• Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
Rabu, Desember 17, 2025
  • Login
Cirebon Share
Advertisement
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi
No Result
View All Result
Cirebon Share
No Result
View All Result
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privacy
  • Pedoman Pemberitaan
Home Ciayumajakuning

Pengeroyokan Pelajar SMP di Indramayu, Ini Kronologinya

by admin
14 Juli 2025
in Ciayumajakuning, Kriminal
0
pengeroyokan pelajar SMP di Indramayu

pengeroyokan pelajar SMP di Indramayu

152
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on XShare on WhatsappShare on Telegram

CirebonShare.com – Indramayu – Kasus pengeroyokan pelajar SMP di Indramayu kembali mengejutkan publik. Tujuh remaja menganiaya seorang siswa SMP berinisial EI (17) hingga tewas. Insiden tragis itu berlangsung di Jalan Raya Desa Malangsemirang, Kecamatan Jatibarang, pada Rabu dini hari, 9 Juli 2025.

Insiden ini menarik perhatian luas karena bermula dari persoalan sepele. Raungan sepeda motor yang dikendarai korban memancing emosi kelompok remaja yang tengah nongkrong. Reaksi berlebihan itu berujung kekerasan mematikan.

Polres Indramayu langsung mengamankan para pelaku. Mereka rata-rata masih remaja. Tragedi ini menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban dan memunculkan keprihatinan masyarakat atas lemahnya kontrol sosial terhadap pergaulan anak muda saat ini.


Kronologi Lengkap Pengeroyokan Pelajar SMP di Indramayu

Menurut polisi, kejadian bermula saat EI berboncengan dengan temannya menggunakan sepeda motor. Saat melewati sekelompok remaja yang sedang nongkrong, EI menggeber-geber motornya, memicu raungan yang memekakkan telinga. Aksi tersebut membuat para pelaku tersinggung.

EI sempat meninggalkan lokasi. Namun ia kembali beberapa saat kemudian. Pada saat itulah, para pelaku yang sudah bersiap langsung menghadangnya. Mereka berdiri di sisi kanan dan kiri jalan dengan batu di tangan.

“Saat korban kembali, pelaku langsung menyerang hingga korban terjatuh dan tak sempat melarikan diri. Korban meninggal di lokasi,” jelas Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar.

Para pelaku memukul dan menendang korban secara brutal. Teman EI berhasil kabur, lalu melaporkan kejadian tersebut kepada warga dan pihak berwenang. Sementara itu, EI terkapar dan nyawanya tak tertolong.


Polisi Tangkap 7 Remaja Usai Pengeroyokan Pelajar SMP di Indramayu

Petugas bertindak cepat. Mereka menyelidiki laporan masyarakat dan memeriksa sejumlah saksi. Hasilnya, tujuh remaja berhasil diidentifikasi sebagai pelaku utama pengeroyokan.

Polisi menangkap RW (18), FM (18), DD (17), SJ (17), WS (17), HF (16), dan FS (15) di sebuah rumah kos di sekitar Jatibarang. Setelah penangkapan, penyidik langsung memeriksa para tersangka di Mapolres Indramayu.

“Kami sudah menahan tujuh pelaku dan tengah mendalami apakah ada keterlibatan pihak lain,” ujar Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo.

Meski masih remaja, ketujuh pelaku akan menjalani proses hukum sesuai peraturan yang berlaku. Polisi memastikan kasus ini tak akan berhenti di tengah jalan.


Fakta Miris: Miras Diduga Picu Pengeroyokan Pelajar SMP di Indramayu

Kepolisian menemukan fakta mengejutkan. Baik korban maupun pelaku diduga berada dalam pengaruh alkohol saat insiden terjadi. Pengaruh miras memperburuk emosi pelaku dan membuat tindakan mereka tak terkendali.

“Kami mendapati indikasi miras di lokasi kejadian. Saat ini kami telusuri dari mana mereka mendapatkannya,” kata AKP Arwin.

Temuan ini menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap remaja, terutama pada malam hari. Banyak pihak mendesak agar aparat dan orang tua memperketat kontrol terhadap pergaulan anak.

Masyarakat juga meminta kepolisian untuk rutin menggelar razia di tempat-tempat yang biasa menjadi lokasi tongkrongan remaja, terutama di malam hari.


Keluarga Korban Tuntut Keadilan Atas Pengeroyokan Pelajar SMP di Indramayu

Tangis pecah saat jenazah EI tiba di rumah duka. Ayah dan ibu korban tak kuasa menahan kesedihan atas kehilangan putra mereka. Warga sekitar ikut mengiringi pemakaman dengan rasa duka.

“Anak kami hanya pulang motoran, bukan untuk mencari masalah. Tapi mereka bunuh dia. Kami menuntut keadilan,” ucap ayah EI dengan mata sembab.

Keluarga besar korban mendesak agar semua pelaku dihukum seberat-beratnya. Mereka juga berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi banyak orang.


Warga Malangsemirang Terkejut atas Pengeroyokan Pelajar SMP di Indramayu

Warga Desa Malangsemirang mengaku terkejut. Mereka tak menyangka wilayahnya menjadi lokasi pengeroyokan yang berujung maut. Beberapa orang tua mulai melarang anak-anak mereka keluar malam.

“Kami harap polisi aktif berpatroli malam hari. Kami merasa tidak aman,” kata seorang warga.

Tokoh masyarakat mengimbau pemerintah desa untuk menggelar penyuluhan tentang bahaya kenakalan remaja. Mereka juga ingin menghidupkan kembali pos ronda yang selama ini tidak aktif.


Sekolah Gelar Doa Bersama Usai Tragedi Pengeroyokan Pelajar SMP di Indramayu

Di sekolah korban, suasana duka masih terasa. Guru dan siswa mengadakan doa bersama untuk mengenang EI yang dikenal sebagai siswa aktif dan ramah. Teman-teman sekelas masih syok atas kepergian mendadak tersebut.

Kepala sekolah menyampaikan bahwa pihak sekolah akan meningkatkan pengawasan terhadap siswa dan menjalin komunikasi lebih intensif dengan orang tua.

“Kami akan memperkuat peran guru BK dan melakukan pembinaan karakter lebih intensif,” kata kepala sekolah.

Pihak sekolah juga bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memberikan edukasi mengenai bahaya kekerasan dan pentingnya menyelesaikan masalah secara damai.


Psikolog: Pengeroyokan Pelajar SMP di Indramayu Tunjukkan Krisis Sosial

Psikolog anak dan remaja dari UGJ Cirebon, Dr. Leni Rahmawati, menilai kejadian ini sebagai tanda darurat sosial. Menurutnya, banyak remaja mengalami krisis identitas dan minim kontrol moral.

“Anak-anak muda saat ini mudah dipengaruhi karena lemahnya pondasi nilai. Peran keluarga dan sekolah harus lebih kuat,” ujarnya.

Ia menyarankan agar sekolah menyediakan ruang diskusi dan kegiatan positif yang bisa menyalurkan energi remaja secara konstruktif.

Selain itu, Dr. Leni juga menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam kehidupan sehari-hari anak. Ia menilai bahwa komunikasi terbuka antara orang tua dan anak dapat mengurangi potensi kenakalan remaja.


Langkah Serius Pemerintah Terkait Pengeroyokan Pelajar SMP di Indramayu

Pemerintah Kabupaten Indramayu langsung mengambil langkah. Dinas Pendidikan mengumpulkan kepala sekolah dan camat untuk menyusun langkah pencegahan.

Mereka merancang program pembinaan siswa, pengawasan ketat, dan kerja sama antar lembaga. Pos pengawasan siswa akan dibentuk di titik-titik rawan konflik remaja.

“Kami tak ingin kejadian ini terulang. Kita butuh kerja sama semua pihak,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Drs. Sutrisno.

Pemerintah juga mendorong pelatihan intensif bagi guru Bimbingan Konseling agar mampu membaca gejala awal kenakalan remaja.

Selain itu, pihaknya akan menyediakan hotline pengaduan bagi siswa atau orang tua yang merasa terancam atau mengalami intimidasi di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.


Masyarakat Diajak Tidak Acuh

Tragedi ini harus menjadi alarm bagi masyarakat. Orang tua diminta terlibat aktif mengawasi kegiatan anak-anak, terutama di luar jam sekolah. RT dan RW juga berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan terkendali.

Ronda malam akan diaktifkan kembali di sejumlah desa, terutama yang berdekatan dengan jalan utama dan tempat tongkrongan.

Selain itu, masyarakat diminta untuk segera melaporkan jika melihat remaja berkumpul larut malam atau melakukan aktivitas mencurigakan.


Kesimpulan: Pengeroyokan Pelajar SMP di Indramayu Harus Jadi Pelajaran Nasional

Kasus EI membuka mata semua pihak. Bahwa satu nyawa remaja bisa hilang hanya karena emosi sesaat dan kurangnya pengawasan. Tidak hanya keluarga yang kehilangan, masyarakat juga tercoreng.

Kejadian ini seharusnya menjadi titik balik. Pemerintah, masyarakat, sekolah, dan keluarga wajib bekerja sama membentuk generasi muda yang kuat secara moral, mental, dan sosial.

“Pengeroyokan pelajar SMP di Indramayu bukan sekadar berita kriminal. Ini adalah sinyal bahwa kita harus bergerak bersama,” ujar seorang tokoh pemuda setempat.

Seluruh elemen bangsa harus menyadari bahwa pencegahan kekerasan pada remaja bukan hanya tanggung jawab polisi atau sekolah, tetapi tanggung jawab bersama. Budaya kekerasan harus dilawan dengan pendidikan, kasih sayang, dan perhatian yang konsisten.

Hanya dengan cara itu, kejadian serupa tak akan kembali menimpa generasi muda lainnya.

BACA JUGA : Kuliner Viral Cirebon Ramaikan Grage Mall

Jumlah Pembaca : 95
Tags: berita IndramayuCIREBONSHAREIndramayukasus Jatibarangkekerasan pelajarkriminal remajapengeroyokan SMPPolres Indramayutewas dikeroyoktragedi pelajar

Berita Terkait

Razia Pekat Polresta Cirebon Sita 96 Botol Miras
Cirebon

Razia Pekat Polresta Cirebon Sita 96 Botol Miras

15 Desember 2025
Pengedar OKT Diciduk di Gegesik Cirebon, Polresta Amankan 14 Ribu Butir Obat Terlarang
Cirebon

Pengedar OKT Diciduk di Gegesik Cirebon, Polresta Amankan 14 Ribu Butir Obat Terlarang

10 Desember 2025
Dugaan Penyimpangan Kredit BPR Cirebon: Kejaksaan Periksa 4 Debitor Terkait Audit BPK
Cirebon

Dugaan Penyimpangan Kredit BPR Cirebon: Kejaksaan Periksa 4 Debitor Terkait Audit BPK

10 Desember 2025
Preman Pasar Jagasatru Ditangkap Polisi Setelah Aksi Pemalakan Viral di Cirebon
Kriminal

Preman Pasar Jagasatru Ditangkap Polisi Setelah Aksi Pemalakan Viral di Cirebon

9 Desember 2025
Cirebon

Surat Terbuka WS kepada KDM: Korban Love Scam Warga Cirebon Keturunan Kamerun Minta Pertolongan

9 Desember 2025
Ciayumajakuning

Jembatan Ambrol Cirebon Timur Ditutup Lagi

17 November 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Penangkapan pelaku curanmor Cirebon

Penangkapan Pelaku Curanmor Cirebon: Dua Orang Dibekuk Polisi

24 Juli 2025
Banjir Bandang Sumatera

Banjir Bandang Sumatera Terjang Tiga Provinsi

30 November 2025
ledakan di SMAN 72 Jakarta

Ledakan di SMAN 72 Jakarta Diduga Balas Dendam

7 November 2025
Satresnarkoba Polres Cirebon Kota Gencarkan Operasi

Operasi Miras Satresnarkoba Cirebon Kota Tekan Alkohol Ilegal

11 November 2025
WhatsApp-Image-2024-06-24-at-09.05.40

Es Campur Spesial Pink Kelanna,Tidak Menggunakan Bahan Pengawet

operasi

Gelar Razia Patuh Lodaya 2024, Polres Cirebon kota Turunkan Angka Kecelakaan Dijalan Raya

tubing

Gen Z and the Rise of Side Hustles: A New Era of Work

aston

Tanpa Harus Menginap, Aston Cirebon Hotel Menghadirkan Promo Swim and Dine

Detik-detik Kebakaran di Kasepuhan Cirebon Berhasil Dikendalikan

Detik-detik Kebakaran di Kasepuhan Cirebon Berhasil Dikendalikan

16 Desember 2025
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Tinjau Lokasi Banjir Desa Astana

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Tinjau Lokasi Banjir Desa Astana

16 Desember 2025
Hujan Deras Picu Banjir di Kabupaten Cirebon

Hujan Deras Picu Banjir di Kabupaten Cirebon

15 Desember 2025
Warga Terluka Akibat Pohon Patah di CFD Bima Cirebon

Warga Terluka Akibat Pohon Patah di CFD Bima Cirebon

15 Desember 2025
Cirebon Share

© 2025 Cirebon Share - MOCHD. KASRULLAH

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privacy
  • Pedoman Pemberitaan

Media Sosial

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cirebon
  • Sosial
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ciayumajakuning
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Lowongan Kerja
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Religi

© 2025 Cirebon Share - MOCHD. KASRULLAH

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In