CirebonShare.com – Cirebon, 7 Oktober 2025 – Pencuri sepatu di Masjid At-Taqwa Cirebon akhirnya tertangkap setelah sekian lama mengincar sepatu bermerek milik jamaah. Pelaku bernama ASN alias Nunu, warga Jalan Simaja Utara, Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, berakhir di tangan petugas keamanan setelah terekam kamera pengawas saat beraksi di area luar Masjid Raya At-Taqwa, Jalan RA Kartini, Kota Cirebon.
Penangkapan ASN terjadi pada Senin siang, 6 Oktober 2025, sekitar pukul 12.30 WIB, bertepatan dengan waktu salat zuhur. Satpam yang berjaga di sekitar masjid mengenali pelaku dari hasil rekaman CCTV beberapa hari sebelumnya. ASN tampak berputar di sekitar rak sepatu bagian timur dan mengamati sepatu jamaah yang tengah beribadah. Petugas segera mengamati gerakannya, lalu mencegah aksi sebelum sempat terjadi.
Aksi yang Sudah Lama Diincar
Petugas keamanan Masjid Raya At-Taqwa bernama Rohman menuturkan bahwa ASN menjadi target pengawasan karena beberapa kali muncul dalam rekaman CCTV masjid. Dalam rekaman sebelumnya, ASN tampak mengambil sepatu bermerek milik jamaah tanpa rasa bersalah dan meninggalkan lokasi dengan tenang.
“ASN muncul lagi di area masjid dan kami langsung mengenalinya. Rekaman sebelumnya menunjukkan wajahnya dengan jelas saat mencuri sepatu milik jamaah. Kami menunggu waktu yang tepat agar penangkapan berjalan aman,” ujar Rohman ,Senin (6/10/2025).
Rohman bersama dua petugas keamanan lainnya memantau ASN sejak pertama kali masuk ke area masjid. Saat ASN mulai memperhatikan rak sepatu, ketiganya bergerak cepat dan menahan pelaku tanpa perlawanan. Setelah itu, mereka membawa ASN ke pos Satpam untuk dimintai keterangan awal.
Pelaku Mengincar Sepatu Bermerek
Setelah diamankan di pos keamanan, petugas menanyai ASN mengenai alasannya sering datang ke Masjid Raya At-Taqwa. ASN mengaku datang bukan untuk beribadah, melainkan untuk mengincar sepatu bermerek yang mudah dijual kembali. Ia memilih sepatu berharga tinggi seperti Nike, Adidas, dan Converse, karena menurutnya cepat laku dan bernilai besar di pasaran barang bekas.
“ASN mengaku sudah menjual beberapa sepatu hasil curian. Ia menyimpan sebagian di rumah dan sisanya sudah terjual,” ujar Rohman.
ASN juga menyebut bahwa hasil penjualan sepatu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Petugas kemudian menyerahkan ASN kepada Polsek Utara Barat (Utbar) guna pemeriksaan lebih lanjut.
Kepolisian Lakukan Pemeriksaan Intensif
Kapolsek Utara Barat, Kompol Dedi Santosa, membenarkan penangkapan pelaku pencurian di Masjid Raya At-Taqwa. Polisi segera memeriksa pelaku dan menyita barang bukti berupa sepatu bermerek serta rekaman CCTV dari petugas keamanan masjid.
“Pelaku bernama ASN, warga Kesambi. Kami menerima pelaku dari petugas keamanan Masjid Raya At-Taqwa untuk penyelidikan lebih lanjut. Tim sedang memeriksa latar belakang pelaku dan mencari tahu ke mana hasil penjualan barang curian,” ujar Kompol Dedi.
Pihak kepolisian juga menegaskan akan menelusuri kemungkinan ASN terlibat dalam aksi pencurian di lokasi lain. Berdasarkan pemeriksaan awal, ASN beraksi sendirian tanpa rekan. Namun penyidik tetap menelusuri apakah ada pihak lain yang membantu menjual barang curian.
Rekaman CCTV Jadi Bukti Kuat
Keberadaan kamera CCTV di lingkungan Masjid Raya At-Taqwa membantu petugas mengungkap aksi pencurian sepatu. Rekaman yang terekam menunjukkan ASN datang dengan berpura-pura sebagai jamaah, menunggu hingga salat dimulai, lalu mengambil sepatu dari rak dan berjalan keluar tanpa curiga.
Petugas keamanan menyimpan rekaman tersebut sebagai bukti sejak kejadian pertama pada Minggu, 5 Oktober 2025. Setelah mendapatkan rekaman yang jelas, mereka meningkatkan pengawasan dan menempatkan petugas tambahan di area rawan.
“Kamera CCTV di area masjid sangat membantu. Tanpa rekaman itu, kami sulit mengenali pelaku karena jamaah selalu ramai,” jelas Rohman.
Pihak pengurus masjid kini berencana menambah jumlah kamera pengawas dan memperluas jangkauan pantauan hingga area parkir.
Tanggapan Pengurus Masjid Raya At-Taqwa
Ketua Pengurus Harian Masjid Raya At-Taqwa, Ustaz H. Deden Suhendar, menyampaikan rasa prihatin atas kejadian pencurian yang terjadi di rumah ibadah. Ia menilai tindakan ASN mencederai nilai-nilai moral dan merusak ketenangan jamaah yang ingin beribadah dengan khusyuk.
“Masjid seharusnya menjadi tempat aman dan suci. Kami merasa prihatin karena kejadian seperti ini bisa merusak citra masyarakat beriman,” ujar Ustaz Deden.
Pengurus Masjid Raya At-Taqwa akan memperketat sistem keamanan. Petugas keamanan akan berpatroli lebih sering dan memastikan jamaah menyimpan barang pribadi dengan baik. Pihak masjid juga menyiapkan tempat penitipan sepatu yang dijaga agar jamaah merasa aman.
Rencana Peningkatan Keamanan
Setelah kejadian ini, pengurus masjid memutuskan untuk menambah CCTV di setiap sudut area luar masjid, terutama di rak sepatu dan area parkir. Petugas keamanan juga akan mendapatkan pelatihan tambahan agar dapat mengenali tanda-tanda perilaku mencurigakan.
Selain itu, pihak pengurus akan memasang spanduk peringatan dan mengimbau jamaah untuk tidak meninggalkan barang berharga tanpa pengawasan.
“Kami ingin jamaah beribadah dengan tenang. Karena itu, kami melakukan perbaikan sistem keamanan agar kejadian serupa tidak terulang,” tambah Ustaz Deden.
Pihak pengurus juga akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan kepolisian untuk mengadakan patroli bersama di sekitar kompleks Masjid Raya At-Taqwa, terutama pada waktu salat berjamaah dan malam hari.
Kehidupan Sosial Pelaku dan Dugaan Motif Ekonomi
Informasi dari warga menunjukkan bahwa ASN tinggal di rumah kontrakan sederhana di kawasan Drajat. Beberapa warga mengenalnya sebagai sosok pendiam dan jarang bersosialisasi. Mereka tidak menyangka ASN terlibat dalam pencurian di masjid besar yang menjadi kebanggaan warga Cirebon.
Menurut warga sekitar, ASN kehilangan pekerjaan beberapa bulan lalu dan mulai mengalami kesulitan ekonomi. Kondisi tersebut diduga menjadi pendorong utama aksi pencurian yang dilakukan. Namun, pihak kepolisian belum memberikan keterangan pasti terkait motifnya.
Kompol Dedi menyebut penyidik masih memeriksa latar belakang pelaku secara mendalam untuk memastikan motif dan kemungkinan adanya faktor lain di balik tindakannya.
Masjid At-Taqwa sebagai Ikon Kota Cirebon
Masjid Raya At-Taqwa menjadi salah satu ikon keagamaan terbesar di Kota Cirebon. Ribuan jamaah datang setiap pekan, termasuk wisatawan religi dari luar daerah. Aktivitas keagamaan berlangsung hampir setiap hari, sehingga area masjid selalu ramai.
Pengurus masjid terus berupaya menjaga kenyamanan jamaah dengan meningkatkan fasilitas kebersihan, ketertiban, dan keamanan. Kejadian pencurian sepatu ini menjadi pelajaran penting agar keamanan lebih diperhatikan, terutama pada saat waktu salat berjamaah.
“Masjid Raya At-Taqwa bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol kebersamaan warga Cirebon. Kami tidak ingin kejadian seperti ini mengurangi kenyamanan jamaah,” kata Ustaz Deden.
Kesadaran Jamaah Jadi Kunci Pencegahan
Petugas keamanan mengimbau jamaah agar ikut berperan dalam menjaga barang bawaan. Kesadaran jamaah memegang peran penting dalam mengurangi risiko pencurian.
“Kami berharap jamaah memperhatikan barang masing-masing. Jangan meninggalkan sepatu atau sandal mahal tanpa pengawasan,” ujar Rohman.
Selain itu, pengurus masjid akan menyediakan loker penitipan berbayar dengan biaya sukarela agar jamaah memiliki pilihan lebih aman untuk menyimpan barang pribadi.
Tanggapan Warga dan Jamaah
Beberapa jamaah menyampaikan rasa lega setelah mendengar kabar penangkapan pelaku pencurian sepatu di Masjid At-Taqwa Cirebon. Mereka berharap kasus tersebut menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak melakukan tindakan serupa.
“Syukurlah pelakunya tertangkap. Kami merasa lebih aman sekarang. Semoga kejadian ini tidak terulang,” ujar Ahmad Yusuf, jamaah asal Harjamukti.
Jamaah lain, Fitri Wahyuni, juga mengapresiasi tindakan cepat petugas keamanan. Ia menilai kehadiran CCTV sangat membantu menjaga keamanan jamaah. “Petugas sigap dan sistem keamanan masjid bagus. Semoga pengurus terus meningkatkan pengawasan,” ujarnya.
Langkah Lanjut Kepolisian
Setelah menerima pelaku dari petugas keamanan masjid, kepolisian langsung melakukan pemeriksaan lanjutan. Polisi menyita beberapa pasang sepatu dari rumah ASN yang diduga hasil curian. Tim penyidik juga mengumpulkan rekaman CCTV dari berbagai titik untuk memastikan keterlibatan ASN dalam kejadian sebelumnya.
“Kami terus memeriksa pelaku dan menyusun berkas perkara. Barang bukti sudah kami amankan,” ujar Kompol Dedi.
Pihak kepolisian berencana memanggil saksi tambahan, termasuk korban yang kehilangan sepatu. Polisi ingin memastikan setiap laporan kehilangan terdata agar proses hukum berjalan lengkap.
Penegasan Klarifikasi Publik
Isu yang menyebut ASN sebagai anak mantan wali kota beredar di beberapa media sosial. Namun, hingga berita ini ditulis, tidak ada keterangan resmi dari kepolisian yang mengonfirmasi hubungan tersebut. Polsek Utara Barat hanya menyebut ASN sebagai warga Drajat, Kecamatan Kesambi.
Pihak kepolisian juga meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman publik.
Penutup
Penangkapan pencuri sepatu di Masjid At-Taqwa Cirebon menandai keberhasilan kerja sama antara pengurus masjid, petugas keamanan, dan aparat kepolisian dalam menjaga lingkungan tempat ibadah. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa keamanan memerlukan peran semua pihak, bukan hanya petugas.
Dengan sistem keamanan yang semakin baik dan kesadaran jamaah yang meningkat, Masjid Raya At-Taqwa Cirebon diharapkan tetap menjadi tempat ibadah yang nyaman, aman, dan menenangkan bagi masyarakat.
BACA JUGA : Kesehatan Nashrudin Azis Jadi Sorotan
BACA JUGA : ID Wartawan Dicabut di Istana Jadi Sorotan Publik


















