
Cirebon,- Sejak diresmikan bulan September 2024, Museum Topeng Cirebon yang berlokasi di Kawasan Balai Kota Cirebon kini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Museum ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung yang ingin mempelajari sejarah dan budaya seni topeng khas Cirebon.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengatakan sejak beroperasi di bulan September 2024, Museum Topeng Cirebon telah dikunjungi sebanyak 2.228 wisatawan. Dari jumlah tersebut, terdapat 2.211 wisatawan domestik dan 17 wisatawan asing.
“Museum ini terbuka untuk umum dan gratis, dan tingginya minat masyarakat terlihat dari jumlah pengunjung yang terus bertambah,” ujar Agus, Sabtu (9/11/2024).
Disbudpar Kota Cirebon, lanjut Agus, sedang mempertimbangkan pembukaan museum pada akhir pekan untuk mengakomodir permintaan pengunjung yang semakin meningkat.
Museum Topeng Cirebon menampilkan sekitar 150 karakter topeng tradisional, termasuk lima topeng utama atau yang dikenal sebagai Panca Wanda, yaitu Panji, Samba (Pamindo), Rumyang, Patih (Tumenggung), dan Kelana (Rahwana).
“Koleksi topeng yang ada di Museum ini sekitar 150 karakter topeng. Kami berencana menambah koleksi dalam waktu dekat,” katanya.
Museum Topeng Cirebon ini, menurut Agus, tidak hanya berfungsi sebagai tempat pameran, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Museum menyediakan informasi sejarah dan peran penting para tokoh dalam melestarikan seni topeng Cirebon.
“Kami ingin menghormati para seniman yang telah mengharumkan nama Cirebon melalui seni tradisional ini,” ungkapnya.
Salah satu tokoh yang menjadi sorotan di museum ini adalah Mama Kandeg atau Ki Kandeg Padmajawinata, seorang maestro seni Wayang Wong yang berperan besar dalam memperkenalkan seni Wayang Wong Cirebon ke berbagai daerah, bahkan hingga mancanegara.
“Kami optimis kehadiran Museum Topeng Cirebon dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya tradisional Cirebon, sekaligus menarik lebih banyak wisatawan yang ingin mengenal kekayaan seni lokal,” pungkasnya.

















