CirebonShare.com – Cirebon, 9 Oktober 2025 – Ketahanan pangan Cirebon terus menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah. Polresta Cirebon bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menunjukkan langkah nyata dengan menanam jagung pipil di Desa Getrakmoyan, Kecamatan Pangenan. Program ini mencakup lahan seluas 404 hektare dan bertujuan memperkuat sektor pertanian serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama petani lokal.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni S.I.K., S.H., M.H. turun langsung ke lapangan bersama jajaran Forkopimda, pejabat daerah, dan masyarakat sekitar. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan seremonial, melainkan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan Cirebon dan mendukung kebijakan nasional di bidang pertanian.
Sumarni menuturkan bahwa Polresta Cirebon ingin berperan aktif dalam meningkatkan produksi pangan melalui kerja sama lintas instansi. Ia juga mengajak seluruh warga untuk mengoptimalkan lahan-lahan yang belum ditanami agar mampu menghasilkan komoditas unggulan seperti jagung pipil.
Sinergi Polresta dan Pemkab dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Cirebon
Polresta Cirebon dan Pemkab Cirebon membangun sinergi kuat dalam memperkuat ketahanan pangan Cirebon. Keduanya menjalankan berbagai program kolaboratif untuk memastikan petani memiliki dukungan penuh, baik dari sisi permodalan, bibit, maupun pendampingan teknis.
Kombes Pol Sumarni menjelaskan bahwa kepolisian tidak hanya menjaga keamanan masyarakat, tetapi juga ikut mendorong produktivitas ekonomi lokal. Ia mengarahkan jajarannya untuk membantu petani dalam proses distribusi dan pengawasan agar program ketahanan pangan berjalan lancar.
Sementara itu, Pemkab Cirebon melalui Dinas Pertanian terus memperluas area tanam dan memperkuat pendampingan kepada kelompok tani. Bupati Cirebon H. Imron menilai kerja sama ini mencerminkan komitmen nyata seluruh pihak dalam menciptakan sistem pertanian berkelanjutan.
Polresta Dorong Pemanfaatan Lahan Tidur
Dalam koordinasi bersama Dinas Pertanian, Polresta Cirebon menemukan sekitar 350 hektare lahan tidur yang belum dimanfaatkan. Lahan-lahan tersebut berpotensi besar untuk ditanami jagung pipil. Kombes Pol Sumarni menegaskan bahwa pihaknya siap mendampingi proses pengolahan agar setiap hektare tanah produktif memberikan hasil maksimal.
Sumarni juga mengajak masyarakat desa agar memanfaatkan lahan kosong di sekitar tempat tinggal mereka. Ia menilai ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada proyek besar pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif warga.
“Polresta Cirebon berkomitmen memperluas lahan tanam jagung pipil bersama Forkopimda agar Cirebon mampu mencapai swasembada jagung,” ujarnya.
Bupati Imron menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai kolaborasi antara aparat keamanan dan pemerintah daerah menunjukkan pendekatan baru dalam pembangunan pertanian. Program ini tidak hanya menumbuhkan sektor pangan, tetapi juga mempererat hubungan sosial antara pemerintah, aparat, dan masyarakat.
Stabilitas Harga Jadi Pendorong Semangat Petani
Ketahanan pangan Cirebon tidak akan berhasil tanpa kestabilan harga komoditas. Berdasarkan data Bulog, harga jagung pipil dengan kadar air 14 persen berada di kisaran Rp6.500 per kilogram. Angka tersebut cukup stabil dan menguntungkan bagi petani.
Kondisi harga yang konsisten ini menumbuhkan semangat baru bagi para petani untuk menanam jagung secara berkelanjutan. Mereka menilai harga yang stabil memberikan jaminan ekonomi sekaligus mendorong produksi yang lebih tinggi.
Menurut keterangan petani Desa Getrakmoyan, dukungan dari pemerintah dan kepolisian membuat mereka lebih percaya diri menggarap lahan. Beberapa di antara mereka bahkan mulai mengembangkan model tanam tumpangsari untuk memaksimalkan hasil panen.
Program Jagung Pipil dan Dampaknya bagi Ekonomi Lokal
Penanaman jagung pipil di Cirebon bukan sekadar proyek pertanian. Program ini menciptakan dampak ekonomi berlapis bagi masyarakat. Ketika lahan pertanian produktif meningkat, rantai pasok pangan juga semakin kuat. Para petani mendapatkan penghasilan tambahan, sedangkan pelaku usaha kecil di sektor pengolahan ikut merasakan efek positif.
Bupati Imron menjelaskan bahwa dari kuartal pertama hingga ketiga tahun 2025, luas lahan tanam jagung di Kabupaten Cirebon mencapai 404 hektare. Sementara pada kuartal keempat, realisasi awal baru menyentuh 2 hektare. Pemerintah berencana menambahnya secara bertahap dengan dukungan Polresta dan Forkopimda.
Imron menilai langkah ini sebagai strategi jangka panjang dalam menjaga ketahanan pangan Cirebon. Dengan produktivitas yang meningkat, ketergantungan terhadap pasokan luar daerah dapat berkurang.
Dukungan Masyarakat terhadap Program Ketahanan Pangan Cirebon
Masyarakat Desa Getrakmoyan menyambut positif kegiatan penanaman jagung pipil ini. Mereka melihat sinergi antara Polresta dan Pemkab Cirebon sebagai bentuk perhatian nyata terhadap kesejahteraan petani.
Sejumlah kelompok tani menyatakan siap mendukung program ini secara berkelanjutan. Mereka menilai bahwa pendampingan aparat dan bantuan bibit yang diberikan pemerintah membantu mereka menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan hasil panen.
Kegiatan ini juga menciptakan efek sosial positif. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kemandirian pangan di tingkat lokal. Polresta Cirebon bersama aparat desa rutin mengadakan sosialisasi agar petani memahami teknik pertanian modern yang efisien dan ramah lingkungan.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Polresta Cirebon dan Pemkab Cirebon tidak bekerja sendiri. Mereka menggandeng berbagai pihak seperti Dinas Ketahanan Pangan, Bulog, serta lembaga penyuluhan pertanian untuk memperkuat ekosistem pangan daerah.
Melalui kerja sama ini, setiap instansi memiliki peran yang jelas. Polresta mengawal keamanan distribusi dan logistik, sedangkan pemerintah daerah fokus pada peningkatan kapasitas petani. Lembaga penyuluhan memberikan edukasi mengenai teknik pertanian berkelanjutan agar hasil produksi tetap stabil meski cuaca berubah.
Pendekatan lintas sektor ini membuat ketahanan pangan Cirebon berkembang lebih cepat. Model kolaborasi tersebut bahkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.
Upaya Menuju Swasembada Jagung Pipil di Kabupaten Cirebon
Cita-cita besar program ini adalah mewujudkan swasembada jagung pipil di Kabupaten Cirebon. Polresta dan Pemkab sepakat mendorong seluruh kecamatan untuk ikut mengembangkan komoditas jagung. Dengan luas lahan pertanian yang terus meningkat, potensi tersebut bukan hal yang mustahil.
Bupati Imron optimistis target swasembada dapat tercapai dalam waktu beberapa tahun ke depan. Ia menilai kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat menjadi modal utama. Program ketahanan pangan Cirebon diharapkan tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi penopang pasokan nasional.
Polresta dan Pemkab Wujudkan Pertanian yang Mandiri dan Inovatif
Kombes Pol Sumarni menegaskan bahwa Polresta Cirebon tidak berhenti pada kegiatan penanaman. Ia mendorong masyarakat untuk berinovasi dalam mengolah hasil panen. Menurutnya, produk turunan jagung seperti pakan ternak, tepung jagung, dan olahan makanan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Pemkab Cirebon berencana membantu pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha berbasis hasil pertanian. Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga menyiapkan pelatihan kewirausahaan agar masyarakat mampu memanfaatkan peluang pasar secara optimal.
Dampak Sosial dan Lingkungan dari Program Ketahanan Pangan
Program penanaman jagung pipil di Cirebon juga memberikan dampak sosial yang signifikan. Masyarakat menjadi lebih kompak dalam bekerja sama. Gotong royong kembali tumbuh di berbagai desa karena kegiatan pertanian menciptakan interaksi sosial yang intens.
Selain itu, program ini berkontribusi terhadap lingkungan. Lahan tidur yang semula terbengkalai kini berubah menjadi lahan hijau produktif. Vegetasi jagung membantu menjaga struktur tanah dan mencegah erosi. Praktik pertanian berkelanjutan ini menjadi bagian penting dari adaptasi terhadap perubahan iklim.
Harapan untuk Ketahanan Pangan Cirebon ke Depan
Ketahanan pangan Cirebon membutuhkan konsistensi dan dukungan dari seluruh pihak. Polresta Cirebon dan Pemkab terus berkomitmen mengawal program ini agar berkelanjutan. Mereka juga membuka ruang partisipasi bagi masyarakat dan swasta untuk turut serta.
Kombes Pol Sumarni menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan sekadar urusan pertanian, tetapi juga fondasi keamanan sosial dan ekonomi. Dengan pangan yang cukup, masyarakat hidup lebih sejahtera dan stabilitas daerah terjaga.
Bupati Imron menambahkan bahwa pemerintah akan terus memperkuat dukungan infrastruktur, seperti irigasi, jalan tani, dan akses pasar. Ia meyakini sinergi ini akan membawa Cirebon menuju kemandirian pangan yang kokoh.
BACA JUGA : Ban Bocor Mobil Avanza Tabrak Becak di Kesambi Cirebon
BACA JUGA : Pohon Tumbang Timpa Rumah di Cirebon, Warga Beber Waspada


















