CirebonShare.com – Cirebon, 2 Oktober 2025 – Sekolah Rakyat Kota Cirebon menjadi sorotan publik setelah Komisi III DPRD Kota Cirebon meninjau langsung pelaksanaan program pendidikan tersebut. Peninjauan berlangsung di Sekolah Rakyat Terintegrasi Satu Cirebon, Jalan Pronggol No 19, Kecamatan Lemahwungkuk. Anggota dewan turun langsung untuk memastikan program unggulan pemerintah pusat berjalan sesuai harapan masyarakat.
Sekolah Rakyat Kota Cirebon Jadi Fokus Monitoring DPRD
Komisi III DPRD Kota Cirebon menegaskan komitmennya dalam mengawasi jalannya program pendidikan di daerah. Ketua Komisi III, Yusuf, menyatakan pihaknya melihat pelaksanaan Sekolah Rakyat Kota Cirebon sudah berjalan cukup bagus.
“Kami memantau langsung proses belajar mengajar di sekolah rakyat ini. Kami juga melihat fasilitas yang tersedia dan memastikan program dari Kemensos berjalan sesuai standar,” kata Yusuf.
Ia menyebut sekolah ini memenuhi ketentuan dasar terkait infrastruktur, proses rekrutmen siswa, hingga tenaga pengajar. Menurutnya, langkah awal sekolah ini sudah sesuai harapan, meski masih ada beberapa catatan yang harus ditindaklanjuti.
Catatan Fasilitas Asrama di Sekolah Rakyat Kota Cirebon
Yusuf menekankan bahwa fasilitas asrama perlu perhatian lebih. Ia menemukan satu ruangan yang menampung banyak siswa sehingga terasa sesak.
“Kondisi ini membuat siswa kurang nyaman. Pemerintah harus segera menyiapkan pembangunan fasilitas permanen agar siswa bisa belajar dan tinggal dengan layak,” jelasnya.
Komisi III DPRD berencana menyampaikan rekomendasi terkait kebutuhan asrama tersebut. Mereka ingin agar pelaksanaan Sekolah Rakyat Kota Cirebon tidak hanya berjalan sesuai aturan, tetapi juga mampu memberikan kenyamanan bagi para peserta didik.
Kurikulum Sekolah Rakyat Kota Cirebon
Yusuf menjelaskan kurikulum di sekolah rakyat tetap berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Namun, target pembelajaran berbeda dari sekolah reguler karena sebagian siswa sebelumnya sempat putus sekolah.
“Banyak siswa datang dari latar belakang yang sulit. Mereka sempat berhenti sekolah, kemudian direkrut kembali agar bisa belajar lagi. Karena itu, target pembelajaran menyesuaikan dengan kondisi siswa,” ujar Yusuf.
Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar
Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi Satu Cirebon, Khaerunisa, menuturkan bahwa sekolah saat ini memiliki 75 siswa. Mereka terbagi dalam dua rombongan belajar tingkat SMP dan satu rombongan belajar tingkat SD.
“Kami mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan akademik. Untuk tingkat SD, kami membagi mereka menjadi dua kelompok agar proses belajar lebih efektif,” jelas Khaerunisa.
Ia menambahkan bahwa kegiatan belajar tetap berjalan lancar meski sekolah masih menggunakan bangunan pinjam pakai.
“Alhamdulillah, meski masih tahap rintisan, kegiatan belajar berjalan baik. Kami menjamin kebutuhan siswa, mulai dari makan tiga kali sehari, sahur, hingga snack dua kali sehari,” katanya.
Peran Sekolah Rakyat Kota Cirebon dalam Pendidikan
Program Sekolah Rakyat Kota Cirebon hadir sebagai solusi untuk anak-anak yang sempat berhenti sekolah karena keterbatasan ekonomi. Pemerintah pusat melalui Kemensos meluncurkan program ini agar pendidikan dapat menjangkau kelompok masyarakat kurang mampu.
Program ini tidak hanya memberi fasilitas pendidikan, tetapi juga pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Anak-anak mendapat makanan, tempat tinggal sementara, hingga perlengkapan belajar. Dengan dukungan ini, mereka bisa fokus belajar tanpa terbebani masalah ekonomi keluarga.
Pengawasan DPRD Kota Cirebon
Komisi III DPRD Kota Cirebon memegang peran penting dalam pengawasan jalannya program pendidikan. Monitoring di Sekolah Rakyat Kota Cirebon membuktikan komitmen mereka dalam memastikan kebijakan pusat dapat berjalan baik di daerah.
“Pengawasan DPRD tidak berhenti pada monitoring. Kami juga akan memberi masukan kepada pemerintah daerah maupun kementerian terkait jika ada kendala,” tegas Yusuf.
Dengan langkah ini, DPRD berharap sekolah rakyat dapat berkembang menjadi model pendidikan yang berhasil di Kota Cirebon.
Suara Orang Tua Siswa
Program Sekolah Rakyat Kota Cirebon mendapat apresiasi dari orang tua siswa. Banyak dari mereka mengaku terbantu karena anak-anak mereka bisa kembali bersekolah tanpa biaya.
Rina (38), salah satu orang tua siswa, menyampaikan rasa syukur karena anaknya mendapat kesempatan kembali belajar.
“Anak saya berhenti sekolah dua tahun karena masalah biaya. Sekolah rakyat membuat anak saya bisa sekolah lagi, bahkan mendapat fasilitas makan setiap hari. Saya sangat terbantu,” kata Rina.
Harapan Kepala Sekolah
Khaerunisa berharap dukungan pemerintah pusat dan daerah terus mengalir untuk Sekolah Rakyat Kota Cirebon. Ia ingin agar pembangunan fasilitas permanen segera terealisasi sehingga siswa dapat belajar lebih nyaman.
“Anak-anak butuh lingkungan belajar yang kondusif. Kami sudah berusaha maksimal, namun dukungan fasilitas sangat menentukan,” ujarnya.
Manfaat Sekolah Rakyat Kota Cirebon bagi Masyarakat
Sekolah rakyat memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Program ini:
- Mengurangi angka putus sekolah di Kota Cirebon.
- Memberi fasilitas pendidikan dan kebutuhan dasar siswa.
- Membantu orang tua yang kesulitan biaya.
- Menyediakan tenaga pengajar yang sesuai standar Kemensos.
- Membuka kesempatan pendidikan setara bagi semua anak.
Masyarakat menilai sekolah rakyat sebagai langkah nyata pemerintah dalam menghadirkan keadilan sosial di bidang pendidikan.
Tantangan Pelaksanaan Sekolah Rakyat Kota Cirebon
Meski berjalan baik, sekolah rakyat menghadapi beberapa tantangan:
- Fasilitas Asrama → Satu ruangan masih menampung banyak siswa.
- Bangunan Permanen → Sekolah masih menggunakan fasilitas pinjam pakai.
- Tenaga Pengajar → Jumlah guru perlu ditambah agar pembelajaran lebih merata.
- Kurikulum Adaptif → Sistem belajar harus menyesuaikan latar belakang siswa.
Semua tantangan ini membutuhkan dukungan pemerintah pusat, daerah, DPRD, dan masyarakat.
Analisis Pendidikan di Kota Cirebon
Data Dinas Pendidikan Kota Cirebon menunjukkan bahwa angka putus sekolah masih menjadi tantangan serius. Kehadiran Sekolah Rakyat Kota Cirebon memberi jawaban nyata untuk mengurangi angka tersebut.
Program ini juga sejalan dengan visi pemerintah pusat dalam meningkatkan sumber daya manusia yang unggul. Dengan dukungan fasilitas dan pendampingan yang tepat, sekolah rakyat berpotensi menjadi solusi pendidikan alternatif.
Kesimpulan
Program Sekolah Rakyat Kota Cirebon menghadirkan harapan baru bagi pendidikan anak-anak yang sempat terhenti. Komisi III DPRD Kota Cirebon menilai pelaksanaannya cukup bagus, meski masih ada catatan terkait fasilitas.
Dengan pengawasan DPRD, dukungan Kemensos, serta peran aktif masyarakat, sekolah rakyat diyakini mampu berkembang menjadi lembaga pendidikan yang memberikan manfaat besar.
Kepala sekolah, guru, orang tua, hingga siswa menunjukkan optimisme terhadap masa depan program ini. Semua pihak berharap pemerintah segera merealisasikan pembangunan fasilitas permanen agar sekolah rakyat bisa berfungsi lebih optimal.
BACA JUGA : Anggota Dewan Terlibat MBG Harus Mundur
BACA JUGA : Kasus Gedung Setda Cirebon, Kuasa Hukum Tantang Kejari


















