CirebonShare.com – Cirebon, 29 Agustus 2025 – Objek Wisata Mangrove Dewi Surga baru saja diresmikan Bupati Cirebon, H Imron, pada Kamis, 28 Agustus 2025. Berlokasi di Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala, destinasi wisata ini diyakini akan menjadi magnet baru bagi wisatawan, sekaligus membuka peluang besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir.
Peresmian Mangrove Dewi Surga: Harapan Baru Wisata Cirebon
Dalam sambutannya, Bupati Cirebon H Imron menegaskan bahwa setiap desa di Kabupaten Cirebon memiliki potensi yang bisa digali untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata. Keberadaan wisata desa, kata dia, akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau ada wisata desa, tentu perekonomian masyarakat bisa meningkat,” ucapnya.
Imron menambahkan, pengelolaan wisata Mangrove Dewi Surga harus dilakukan secara profesional, terarah, dan berkelanjutan. Dengan begitu, manfaatnya tidak hanya dirasakan dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masa depan ekonomi dan lingkungan.
“Hutan mangrove ini akan menjadi destinasi wisata masyarakat. Kami ingin kawasan ini tertata dengan baik sehingga bisa dinikmati, bukan hanya warga Cirebon, tetapi juga wisatawan dari luar daerah,” kata Imron.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberadaan hutan mangrove bukan hanya sebagai tempat wisata, melainkan juga pelindung alami kawasan pesisir dari ancaman abrasi dan banjir rob.
Peran Mangrove untuk Ekosistem dan Ekonomi Lokal
Camat Suranenggala, Masrukhin, yang turut hadir dalam peresmian, menjelaskan bahwa kawasan hutan mangrove di Karangreja merupakan bagian penting dari konservasi pesisir utara Kabupaten Cirebon. Menurutnya, mangrove tidak hanya memperindah kawasan, tetapi juga berfungsi vital dalam menjaga ekosistem.
“Alhamdulillah, wilayah Cirebon termasuk tanah timbul yang sangat cocok untuk budi daya mangrove. Dengan pengelolaan kelompok sadar wisata dan kelompok mangrove, kawasan ini diharapkan bisa menjadi benteng alami sekaligus sumber ekonomi baru,” jelas Masrukhin.
Mangrove, lanjutnya, memiliki fungsi ekologis yang besar, seperti menahan gelombang air laut, mencegah abrasi, dan menyediakan habitat bagi berbagai biota laut. Selain itu, kawasan ini juga dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Daya Tarik Wisata Mangrove Dewi Surga
Objek wisata mangrove Dewi Surga menawarkan pengalaman berbeda bagi para pengunjung. Hutan mangrove yang membentang sepanjang sekitar dua kilometer dapat dinikmati dengan menaiki perahu nelayan.
Dengan tarif sekitar Rp200.000 per kapal berkapasitas maksimal 20 orang, pengunjung dapat berkeliling menyusuri jalur air sambil menikmati panorama hijau rindang mangrove yang menyejukkan mata. Suasana alam yang asri, udara segar, dan deburan ombak laut menambah daya tarik destinasi ini.
“Kawasan ini bukan hanya mempercantik pesisir, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi antara pelestarian alam dan pengembangan ekonomi lokal,” tambah Masrukhin.
Bagi wisatawan yang ingin berfoto, kawasan ini juga menghadirkan spot-spot instagramable dengan latar belakang hutan mangrove yang unik. Nuansa alami yang ditawarkan sangat cocok bagi wisatawan keluarga, pelajar, maupun pecinta alam.
Desa Karangreja Resmi Jadi Desa Wisata
Bersamaan dengan peresmian objek wisata Mangrove Dewi Surga, Desa Karangreja juga menerima Surat Keputusan (SK) desa wisata dari Bupati Cirebon. Kuwu Karangreja, Toyana Bobit, mengungkapkan bahwa penetapan status desa wisata menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan potensi lokal.
“Dengan adanya destinasi wisata ini, diharapkan kunjungan wisatawan meningkat, ekonomi masyarakat bergerak, serta kelestarian budaya dan alam tetap terjaga. Semangat untuk terus membangun potensi lokal pun semakin kuat,” ujarnya.
Toyana menambahkan bahwa masyarakat setempat akan terus berkomitmen menjaga kelestarian alam sekaligus memanfaatkan potensi wisata mangrove sebagai sumber penghidupan.
Ekowisata Sebagai Solusi Pesisir
Pengembangan wisata mangrove tidak hanya berorientasi pada hiburan, tetapi juga menjadi solusi konkret menghadapi masalah lingkungan, khususnya abrasi. Wilayah pesisir Suranenggala yang berbatasan langsung dengan laut kerap menghadapi ancaman tersebut.
Dengan adanya hutan mangrove, ancaman abrasi dan banjir rob dapat ditekan, sehingga keberlangsungan hidup masyarakat pesisir lebih terjamin. Pemerintah Kecamatan Suranenggala pun telah mengalokasikan dana Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) untuk mendukung pengembangan destinasi ini ke depan.
“Pemerintah desa berkomitmen terus menggali potensi yang ada di Karangreja demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Masrukhin.
Dampak Positif Bagi Masyarakat
Kehadiran objek wisata Mangrove Dewi Surga diharapkan membawa dampak nyata bagi masyarakat sekitar, baik dalam aspek ekonomi maupun sosial. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, warga setempat dapat membuka berbagai peluang usaha seperti warung makan, penyewaan perahu, penjualan cenderamata, hingga jasa pemandu wisata.
Selain itu, sektor pariwisata ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran di kawasan pesisir.
Tak hanya itu, Mangrove Dewi Surga juga dapat dijadikan sarana edukasi lingkungan bagi pelajar dan mahasiswa. Dengan mempelajari langsung peran mangrove dalam menjaga ekosistem, generasi muda diharapkan lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Menuju Magnet Wisata Baru di Cirebon
Kabupaten Cirebon memiliki banyak potensi wisata, mulai dari wisata religi, sejarah, budaya, hingga alam. Dengan hadirnya Mangrove Dewi Surga, destinasi wisata di Cirebon semakin beragam dan dapat menarik minat wisatawan dari berbagai daerah.
Bupati Imron optimis, jika dikelola dengan baik, wisata ini akan menjadi salah satu ikon baru Kabupaten Cirebon yang mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Ke depan, pemerintah daerah bersama masyarakat akan terus mendorong pengembangan fasilitas pendukung, seperti area parkir yang memadai, pusat kuliner, dan sarana edukasi. Dengan demikian, wisatawan dapat menikmati pengalaman berwisata yang nyaman dan berkesan.
BACA JUGA : Macan Tutul di Kuningan: Jenis Kelamin dan Usia Terungkap
BACA JUGA : Anggaran Dishub Kabupaten Cirebon 70 Persen untuk Listrik
JANGAN LEWATKAN!! : Pasang Iklan Gratis di CirebonShare.com Selama Agustus


















