CirebonShare.com – Plered, 11 Oktober 2025 – Pencurian sepeda motor di Plered kembali mengusik rasa aman warga. Dua pencuri beraksi cepat di halaman Toko Herman Putra, Jalan Raya Tegalwangi, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Mereka menggondol sepeda motor milik seorang karyawan toko pada Kamis malam, 9 Oktober 2025.
Aksi pencuri itu berlangsung hanya dalam hitungan detik. Dua orang pelaku berboncengan datang ke area parkir toko. Seorang turun dan segera menuju ke motor korban. Satu lainnya menunggu di atas motor sambil memantau keadaan sekitar. Karyawan toko yang masih sibuk membereskan barang tak sempat menyadari aksi cepat tersebut.
Korban, Haidzar Azis, warga Blok Kedung Bawang, Desa Setu Wetan, Kabupaten Cirebon, kehilangan motornya tepat ketika ia hendak pulang kerja. Ia bekerja di Toko Herman Putra, toko grosir sembako yang ramai pelanggan setiap hari.
Detik-Detik Aksi Pencurian di Plered
Karyawan toko bernama Dara menyaksikan langsung aksi itu. Ia melihat dua pelaku datang tanpa mencolok. Mereka beraksi dengan sangat tenang.
“Saya sedang menata barang di dalam toko. Rekan saya, Haidzar, bersiap menutup pintu toko. Dua orang datang berboncengan, lalu satu turun menuju parkiran. Dalam beberapa detik motor hilang,” ujar Dara.
Dara dan beberapa karyawan lain langsung mengejar keluar, tetapi pelaku sudah melarikan diri ke arah barat. Kejadian itu terekam jelas di kamera CCTV yang terpasang di area depan toko.
“Pelaku terlihat mengenakan jaket gelap dan helm tertutup. Satu menunggu di motor, satu lagi langsung menyalakan motor korban dan kabur,” tambah Dara.
Pemilik toko memeriksa rekaman CCTV dan langsung memanggil polisi. Mereka menyerahkan hasil rekaman sebagai bukti pendukung untuk penyelidikan.
Polisi Bergerak Cepat di Lokasi Kejadian
Polisi dari Polresta Cirebon segera datang ke lokasi setelah menerima laporan. Tim dari Unit Reserse Kriminal memeriksa area parkir dan meminta keterangan dari korban serta para saksi.
Kasi Humas Polresta Cirebon, Iptu Suyono, menjelaskan bahwa polisi langsung menindaklanjuti laporan tersebut.
“Kami bertindak cepat setelah menerima laporan. Tim olah TKP sudah memeriksa lokasi dan mengamankan rekaman CCTV,” ujar Iptu Suyono kepada CirebonShare.com.
Polisi juga mengumpulkan ciri-ciri pelaku dari rekaman video. Mereka menduga pelaku menggunakan kunci palsu untuk membobol kendaraan korban.
“Pelaku beraksi dengan cara klasik, tetapi sangat cepat. Kami mendalami pola yang sama dari beberapa kejadian di wilayah lain,” kata Suyono.
Korban Melapor Resmi ke Polresta Cirebon
Korban Haidzar Azis langsung melapor ke Polresta Cirebon malam itu juga. Ia membawa bukti rekaman CCTV, dokumen kendaraan, dan keterangan saksi. Polisi menerima laporan dan langsung memprosesnya.
“Saya langsung ke Polresta setelah melihat rekaman CCTV. Polisi membantu dengan cepat. Mereka meminta data kendaraan dan memeriksa tempat kejadian,” kata Haidzar.
Ia menambahkan, selama bekerja di toko itu, baru kali ini terjadi pencurian sepeda motor. Toko yang beroperasi hingga malam biasanya ramai dan aman.
“Biasanya aman, apalagi banyak orang. Tapi malam itu sepi karena pelanggan sudah pulang. Saya tidak menyangka kejadian seperti ini menimpa saya,” ungkapnya.
CCTV Ungkap Kecepatan dan Ketenangan Pelaku
Rekaman CCTV berdurasi sekitar 30 detik memperlihatkan keahlian pelaku. Mereka tampak terbiasa melakukan aksi serupa. Salah satu pelaku turun dari motor, mendekati motor korban, lalu menyalakan mesin dalam waktu kurang dari 10 detik.
Pelaku lain tetap duduk di motor, memantau arah jalan dan kondisi sekitar. Setelah motor korban menyala, keduanya langsung kabur tanpa meninggalkan jejak.
Polisi menilai pelaku sudah mengincar lokasi sejak beberapa hari sebelumnya. Mereka tampaknya memahami pola kegiatan di toko tersebut, termasuk jam tutup dan kebiasaan karyawan.
“Pelaku memilih waktu menjelang toko tutup, ketika suasana sepi dan perhatian karyawan terfokus pada kegiatan dalam toko,” jelas salah satu anggota tim penyidik yang enggan disebut namanya.
Warga Plered Merasa Cemas
Kasus pencurian sepeda motor di Plered membuat warga sekitar cemas. Banyak warga merasa kawasan itu semakin rawan pencurian, terutama pada malam hari.
Sutarman, warga sekitar toko, menyebut bahwa beberapa malam sebelumnya ia melihat motor berboncengan mondar-mandir di sekitar lokasi.
“Saya lihat dua orang sering keliling. Mungkin mereka mengintai. Sekarang setelah kejadian, jadi yakin mereka pelaku,” ucap Sutarman.
Warga meminta polisi memperbanyak patroli malam di jalan-jalan utama Plered. Mereka juga berharap pemerintah daerah menambah penerangan jalan umum agar situasi lebih aman.
“Kalau jalan terang, pelaku tidak mudah beraksi. Kami juga bisa mengawasi dengan lebih jelas,” tambahnya.
Polresta Cirebon Perkuat Patroli Malam
Menanggapi kekhawatiran warga, Polresta Cirebon langsung meningkatkan patroli malam di beberapa titik rawan, termasuk kawasan Jalan Raya Tegalwangi. Polisi mengatur jadwal patroli secara bergilir antara personel Polsek Plered dan Satlantas Polresta.
“Kami menambah intensitas patroli, terutama di wilayah dengan aktivitas perdagangan malam. Kami ingin masyarakat merasa aman,” kata Iptu Suyono.
Selain patroli, polisi juga menggandeng perangkat desa dan kelompok masyarakat untuk menghidupkan kembali ronda malam. Polisi menilai kehadiran warga dalam kegiatan keamanan lingkungan bisa mencegah kejahatan lebih efektif.
“Kami ajak masyarakat untuk berpartisipasi. Keamanan tidak hanya tugas polisi, tetapi tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Kejahatan Curanmor Naik di Kawasan Timur Cirebon
Data internal Polresta Cirebon menunjukkan peningkatan kasus curanmor (pencurian kendaraan bermotor) dalam tiga bulan terakhir di wilayah bagian timur, termasuk Plered, Weru, dan Tengah Tani.
Berdasarkan laporan resmi, lebih dari 20 kasus curanmor terjadi sejak Juli hingga awal Oktober 2025. Polisi menduga sebagian kasus dilakukan oleh kelompok yang sama.
“Kami memetakan pola kejadian. Banyak pelaku beraksi berdua dengan motor, menggunakan alat pembobol kunci, dan menarget lokasi parkir minim pengawasan,” ujar Kasat Reskrim Polresta Cirebon, AKP Dedi Wirawan.
AKP Dedi menegaskan, pihaknya memburu pelaku dengan memanfaatkan rekaman CCTV dari berbagai lokasi, serta berkoordinasi dengan Polres lain di wilayah Ciayumajakuning.
Pelaku Diduga Jaringan Antar Kecamatan
Penyelidikan sementara menunjukkan bahwa pelaku pencurian sepeda motor di Plered tidak bekerja sendirian. Polisi menemukan kemiripan pola dengan kasus di wilayah Weru dan Lemahabang.
“Kami melihat pelaku punya pola operasi serupa. Mereka beraksi di lokasi ramai tapi minim penjagaan. Kemungkinan besar, mereka bagian dari jaringan antar kecamatan,” jelas Dedi.
Polisi berupaya menelusuri jejak kendaraan yang digunakan pelaku melalui kamera pemantau jalan (CCTV lalu lintas). Beberapa petugas sudah mengecek data dari pos pantau di perbatasan.
“Kami optimistis bisa menangkap pelaku. Kami terus memantau pergerakan kendaraan mencurigakan,” tambahnya.
Upaya Pencegahan oleh Warga dan Pemilik Toko
Masyarakat dan pelaku usaha di Plered mulai memperketat keamanan setelah kejadian ini. Banyak toko memasang CCTV tambahan, mengganti lampu dengan pencahayaan lebih terang, dan menambah petugas parkir pada malam hari.
Herman Putra, pemilik toko tempat kejadian, juga segera melakukan pembenahan. Ia menambah kamera pengawas dan memperbaiki sistem parkir.
“Kami tidak mau kejadian ini terulang. Saya pasang kamera tambahan dan menambah lampu depan toko,” kata Herman.
Ia juga mengimbau para karyawan agar lebih berhati-hati dan tidak meninggalkan motor tanpa kunci ganda.
“Karyawan wajib gunakan kunci tambahan. Kami juga sediakan area parkir tertutup supaya lebih aman,” ujarnya.
Edukasi Keamanan dari Kepolisian
Polresta Cirebon terus mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap tindak kejahatan serupa. Dalam sosialisasi keamanan, polisi menyampaikan beberapa tips penting:
- Gunakan kunci ganda atau alarm pada sepeda motor.
- Parkir di tempat terang dan mudah diawasi.
- Hindari meninggalkan surat kendaraan di dalam jok.
- Pasang GPS tracker untuk memudahkan pelacakan jika terjadi pencurian.
- Laporkan segera ke polisi jika melihat aktivitas mencurigakan.
“Pencegahan sederhana bisa menyelamatkan kendaraan. Masyarakat harus aktif menjaga diri dan lingkungan,” ujar AKP Dedi.
Pakar Keamanan: Warga Harus Berkolaborasi
Pakar keamanan dari Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati), Dr. R. Hadi Nugraha, menilai kolaborasi warga dan aparat sangat penting dalam menekan angka pencurian.
“Warga tidak bisa bergantung penuh pada polisi. Sistem keamanan lingkungan efektif jika warga aktif berkoordinasi,” ujarnya.
Ia menyarankan pembentukan grup komunikasi warga untuk berbagi informasi cepat ketika terjadi hal mencurigakan. Dengan cara itu, tindakan kriminal bisa dicegah sejak dini.
Polisi Janji Tuntaskan Kasus
Kasus pencurian sepeda motor di Plered kini masuk tahap pengembangan. Polisi masih memeriksa beberapa saksi tambahan dan mempelajari rekaman CCTV dari lokasi sekitar.
“Kami berkomitmen menuntaskan kasus ini. Kami sudah kantongi beberapa petunjuk penting,” tegas AKP Dedi Wirawan.
Tim Reskrim Polresta Cirebon juga menggandeng unit intel dan tim patroli jalan raya untuk melacak keberadaan pelaku di wilayah perbatasan.
“Kami bekerja siang malam. Kami ingin warga Plered kembali merasa aman,” tambahnya.
Harapan Warga untuk Keamanan Plered
Warga berharap polisi segera menangkap pelaku dan mengembalikan rasa aman di lingkungan mereka. Mereka ingin aparat dan masyarakat saling mendukung agar kejadian serupa tidak terulang.
Siti Maryam, warga Tegalsari, mengaku kini lebih berhati-hati.
“Saya selalu pasang kunci ganda dan tidak parkir sembarangan. Setelah kasus ini, saya jadi lebih waspada,” katanya.
Kesadaran seperti itu mulai tumbuh di kalangan warga. Banyak yang kini saling mengingatkan agar tidak lengah. Beberapa kelompok pemuda juga mulai aktif membantu ronda malam.
Penutup: Sinergi Warga dan Aparat Kunci Keamanan
Kasus pencurian sepeda motor di Plered membuktikan pentingnya kewaspadaan dan kerja sama antara masyarakat dan aparat. Polisi sudah bertindak cepat, warga mulai peduli, dan toko-toko memperkuat sistem keamanan.
Langkah bersama ini menjadi modal penting untuk mencegah kejahatan di masa depan. Masyarakat yang aktif melapor dan aparat yang sigap bertindak akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.
CirebonShare.com akan terus mengikuti perkembangan penyelidikan dan menyampaikan informasi terbaru bagi pembaca setia.
BACA JUGA : Kades Gunungaci Tilap Dana Desa Rp182 Juta
BACA JUGA : Guru Cabul di Cirebon Ditangkap Polisi, 5 Murid Jadi Korban


















