kursipa meninggalkan rumah sekitar tiga bulan sebelum ditemukan. Sejak saat itu keluarga kehilangan kontak dan tidak mengetahui keberadaannya. Beberapa tetangga terakhir melihatnya berjalan sendirian di sekitar kawasan hutan di perbatasan Cirebon–Majalengka.

Keluarga menjelaskan bahwa Kursipa mengalami depresi dalam beberapa waktu terakhir. Ia sering melamun dan jarang berinteraksi. Kondisi itu membuat keluarga berusaha mencari bantuan, tetapi Kursipa memilih pergi dari rumah tanpa pamit.

AKP Udiyanto menegaskan bahwa keluarga menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada. Mereka menolak proses autopsi karena yakin korban meninggal secara wajar. Polisi kemudian menyerahkan jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan di Cirebon.


Kronologi Lengkap Penemuan

Sekitar pukul 08.30 WIB, Suntana (56), warga Desa Balagedog, datang ke kebun durian untuk mencari rumput. Ia mencium bau busuk dari arah saung dan berusaha mencari sumbernya. Ketika mendekat, ia melihat tubuh manusia yang tergeletak di sudut saung dalam posisi miring.

Sontak Suntana kaget dan segera memanggil rekannya. Ia lalu melapor ke perangkat desa yang sedang berada di jalan utama. Aparat desa bergegas datang ke lokasi bersama beberapa warga lain. Setelah memastikan jasad tersebut benar-benar manusia, mereka segera menghubungi polisi.

Beberapa menit kemudian, petugas dari Polsek Sindangwangi tiba di tempat kejadian dan mengamankan area. Warga hanya diperbolehkan menyaksikan dari jarak aman. Polisi mengambil dokumentasi dan mengumpulkan keterangan dari saksi.

Warga sekitar sempat mengira korban adalah perantau atau pencari durian yang tersesat. Namun setelah petugas melakukan identifikasi awal, dugaan itu berubah. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban berasal dari luar Majalengka.


Reaksi Warga Sekitar

Penemuan mayat di kebun durian Majalengka membuat warga sekitar terkejut. Banyak yang merasa tidak menyangka ada jasad manusia di lokasi yang setiap hari mereka lewati. “Saya sering lewat sini, tapi tidak mencium bau apa pun sampai kemarin,” kata Darto (49), warga Desa Ujungberung.

Beberapa warga menuturkan bahwa lokasi kebun memang jarang dikunjungi karena berada agak jauh dari permukiman. Pemilik kebun hanya datang seminggu sekali untuk memeriksa tanaman durian. Saung tempat korban ditemukan biasanya digunakan petani untuk beristirahat.

Aparat desa mengingatkan warga agar tidak mendekati lokasi sampai proses penyelidikan selesai. Pemerintah desa juga membantu kepolisian dengan menyiapkan data warga sekitar yang pernah melintas di kebun dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Desa Ujungberung, Wawan Suwandi, menyampaikan rasa duka cita kepada keluarga korban. Ia berjanji untuk memperkuat koordinasi dengan kepolisian agar setiap laporan orang hilang di wilayahnya segera mendapat tindak lanjut. “Kami ingin setiap warga merasa aman. Jika ada laporan kehilangan, aparat desa akan langsung berkoordinasi dengan pihak berwenang,” ujar Wawan.


Pemeriksaan Lanjutan

Setelah mengevakuasi jenazah, polisi membawa jasad korban ke RSUD Majalengka. Tim medis memeriksa tubuh korban untuk memastikan penyebab kematian. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada luka akibat benda tumpul maupun tajam. Pemeriksaan lanjutan memastikan kondisi organ dalam menunjukkan tanda kematian alami akibat gangguan kesehatan dan kemungkinan dehidrasi.

Setelah proses pemeriksaan, tim menyerahkan hasil laporan kepada keluarga. Polisi juga meminta keluarga memberikan informasi terkait kondisi mental korban sebelum meninggalkan rumah. Keterangan itu membantu kepolisian memahami latar belakang kejadian.

Kepolisian tidak menemukan tanda-tanda keterlibatan pihak lain. Semua bukti menunjukkan bahwa korban meninggal karena kelelahan dan gangguan psikologis yang tidak tertangani. Dengan hasil tersebut, penyelidikan selesai tanpa perlu proses autopsi lanjutan.


Warga Cirebon Ikut Berduka

Kabar tentang penemuan mayat di kebun durian Majalengka menyebar cepat ke Dukupuntang, tempat asal korban. Warga sekitar rumah Kursipa datang memberikan dukungan moral kepada keluarga. Mereka membantu proses pemakaman yang berlangsung sederhana di TPU setempat.

Beberapa tetangga mengenal Kursipa sebagai pribadi pendiam. Ia jarang keluar rumah dan sering termenung sendirian. Warga menilai beban hidup dan tekanan ekonomi mungkin memicu kondisi depresinya. Mereka berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan sesama.

Tokoh masyarakat H. Ahmad Yusuf menuturkan bahwa keluarga memerlukan dukungan emosional setelah kehilangan anggota keluarga. Ia mengajak masyarakat agar tidak menstigma gangguan kejiwaan. “Kita perlu membangun empati. Jangan menghakimi orang yang mengalami tekanan batin. Sebaliknya, kita bantu mereka keluar dari kesulitan,” ujar Ahmad.


Polisi Imbau Warga Lebih Peka

Kasat Reskrim AKP Udiyanto memberikan imbauan agar masyarakat meningkatkan kepedulian terhadap anggota keluarga yang menunjukkan tanda-tanda depresi. Ia menjelaskan bahwa banyak kasus serupa berawal dari masalah psikologis yang tidak tertangani.

“Keluarga berperan penting dalam mendeteksi perubahan perilaku. Jika seseorang tiba-tiba menarik diri, murung, atau enggan berinteraksi, segera ajak bicara atau konsultasi ke tenaga ahli. Langkah cepat bisa menyelamatkan nyawa,” ujar Udiyanto.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah menyebarkan kabar yang belum pasti. “Gunakan sumber informasi resmi. Jangan ikut menyebar cerita yang belum terbukti,” lanjutnya.

Polres Majalengka berencana menggelar sosialisasi rutin mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dan cara menghadapi tekanan hidup. Program tersebut akan menggandeng tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat agar edukasi menjangkau seluruh lapisan warga.


Pentingnya Kesadaran Kesehatan Mental

Kasus mayat di kebun durian Majalengka membuka kesadaran baru bagi masyarakat tentang pentingnya memahami kesehatan mental. Banyak orang menyepelekan tanda-tanda depresi dan baru menyadarinya ketika sudah terlambat.

Dr. Rahmawati, M.Psi., psikolog dari Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, menjelaskan bahwa depresi tidak hanya memengaruhi emosi, tetapi juga cara seseorang berpikir dan bertindak. “Depresi membuat seseorang kehilangan minat hidup. Jika tidak ada dukungan, risikonya bisa fatal,” kata Rahmawati.

Ia menambahkan bahwa masyarakat perlu belajar mengenali tanda awal gangguan psikologis. Tanda seperti sulit tidur, kehilangan nafsu makan, dan rasa cemas berlebihan menandakan seseorang membutuhkan bantuan.

Rahmawati mengapresiasi langkah kepolisian yang menutup kasus dengan pendekatan humanis. Ia menilai pendekatan tersebut membantu masyarakat memahami bahwa tidak semua kasus kematian misterius berhubungan dengan kekerasan. “Kasus ini memberi pelajaran bahwa kita perlu memperkuat empati sosial,” ujarnya.


Dukungan Pemerintah dan Lembaga Sosial

Setelah kejadian tersebut, Pemerintah Kabupaten Majalengka menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk memperluas layanan konseling di puskesmas. Langkah ini bertujuan agar warga bisa berkonsultasi tanpa takut stigma. Petugas puskesmas akan mendapatkan pelatihan dasar untuk mendeteksi gejala depresi dan memberikan rujukan jika diperlukan.

Selain itu, organisasi sosial di Cirebon dan Majalengka mulai menggelar kegiatan penyuluhan di desa-desa. Mereka mengajak warga berdiskusi tentang cara mengelola stres dan membangun komunikasi keluarga yang sehat.

Program “Sahabat Jiwa” yang digagas komunitas muda Cirebon juga ikut turun langsung ke lapangan. Mereka mengunjungi keluarga korban untuk memberikan dukungan moral dan bantuan logistik. Kegiatan tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat.


Pelajaran bagi Masyarakat

Kasus mayat di kebun durian Majalengka menegaskan pentingnya memperkuat solidaritas sosial. Banyak tragedi bermula dari rasa kesepian dan tekanan hidup. Jika lingkungan sekitar lebih peka, tragedi bisa terhindarkan.

Masyarakat perlu memahami bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Dukungan kecil seperti mendengarkan curhat, memberikan waktu untuk berbicara, atau sekadar menanyakan kabar dapat memberi dampak besar.

Kasus ini juga mendorong pihak desa dan aparat untuk memperkuat sistem pelaporan orang hilang. Dengan koordinasi cepat, pencarian bisa dilakukan sebelum terlambat.


Kesimpulan

Penemuan mayat di kebun durian Majalengka menutup misteri yang sempat menimbulkan tanya di tengah masyarakat. Polisi bekerja cepat dan berhasil mengungkap identitas korban yang berasal dari Kabupaten Cirebon. Semua hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban meninggal secara wajar tanpa unsur kekerasan.

Kepolisian menyelesaikan penyelidikan secara transparan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya memperhatikan kondisi psikologis keluarga. Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa perhatian, empati, dan komunikasi dapat mencegah tragedi serupa.

Warga Majalengka dan Cirebon kini berharap tidak ada lagi peristiwa serupa. Mereka ingin setiap keluarga lebih peduli terhadap kesehatan mental dan selalu menjaga hubungan sosial di tengah tekanan hidup.


BACA JUGA : Patroli Sepeda Motor Polresta Cirebon Jaga Kamtibmas

BACA JUGA : Gunawan Sekeluarga Terjebak di Aceh, Kisah Penuh Haru

Jumlah Pembaca : 74
Tags: Berita CirebonCirebonDukupuntangKebun DurianMajalengkaPenemuan MayatPolres Majalengka

Berita Terkait

Razia Pekat Polresta Cirebon Sita 96 Botol Miras
Cirebon

Razia Pekat Polresta Cirebon Sita 96 Botol Miras

15 Desember 2025
Pengedar OKT Diciduk di Gegesik Cirebon, Polresta Amankan 14 Ribu Butir Obat Terlarang
Cirebon

Pengedar OKT Diciduk di Gegesik Cirebon, Polresta Amankan 14 Ribu Butir Obat Terlarang

10 Desember 2025
Dugaan Penyimpangan Kredit BPR Cirebon: Kejaksaan Periksa 4 Debitor Terkait Audit BPK
Cirebon

Dugaan Penyimpangan Kredit BPR Cirebon: Kejaksaan Periksa 4 Debitor Terkait Audit BPK

10 Desember 2025
Preman Pasar Jagasatru Ditangkap Polisi Setelah Aksi Pemalakan Viral di Cirebon
Kriminal

Preman Pasar Jagasatru Ditangkap Polisi Setelah Aksi Pemalakan Viral di Cirebon

9 Desember 2025
Cirebon

Surat Terbuka WS kepada KDM: Korban Love Scam Warga Cirebon Keturunan Kamerun Minta Pertolongan

9 Desember 2025
Ciayumajakuning

Jembatan Ambrol Cirebon Timur Ditutup Lagi

17 November 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Penangkapan pelaku curanmor Cirebon

Penangkapan Pelaku Curanmor Cirebon: Dua Orang Dibekuk Polisi

24 Juli 2025
Banjir Bandang Sumatera

Banjir Bandang Sumatera Terjang Tiga Provinsi

30 November 2025
ledakan di SMAN 72 Jakarta

Ledakan di SMAN 72 Jakarta Diduga Balas Dendam

7 November 2025
Satresnarkoba Polres Cirebon Kota Gencarkan Operasi

Operasi Miras Satresnarkoba Cirebon Kota Tekan Alkohol Ilegal

11 November 2025
WhatsApp-Image-2024-06-24-at-09.05.40

Es Campur Spesial Pink Kelanna,Tidak Menggunakan Bahan Pengawet

operasi

Gelar Razia Patuh Lodaya 2024, Polres Cirebon kota Turunkan Angka Kecelakaan Dijalan Raya

tubing

Gen Z and the Rise of Side Hustles: A New Era of Work

aston

Tanpa Harus Menginap, Aston Cirebon Hotel Menghadirkan Promo Swim and Dine

Detik-detik Kebakaran di Kasepuhan Cirebon Berhasil Dikendalikan

Detik-detik Kebakaran di Kasepuhan Cirebon Berhasil Dikendalikan

16 Desember 2025
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Tinjau Lokasi Banjir Desa Astana

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Tinjau Lokasi Banjir Desa Astana

16 Desember 2025
Hujan Deras Picu Banjir di Kabupaten Cirebon

Hujan Deras Picu Banjir di Kabupaten Cirebon

15 Desember 2025
Warga Terluka Akibat Pohon Patah di CFD Bima Cirebon

Warga Terluka Akibat Pohon Patah di CFD Bima Cirebon

15 Desember 2025
Cirebon Share

© 2025 Cirebon Share - MOCHD. KASRULLAH

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privacy
  • Pedoman Pemberitaan

Media Sosial

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi

© 2025 Cirebon Share - MOCHD. KASRULLAH

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In