CirebonShare.com – Cirebon, 15 Juli 2025 – Proyek jalan Halimpu Wangkelang di Kabupaten Cirebon akhirnya dimulai setelah lama dinantikan warga. Perbaikan jalan dilakukan dari Desa Jatipancur hingga perbatasan Desa Nanggela, Kecamatan Greged. Jalur ini merupakan akses utama untuk aktivitas pertanian, pendidikan, dan distribusi barang kebutuhan sehari-hari.
Jalan Halimpu Wangkelang Sering Rusak, Warga Akhirnya Bernapas Lega
Bertahun-tahun warga mengeluh soal kerusakan jalan Halimpu–Wangkelang. Lubang besar dan lumpur saat musim hujan membuat kendaraan sulit melintas. Akibatnya, petani kesulitan membawa hasil panen. Pelajar pun sering terlambat ke sekolah karena harus berjalan kaki menyusuri jalur rusak.
Jalan ini berperan penting dalam mendukung ekonomi lokal. Akses buruk membuat distribusi logistik terhambat. Warga pun terpaksa membayar lebih mahal untuk transportasi hasil pertanian dan kebutuhan pokok.
Pemerintah Kucurkan Dana Proyek Jalan dari APBD 2025
Pemerintah Kabupaten Cirebon menganggarkan Rp2,8 miliar untuk membiayai pekerjaan tahap awal. Dana ini bersumber dari APBD murni tahun 2025 dan merupakan gabungan dari PIS, PIK, serta aspirasi anggota DPRD.
Panjang jalan yang diperbaiki mencapai 700 meter, mulai dari Desa Nanggela ke arah Puskesmas. Proyek dibagi dalam empat paket, masing-masing bernilai antara Rp400 juta hingga Rp1 miliar. DPUTR bertugas mengatur pelaksanaan teknis, sedangkan DPRD mengawasi jalannya proyek agar sesuai target.
DPRD Soroti Lambatnya Eksekusi Proyek Jalan Halimpu Wangkelang
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, R Hasan Basori (RHB), menekankan perlunya percepatan pelaksanaan. Ia menyayangkan proyek baru dimulai di bulan Juli, padahal anggaran sudah diketok sejak akhir 2024.
“Sayang sekali Februari sampai Mei jalan masih rusak. Padahal waktu itu bisa dimanfaatkan,” ujar RHB.
Ia juga meminta DPUTR segera menerapkan lelang dini sesuai Perpres 46. Dengan langkah itu, proyek bisa dimulai lebih awal tanpa menunggu pencairan anggaran tahun berjalan.
Kelanjutan Proyek Jalan Sudah Dialokasikan Tahun Depan
Menurut RHB, pembangunan jalan ini termasuk dalam rencana jangka menengah. Ia menyebutkan bahwa untuk tahun 2026 sudah disiapkan tambahan dana sebesar Rp2 miliar. Targetnya, segmen Nanggela ke Gemulung akan menjadi prioritas tahun depan.
“Tahun depan harus mulai lebih cepat. Saya sudah sampaikan ke dinas terkait, jangan terulang seperti sekarang,” tegasnya.
RHB meminta seluruh pihak fokus menyelesaikan tahap pertama agar kelanjutan bisa dilakukan tanpa hambatan teknis atau birokrasi.
Pola Kerja Lama Dinas Disorot DPRD Cirebon
DPRD mengkritisi pola kerja DPUTR yang selalu mengulur waktu pelaksanaan proyek. Pekerjaan fisik baru berjalan di pertengahan tahun sehingga berdampak pada efisiensi dan mutu pekerjaan.
“Jangan menunggu dana cair dulu baru gerak. Lelang dini memungkinkan pekerjaan dimulai lebih cepat,” kata RHB.
Ia menyebut, bila perencanaan matang dan proses lelang dilakukan akhir tahun, pengerjaan bisa dimulai Januari atau Februari. Dengan begitu, warga lebih cepat merasakan hasilnya.
Manfaat Ekonomi Proyek Jalan Bagi Masyarakat Desa
Perbaikan jalan Halimpu Wangkelang mendorong geliat ekonomi warga. Jalan yang baik memangkas ongkos transportasi. Petani kini lebih mudah menjual hasil panen. Warung makan dan pedagang keliling ikut merasakan dampak positif karena lalu lintas lebih ramai.
Sejumlah warga bahkan memperoleh pekerjaan sebagai pekerja proyek. Uang berputar lebih cepat di desa-desa sekitar jalur proyek. Ini memperkuat argumen bahwa infrastruktur desa berdampak langsung pada kesejahteraan.
Warga Berharap Proyek Tak Terhenti di Tengah Jalan
Endang (47), petani dari Desa Nanggela, menyambut baik dimulainya pengerjaan jalan. Ia mengenang saat hasil panennya harus diangkut manual karena truk tak bisa masuk.
“Sekarang jalannya mulai diratakan. Kami harap terus dilanjut, jangan berhenti seperti dulu-dulu,” ucap Endang.
Rahmat (32), seorang guru SD di Greged, juga merasa lega. Ia mengatakan jalan kini lebih aman dan nyaman untuk dilalui. Sebelumnya, ia sempat hampir tergelincir saat berangkat mengajar.
DPRD Minta Proyek Infrastruktur Dimulai Awal Tahun
RHB menargetkan pengerjaan proyek-proyek infrastruktur, termasuk proyek jalan Halimpu Wangkelang, sudah bisa dimulai maksimal bulan Maret. Ia menilai waktu pelaksanaan terlalu mepet bila dimulai pertengahan tahun.
“Jangan sampai pembangunan menunggu-nunggu lagi. Kita harus ubah budaya kerja lamban jadi budaya kerja cepat dan tepat,” tegas RHB.
Jalan Desa Jadi Simbol Kemajuan Masyarakat
Lebih dari sekadar jalur transportasi, perbaikan jalan di desa mencerminkan keberpihakan pemerintah pada rakyat. Ketika akses membaik, layanan pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi rumah tangga ikut tumbuh.
Proyek jalan Halimpu Wangkelang memberi harapan bagi desa-desa lain di Cirebon yang menghadapi masalah serupa. Dengan pengawasan yang kuat, proyek ini bisa menjadi model pembangunan yang tepat sasaran.
Kesimpulan: Percepatan Proyek Jalan Halimpu Wangkelang Harus Jadi Standar Baru
Proyek ini menjadi bukti pentingnya respons cepat pemerintah terhadap kebutuhan warga. DPRD Cirebon sudah menunjukkan komitmen dalam mendorong percepatan. Namun, realisasi tetap tergantung pada koordinasi antarlembaga dan perubahan pola kerja.
Masyarakat berharap pembangunan ini berlanjut secara konsisten dan tidak berhenti di tengah jalan. Jika semua pihak bersinergi, proyek jalan Halimpu Wangkelang akan menjadi simbol kemajuan dan pemerataan pembangunan di Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA : Perbaikan Jalan Gebang-Pabuaran Direncanakan Tahun Ini


















