CirebonShare.com – Cirebon, 15 September 2025 – Pemekaran Cirebon Timur menjadi topik besar yang terus diperjuangkan oleh masyarakat dan tokoh politik setempat. Salah satu figur yang konsisten menunjukkan komitmennya adalah Anggota DPRD Jawa Barat, H Junaedi ST, atau akrab disapa Mas Jun.
Sejak awal karier politiknya, Mas Jun telah menempatkan pengabdian di wilayah Cirebon Timur sebagai prioritas utama. Baginya, perjuangan pemekaran bukan sekadar soal batas wilayah administratif, tetapi juga upaya menghadirkan keadilan pembangunan yang merata bagi seluruh masyarakat.
Jejak Panjang Pengabdian Mas Jun di Cirebon Timur
H Junaedi bukanlah sosok baru di dunia politik lokal. Ia memulai kiprahnya pada tahun 2004 sebagai anggota DPRD Kabupaten Cirebon. Namun, perjalanan politiknya berbeda dibandingkan banyak tokoh lain. Ia memilih hijrah, membaur, dan hidup bersama masyarakat Cirebon Timur. Dari pengalaman itu, ia belajar langsung tentang kondisi sosial, ekonomi, dan infrastruktur yang masih tertinggal dibandingkan wilayah lain.
Keputusan itu menjadi titik balik. Sejak saat itu, Mas Jun berkomitmen menangkap aspirasi masyarakat secara langsung, bukan hanya dari balik meja parlemen. Ia menghabiskan waktunya di dapil (Daerah Pemilihan) 6, wilayah yang mencakup kawasan Cirebon Timur. Selama empat periode berturut-turut, masyarakat pun mempercayainya untuk duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Cirebon.
Pemekaran Cirebon Timur: Dari Aspirasi ke Gerakan Politik
Wacana pemekaran Cirebon Timur sejatinya telah bergulir sejak lama. Namun, titik krusial perjuangan ini muncul pada 9 Desember 2022. Pada tanggal tersebut, Fraksi dan DPD PKS Kabupaten Cirebon, yang diinisiasi langsung oleh Mas Jun, menyampaikan dukungan resmi kepada Ketua Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM), almarhum KH Usamah Mansur.
Langkah itu mencatat sejarah karena PKS menjadi partai politik pertama yang menyatakan sikap resmi mendukung pemekaran. Dukungan politik tersebut memperkuat posisi perjuangan masyarakat, yang selama ini berjuang lewat forum-forum aspirasi.
Hingga akhirnya, pada 10 September 2025, DPRD Jawa Barat menetapkan Cirebon Timur sebagai Calon Daerah Persiapan Pemekaran (CDPP). Pencapaian ini tidak lepas dari konsistensi berbagai pihak, termasuk peran Mas Jun yang tidak pernah lelah menyuarakan kebutuhan masyarakat Cirebon Timur.
Alasan Utama Pemekaran Cirebon Timur
Menurut Mas Jun, ada tiga alasan mendasar mengapa pemekaran menjadi langkah yang harus diwujudkan:
- Pemerataan Pembangunan
Wilayah Cirebon Timur memiliki potensi besar, baik dari sisi sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Namun, keterbatasan perhatian dari pusat pemerintahan yang berada jauh di Sumber sering kali membuat pelayanan publik terhambat. Dengan pemekaran, diharapkan layanan pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur bisa lebih cepat dan merata. - Keadilan Politik dan Administratif
Pemekaran bukan hanya perubahan batas wilayah. Menurut Mas Jun, ini adalah upaya untuk menghadirkan keadilan dalam distribusi anggaran dan kebijakan. Warga Cirebon Timur berhak mendapatkan pelayanan yang setara dengan wilayah lain. - Kedekatan Emosional dan Sosial
Sejak hijrah ke Cirebon Timur, Mas Jun menyaksikan langsung berbagai keterbatasan yang dialami masyarakat. Pengalaman ini menjadi alasan emosional yang memperkuat tekadnya untuk terus memperjuangkan pemekaran sebagai bentuk pengabdian nyata.
Suara Mas Jun tentang Pemekaran
Dalam wawancara bersama CirebonShare.com, Mas Jun menegaskan bahwa perjuangan pemekaran bukanlah sekadar kemenangan politik, melainkan sejarah baru yang akan tercatat di hati masyarakat.
“Sejak saya memutuskan untuk mengabdi di Cirebon Timur, saya menyaksikan langsung kebutuhan besar masyarakat akan pelayanan dan pemerataan. Jika pemekaran ini berhasil, itu bukan sekadar kemenangan politik, melainkan sejarah baru bagi masyarakat kami,” ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa komitmen Mas Jun bersifat personal sekaligus kolektif. Ia tidak hanya membawa aspirasi sebagai politisi, tetapi juga sebagai bagian dari warga Cirebon Timur.
Dampak Positif Pemekaran Cirebon Timur
1. Akselerasi Pembangunan Infrastruktur
Wilayah Cirebon Timur yang luas sering menghadapi kendala distribusi pembangunan. Dengan adanya pemekaran, alokasi anggaran akan lebih fokus, sehingga pembangunan jalan, jembatan, pasar, serta fasilitas umum dapat lebih cepat diwujudkan.
2. Peningkatan Pelayanan Publik
Jarak yang cukup jauh dari pusat pemerintahan di Sumber membuat masyarakat kerap kesulitan mengakses pelayanan administrasi, kesehatan, dan pendidikan. Jika Cirebon Timur menjadi daerah otonom baru, masyarakat tidak perlu lagi melakukan perjalanan jauh untuk mengurus kebutuhan dasar mereka.
3. Peluang Ekonomi Baru
Cirebon Timur memiliki potensi pertanian, perikanan, serta sektor UMKM yang besar. Dengan pemekaran, pemerintah daerah baru dapat lebih fokus mengembangkan sektor-sektor ini, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Penguatan Identitas Lokal
Pemekaran akan memberikan ruang bagi masyarakat Cirebon Timur untuk lebih mengembangkan identitas sosial dan budaya mereka. Identitas ini dapat menjadi kekuatan untuk memperkuat solidaritas dan kebanggaan warga.
Tantangan dalam Proses Pemekaran
Meski pemekaran Cirebon Timur membawa harapan besar, jalan menuju terealisasinya tidak selalu mulus. Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, antara lain:
- Kesiapan Infrastruktur Dasar
Pemekaran memerlukan sarana dan prasarana pemerintahan baru, termasuk gedung kantor, fasilitas pelayanan, serta jaringan birokrasi yang efisien. - Sumber Daya Manusia (SDM)
Daerah baru harus memiliki SDM aparatur yang mumpuni agar bisa memberikan pelayanan yang optimal. - Pembiayaan dan Anggaran
Anggaran yang cukup besar dibutuhkan untuk menopang daerah otonom baru pada masa transisi. Hal ini perlu perencanaan yang matang. - Kesolidan Politik
Dukungan lintas partai menjadi penting agar perjuangan tidak hanya berhenti di satu fase, tetapi bisa berlanjut hingga realisasi penuh.
Peran PKS dan Dukungan Politik
PKS tercatat sebagai partai pertama yang menyatakan dukungan resmi terhadap pemekaran Cirebon Timur. Keputusan ini memberi legitimasi politik yang kuat, sehingga aspirasi masyarakat tidak hanya terdengar di forum-forum lokal, tetapi juga di ranah legislatif provinsi.
Mas Jun sebagai kader PKS berhasil menjembatani komunikasi antara masyarakat, forum aspirasi, dan lembaga politik. Perannya menjadi bukti bahwa sinergi antara masyarakat dan partai politik dapat menghadirkan perubahan nyata.
Harapan Masyarakat Cirebon Timur
Warga Cirebon Timur menaruh harapan besar pada proses pemekaran ini. Mereka percaya bahwa dengan adanya daerah otonom baru, anak-anak akan lebih mudah mengakses pendidikan yang layak, layanan kesehatan lebih dekat, serta lapangan kerja lebih banyak terbuka.
Tokoh masyarakat, almarhum KH Usamah Mansur, pernah menegaskan bahwa perjuangan pemekaran bukanlah kepentingan individu, melainkan kepentingan bersama demi generasi mendatang. Pandangan ini sejalan dengan visi yang diusung oleh Mas Jun dan para pendukung lainnya.
Penutup
Komitmen H Junaedi ST dalam memperjuangkan Pemekaran Cirebon Timur bukanlah cerita singkat. Sejak tahun 2004 hingga kini, ia konsisten tampil di garis depan, mengawal aspirasi masyarakat, dan mengubah wacana menjadi langkah nyata.
Meskipun perjalanan pemekaran masih panjang, DPRD Jawa Barat sudah menetapkan Cirebon Timur sebagai Calon Daerah Persiapan Pemekaran pada 10 September 2025. Keputusan tersebut sekaligus membuka lembaran sejarah baru bagi masyarakat.
Apabila pemekaran benar-benar terwujud, masyarakat bersama tokoh lokal serta dukungan politik yang solid akan memetik hasil dari perjuangan kolektif itu.
Selain itu, CirebonShare.com akan terus mengawal perkembangan ini dan memastikan setiap langkah menuju pemekaran tetap sejalan dengan harapan masyarakat Cirebon Timur.
BACA JUGA : Bukti Baru Kasus Gedung Setda Kota Cirebon
BACA JUGA : Kecamatan Mundu Gabung Kota Cirebon Sejak 2023


















