CirebonShare.com – 28 Juli 2025, Kota Cirebon – Pencurian sepeda motor di masjid Cirebon kembali mengusik rasa aman warga. Kali ini, aksi curanmor terjadi di area parkir Masjid Al-Ayubbi, Gang Aryakiban, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Tragisnya, aksi ini terekam kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di sekitar area masjid. Korban adalah Nursidik, seorang pengemudi ojek online asal Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon.
Kasus ini menambah panjang daftar pencurian kendaraan bermotor yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir di wilayah hukum Polres Cirebon Kota. Warga pun mulai bertanya-tanya tentang efektivitas pengamanan dan patroli kepolisian, terutama di lokasi-lokasi yang rawan pencurian seperti tempat ibadah, kos-kosan, dan area parkir umum.
Kronologi Pencurian Sepeda Motor di Masjid Kota Cirebon
Menurut penuturan korban, peristiwa naas tersebut terjadi pada Sabtu malam, 26 Juli 2025 sekitar pukul 19.00 WIB. Seperti biasanya, Nursidik sedang dalam perjalanan bekerja sebagai driver ojek online dan menyempatkan diri untuk menunaikan Salat Isya berjamaah di Masjid Al-Ayubbi.
“Awalnya sekitar jam 18.50 WIB saya mampir ke masjid untuk salat Isya berjamaah. Motor saya parkir di halaman masjid dalam kondisi stang terkunci,” ujar Nursidik.
Namun ketika selesai salat dan hendak kembali ke kendaraannya sekitar pukul 19.20 WIB, Nursidik mendapati bahwa sepeda motornya telah hilang.
“Saya kaget begitu melihat motor sudah tidak ada. Barang-barang saya di atas motor juga ikut raib,” keluhnya.
Motor yang hilang adalah Honda Vario 125 berwarna putih dengan nomor polisi E 3853 OP. Pelaku tampak beraksi seorang diri dengan gerakan yang terbilang cepat dan tenang, sesuai rekaman kamera CCTV masjid yang sempat diperiksa oleh korban.
CCTV Rekam Detik-detik Pencurian
Rekaman kamera pengawas menunjukkan sosok pria yang tidak dikenal masuk ke area parkir masjid. Dalam tayangan tersebut, pelaku tampak langsung menuju ke motor korban dan melakukan aksinya hanya dalam waktu singkat.
“Dia sangat tenang dan seperti sudah tahu motor mana yang jadi incarannya,” kata Nursidik.
Pelaku diduga menggunakan kunci T, alat yang umum digunakan oleh pelaku curanmor untuk membobol kunci sepeda motor. Setelah berhasil, pelaku langsung membawa kabur motor tersebut ke arah yang belum bisa dipastikan. Sayangnya, dalam rekaman itu wajah pelaku tidak terlihat jelas, karena posisi CCTV tidak mengarah langsung ke bagian depan.
Laporan ke Polisi: Baru Surat Pengaduan, Belum Laporan Resmi
Setelah menyadari motornya hilang, korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Polres Cirebon Kota. Namun, laporan yang dibuatkan oleh pihak kepolisian masih sebatas Surat Pengaduan Masyarakat, belum berupa laporan polisi (LP) resmi.
“Saya sudah datang ke Polres, tapi katanya belum bisa bikin LP, baru bisa bikin surat pengaduan saja. Sampai sekarang belum ada perkembangan lanjutan,” jelas Nursidik.
Situasi ini memunculkan pertanyaan dari warga sekitar, termasuk komunitas ojek online di wilayah Cirebon. Mereka menilai bahwa laporan seperti ini seharusnya mendapatkan penanganan cepat karena terekam CCTV dan pelaku masih berkeliaran bebas.
Aksi Curanmor di Cirebon Kota Semakin Meresahkan
Kasus pencurian sepeda motor di masjid Cirebon ini bukan yang pertama. Dalam beberapa minggu terakhir, kasus serupa dilaporkan terjadi di berbagai titik, mulai dari area permukiman padat, tempat kos-kosan, hingga lokasi peribadatan.
Modus operandi para pelaku pun semakin bervariasi:
- Menggunakan kunci T
- Merusak rumah kunci
- Mengintai saat pemilik lengah, seperti sedang salat atau berbelanja
- Menyamar sebagai tukang parkir atau petugas keamanan
Warga pun mulai melakukan langkah preventif, seperti memasang gembok tambahan, alarm motor, hingga menghindari parkir di tempat yang sepi dan tidak terpantau.
Respons Masyarakat: Tagar #CirebonAman Kembali Menggema
Kemarahan dan kekecewaan warga terhadap maraknya pencurian ini mencuat di media sosial. Tagar seperti #CirebonAman, #StopCuranmor, dan #LindungiKami kembali ramai digunakan oleh netizen yang merasa prihatin.
“Masjid seharusnya jadi tempat yang aman, bukan target pencuri. Ini bukan cuma masalah kehilangan motor, tapi masalah rasa aman,” tulis akun @ojekCirebon di platform X (dulu Twitter).
Komunitas ojek online Cirebon pun berencana melakukan audiensi dengan pihak kepolisian untuk menyampaikan keluhan serta mendesak adanya penindakan serius terhadap sindikat curanmor.
Polres Cirebon Kota Didesak Bertindak Cepat
Polres Cirebon Kota sendiri menyatakan akan menindaklanjuti semua laporan masyarakat. Meski begitu, masyarakat berharap agar proses penanganan bisa lebih transparan dan cepat.
Dari catatan internal yang dihimpun CirebonShare.com, beberapa kasus curanmor sebelumnya berhasil diungkap, namun masih banyak pula yang belum menemukan titik terang.
“Kita akan terus berupaya menindaklanjuti setiap laporan masyarakat. Kasus curanmor ini memang menjadi perhatian serius,” ujar sumber dari kepolisian yang tidak ingin disebutkan namanya.
Warga pun berharap pihak berwenang bisa memperkuat sistem keamanan, termasuk patroli rutin di tempat ibadah dan fasilitas publik lainnya.
Solusi dan Harapan: Sinergi Warga dan Aparat
Menghadapi maraknya pencurian sepeda motor, warga berharap adanya kolaborasi aktif antara kepolisian, pengurus masjid, serta masyarakat umum. Beberapa langkah yang disarankan antara lain:
- Memperbaiki dan memperbanyak kamera pengawas di area parkir masjid
- Meningkatkan kesadaran jamaah untuk tidak meninggalkan barang berharga di kendaraan
- Memasang alarm tambahan pada sepeda motor
- Menyediakan petugas keamanan atau juru parkir khusus di jam-jam rawan
Di sisi lain, polisi juga diminta untuk mengintensifkan patroli malam hari, khususnya di lokasi yang kerap menjadi target pelaku.
Penutup: Masjid Bukan Tempat Aman Bagi Motor?
Kejadian ini menyisakan ironi mendalam. Masjid yang seharusnya menjadi tempat mencari ketenangan, justru kini menjadi titik rawan kehilangan. Kasus pencurian sepeda motor di masjid Cirebon menyoroti perlunya peningkatan keamanan di tempat-tempat ibadah, bukan hanya dari ancaman terorisme, tapi juga dari kejahatan jalanan seperti pencurian.
Nursidik dan para korban lainnya hanya bisa berharap agar pihak kepolisian segera menemukan pelaku dan mengembalikan hak mereka. Mereka juga berharap agar kejadian serupa tidak terus berulang dan membuat warga semakin resah.
BACA JUGA : Taekwondo Cirebon Merdeka Championship 2025 Digelar
BACA JUGA : Kasus Sabu Sukapura: Dua Wanita Ditangkap Polisi


















