CirebonShare.com – CIREBON, 19 Juli 2025 –
Pemerintah Kabupaten Cirebon terus mengupayakan penataan Kawasan Trusmi agar menjadi destinasi wisata unggulan tanpa melupakan jati diri budaya lokal. Langkah ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari infrastruktur, pelestarian budaya, hingga kenyamanan pengunjung.
Trusmi dikenal sebagai pusat batik khas Cirebon. Lokasi ini tak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga magnet wisatawan dari berbagai penjuru. Oleh karena itu, proses penataan harus dilaksanakan dengan cermat agar identitas budaya tidak tergerus oleh modernisasi.
Komitmen Pemerintah Menata Trusmi Secara Menyeluruh
Wakil Bupati Cirebon, H Agus Kurniawan Budiman, mengungkapkan bahwa pihaknya kini tengah mempercepat penataan kawasan. Berbagai aspek disasar untuk menciptakan kenyamanan maksimal bagi wisatawan maupun warga setempat.
“Kami melakukan relokasi pedagang, menyediakan fasilitas dasar, melakukan rekayasa lalu lintas, dan menata area parkir,” ujar Agus, Jumat (18/7).
“Semua ini dilakukan demi meningkatkan kenyamanan pengunjung.”
Agus, yang akrab disapa Jigus, menegaskan bahwa penataan ini dilakukan secara inklusif. Pemerintah ingin semua elemen masyarakat merasa dilibatkan dan diuntungkan dalam proses ini.
“Kami ingin memfasilitasi semua pihak, dari pengusaha batik, pedagang, hingga warga sekitar. Prinsipnya, pengembangan kawasan harus inklusif,” tegasnya.
Menjaga Warisan Budaya di Tengah Modernisasi
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Dr. Sophi Zulfia SH MH, menyoroti pentingnya menjaga keberlangsungan perajin batik tradisional di tengah semangat pembaruan. Menurutnya, penataan Kawasan Trusmi tidak boleh mengorbankan ruh budaya yang telah lama mengakar.
“Dalam agenda penataan Kawasan Trusmi, perajin batik tradisional tidak boleh luput dari perhatian. Jangan sampai penataan membuat perajin batik punah,” kata Sophi.
Ia menambahkan bahwa regenerasi perajin batik juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Tanpa generasi penerus, kekayaan budaya batik Cirebon bisa saja meredup dalam beberapa dekade ke depan.
Perluasan Akses dan Optimalisasi Potensi Wisata
Lebih jauh, Sophi menekankan pentingnya integrasi antara aspek budaya dan aksesibilitas. Ia menyoroti keberadaan Stasiun Cangkring yang berdekatan dengan Trusmi sebagai potensi besar yang belum tergarap optimal.
“Ada beberapa jalur mobilitas yang bisa dimanfaatkan, seperti perhentian KAI di Stasiun Cangkring. Ini bisa menjadi akses pendukung bagi wisatawan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Sophi menyebut dua titik penting yang bisa menjadi bagian dari narasi wisata budaya di kawasan Trusmi: kawasan pabrik gula dan Makam Ki Buyut Gede Trusmi.
“Keduanya memiliki nilai historis dan kultural yang tinggi. Ini bisa menjadi penambah daya tarik kawasan jika dikemas secara tepat,” paparnya.
Penataan Bertahap dan Kolaboratif
Pemerintah Kabupaten Cirebon menyadari bahwa penataan ini tidak dapat dilakukan secara instan. Dibutuhkan tahapan yang jelas dan kolaborasi antar-pihak agar hasilnya optimal dan berkelanjutan.
“Penataan kawasan Trusmi bukanlah pekerjaan instan. Dibutuhkan proses bertahap dan sinergi dari semua stakeholder,” ujar Jigus.
Saat ini, berbagai pihak telah diajak berdiskusi dan dilibatkan dalam forum-forum koordinasi, mulai dari asosiasi pengrajin batik, pelaku UMKM, pengelola destinasi wisata, hingga tokoh masyarakat setempat.
Dengan kolaborasi tersebut, diharapkan tidak ada satu pihak pun yang merasa terpinggirkan atau dirugikan akibat penataan.
Perajin Batik Harus Jadi Fokus Utama
Di tengah geliat pembangunan fisik, suara perajin batik menjadi salah satu yang paling diperhatikan. Banyak dari mereka khawatir modernisasi akan menekan keberadaan mereka yang sudah puluhan tahun bergantung pada batik sebagai mata pencaharian utama.
Salah satu perajin batik, Yayah (52), menyampaikan harapannya agar penataan justru memperluas pasar batik, bukan sebaliknya.
“Kami ingin Trusmi jadi lebih ramai, tapi jangan sampai batik asli kalah sama produk pabrik. Tolong batik tulis tetap diberi tempat,” katanya.
Keberadaan sentra batik tulis Trusmi merupakan denyut kehidupan kawasan ini. Selain sebagai warisan budaya, batik juga memberikan sumbangsih ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Peluang Ekonomi dan Branding Daerah
Penataan Kawasan Trusmi juga diproyeksikan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui wisata budaya yang terpadu, daerah ini bisa menjadi wajah baru Kabupaten Cirebon di mata wisatawan nasional maupun mancanegara.
“Dengan konsep penataan yang matang, Kawasan Trusmi bisa menjadi ikon baru wisata budaya Jawa Barat,” ujar Sophi.
Strategi branding berbasis budaya kini tengah digodok oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon. Fokusnya adalah memperkuat citra Trusmi sebagai pusat batik, kuliner khas, serta situs sejarah yang terpelihara dengan baik.
Harapan Besar Masyarakat
Banyak masyarakat setempat yang menggantungkan harapan pada keberhasilan proyek penataan ini. Selain untuk menarik wisatawan, warga berharap ada peningkatan kesejahteraan dan perluasan lapangan kerja.
Salah satu tokoh pemuda Trusmi, Rian (29), menyambut baik langkah pemerintah. Menurutnya, jika pengembangan dilakukan dengan tepat, Trusmi bisa menjadi kawasan ekonomi kreatif yang maju.
“Kami siap mendukung, asal jangan lupakan pelaku usaha kecil. Kalau semua dilibatkan, hasilnya akan terasa bagi semua,” ucapnya.
Evaluasi Berkala dan Transparansi
Untuk menjaga kepercayaan publik, pemerintah daerah juga diminta rutin melakukan evaluasi dan bersikap transparan dalam pelaksanaan proyek penataan. Warga berharap ada laporan berkala yang bisa diakses publik untuk memantau progres dan kendala yang dihadapi.
Jigus menyatakan, pemerintah terbuka terhadap masukan masyarakat.
“Kami siap dievaluasi. Kalau ada kritik atau saran, silakan disampaikan. Kita ingin Trusmi maju bersama,” tutupnya.
Kesimpulan
Penataan Kawasan Trusmi merupakan langkah strategis dalam menciptakan destinasi wisata unggulan berbasis budaya. Dengan melibatkan perajin batik, warga, dan semua pihak secara inklusif, diharapkan Trusmi mampu tumbuh tanpa kehilangan jati diri budaya yang telah diwariskan turun-temurun.
BACA JUGA : Penertiban PKL Kawasan Trusmi, Pedagang Minta Solusi
JANGAN LEWATKAN!! : Kuliner Viral Cirebon Ramaikan Grage Mall


















