Nasi Jamblang Cirebon Dibagikan Gratis di Festival Kota

Nasi Jamblang

CirebonShare.com – CIREBON, 6 Juli 2025 – Ribuan warga memadati Jalan Siliwangi dan Alun-Alun Kejaksan pada Minggu pagi, 6 Juli 2025. Mereka datang untuk mengikuti Festival Nasi Jamblang Cirebon yang berlangsung dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-598 Kota Cirebon. Panitia menyajikan 2.000 porsi makanan khas kepada masyarakat dan peserta Cirebon Heritage Run secara gratis.

Festival ini menjadi salah satu puncak acara yang diinisiasi Pemerintah Kota Cirebon. Dengan tema “Cirebon Mayungi lan Nyumponi”, masyarakat diajak untuk menjaga kebersamaan sekaligus mencintai budaya lokal. Acara ini tidak hanya memperkuat identitas kuliner Cirebon, tetapi juga menjadi wadah interaksi antarwarga dari berbagai latar belakang.


Nasi Jamblang Satukan Warga dari Berbagai Kalangan

Begitu membuka bungkus daun jati, pengunjung langsung mencium aroma khas dari Nasi Jamblang. Panitia menyajikan nasi tersebut bersama aneka lauk seperti paru goreng, cumi hitam, telur pindang, tahu semur, sambal kentang, tempe goreng, dan perkedel.

Ciri khas nasi jamblang yang dibungkus daun jati tidak hanya mempertahankan rasa, tetapi juga menjadi simbol warisan budaya yang masih lestari. Kombinasi lauk yang beragam memanjakan selera siapa saja yang menikmatinya.

Panitia menyiapkan ruang terbuka agar warga bisa duduk dan menikmati makanan bersama. Banyak pengunjung yang saling berkenalan, berbincang, dan mengabadikan momen sambil menyantap sajian khas Cirebon.

“Senang bisa makan bareng dengan orang-orang dari luar kota. Rasanya juga tetap enak,” ujar Rika (29), warga asal Indramayu.

Acara ini menunjukkan bahwa makanan bisa menjadi media yang kuat untuk membangun relasi sosial dan kebersamaan lintas wilayah.


Makanan Gratis sebagai Bentuk Syukur

Ketua Panitia, Iing Daiman, menyampaikan bahwa festival ini menjadi wujud rasa syukur atas bertambahnya usia Kota Cirebon. Ia menambahkan bahwa acara ini juga bertujuan memperkenalkan kuliner khas kepada generasi muda dan wisatawan.

“Nasi Jamblang sudah menjadi bagian dari identitas masyarakat Cirebon. Lewat festival ini, kami ingin menghidupkan kembali tradisi makan bersama,” jelasnya.

Sejak pagi, warga datang berbondong-bondong bersama keluarga. Mereka menikmati suasana kebersamaan sambil menyantap hidangan di bawah langit terbuka. Beberapa anak-anak terlihat antusias mencicipi nasi jamblang untuk pertama kalinya.

Penyelenggaraan gratis ini juga mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial, mengingatkan bahwa perayaan tidak selalu harus mewah, namun bermakna dan menyentuh hati.


Berbarengan dengan Cirebon Heritage Run

Panitia menggabungkan acara lari Cirebon Heritage Run dengan festival kuliner ini. Rute lari dimulai dari Balai Kota dan berakhir di Jalan Siliwangi. Setelah menyelesaikan rute, para pelari langsung menikmati Nasi Jamblang yang telah disiapkan.

Kehadiran dua acara ini secara bersamaan menciptakan suasana meriah dan penuh energi. Masyarakat dari berbagai komunitas turut serta, termasuk pelajar, wisatawan, dan aparat.

Kegiatan ini tidak hanya mengajak masyarakat untuk sehat secara fisik melalui lari, tetapi juga mengapresiasi kekayaan sejarah dan budaya Cirebon. Heritage Run menelusuri jalur bersejarah, sementara festival memperkenalkan cita rasa autentik khas daerah.


Kuliner yang Diakui secara Nasional

Pada tahun 2023, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menetapkan Nasi Jamblang sebagai Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Jawa Barat. Pengakuan ini menegaskan nilai historis dan budaya dari kuliner khas Cirebon.

Pada masa kolonial, warga Desa Jamblang membungkus nasi dengan daun jati untuk bekal para pekerja. Tradisi itu masih bertahan hingga kini dan menjadi simbol kebanggaan warga Cirebon. Bukan hanya rasa yang khas, tetapi juga sejarah yang melekat kuat dalam setiap porsinya.

Popularitas nasi jamblang kini sudah meluas hingga luar daerah. Banyak wisatawan domestik yang sengaja datang ke Cirebon hanya untuk mencicipi sajian ini. Tak jarang, kuliner ini menjadi buah tangan wajib sebelum kembali pulang.


Hiburan Tradisional Lengkapi Suasana

Panitia juga menghadirkan hiburan tradisional untuk menyemarakkan festival. Pengunjung menikmati pertunjukan tari topeng, musik tradisional, dan marching band dari para pelajar.

Panggung budaya ini memberi ruang bagi generasi muda untuk menunjukkan bakat sekaligus memperkenalkan kekayaan seni lokal. Beberapa pengunjung terlihat terpukau saat menyaksikan penampilan tari topeng khas Cirebon yang sarat makna filosofi.

“Acaranya seru banget. Bisa makan gratis sambil menikmati budaya Cirebon. Semoga tahun depan ada lagi,” kata Dedi, warga Kejaksan.

Kombinasi antara kuliner dan seni budaya menjadikan festival ini lebih dari sekadar makan bersama. Ia menghadirkan pengalaman yang menyentuh sisi emosional dan estetika masyarakat.


Menuju Agenda Tahunan

Penjabat Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, S.AP, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan seperti Festival Nasi Jamblang memiliki nilai penting dalam memupuk rasa cinta masyarakat terhadap budaya lokal.

“Cifest tahun ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, komunitas budaya, dunia pendidikan, dan masyarakat bisa menghadirkan sesuatu yang luar biasa. Ini bukan hanya festival seni atau bazar UMKM, tapi panggung semangat dan jati diri warga Kota Cirebon.”
Effendi Edo, S.AP, M.Si, Penjabat Wali Kota Cirebon, dikutip dari sambutan resmi pada Cirebon Festival 2025 (cirebonkota.go.id)

Pemerintah Kota Cirebon melihat potensi besar dari kegiatan berbasis budaya seperti ini. Selain menarik minat wisatawan, kegiatan ini juga memperkuat rasa bangga masyarakat terhadap kearifan lokal.

Ke depan, kolaborasi antara pemerintah, pelaku budaya, dan masyarakat diharapkan semakin solid agar Festival Nasi Jamblang terus berkembang dan berkelanjutan.


Kesimpulan

Festival Nasi Jamblang 2025 menghadirkan pengalaman yang lebih dari sekadar makan bersama. Melalui hidangan khas dan semangat kebersamaan, masyarakat merayakan jati diri Cirebon dengan bangga dan penuh makna.

Dengan semangat pelestarian dan kebersamaan, festival ini tidak hanya menyatukan warga, tetapi juga memperkuat posisi Cirebon sebagai kota budaya yang berdaya saing tinggi. Nasi jamblang, sebagai simbol kuliner, berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya merawat tradisi di tengah arus modernisasi.

Tag: