CirebonShare.com – Cirebon, 10 Oktober 2025 – Razia Rutan Cirebon 2025 berlangsung dengan tertib dan penuh pengawasan. Petugas gabungan dari Rutan Kelas I Cirebon, TNI, serta Polri memeriksa seluruh blok hunian untuk menjaga keamanan serta memastikan area benar-benar bebas dari handphone, narkoba, dan pungutan liar. Kegiatan ini menindaklanjuti instruksi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan melalui Kanwil Kemenkumham Jawa Barat.
Pengawasan Ketat di Setiap Blok
Razia dimulai sejak pukul 20.00 WIB. Petugas membagi diri menjadi beberapa tim agar pemeriksaan berjalan lebih cepat dan terarah. Setiap tim bertugas mengawasi satu blok penuh dengan metode sistematis. Mereka menyalakan senter, membawa alat deteksi logam, dan memeriksa setiap bagian kamar, termasuk ventilasi, rak pribadi, dan tempat tidur.
Warga binaan mematuhi seluruh arahan. Mereka berdiri di posisi masing-masing saat petugas melakukan pemeriksaan. Suasana di dalam rutan tetap terkendali karena setiap petugas berkomunikasi dengan sopan serta menjaga ketertiban selama kegiatan berlangsung.
Kepala Rutan Kelas I Cirebon, Redy Agian, melalui Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Nardin Weripih, menyampaikan hasil kegiatan. Ia menegaskan bahwa razia berjalan lancar dan sesuai dengan arahan dari pusat. “Razia gabungan malam ini merupakan perintah langsung dari Dirjen Pemasyarakatan. Seluruh kegiatan berlangsung aman dan tertib,” kata Nardin.
Barang Tajam Ditemukan dalam Pemeriksaan
Petugas menemukan beberapa barang tajam seperti pisau cutter, alat cukur jenggot, dan potongan logam kecil selama razia berlangsung. Barang-barang tersebut berpotensi menimbulkan gangguan keamanan jika tetap berada di dalam kamar warga binaan. Oleh karena itu, tim segera mengamankannya.
Meski demikian, petugas tidak menemukan narkoba maupun handphone di area hunian. Hasil tersebut menunjukkan efektivitas pengawasan internal dan kedisiplinan petugas dalam menjalankan prinsip zero halinar.
Nardin menjelaskan bahwa semua barang tajam masuk ke dalam daftar barang sitaan resmi. Petugas menempatkannya di ruang penyimpanan khusus sebelum proses pemusnahan. “Seluruh barang hasil razia akan kami musnahkan secara berkala sesuai prosedur,” ujarnya.
Setelah pemeriksaan selesai, setiap tim menyusun laporan detail berisi waktu, lokasi, jenis barang, dan jumlah temuan. Laporan tersebut menjadi bahan evaluasi bagi kegiatan pengamanan berikutnya.
Sinergi TNI dan Polri dalam Pengamanan Rutan
Kegiatan razia kali ini melibatkan unsur TNI dan Polri sebagai wujud sinergi antarinstansi. Kolaborasi tersebut memperkuat sistem pengawasan dan meningkatkan rasa aman di lingkungan rutan.
Setiap unsur menjalankan peran dengan jelas. Anggota TNI membantu pemeriksaan fisik di kamar hunian, sedangkan aparat Polri memantau situasi sekitar serta mendokumentasikan kegiatan. Pihak Rutan Kelas I Cirebon berkoordinasi langsung dengan pimpinan kedua institusi agar seluruh langkah selaras dengan protokol keamanan.
Nardin mengapresiasi kerja sama lintas lembaga tersebut. Ia menilai sinergi ini penting untuk menjaga stabilitas dan kedisiplinan di lingkungan rutan. “Kami berterima kasih kepada TNI dan Polri atas dukungannya. Kolaborasi ini memperkuat pengawasan dan mempertegas komitmen kami terhadap keamanan,” katanya.
Selain meningkatkan pengamanan, kerja sama tersebut juga menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama terhadap pembinaan warga binaan. Rutan Kelas I Cirebon terus membangun komunikasi terbuka agar kegiatan serupa berjalan secara berkelanjutan.
Zero Halinar Sebagai Komitmen Bersama
Program zero halinar (handphone, narkoba, dan pungutan liar) menjadi fondasi utama kebijakan keamanan di Rutan Kelas I Cirebon. Petugas berkomitmen penuh menjalankan instruksi tersebut dengan disiplin tinggi.
Menurut Nardin, razia gabungan bukan hanya kegiatan rutin, melainkan bentuk komitmen nyata. Ia menilai pencegahan lebih efektif daripada penindakan. “Kami melakukan razia secara berkala untuk memastikan lingkungan rutan tetap bersih dan aman,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, pihak rutan juga mengingatkan warga binaan agar mematuhi aturan. Setiap pelanggaran akan mendapat sanksi tegas sesuai peraturan yang berlaku. Langkah tersebut menciptakan efek jera serta menumbuhkan kesadaran hukum di kalangan penghuni rutan.
Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengawasan
Rutan Kelas I Cirebon menerapkan sistem transparan dalam setiap kegiatan pengawasan. Setiap proses, mulai dari perencanaan hingga pelaporan hasil razia, terbuka bagi pihak pengawas internal maupun eksternal.
Keterbukaan ini penting untuk menjaga kepercayaan publik. Masyarakat berhak mengetahui bahwa lembaga pemasyarakatan berfungsi sesuai peraturan dan menjalankan pembinaan dengan benar. Dengan cara ini, stigma negatif terhadap rutan dapat berkurang.
Petugas juga menggunakan pendekatan humanis selama pemeriksaan. Mereka tidak hanya berfokus pada keamanan, tetapi juga menghargai martabat setiap warga binaan. Pendekatan tersebut menciptakan suasana saling menghormati dan memperkecil potensi gesekan di lapangan.
Evaluasi dan Langkah Lanjutan
Setelah kegiatan berakhir, seluruh tim melaksanakan evaluasi internal. Setiap hasil temuan dibahas secara terbuka untuk menentukan strategi pengamanan berikutnya. Evaluasi ini membantu petugas mengenali potensi celah keamanan dan memperbaiki sistem pengawasan.
Selain itu, pihak Rutan Kelas I Cirebon juga meningkatkan pelatihan bagi petugas pengamanan. Materi pelatihan meliputi prosedur pemeriksaan, etika pelayanan, serta manajemen krisis. Langkah ini memperkuat kemampuan teknis dan mental seluruh personel.
Redy Agian menegaskan bahwa keamanan tidak bisa tercapai hanya melalui razia, tetapi melalui konsistensi. Karena itu, setiap kegiatan harus berjalan secara berkesinambungan dan terukur.
Pembinaan Warga Binaan Tetap Jadi Prioritas
Meskipun fokus utama razia terletak pada aspek keamanan, pembinaan warga binaan tetap berjalan seimbang. Rutan Kelas I Cirebon terus menjalankan berbagai program seperti pelatihan keterampilan, pembinaan keagamaan, serta kegiatan sosial.
Petugas berharap, melalui pembinaan tersebut, warga binaan memiliki bekal positif untuk kembali ke masyarakat. Setiap kegiatan pembinaan juga memupuk kedisiplinan serta tanggung jawab pribadi.
Nardin menegaskan bahwa keamanan dan pembinaan harus berjalan beriringan. “Kami menjaga keamanan agar proses pembinaan tidak terganggu. Dengan situasi yang kondusif, program pemasyarakatan bisa berjalan optimal,” jelasnya.
Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah
Selain bekerja sama dengan aparat keamanan, Rutan Kelas I Cirebon juga menggandeng Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam berbagai program pembinaan. Kolaborasi tersebut mencakup pelatihan keterampilan kerja dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Dukungan pemerintah daerah memperkuat upaya rehabilitasi sosial bagi warga binaan. Karena itu, pihak rutan terus membuka komunikasi agar kerja sama tersebut terus berlanjut.
Kegiatan seperti pelatihan pertanian, kerajinan tangan, dan pendidikan keagamaan rutin digelar di dalam rutan. Program-program ini membantu warga binaan mengembangkan potensi positif selama menjalani masa hukuman.
Dampak Positif bagi Lingkungan Rutan
Razia gabungan tidak hanya menciptakan rasa aman, tetapi juga meningkatkan kedisiplinan di kalangan warga binaan. Setelah kegiatan ini, petugas mencatat penurunan pelanggaran internal. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa efek razia bersifat langsung dan nyata.
Selain itu, warga binaan menjadi lebih patuh terhadap aturan. Mereka memahami bahwa setiap pelanggaran akan langsung terdeteksi. Disiplin tersebut membantu menciptakan suasana tertib dan kondusif di dalam rutan.
Petugas berkomitmen menjaga kondisi ini melalui pengawasan rutin dan pendekatan pembinaan yang lebih intensif. Dengan cara ini, Rutan Kelas I Cirebon terus mempertahankan reputasinya sebagai lembaga yang aman, tertib, dan manusiawi.
Kesimpulan
Razia Rutan Cirebon 2025 membuktikan keseriusan seluruh aparat dalam menjaga keamanan dan kedisiplinan di lingkungan pemasyarakatan. Kegiatan berjalan aman, tertib, serta menghasilkan temuan yang menjadi dasar evaluasi berikutnya.
Dengan sinergi antara Rutan, TNI, dan Polri, program zero halinar dapat terus berjalan efektif. Petugas juga menunjukkan komitmen terhadap transparansi, pembinaan, serta pencegahan potensi gangguan keamanan.
Melalui langkah konsisten seperti ini, Rutan Kelas I Cirebon terus memperkuat citra positif lembaga pemasyarakatan di mata publik.
BACA JUGA : Kesehatan Nashrudin Azis Jadi Sorotan
BACA JUGA : ID Wartawan Dicabut di Istana Jadi Sorotan Publik


















