CirebonShare.com – Kabupaten Cirebon, 19 Agustus 2025 – Pembobolan minimarket di Cirebon kembali terjadi dan membuat warga resah. Peristiwa terbaru berlangsung di sebuah minimarket di Jl Raya Plumbon–Palimanan No. 95, Kecamatan Jamblang, pada Selasa dini hari (19/8/2025).
Pelaku masuk melalui plafon yang dirusak. Setelah berhasil menembus bangunan, ia mengambil puluhan slop rokok, sejumlah barang elektronik, serta uang tunai yang ada di meja kasir. Aksi ini berlangsung singkat, terekam kamera CCTV, dan meninggalkan kondisi minimarket berantakan.
Kronologi Kejadian di Jamblang
Sekitar pukul 06.18 WIB, dua karyawan minimarket, Rosalinda dan Kamsari, membuka toko untuk beroperasi seperti biasa. Namun, mereka terkejut saat melihat plafon berlubang, etalase kosong, serta barang-barang yang berserakan.
“Pelaku mengambil uang pecahan Rp50 ribu yang ada di meja kasir. Dia juga membobol pintu gudang dengan golok, lalu mencabut DVR CCTV,” jelas Kamsari.
Mengetahui minimarket sudah dibobol, keduanya segera melapor kepada supervisor area. Laporan kemudian diteruskan kepada manajer wilayah, sebelum akhirnya dibuat laporan resmi ke Polsek Klangenan.
Modus Sama, Aksi Terencana
Rekaman CCTV memperlihatkan seorang pria mengenakan baju abu-abu lengan hitam, celana jeans, serta penutup wajah berbahan kain. Ia tampak memanjat kanopi samping, lalu masuk melalui plafon. Setelah itu, pelaku turun di area rak perlengkapan bayi dan bergerak ke meja kasir.
Ia membawa karung untuk menampung barang curian. Dalam hitungan menit, ia mengisi karung dengan puluhan slop rokok berbagai merek dan barang elektronik kecil. Setelah selesai, pelaku keluar dengan cara yang sama, yakni melalui plafon.
Modus ini sama dengan kasus pembobolan minimarket di wilayah lain yang terjadi hanya dua hari sebelumnya, pada 17 Agustus 2025.
Polisi Dalami Penyidikan
Polsek Klangenan segera menindaklanjuti laporan tersebut. Petugas mendatangi lokasi, mengamankan barang bukti, dan meminta keterangan dari para saksi. Hingga kini, polisi masih melacak identitas pelaku dan mendalami kemungkinan keterkaitan dengan kasus lain.
“Kami serius menindaklanjuti laporan ini. Kasus pembobolan minimarket di Cirebon sudah berulang kali terjadi. Fokus kami adalah mengungkap pelaku dan mencegah terulangnya kejadian serupa,” ujar penyidik Polsek Klangenan.
Kasus Serupa di Wilayah Lain
Peristiwa pembobolan minimarket bukan kali pertama terjadi. Dalam enam bulan terakhir, setidaknya lima minimarket di wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon menjadi korban dengan modus hampir identik.
- Juni 2025: Minimarket di Kecamatan Weru dibobol melalui plafon.
- Juli 2025: Dua minimarket di Cirebon Kota disatroni pencuri pada waktu hampir bersamaan.
- Agustus 2025: Minimarket di Jamblang menjadi target, dua kali dalam tiga hari.
Polisi menduga ada kelompok tertentu yang memahami kelemahan struktur bangunan minimarket, sehingga bisa beraksi tanpa menimbulkan suara mencurigakan.
Kerugian Materiil dan Nonmateriil
Kerugian akibat pembobolan minimarket tidak hanya berupa barang yang hilang, tetapi juga biaya perbaikan fasilitas. Berdasarkan perhitungan pengelola, kerugian dari kasus di Jamblang diperkirakan mencapai Rp30 juta lebih, termasuk rokok, barang elektronik, uang tunai, plafon, dan DVR CCTV.
Selain kerugian materiil, minimarket juga kehilangan rasa aman. Karyawan merasa takut saat bekerja, terutama saat membuka atau menutup toko.
Respon Warga
Masyarakat sekitar mengaku resah dengan kasus ini. Minimarket merupakan pusat kebutuhan sehari-hari, sehingga bila sering dibobol, warga ikut merasa terancam.
Deden (34), warga Jamblang, menyampaikan keresahannya. “Kami merasa tidak aman. Minimarket ini kan dekat permukiman. Kalau sering dibobol, berarti lingkungan rawan.”
Ketua RW setempat, Sutarman, juga menegaskan perlunya ronda malam. “Kami mendorong warga untuk ikut menjaga keamanan. Kalau ada hal mencurigakan, segera lapor ke aparat.”
Analisis Penyebab Minimarket Jadi Sasaran
Pengamat kriminal menilai minimarket rawan dibobol karena beberapa faktor:
- Barang bernilai tinggi seperti rokok dan elektronik mudah dijual kembali.
- Struktur bangunan seragam, sehingga pelaku mudah mengenali titik lemah.
- Ketiadaan satpam malam hari, membuat pelaku lebih leluasa.
- Kondisi lingkungan sepi pada dini hari, memperkecil risiko ketahuan.
Dengan faktor-faktor tersebut, minimarket kerap menjadi target favorit pelaku pencurian.
Upaya Pengelola Minimarket
Supervisor area mengungkapkan rencana peningkatan keamanan. Mereka akan menambah jumlah CCTV, memperkuat pintu gudang, dan berkoordinasi dengan aparat.
“Kami juga akan mengevaluasi jam operasional di beberapa titik rawan, serta melatih karyawan agar lebih waspada,” katanya.
Peran Aparat dalam Pencegahan
Polsek Klangenan berencana meningkatkan patroli malam di kawasan rawan. Polisi juga akan menggandeng masyarakat untuk membangun komunikasi cepat jika ada laporan mencurigakan.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh kerja sama semua pihak, terutama warga dan pengelola minimarket,” ujar seorang perwira Polsek.
Saran dari Pakar Keamanan
Ahli keamanan memberikan beberapa langkah pencegahan yang bisa ditempuh:
- Menyimpan DVR cadangan di lokasi berbeda.
- Menghubungkan alarm sensor gerak ke ponsel manajer.
- Menggunakan rolling door tambahan dengan kunci ganda.
- Menjalin koordinasi dengan tetangga sekitar untuk saling mengawasi.
- Menempatkan satpam khusus di area minimarket 24 jam.
Data Kriminalitas di Cirebon
Berdasarkan catatan Polresta Cirebon, sepanjang Januari–Juli 2025, tercatat lebih dari 50 laporan kasus pencurian. Dari jumlah itu, 30 persen menargetkan minimarket dan toko kelontong. Angka ini naik dibanding periode sama tahun 2024.
Tren ini menunjukkan perlunya strategi keamanan yang lebih ketat, baik oleh aparat maupun pengelola usaha.
Opini Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat Cirebon, KH. Syaeful Anwar, menilai pembobolan minimarket sebagai peringatan agar semua pihak meningkatkan kepedulian.
“Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelaku, tapi juga karena ada kesempatan. Kalau lingkungan peduli dan aparat sigap, insyaallah kasus bisa ditekan,” ujarnya.
Penutup
Kasus pembobolan minimarket di Cirebon yang kembali terjadi menambah daftar panjang aksi serupa di wilayah tersebut. Polisi masih menyelidiki dan masyarakat berharap pelaku segera tertangkap.
Sinergi antara polisi, pengelola minimarket, dan masyarakat menjadi kunci untuk mencegah kasus berulang. Dengan langkah pencegahan yang tepat, keamanan lingkungan dapat meningkat, dan warga bisa kembali berbelanja dengan tenang.
BACA JUGA : Timnas Pelajar U-15 Raih Universal Youth Cup
BACA JUGA : Permintaan Maaf Warga ke Damkar Kota Cirebon Usai Ketegangan
JANGAN LEWATKAN !! : Pasang Iklan Gratis di CirebonShare.com Selama Agustus


















