CirebonShare.com – Cirebon, 11 Oktober 2025 – Modus Perak Antam Cirebon kembali menarik perhatian masyarakat. Seorang perempuan berinisial IS, warga Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, akhirnya berurusan dengan aparat kepolisian setelah menipu seorang pembeli logam mulia melalui media sosial. Polisi dari Polsek Cirebon Selatan Timur menangkap IS pada Jumat malam, 10 Oktober 2025, di wilayah Harjamukti, Kota Cirebon.
Kasus ini bermula dari laporan seorang warga bernama Yunitawati Atmadjaja, penduduk Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. Ia melaporkan IS karena merasa tertipu dalam transaksi jual beli perak antam secara daring. Korban kehilangan uang hingga Rp67,5 juta setelah tergiur oleh promosi yang tampak meyakinkan di media sosial.
Awal Mula Munculnya Modus Perak Antam Cirebon
Fenomena modus perak antam Cirebon muncul seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap logam mulia. Banyak orang mulai mencari alternatif investasi seperti emas dan perak antam. Kondisi itu membuka peluang bagi pelaku kejahatan untuk memanfaatkan ketertarikan publik.
IS memanfaatkan media sosial sebagai alat utama dalam menjalankan aksinya. Melalui akun Instagram bernama @indaghsusan, ia mengunggah berbagai konten promosi logam mulia, lengkap dengan foto produk, sertifikat keaslian, serta testimoni pembeli. Tampilan akun tersebut terlihat profesional dan meyakinkan, sehingga banyak pengguna percaya pada keasliannya.
Korban tertarik setelah melihat unggahan tersebut. Ia kemudian menghubungi IS melalui aplikasi WhatsApp untuk memesan dua kilogram perak antam. Pelaku menawarkan harga menarik dan menjanjikan pengiriman cepat. Korban akhirnya mentransfer uang senilai Rp67.500.000 sesuai kesepakatan.
Namun, setelah transaksi selesai, korban hanya menerima 500 gram perak antam. Sisa barang tidak pernah dikirim, meski pelaku terus memberikan alasan dan janji pengiriman baru. Korban menunggu selama beberapa hari, tetapi tidak ada hasil. Akhirnya, korban menyadari bahwa ia menjadi korban modus perak antam Cirebon.
Langkah Cepat Polisi Menangani Modus Perak Antam Cirebon
Korban kemudian melapor ke Polsek Cirebon Selatan Timur. Kapolsek AKP Juntar Hutasoit SH MH segera memerintahkan jajarannya untuk menyelidiki kasus tersebut. Tim Unit Reskrim yang dipimpin Panit I Reskrim Iptu Franciscus Heru Purwandhali SH bergerak cepat menelusuri jejak pelaku di dunia maya.
Polisi menelusuri akun Instagram, riwayat percakapan, serta bukti transaksi korban. Dari hasil penyelidikan, tim menemukan bahwa IS menggunakan modus perak antam Cirebon secara berulang. Ia mengaku sebagai penjual resmi, padahal tidak memiliki izin usaha maupun kerja sama dengan lembaga logam mulia.
Polisi juga memeriksa beberapa saksi yang mengenal pelaku, seperti Daud Muljanto dari Kejaksan, Revinatalia Ruauw dari Harjamukti, dan Iis Supriyatin dari Kejaksan. Ketiganya memberikan kesaksian bahwa IS aktif melakukan promosi logam mulia di media sosial. Ia sering menampilkan gaya hidup mewah dan menggunakan status selebgram untuk menarik kepercayaan calon pembeli.
Setelah bukti terkumpul, tim melakukan operasi penangkapan. Pada Jumat malam, 10 Oktober 2025, pukul 22.00 WIB, polisi mendatangi lokasi pelaku di Harjamukti. Penangkapan berlangsung tanpa perlawanan. Setelah diamankan, IS langsung dibawa ke kantor Polsek Cirebon Selatan Timur untuk pemeriksaan intensif.
Barang Bukti dan Fakta Hasil Penyelidikan
Dalam proses penyidikan, polisi menemukan berbagai barang bukti yang memperkuat dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan. Barang bukti tersebut meliputi:
- Bukti percakapan antara pelaku dan korban melalui WhatsApp
- Bukti transfer bank senilai Rp67.500.000
- Rekening koran milik pelaku
- Satu batang perak antam seberat 500 gram
AKP Juntar menjelaskan bahwa bukti digital menjadi kunci utama dalam membongkar kasus modus perak antam Cirebon. “Pelaku sengaja membangun kepercayaan korban dengan pengiriman sebagian barang agar terlihat nyata. Setelah itu, ia menunda pengiriman berikutnya sambil mencari alasan baru,” ujar Kapolsek.
Polisi menahan IS sejak Sabtu dini hari, 11 Oktober 2025, pukul 00.15 WIB. Selama pemeriksaan, IS mengakui pernah melakukan transaksi serupa dengan beberapa orang. Polisi kini menelusuri kemungkinan adanya korban lain.
Pasal Hukum untuk Pelaku Modus Perak Antam Cirebon
Pelaku modus perak antam Cirebon dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan. Kedua pasal itu mengatur ancaman pidana maksimal empat tahun penjara.
Kapolsek menegaskan bahwa penyidik terus mendalami jaringan pelaku untuk memastikan apakah IS bekerja sendiri atau bersama pihak lain. “Kami memastikan penegakan hukum berlangsung transparan dan sesuai prosedur. Masyarakat tidak perlu khawatir, setiap laporan akan kami tindaklanjuti dengan cepat,” tegas AKP Juntar.
Peringatan bagi Masyarakat dari Kasus Modus Perak Antam Cirebon
Kasus modus perak antam Cirebon memberi pelajaran penting bagi masyarakat. Kejahatan digital semakin marak seiring meningkatnya aktivitas ekonomi daring. Transaksi logam mulia yang bernilai tinggi kerap menjadi sasaran utama karena melibatkan uang dalam jumlah besar.
AKP Juntar mengimbau warga agar selalu berhati-hati saat bertransaksi secara online. “Periksa identitas penjual sebelum mengirim uang. Jangan tergiur harga murah atau testimoni palsu. Gunakan platform resmi dan pastikan sertifikat logam mulia berasal dari lembaga yang sah,” ujarnya.
Kapolsek juga membuka kanal pengaduan bagi masyarakat yang menemukan indikasi penipuan digital. Warga bisa melapor melalui Call Center 110, WhatsApp Lapor Kapolres Bae, atau WhatsApp Tim Maung Presisi 851.
Analisis Fenomena Modus Perak Antam Cirebon di Era Digital
Fenomena modus perak antam Cirebon mencerminkan pola kejahatan baru yang memanfaatkan kepercayaan publik terhadap media sosial. Banyak pelaku menampilkan citra profesional untuk menciptakan kepercayaan. Mereka menggunakan foto produk resmi, mencantumkan testimoni palsu, bahkan membeli pengikut agar akun tampak kredibel.
Ahli keamanan siber Dimas Wicaksono menjelaskan bahwa kejahatan digital sering memanfaatkan psikologi korban. “Pelaku tidak selalu menggunakan ancaman. Mereka menipu dengan citra profesional. Begitu kepercayaan terbentuk, korban mudah melakukan transfer tanpa ragu,” kata Dimas.
Menurutnya, masyarakat perlu memahami konsep digital trust. Kepercayaan digital harus dibangun dengan bukti, bukan penampilan. Kasus modus perak antam Cirebon menjadi contoh bahwa kepercayaan tanpa verifikasi menimbulkan kerugian besar.
Peran Literasi Digital untuk Cegah Modus Perak Antam Cirebon
Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menilai bahwa peningkatan literasi digital dapat mencegah kasus serupa. Kepala Diskominfo, Suhadi S.IP, menegaskan bahwa edukasi digital menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko penipuan daring.
“Kami berencana mengadakan pelatihan mengenai keamanan transaksi online. Masyarakat harus tahu cara memeriksa akun palsu dan mengenali tanda-tanda penipuan digital. Edukasi ini sangat penting untuk mencegah modus perak antam Cirebon terulang,” ujar Suhadi.
Diskominfo juga akan bekerja sama dengan kepolisian dan lembaga perbankan untuk memperkuat sistem pelaporan cepat terhadap rekening penipu. Dengan koordinasi lintas instansi, proses pelacakan pelaku bisa berjalan lebih efektif.
Dampak Sosial
Kasus modus perak antam Cirebon menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Banyak warga menjadi takut melakukan transaksi logam mulia secara online. Kekhawatiran itu memengaruhi pelaku usaha kecil yang menjual produk logam mulia secara jujur.
Tokoh masyarakat Mundu, H. Raden Sugito, menyampaikan keprihatinannya. “Kasus ini mencoreng kepercayaan publik terhadap transaksi digital. Padahal banyak penjual jujur yang mencari rezeki dengan cara benar. Masyarakat perlu membedakan mana penjual asli dan mana akun palsu,” ujarnya.
Sugito juga berharap agar pelaku modus perak antam Cirebon menerima hukuman setimpal agar menimbulkan efek jera. Ia menilai bahwa penegakan hukum tegas mampu menurunkan angka kejahatan digital di wilayah Cirebon.
Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan Warga
Untuk mencegah kejadian serupa, warga dapat menerapkan beberapa langkah sederhana:
- Verifikasi Identitas Penjual
Pastikan penjual memiliki identitas jelas, nomor rekening sesuai nama, serta alamat toko yang dapat diverifikasi. - Gunakan Platform Resmi
Lakukan transaksi melalui marketplace terpercaya yang menyediakan sistem escrow atau jaminan pembayaran. - Periksa Sertifikat Logam Mulia
Pastikan logam mulia memiliki sertifikat dari lembaga resmi seperti Antam atau UBS. - Jangan Mudah Percaya pada Testimoni Palsu
Banyak pelaku modus perak antam Cirebon menggunakan testimoni palsu untuk membangun citra positif. - Laporkan Segera Bila Tertipu
Gunakan saluran resmi kepolisian untuk melapor agar pelaku dapat segera ditindak.
Dengan langkah tersebut, masyarakat dapat melindungi diri dari berbagai bentuk penipuan digital.
Kesimpulan
Kasus modus perak antam Cirebon menunjukkan bahwa kejahatan digital bisa menimpa siapa saja, baik masyarakat umum maupun pengguna aktif media sosial. Pelaku memanfaatkan kepercayaan korban untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Polsek Cirebon Selatan Timur berhasil mengungkap kasus ini dengan cepat. Kinerja tim penyidik mendapat apresiasi dari warga karena membuktikan keseriusan aparat dalam menegakkan hukum di era digital.
Masyarakat perlu menumbuhkan kebiasaan memverifikasi setiap transaksi. Jangan mudah percaya pada tampilan profesional di media sosial. Hanya transaksi yang dilakukan melalui jalur resmi dan transparan yang memberikan keamanan penuh.
Edukasi, kewaspadaan, dan sinergi antara warga dan aparat menjadi kunci utama dalam memberantas modus perak antam Cirebon.
BACA JUGA : Bupati Eman Bentuk Tim Investigasi Kasus Pejabat Majalengka
BACA JUGA : Pencuri Sepatu di Masjid At-Taqwa Cirebon Tertangkap!
