CirebonShare.com – Kuningan, 4 Oktober 2025 – Program Makan Bergizi Gratis di SMAN 1 Luragung, Kabupaten Kuningan, kini beralih ke dapur penyedia lain setelah muncul dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar di dua sekolah Kecamatan Luragung. Pemerintah Kabupaten Kuningan menindaklanjuti kasus ini secara cepat dengan menutup sementara dapur lama serta melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh rantai penyediaan makanan.
Peristiwa tersebut menjadi perhatian publik karena menyangkut keselamatan pelajar dan keberlangsungan program yang selama ini mendukung kebutuhan gizi peserta didik. Pemerintah memastikan bahwa pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan dengan pengawasan yang lebih ketat.
Ratusan Pelajar Mengalami Gejala Setelah Konsumsi Program Makan Bergizi Gratis
Insiden berawal pada Kamis, 2 Oktober 2025. Siswa SMAN 1 Luragung dan SMPN 1 Luragung mengonsumsi menu dari Program Makan Bergizi Gratis yang dikirim dari dapur MBG di Luragung Ladeuh. Pada malam harinya, sejumlah siswa mulai mengalami keluhan berupa mual, pusing, dan nyeri perut. Kondisi tersebut berlanjut hingga Jumat pagi, 3 Oktober 2025, sehingga pihak sekolah segera membawa mereka ke fasilitas kesehatan.
Tim medis di Puskesmas Luragung dan Rumah Sakit Kuningan Medical Center langsung menangani para siswa. Sebagian siswa menjalani perawatan intensif, sementara lainnya cukup menjalani observasi. Petugas medis mencatat gejala yang muncul hampir seragam, mengindikasikan kemungkinan kuat adanya kontaminasi makanan.
Seorang siswa SMAN 1 Luragung bernama Rafi mengungkapkan bahwa dirinya mulai merasa tidak enak badan beberapa jam setelah makan siang. Ia merasakan perutnya kram dan mual hingga tak sanggup mengikuti kegiatan belajar sore. Cerita serupa muncul dari sejumlah teman sekelasnya.
Orang tua para siswa menunjukkan kekhawatiran. Mereka menuntut penjelasan dan langkah cepat agar kasus serupa tidak kembali terjadi.
Pemerintah Kabupaten Kuningan Langsung Bertindak Cepat
Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, langsung memerintahkan penghentian distribusi makanan dari dapur MBG di Luragung Ladeuh. Pemerintah juga segera memindahkan suplai makanan ke dapur penyedia lain yang sudah memenuhi standar keamanan pangan.
Bupati Dian menegaskan bahwa setiap unsur pelaksana program wajib menjaga kualitas makanan dengan ketat. Ia menekankan bahwa pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis tidak boleh sekadar memenuhi target distribusi, melainkan juga menjamin keamanan dan kebersihan setiap sajian.
“Pemerintah menjamin setiap anak di Kuningan menerima makanan bergizi dan layak. Proses pemilihan bahan, pengolahan, dan distribusi harus berjalan sesuai standar. Tidak ada toleransi terhadap kelalaian,” ujar Bupati Dian di sela kunjungannya ke Puskesmas Luragung, Jumat, 3 Oktober 2025.
Dinas Kesehatan Kuningan Kirim Sampel ke Laboratorium Jawa Barat
Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan menurunkan tim epidemiologi untuk melakukan penyelidikan di lapangan. Tim mengambil sejumlah sampel makanan dari dapur MBG yang berlokasi di Luragung Ladeuh. Sampel tersebut kemudian dikirim ke laboratorium Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk diuji.
Kepala Dinas Kesehatan Kuningan, dr. Hj. Siti Nurmala, menjelaskan bahwa timnya memeriksa kemungkinan kandungan bakteri, logam berat, atau bahan kimia dalam makanan. Tim juga mewawancarai para siswa, guru, dan petugas dapur untuk mengidentifikasi waktu munculnya gejala serta jenis menu yang dikonsumsi.
“Tim kesehatan bekerja cepat karena kejadian ini menyangkut anak sekolah. Pemeriksaan laboratorium akan memastikan penyebab pasti keracunan,” kata dr. Siti.
Ia menegaskan bahwa hasil pemeriksaan akan menentukan langkah lanjutan, termasuk kemungkinan pelatihan ulang bagi tenaga dapur dan evaluasi pemasok bahan makanan.
Distribusi Program Makan Bergizi Gratis Dihentikan Sementara
Pemerintah Kabupaten Kuningan menghentikan sementara distribusi makanan dari dapur lama selama satu minggu. Langkah ini diambil untuk mencegah risiko lanjutan sebelum hasil laboratorium keluar. Selama masa penghentian, pemerintah mengalihkan distribusi ke dapur alternatif yang sudah terverifikasi kebersihannya.
Kebijakan ini memastikan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan meski terjadi insiden. Pemerintah tidak ingin pelajar kehilangan hak mereka untuk memperoleh asupan bergizi setiap hari.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan, H. Endang Supandi, menyatakan bahwa setiap sekolah tetap mendapat jatah makan sesuai jadwal. “Kami memindahkan suplai makanan ke dapur lain yang sudah mendapat rekomendasi dari tim pengawas. Semua menu melewati tahap pengecekan ulang agar aman untuk siswa,” jelasnya.
Pengawasan Diperketat di Seluruh Dapur Program Makan Bergizi Gratis
Pemerintah daerah memperluas pengawasan terhadap seluruh dapur penyedia Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Kuningan. Setiap dapur wajib menjalani audit kebersihan dan pemeriksaan kelayakan fasilitas. Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan bersama Dinas Kesehatan melakukan inspeksi langsung setiap minggu.
Bupati Dian menilai pengawasan ketat menjadi kunci keberhasilan program. Ia mengingatkan bahwa dapur MBG bukan hanya tempat memasak, tetapi juga tanggung jawab moral terhadap kesehatan anak bangsa.
“Program Makan Bergizi Gratis memiliki tujuan mulia, maka pelaksanaannya harus benar-benar profesional. Semua pihak harus mematuhi standar kebersihan tanpa pengecualian,” tegas Bupati Dian.
Data Sementara Menunjukkan 284 Siswa Mengalami Gejala
Data sementara dari Pemerintah Kabupaten Kuningan mencatat 284 siswa mengalami gejala setelah mengonsumsi makanan MBG. Dari jumlah itu, 97 siswa berasal dari SMPN 1 Luragung dan 187 siswa dari SMAN 1 Luragung.
Pihak sekolah mendata satu per satu siswa yang mengalami gejala dan melaporkannya ke dinas terkait. Guru, tenaga kesehatan sekolah, serta aparat kecamatan bekerja bersama untuk menyalurkan bantuan dan memastikan seluruh siswa tertangani dengan baik.
Kepala SMAN 1 Luragung, Drs. Agus Sudirman, menuturkan bahwa pihaknya berkoordinasi langsung dengan pemerintah daerah sejak awal kejadian. “Kami mengawasi kondisi siswa setiap jam dan melaporkannya ke puskesmas. Guru juga mendampingi siswa selama perawatan,” kata Agus.
Ia menambahkan bahwa kegiatan belajar tetap berjalan dengan penyesuaian jadwal. Sekolah memfokuskan perhatian pada pemulihan kondisi siswa.
Suara dari Orang Tua dan Masyarakat
Para orang tua menilai kejadian ini sebagai pelajaran penting bagi pelaksana program. Mereka tetap mendukung keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratis, namun menginginkan pengawasan yang lebih ketat.
Rohman, warga Desa Luragungtong, menilai program MBG membantu keluarga berpenghasilan rendah, tetapi pengelolaan harus lebih disiplin. “Program ini baik karena anak-anak bisa makan bergizi di sekolah, tetapi pengawasan harus lebih ketat agar aman,” ujarnya.
Siti Maryani, orang tua siswa SMPN 1 Luragung, menyampaikan bahwa pemerintah sudah bergerak cepat. Ia berharap hasil laboratorium segera keluar agar masyarakat tenang.
Masyarakat sekitar sekolah juga mendukung langkah pemerintah menutup dapur lama. Mereka melihat tindakan tegas itu sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kesehatan anak-anak.
Pemerintah Pastikan Transparansi Informasi
Pemerintah Kabupaten Kuningan membuka akses informasi secara transparan terkait perkembangan kasus. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Teguh Wibowo, S.STP, menjelaskan bahwa masyarakat dapat memantau informasi resmi melalui situs pemerintah dan media lokal.
“Kami menyiarkan setiap perkembangan agar masyarakat tidak menerima informasi keliru. Pemerintah bekerja terbuka dan bertanggung jawab,” kata Teguh.
Ia menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, dan sebagian besar siswa sudah pulih. Pemerintah akan terus mengawal proses evaluasi hingga seluruh hasil laboratorium keluar.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Turut Memantau
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat memantau langsung kasus ini. Laboratorium provinsi menerima sampel dari Dinkes Kuningan dan mempercepat proses uji bahan makanan.
Kepala Seksi Pengawasan Pangan Provinsi Jawa Barat, Dr. Andini Rahmawati, menjelaskan bahwa tim laboratorium menargetkan hasil uji keluar dalam waktu tujuh hari kerja. “Kami bekerja sesuai prosedur dan memprioritaskan kasus yang menyangkut pelajar. Setelah hasil keluar, pemerintah akan menentukan tindak lanjut,” ujarnya.
Evaluasi Menyeluruh terhadap Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
Insiden di Luragung mendorong pemerintah untuk mengevaluasi seluruh tahapan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Kuningan. Pemerintah menilai perlu adanya perbaikan sistem distribusi, manajemen dapur, dan pelatihan bagi petugas.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Rini Haryati, SP, menyebutkan bahwa timnya menyiapkan standar baru dalam pengawasan dapur MBG. Setiap penyedia makanan wajib mengikuti pelatihan tentang keamanan pangan dan sanitasi.
“Tim pengawas akan turun langsung ke lokasi setiap minggu. Pemerintah ingin memastikan tidak ada dapur yang mengabaikan standar kebersihan,” kata Rini.
Dukungan dari DPRD Kuningan
Komisi IV DPRD Kuningan menyampaikan dukungan terhadap langkah cepat Bupati. Anggota DPRD, Rizal Santosa, mengapresiasi tindakan tegas pemerintah dalam menutup dapur lama dan memindahkan distribusi.
“Langkah cepat pemerintah mencegah risiko lanjutan. DPRD mendorong audit menyeluruh terhadap pelaksanaan program agar sistem pengawasan semakin kuat,” ujar Rizal.
Ia menilai bahwa kejadian ini menjadi momentum memperbaiki tata kelola Program Makan Bergizi Gratis agar lebih profesional.
Kondisi Siswa Mulai Membaik dan Dapur Baru Beroperasi
Hingga Sabtu sore, sebagian besar siswa sudah kembali ke rumah. Petugas kesehatan tetap memantau perkembangan kondisi mereka melalui kunjungan berkala.
Pemerintah daerah menugaskan dapur baru di wilayah Ciawigebang untuk menyuplai makanan bagi SMAN 1 dan SMPN 1 Luragung. Dapur tersebut sudah lolos audit kebersihan dan keamanan pangan.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan menjelaskan bahwa seluruh bahan makanan melewati proses pengecekan ketat sebelum dikirim ke sekolah. “Kami mengawasi proses dari bahan mentah hingga makanan siap saji. Setiap tahap memiliki pengawas yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Harapan untuk Keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratis
Masyarakat berharap pemerintah terus menjalankan Program Makan Bergizi Gratis dengan pengawasan yang lebih serius. Banyak pihak menilai program ini sangat membantu peningkatan gizi pelajar, terutama bagi siswa dari keluarga berpenghasilan rendah.
Bupati Dian menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menghentikan program ini. Sebaliknya, pemerintah memperkuat sistem agar setiap pelajar mendapatkan manfaat secara aman. “Program ini bagian dari komitmen kita membangun generasi sehat dan cerdas. Pemerintah akan memperkuat pengawasan dan meningkatkan kualitas pengelola,” tegasnya.
Ia menilai kejadian ini sebagai peringatan agar semua pihak yang terlibat menjaga integritas dan profesionalisme.
Penutup
Kasus di Luragung menjadi pelajaran penting bagi seluruh pelaksana Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia. Pemerintah Kabupaten Kuningan sudah menunjukkan komitmen kuat dengan menindak cepat, menutup dapur lama, serta menyiapkan sistem pengawasan yang lebih ketat.
Pelaksanaan program tetap berlanjut dengan prinsip aman, bergizi, dan bertanggung jawab. Pemerintah bersama masyarakat berupaya memastikan agar setiap siswa memperoleh hak gizi tanpa rasa khawatir.
Dengan langkah konsisten dan evaluasi menyeluruh, Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Kuningan akan kembali berjalan dengan lebih baik dan menjadi contoh pelaksanaan yang aman bagi daerah lain.
BACA JUGA : Kesehatan Nashrudin Azis Jadi Sorotan
BACA JUGA : Bupati Majalengka Kecewa Berat Sidak Sekolah Rakyat

















