CirebonShare.com – Kesambi, 11 November 2025 – Siaga bencana alam Kota Cirebon menjadi prioritas utama menjelang musim penghujan tahun 2025. Pemerintah Kecamatan Kesambi bersama unsur TNI, Polri, BPBD, dan para relawan memantapkan langkah pencegahan dengan menggelar apel kesiapsiagaan darurat bencana di halaman Kantor Kecamatan Kesambi, Jalan Dr. Sudarsono, Kota Cirebon.
Danramil 1401 Kesambi, Kapten Inf Suyatna, memimpin langsung apel tersebut. Ia menggerakkan seluruh elemen lintas sektor agar siap menghadapi potensi banjir, angin kencang, serta tanah longsor yang biasanya muncul pada puncak musim hujan.
Kapten Suyatna menegaskan pentingnya kesiapan nyata, bukan sekadar wacana. Ia menilai, setiap unsur harus memahami tugasnya dan bergerak cepat saat bencana mengancam.
“Kami memastikan seluruh personel, peralatan, dan sistem koordinasi berjalan lancar. Kesiapan sejak dini selalu menjadi kunci agar masyarakat tetap aman,” ujar Kapten Suyatna di hadapan peserta apel.
Apel Kesiapsiagaan Jadi Langkah Nyata, Bukan Seremonial
Apel tersebut berlangsung dinamis dan terarah. Seluruh peserta menunjukkan kedisiplinan tinggi sejak awal hingga akhir kegiatan. Unsur TNI dan Polri berdiri sejajar dengan petugas BPBD, aparat kecamatan, serta relawan PMI dan Tagana.
Kapten Suyatna mengatur jalannya apel secara tegas namun humanis. Ia mengajak seluruh peserta menjaga komitmen bersama agar setiap langkah pencegahan berjalan konkret di lapangan. Menurutnya, apel bukan ajang seremonial melainkan wadah koordinasi lintas sektor.
Setiap peserta mengikuti seluruh tahapan apel, mulai dari pengarahan, pemeriksaan alat, hingga simulasi penanganan darurat. Kegiatan tersebut membangun semangat kolektif dan solidaritas antarinstansi.
Camat Kesambi Imbang Isnaini menilai kegiatan itu sebagai bentuk kerja nyata. Ia berpendapat bahwa kesiapan lintas instansi dapat menekan risiko bencana yang berpotensi menimbulkan kerugian besar.
“Kami ingin seluruh kelurahan bergerak aktif. Koordinasi harus mengalir cepat dari tingkat RT hingga kecamatan. Setiap informasi dari warga perlu mendapat respon tanpa menunggu lama,” tegas Imbang.
Pemerintah Kecamatan Kesambi Perkuat Koordinasi Lapangan
Pemerintah Kecamatan Kesambi menjalankan strategi penguatan koordinasi lapangan. Imbang Isnaini bersama jajarannya menyiapkan sistem komunikasi darurat yang menghubungkan posko kelurahan dengan pusat kendali kecamatan.
Setiap kelurahan menunjuk petugas siaga yang bertugas 24 jam. Mereka menerima laporan warga melalui jalur cepat dan segera menginformasikannya kepada aparat atau petugas gabungan.
Selain itu, pemerintah kecamatan memperkuat jaringan relawan lingkungan. Setiap kelompok masyarakat berperan aktif membersihkan selokan, memotong dahan pohon berisiko tumbang, dan memastikan aliran air tetap lancar.
Langkah tersebut menekan potensi genangan air yang sering muncul di beberapa titik rawan banjir. Warga merasa lebih tenang karena setiap permasalahan lingkungan mendapat penanganan lebih cepat.
Kesiapan Personel dan Peralatan Menjadi Fokus Utama
Setelah apel, Kapten Suyatna memimpin langsung pengecekan perlengkapan lapangan. Seluruh petugas menata alat-alat darurat di area apel. Deretan perahu karet, tali pengaman, tenda evakuasi, lampu penerangan portabel, serta alat komunikasi tampak siap digunakan.
Setiap unit menampilkan kesiapan maksimal. Petugas memastikan setiap peralatan berfungsi sempurna. Gergaji mesin dinyalakan, mesin pompa air diuji, dan alat medis diperiksa satu per satu.
Kapten Suyatna menilai koordinasi teknis seperti ini sangat penting. Ia menekankan bahwa petugas tidak boleh menunggu bencana datang baru menyiapkan alat.
“Kami harus siap setiap saat. Semua alat harus terpelihara dengan baik agar dapat berfungsi saat dibutuhkan,” jelasnya.
Petugas dari BPBD Kota Cirebon juga ikut memastikan kesiapan logistik, termasuk bahan bakar cadangan, obat-obatan, dan perlengkapan dapur umum. Dengan kesiapan tersebut, tim gabungan dapat bergerak cepat saat terjadi bencana.
Masyarakat Kesambi Didorong Aktif Menjaga Lingkungan
Selain aparat, masyarakat juga berperan penting dalam sistem siaga bencana alam Kota Cirebon. Pemerintah Kecamatan Kesambi terus menggencarkan sosialisasi ke setiap kelurahan.
Camat Imbang Isnaini menginstruksikan seluruh perangkat RT dan RW agar rutin melakukan kegiatan kerja bakti. Masyarakat membersihkan saluran air, memotong rumput liar di tepi jalan, serta memperbaiki drainase lingkungan.
“Kita harus memulai dari hal kecil. Saat warga menjaga kebersihan, risiko banjir akan berkurang secara signifikan,” ujar Imbang.
Ia menambahkan, warga dapat melapor langsung ke posko siaga jika menemukan saluran tersumbat atau pohon tumbang. Dengan begitu, petugas dapat segera menindaklanjuti laporan tanpa menunggu situasi memburuk.
Kesambi Termasuk Kawasan Rawan Banjir
Wilayah Kecamatan Kesambi memiliki beberapa titik rendah yang sering tergenang air. Daerah sekitar Jalan Wahidin, Panjunan, dan Pelandakan kerap mengalami genangan ketika curah hujan meningkat tinggi.
BPBD Kota Cirebon mencatat beberapa kali laporan warga mengenai air yang meluap dari drainase. Petugas langsung turun untuk membersihkan saluran yang tersumbat sampah.
Pemerintah bersama warga terus bekerja sama memperbaiki sistem drainase agar air hujan dapat mengalir lancar ke sungai utama. Normalisasi saluran air berjalan secara berkala.
Kapten Suyatna menilai, partisipasi masyarakat menjadi unsur terpenting dalam menjaga wilayah dari ancaman banjir. “Kami membutuhkan dukungan warga agar kegiatan pencegahan berjalan efektif,” ujarnya.
Relawan Siap Bergerak Cepat Saat Bencana Terjadi
Relawan PMI, Tagana, dan komunitas pecinta alam ikut hadir dalam apel kesiapsiagaan. Mereka berkomitmen untuk mendukung aparat dalam setiap tahapan penanganan darurat.
Ketua PMI Kecamatan Kesambi, Rahmat Hidayat, menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan 30 relawan terlatih yang siap turun kapan pun terjadi bencana. Mereka sudah mengikuti pelatihan pertolongan pertama dan evakuasi korban.
“Kami siaga penuh. Begitu ada laporan dari posko, tim langsung bergerak ke lokasi. Kami sudah memiliki sistem koordinasi yang efektif dengan aparat TNI dan BPBD,” ungkap Rahmat.
Tagana juga menyiapkan personel untuk membantu dapur umum dan penyaluran logistik jika terjadi banjir besar. Dengan dukungan relawan, penanganan lapangan akan berjalan lebih cepat dan efisien.
Rencana Aksi Siaga Bencana Alam Kota Cirebon
Pemerintah Kecamatan Kesambi menyusun rencana aksi yang terdiri dari lima program utama:
- Pemetaan Titik Rawan Banjir. Petugas melakukan survei lokasi dan memperbarui data setiap dua minggu sekali.
- Pembersihan Saluran Air Massal. Kegiatan ini dilakukan rutin setiap akhir pekan di seluruh kelurahan.
- Pendirian Posko Siaga Bencana. Setiap kelurahan memiliki posko dengan perlengkapan darurat.
- Pelatihan Tanggap Darurat. Warga mengikuti pelatihan evakuasi dan penggunaan alat keselamatan dasar.
- Koordinasi Antarinstansi. Seluruh unsur, mulai dari TNI, Polri, hingga BPBD, membentuk grup komunikasi cepat melalui radio dan aplikasi khusus.
Dengan rencana tersebut, Kecamatan Kesambi berupaya menciptakan sistem tanggap bencana yang terintegrasi dan efisien.
Upaya Pencegahan Lebih Efektif Dibanding Penanganan
Kapten Suyatna selalu menekankan bahwa upaya pencegahan jauh lebih efektif daripada penanganan setelah bencana. Ia mengingatkan seluruh pihak agar tetap siaga meskipun kondisi cuaca terlihat normal.
“Bencana datang tanpa pemberitahuan. Jika semua pihak siap, dampaknya akan jauh lebih kecil,” ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan teknologi informasi. Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi resmi BMKG agar dapat melakukan persiapan lebih awal.
Edukasi Publik Jadi Kunci Jangka Panjang
Camat Kesambi bersama Danramil Kesambi menyusun agenda edukasi publik. Mereka mengadakan penyuluhan di sekolah, balai RW, dan masjid mengenai mitigasi bencana.
Materi edukasi mencakup cara mengenali tanda-tanda cuaca ekstrem, langkah evakuasi, hingga penggunaan alat keselamatan sederhana. Anak-anak dan remaja menjadi sasaran utama agar mereka tumbuh dengan kesadaran lingkungan yang tinggi.
“Kami menanamkan budaya siaga bencana sejak dini. Anak-anak yang memahami pentingnya kesiapsiagaan akan tumbuh menjadi warga yang tangguh,” jelas Imbang.
Apel Berlangsung Tertib dan Penuh Semangat
Kegiatan apel berjalan tertib dan penuh semangat kebersamaan. Seluruh peserta mengikuti setiap tahapan dengan disiplin tinggi. Usai apel, Danramil dan Camat Kesambi berkeliling meninjau kesiapan posko bencana di sekitar kantor kecamatan.
Suasana terasa hangat meski udara pagi cukup terik. Raut wajah para peserta menampakkan tekad kuat untuk menjaga keselamatan masyarakat Kesambi.
Kegiatan berakhir dengan sesi foto bersama sebagai simbol kebersamaan antarinstansi dalam menghadapi potensi bencana.
Kesimpulan: Sinergi Jadi Pondasi Ketangguhan Kesambi
Apel siaga bencana alam Kota Cirebon di Kecamatan Kesambi mencerminkan sinergi nyata antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat. Semua pihak berperan aktif menjaga wilayah agar tetap aman dari ancaman bencana.
Kesiapan peralatan, personel, serta kesadaran warga membentuk pondasi kuat bagi sistem mitigasi di wilayah ini. Pemerintah Kecamatan Kesambi terus mendorong setiap kelurahan agar mempertahankan semangat gotong royong dan tanggap darurat.
“Kami ingin menjadikan Kesambi sebagai contoh wilayah yang tangguh menghadapi bencana. Semua pihak harus terus bergerak bersama,” tutup Kapten Inf Suyatna.
Dengan langkah terencana dan sinergi yang solid, masyarakat Kesambi kini menghadapi musim penghujan dengan keyakinan lebih besar. Mereka tidak hanya siap menghadapi bencana, tetapi juga siap mencegahnya.
BACA JUGA : Warga Eretan Wetan Demo Tuntut Janji Bupati Lucky Hakim
BACA JUGA : Walikota Cirebon Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir


















