CirebonShare.com – CIREBON, 11 Juli 2025 – Pemulangan jenazah TKW Cirebon bernama Tasmi (50) sedang dalam proses. Ia meninggal di kamar kosnya di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Rabu, 9 Juli 2025. Kabar ini langsung ditanggapi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Warga Cirebon turut merasakan duka mendalam. Tasmi diketahui berangkat ke Malaysia tanpa prosedur resmi alias sebagai TKW ilegal. Peristiwa ini membuat pemerintah, khususnya Gubernur Dedi, bertindak cepat.
“Hari ini saya mendapat informasi bahwa Ibu Tasmi, warga asal Cirebon, meninggal dunia di Malaysia. Beliau bekerja sebagai TKI ilegal,” ucap Dedi Mulyadi lewat akun TikTok @dedimulyadiofficial, Jumat 11 Juli 2025.
Semua Biaya Pemulangan Ditanggung Bank Jabar Peduli
Dedi menyampaikan bela sungkawa dan mendoakan almarhumah. Ia juga langsung menginstruksikan agar biaya pemulangan jenazah TKW Cirebon itu ditanggung penuh oleh Bank Jabar Peduli.
“Seluruh biaya dari Kuala Lumpur ke Jakarta, lalu ke Cirebon, sudah kami kirimkan. Semua ditanggung Bank Jabar Peduli,” tegasnya.
Ia menambahkan, proses tersebut dilakukan melalui koordinasi antara Pemprov Jabar, Kementerian Luar Negeri, dan KBRI Kuala Lumpur.
Dari Kuala Lumpur ke Cirebon, Jenazah Segera Tiba
Jenazah Tasmi akan diterbangkan ke Bandara Soekarno-Hatta, lalu diantar ke rumah duka di Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Di sana, keluarga sudah menanti untuk memakamkan almarhumah di kampung halaman.
Langkah cepat Pemprov Jabar menunjukkan kehadiran nyata negara dalam situasi sulit yang dialami warganya.
Gubernur Dedi: Stop Jadi TKI Ilegal
Dedi Mulyadi mengingatkan warga agar tidak lagi nekat menjadi TKI ilegal. Menurutnya, risiko dan dampaknya sangat berat, baik bagi pekerja maupun keluarga yang ditinggalkan.
“Ini pelajaran penting bagi warga Jabar. Jangan lagi ke luar negeri tanpa jalur resmi,” ujarnya.
Ia juga meminta para kepala desa, lurah, dan camat memantau warganya. Jika ada indikasi keberangkatan ilegal, mereka diminta segera melapor.
“Mohon informasikan kepada kami jika ada yang hendak jadi TKI ilegal. Agar bisa dicegah dan tidak menimbulkan masalah baru,” tambahnya.
DPRD Jabar: Negara Harus Hadir untuk Pekerja Migran
Anggota DPRD Jabar, Sidkon Djampi, juga mendesak agar pemerintah bertindak cepat. Ia menilai kasus Tasmi menjadi ujian kepedulian pemerintah terhadap pekerja migran.
“Pemerintah harus hadir dalam setiap kesulitan warga, termasuk para pekerja di luar negeri. Negara harus jadi solusi,” kata politisi PKB tersebut.
Sidkon mengapresiasi tindakan cepat KDM dan berharap ini menjadi standar penanganan untuk kasus serupa ke depan.
Keluarga Tasmi Sampaikan Terima Kasih
Apandi, adik kandung Tasmi, menyampaikan rasa syukur atas bantuan pemerintah.
“Alhamdulillah, permintaan kami direspons. Pemerintah Indonesia dan KBRI Kuala Lumpur sangat membantu,” ucapnya.
Ia berharap jenazah kakaknya segera tiba di Cirebon dan bisa dimakamkan secara layak.
“Kami ingin jenazah kakak kami dimakamkan di kampung halaman,” tambahnya.
Jadikan Kasus Ini Pelajaran
Kasus Tasmi menjadi pengingat serius bagi semua pihak. Pemerintah desa dan kelurahan harus lebih aktif dalam mengawasi warganya. Edukasi mengenai risiko TKI ilegal juga perlu diperkuat.
Langkah seperti pendataan warga, sosialisasi bahaya kerja ilegal, dan kerja sama dengan BP2MI serta Disnaker harus dijalankan secara konsisten.
“Kami harap tidak ada lagi yang mengalami nasib seperti Ibu Tasmi. Edukasi dan pengawasan harus diperkuat,” tutup KDM.


















