CirebonShare.com – 28 Juli 2025, Cirebon – Kasus pencurian tabung gas di Cirebon kembali mencuat dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, khususnya warga Kecamatan Tengahtani. Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah warga mengaku kehilangan tabung gas elpiji 3 kilogram secara misterius. Mayoritas kasus terjadi pada malam hingga dini hari, ketika warga tengah tertidur lelap.
Kejadian ini menimbulkan gelombang kekhawatiran di kalangan masyarakat. Apalagi, tabung gas merupakan barang kebutuhan pokok yang sering digunakan masyarakat menengah ke bawah, termasuk pemilik warung kecil.
Modus Pencurian: Mengincar Warung dan Rumah Warga
Pelaku pencurian tabung gas di Cirebon tampaknya sudah memahami kondisi wilayah dan pola aktivitas masyarakat. Mereka cenderung beraksi di waktu dini hari, sekitar pukul 02.00 hingga 04.00 WIB, saat lingkungan sekitar dalam kondisi sepi dan tidak ada aktivitas warga.
Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima redaksi CirebonShare.com, aksi pencurian ini dilakukan oleh dua orang pria berboncengan sepeda motor. Mereka berhenti di depan sebuah warung di Blok Truag, Desa Dawuan, Kecamatan Tengahtani, lalu mengendap masuk ke halaman warung dan mengangkut beberapa tabung gas sekaligus.
Aksi tersebut berlangsung cepat dan rapi. Pelaku tampaknya sudah terbiasa melakukan aksi serupa dan tidak terlihat panik meskipun di lokasi terdapat kamera CCTV. Bahkan, wajah salah satu pelaku sempat terekam cukup jelas.
Kejadian Berulang di Beberapa Lokasi
Kasus ini bukanlah yang pertama. Menurut pengakuan warga, aksi pencurian serupa sudah terjadi di beberapa lokasi yang berdekatan dalam waktu yang hampir bersamaan.
INA (16), warga Desa Batembat, Kecamatan Tengahtani, menceritakan bahwa warung milik ibunya menjadi korban pencurian gas pada Sabtu dini hari, 26 Juli 2025, sekitar pukul 03.30 WIB.
“Warung ibu saya kemalingan tabung gas. Ini bukan hanya di tempat saya saja. Di Blok Truag hilang 2 tabung gas, di Blok Kalibaru juga 2 tabung, dan di Batembat sampai 4 tabung gas yang diambil,” ungkap INA kepada CirebonShare.com.
Dari keterangan warga dan data yang terkumpul, total setidaknya 8 tabung gas raib hanya dalam satu malam di tiga titik berbeda yang masih dalam radius kecamatan yang sama.
Warga Tengahtani Mulai Trauma dan Meningkatkan Keamanan
Pencurian yang berulang ini menimbulkan trauma tersendiri bagi masyarakat. Banyak warga mulai menambah sistem keamanan di rumah atau warung mereka, seperti memasang kunci tambahan, kamera CCTV, bahkan beberapa mulai membuat kelompok ronda malam untuk mencegah kejadian serupa.
“Jujur kami sekarang jadi tidak tenang. Mau tidur saja was-was. Saya sekarang setiap malam gantian ronda dengan tetangga,” ujar Pak Darto, salah satu warga Desa Kalibaru.
Langkah swadaya masyarakat ini menjadi sinyal bahwa warga sudah merasa perlu turun tangan sendiri karena merasa belum mendapatkan perlindungan maksimal.
Laporan Sudah Masuk ke Polisi, Tapi Belum Ada Tindakan Nyata
Menurut penuturan warga, laporan pencurian tabung gas ini sudah disampaikan ke pihak kepolisian setempat, dalam hal ini Polsek Kedawung. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lanjutan mengenai penangkapan pelaku atau pengembangan penyelidikan.
INA menambahkan bahwa pelaku yang mencuri di warung milik ibunya terekam jelas dalam CCTV. “Tapi sayangnya sampai sekarang belum ada kejelasan. Kami sudah lapor ke Polsek Kedawung, tapi belum ada tanggapan atau info perkembangan,” ujarnya dengan nada kecewa.
Masyarakat berharap pihak kepolisian segera mengambil langkah konkret, mengingat aksi ini sangat meresahkan dan berpotensi terus berlanjut jika tidak ada penindakan tegas.
Fenomena Maling Tabung Gas di Cirebon: Tren Baru Kriminalitas?
Kejadian pencurian tabung gas sebenarnya bukan hal baru, namun dalam beberapa bulan terakhir, intensitasnya meningkat drastis. Modusnya pun hampir seragam: pelaku beraksi di malam hari, berkelompok dua atau lebih, dan menyasar tabung gas dari warung kecil atau dapur rumah warga.
Di sisi lain, gas elpiji 3 kilogram tergolong barang mudah dijual di pasar gelap, terutama karena harga yang relatif tinggi di kalangan masyarakat. Pelaku kriminal memanfaatkan hal ini untuk mendapatkan uang dengan cepat.
Jika harga pasaran satu tabung gas isi 3 kg sekitar Rp 18.000 hingga Rp 25.000, maka dengan mencuri 4 tabung, pelaku sudah bisa mengantongi keuntungan kotor hingga Rp 100.000-an dalam satu malam.
Tak heran jika aksi semacam ini makin digemari oleh oknum pelaku kejahatan kelas ringan. Risiko rendah, keuntungan cepat.
Langkah Preventif: Apa yang Bisa Dilakukan Warga dan Pemerintah Daerah?
Demi mengatasi dan mencegah aksi pencurian tabung gas di Cirebon, berbagai pihak perlu mengambil peran aktif. Tidak hanya dari aparat kepolisian, tetapi juga pemerintah daerah dan warga setempat. Berikut beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan:
1. Pemasangan CCTV Lebih Luas
Desa atau RT bisa berinisiatif memasang kamera pengawas di titik-titik rawan, seperti jalan kecil, gang, atau dekat warung yang rentan menjadi sasaran.
2. Aktifkan Sistem Ronda Malam
Siskamling perlu dihidupkan kembali secara teratur. Pembagian tugas ronda dapat dilakukan agar ada pengawasan bergilir setiap malam.
3. Edukasi dan Sosialisasi Keamanan
Pemerintah desa bersama aparat bisa mengadakan sosialisasi tentang cara mengamankan rumah dan barang berharga termasuk tabung gas, terutama bagi lansia yang tinggal sendiri.
4. Koordinasi dengan Polsek
Warga bisa membentuk Forum Warga Aman (FWA) yang secara rutin berkomunikasi dengan pihak kepolisian mengenai kondisi keamanan lingkungan.
5. Sanksi Tegas untuk Pelaku
Jika pelaku tertangkap, aparat harus memberikan tindakan tegas sebagai efek jera, agar kejadian serupa tidak terulang.
Kesimpulan: Rasa Aman Warga Harus Menjadi Prioritas
Maraknya pencurian tabung gas di Cirebon, khususnya di wilayah Tengahtani, menjadi peringatan serius bagi semua pihak. Keamanan dan kenyamanan masyarakat adalah hak yang harus dilindungi. Maka, tindakan tegas dan cepat dari pihak kepolisian sangat diperlukan.
Di sisi lain, peran aktif warga dalam menjaga lingkungan juga harus terus ditingkatkan. Sinergi antara masyarakat dan aparat keamanan menjadi kunci untuk memberantas aksi kriminal semacam ini.
Selama pelaku masih bebas berkeliaran, keresahan akan tetap menghantui. Namun dengan kesadaran bersama dan perhatian dari pihak berwenang, harapan untuk kembali hidup tenang bukanlah hal yang mustahil.
BACA JUGA : Pencurian Sepeda Motor di Masjid Cirebon Terekam CCTV
BACA JUGA : Kuwu Cabuli Gadis di Kuningan, Modus Anak Angkat Terbongkar


















