CirebonShare.com – CIREBON, 8 Juli 2025 – Pemerintah terus memperluas akses pendidikan melalui program Sekolah Rakyat Kota Cirebon, sebuah inisiatif nasional yang menghadirkan pendidikan berkualitas dan fasilitas asrama gratis bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera. Kota Cirebon termasuk dalam 100 titik peluncuran nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Lokasi dan Jadwal Pelaksanaan
Program ini berlangsung di SMP Negeri 18 Kota Cirebon, yang berlokasi di Jalan Pronggol, Kecamatan Lemahwungkuk. Para siswa terpilih akan mulai menempati asrama dan mengikuti kegiatan belajar mengajar mulai Senin, 14 Juli 2025.
Mengapa Tanggal 14 Juli Dipilih?
Pemilihan tanggal ini bukan keputusan mendadak. Kementerian Sosial memilih 14 Juli sebagai awal tahun ajaran Sekolah Rakyat dengan pertimbangan sebagai berikut:
- Proses administrasi selesai tepat waktu.
- Persiapan logistik dan fasilitas dapat dirampungkan secara merata.
- Jadwal tidak bertabrakan dengan agenda nasional maupun daerah.
Dengan demikian, seluruh proses transisi siswa ke asrama bisa berlangsung lebih terstruktur dan lancar.
Persiapan Fisik dan Logistik Sudah Siap
Menjelang hari pelaksanaan, tim pelaksana telah merampungkan seluruh kebutuhan fisik dan logistik. Berikut yang telah tersedia:
- Tempat tidur susun lengkap dengan kasur dan kelambu.
- Meja belajar dan lampu baca untuk setiap siswa.
- Lemari pakaian pribadi di setiap kamar.
- Instalasi listrik dan air bersih dari PDAM.
- Jaringan internet Wi-Fi di seluruh area.
Kepala Dinas Sosial Kota Cirebon, Dra Santi Rahayu, M.Si, meninjau langsung kesiapan fasilitas. Ia memastikan semua elemen telah berfungsi dan siap digunakan.
Pemerintah Bentuk Tiga Satgas
Agar program ini berjalan optimal, pemerintah membentuk tiga satuan tugas (satgas), yaitu:
- Satgas Sarana dan Prasarana
Satgas ini menangani seluruh fasilitas fisik, mulai dari bangunan, air, listrik, hingga keamanan. - Satgas Siswa
Dinas Sosial mengelola sosialisasi, pendaftaran, dan seleksi siswa dari kalangan kurang mampu. - Satgas Kurikulum dan Tenaga Kependidikan
Tim ini menyusun kurikulum serta merekrut dan melatih guru.
Ketiga satgas tersebut berkolaborasi secara intensif untuk memastikan program ini berjalan sukses.
Seleksi Siswa Sudah Tuntas
Tim berhasil merekrut 100 siswa, terdiri dari:
- 50 siswa tingkat SD
- 50 siswa tingkat SMP
Para peserta berasal dari berbagai kelurahan dan diprioritaskan bagi anak-anak yatim, dhuafa, serta mereka yang tinggal di lingkungan rawan sosial. Dokumen yang mereka serahkan meliputi:
- Fotokopi KK dan akta kelahiran
- SKTM dari kelurahan
- Rekomendasi RT/RW
- Hasil survei lapangan
Pemeriksaan Kesehatan di Hari Pertama
Seluruh siswa menjalani pemeriksaan kesehatan pada 14 Juli 2025, hari pertama mereka masuk asrama. Dinas Kesehatan Kota Cirebon melaksanakan pemeriksaan menyeluruh, termasuk:
- Tekanan darah dan suhu tubuh
- Kesehatan gigi, kulit, dan pernapasan
- Imunisasi dasar
Melalui langkah ini, pihak sekolah dapat memastikan setiap siswa dalam kondisi sehat dan siap mengikuti program.
Dinas dan Pemerintah Pusat Kompak Mendukung
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, mengajak semua dinas untuk bersinergi. Tiap dinas mengambil peran strategis:
- Dinas Pendidikan menambah jumlah guru.
- Dinas Sosial menangani administrasi dan pendampingan siswa.
- Dinas Kesehatan memantau kesehatan siswa secara berkala.
- Dinas Tenaga Kerja menyusun pelatihan keterampilan.
Menurut Santi, seluruh dukungan logistik dan fasilitas berasal dari pusat. Pemerintah daerah hanya perlu menjalankan program dengan maksimal.
Seragam dan Sepatu Gratis
Kementerian Sosial telah menyiapkan seragam dan sepatu bagi seluruh siswa. Sementara distribusi masih berlangsung, pihak sekolah meminta siswa tetap berpakaian rapi selama masa transisi.
Guru dan Kepala Sekolah Sudah Siap
Seluruh tenaga pendidik dan kepala sekolah telah menyelesaikan pelatihan intensif di Bogor. Mereka kini siap menerapkan:
- Kurikulum berbasis karakter
- Metode pembelajaran inklusif
- Pendekatan psikososial
Dengan pelatihan ini, proses belajar mengajar diharapkan lebih inklusif dan menyenangkan.
Biaya Ditanggung Sepenuhnya oleh Negara
Seluruh komponen pembiayaan ditanggung oleh APBN, mencakup:
- Tempat tinggal dan konsumsi
- Buku dan alat tulis
- Perawatan fasilitas serta layanan medis ringan
Orang tua tidak mengeluarkan biaya sedikit pun, sehingga beban ekonomi mereka berkurang secara signifikan.
Dampak Positif Bagi Kota Cirebon
Program ini membawa banyak manfaat, antara lain:
- Menurunnya angka putus sekolah
- Ringannya beban ekonomi keluarga
- Meningkatnya sinergi antarlembaga
Lebih jauh lagi, warga sekitar turut mendukung program ini sebagai bagian dari semangat gotong royong.
Warga Memberikan Dukungan
“Saya sangat bersyukur anak saya bisa sekolah dan tinggal di tempat yang layak. Kami tidak sanggup membayar sekolah swasta,” ujar Ibu Lilis, orang tua siswa.
“Lingkungan jadi lebih aktif. Kami bangga bisa mendukung anak-anak sekolah dan memperbaiki masa depan mereka,” kata Pak Deni, Ketua RT.
Tantangan dan Langkah Solusi
Setiap program pasti menghadapi tantangan. Namun, pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipatif, seperti:
- Ketidaksesuaian data
→ Tim melakukan verifikasi ulang. - Keterlambatan perlengkapan
→ Siswa menggunakan perlengkapan sementara. - Kesulitan adaptasi di asrama
→ Pendamping psikolog dan mentor diterjunkan.
Rencana ke Depan
Apabila program ini sukses, pemerintah berencana:
- Membuka jenjang SMA/SMK
- Menyediakan pelatihan vokasional
- Menjalin kerja sama dengan industri
Rencana ini bertujuan memperluas cakupan dan dampak Sekolah Rakyat secara nasional.
Penutup
Sekolah Rakyat Kota Cirebon menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah mampu menghadirkan perubahan nyata di dunia pendidikan. Anak-anak dari keluarga pra-sejahtera kini memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan layak dan masa depan yang lebih baik.


















