CirebonShare.com – Desa Dukuh Lor, 6 September 2025 – Pohon Beringin Terbakar. Sebuah pohon beringin yang berdiri tegak di tengah komplek pemakaman Desa Dukuh Lor, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, dilaporkan terbakar selama dua hari berturut-turut. Kobaran api terlihat menyala terus-menerus dari Kamis malam, 4 September 2025, hingga Jumat malam, 5 September 2025.
Kejadian ini menghebohkan warga sekitar karena pohon beringin tersebut merupakan satu-satunya pohon besar di komplek makam yang menjadi ikon penting. Tinggi pohon diperkirakan mencapai 20 meter dengan diameter batang sekitar satu meter.
Kesaksian Warga Pertama yang Menemukan Api
Salah seorang saksi mata, Akib, mengaku pertama kali melihat api saat hendak pergi ke tempat cuci motor miliknya. “Kemarin siang, saya berangkat ke cuci motor saya, kelihatan dari kejauhan ada apa. Saya cek, pohon beringin satu-satunya di tengah komplek pemakaman kebakaran,” ungkap Akib kepada CirebonShare.com, Jumat, 5 September 2025.
Akib menambahkan, karena api cepat membesar, ia langsung mencoba memadamkannya dengan alat seadanya. “Sadar tidak bisa melakukan pemadaman sendiri, saya mencoba memanggil warga untuk menggotong mesin pompa yang biasa dipakai di usaha cuci motor ke komplek pemakaman,” tambahnya.
Upaya Warga Memadamkan Api Sebelum Damkar Datang
Warga lain turut membantu memadamkan api dengan ember dan air seadanya. Sayangnya, tiupan angin kencang sepanjang hari membuat kobaran api semakin sulit dikendalikan dan terus menjalar ke seluruh batang pohon. “Ya sebisa-bisa, gotong mesin kesini, air juga ngangkut pakai ember, tetep dibiarin semalaman akhirnya,” ujar Akib.
Hingga Jumat malam, sebagian besar batang pohon telah terbakar dan beberapa bagian pohon tumbang. Karena upaya warga tidak cukup, mereka akhirnya meminta bantuan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan.
Respon Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan
Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan, Sudirman, mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran pada Jumat siang dan langsung menurunkan tim ke lokasi. “Api sudah cukup besar saat kami tiba. Tim Damkar bekerja selama beberapa jam untuk memastikan sisa kobaran api padam dan pohon yang tersisa tidak menimbulkan bahaya,” kata Sudirman.
Ia juga menekankan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. “Kami belum dapat memastikan asal api, apakah karena korsleting listrik, puntung rokok, atau faktor alam seperti gesekan ranting kering dan angin. Saat ini fokus kami adalah memadamkan api dan memastikan keamanan warga,” tambah Sudirman.
Dampak Kebakaran terhadap Lingkungan Komplek Makam
Warga setempat menyatakan kejadian ini menimbulkan kekhawatiran terkait keselamatan makam dan penghuni sekitar. Selain itu, asap dari pohon yang terbakar sempat membuat beberapa warga mengalami gangguan pernapasan ringan.
Dokter Puskesmas Sindangagung, Asih, mengatakan, “Asap dari kebakaran pohon dapat mengiritasi saluran pernapasan, terutama bagi anak-anak dan lansia. Kami sarankan warga tetap menjaga jarak dari lokasi kebakaran dan memakai masker jika terpapar asap. Jika mengalami batuk atau sesak napas, segera ke fasilitas kesehatan.”
Sejarah dan Nilai Pohon Beringin bagi Warga
Pohon beringin yang terbakar ini memiliki nilai sejarah bagi warga Desa Dukuh Lor. Menurut tokoh masyarakat setempat, H. Marwan, pohon tersebut sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan sering dijadikan tempat berkumpul warga saat acara adat atau ziarah kubur. “Pohon ini bukan hanya pohon biasa, tapi bagian dari identitas komplek makam. Banyak warga yang merasa kehilangan setelah kejadian ini,” ungkap H. Marwan.
Langkah Pencegahan dan Upaya Ke Depan
Setelah kebakaran ini, warga dan aparat desa berencana melakukan langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang. Salah satu upaya yang akan diterapkan adalah rutin membersihkan ranting kering di sekitar pohon dan meningkatkan pengawasan di komplek makam.
Kepala Desa Dukuh Lor, Iwan Setiawan, menambahkan, “Selain itu, kami akan meminta pihak Pemkab Kuningan untuk menambah sarana pemadam kebakaran portable dan alat keselamatan lain di sekitar komplek makam. Ini penting agar jika terjadi hal serupa, warga bisa segera menanggulangi.”
Kesaksian Warga Lain dan Harapan Masyarakat
Beberapa warga yang tinggal di dekat lokasi juga memberikan kesaksian mereka tentang kebakaran pohon beringin ini. Siti, salah seorang warga yang rumahnya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi, mengaku khawatir dengan keselamatan keluarganya saat melihat kobaran api. “Saya langsung membawa anak-anak masuk ke rumah. Api cepat membesar karena angin kencang. Untung Damkar cepat datang,” ujarnya.
Selain itu, beberapa warga berharap pemerintah desa dan pihak terkait dapat menambah pengawasan, terutama pada musim kemarau atau saat angin kencang yang dapat memicu kebakaran pohon atau lahan.
Kesimpulan: Pelajaran dari Kebakaran Pohon Beringin
Kebakaran pohon beringin di tengah komplek makam Desa Dukuh Lor menjadi peringatan bagi semua pihak akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran. Upaya gotong royong warga menunjukkan solidaritas tinggi, namun keterbatasan sarana memaksa mereka melibatkan petugas Damkar untuk memastikan keselamatan lingkungan.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya edukasi masyarakat tentang pencegahan kebakaran pohon dan pengelolaan area pemakaman yang aman. Dengan koordinasi antara warga, aparat desa, dan Pemkab Kuningan, diharapkan insiden serupa dapat dicegah di masa mendatang.
BACA JUGA : Kebakaran Gudang Beras Kuningan Hanguskan 10 Ton
BACA JUGA : Macan Tutul Kuningan Teror Cimenga, Warga Resah


















