CirebonShare.com – CIREBON, 10 Juli 2025 – Sopir meninggal di Kanggraksan saat menunggu lampu merah. Peristiwa mengejutkan ini terjadi di perempatan jalan yang ramai, tepat di jantung Kota Cirebon. Korban merupakan pria lanjut usia yang mengemudikan mobil angkut Suzuki Carry bermuatan sayuran.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis pagi, sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, arus lalu lintas cukup padat, mengingat waktu tersebut merupakan jam sibuk aktivitas warga. Kejadian mendadak ini sontak membuat warga sekitar panik dan langsung menarik perhatian pengguna jalan lain.
Pengemudi Ditemukan Tak Bernyawa di Tengah Jalan
Sosok sopir meninggal di Kanggraksan ini pertama kali ditemukan oleh sejumlah pengamen yang biasa mangkal di sekitar lampu merah perempatan tersebut. Para saksi mengaku awalnya mendengar suara klakson mobil berbunyi terus-menerus tanpa henti. Namun, tidak ada gerakan dari mobil tersebut.
“Kami pikir sopirnya tertidur, soalnya kepalanya menunduk ke setir.”
– Saksi pengamen di lokasi
Setelah mendekat, mereka melihat tubuh pengemudi terkulai di balik kemudi. Awalnya mereka mencoba mengetuk jendela dan memanggil, tetapi tidak ada respons. Kemudian salah satu pengamen membuka pintu mobil dan memeriksa kondisi pengemudi lebih dekat.
Tubuh Membiru, Tidak Ada Detak Jantung
Saat pintu mobil terbuka, para saksi dibuat kaget. Wajah korban sudah tampak membiru dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tak ada napas keluar dari hidung dan tidak tampak gerakan naik-turun pada bagian dada atau perut.
“Kulitnya sudah biru, tidak napas, tidak bergerak. Kami langsung pikir beliau sudah meninggal.”
– Saksi lain
Pengamen dan warga yang ikut berkumpul kemudian sepakat melaporkan kejadian ini ke Polsek Kesambi. Mereka menghubungi petugas piket dan meminta bantuan evakuasi.
Polisi Tiba dan Lakukan Evakuasi
Tidak lama setelah laporan masuk, tim dari Piket Siaga QR dan Unit Reskrim Polsek Kesambi tiba di lokasi. Petugas langsung memeriksa kondisi korban dan memastikan bahwa pengemudi sudah meninggal dunia. Mereka dibantu warga untuk mengevakuasi jenazah ke ambulans dan memindahkan kendaraan korban dari tengah jalan.
“Dugaan sementara, korban mengalami serangan jantung saat sedang mengemudi dan meninggal seketika.”
– Iptu Suganda, Kapolsek Kesambi
Identitas korban terungkap sebagai Madunya (67), warga Blok Kelurahan RT 001 RW 002, Kelurahan Gegunung, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Ia diduga dalam perjalanan pulang usai belanja sayuran dari pasar.
Mobil Penuh Sayuran, Korban Diduga Pedagang
Saat diperiksa, mobil Suzuki Carry warna putih tersebut penuh berisi aneka sayuran segar. Di antara barang bawaan korban terlihat kol, tomat, wortel, cabai, dan kangkung, semuanya tersusun dalam keranjang plastik besar.
Warga menduga sopir meninggal di Kanggraksan ini adalah pedagang atau pengecer sayuran yang biasa mengambil barang dari pasar untuk dijual kembali ke warung-warung di daerah Talun.
Sejumlah pedagang yang kebetulan mengenal korban mengatakan bahwa Madunya adalah sosok pekerja keras. Meskipun sudah lanjut usia, ia masih aktif menyetir sendiri dan mengantar barang dagangan.
“Orangnya ramah, suka bantu. Biasa kirim sayur ke kampung.”
– Pedagang langganan
Kabar Duka Menyebar Cepat di Warga
Peristiwa sopir meninggal di Kanggraksan ini dengan cepat menyebar di media sosial dan grup pesan warga. Banyak yang menyampaikan belasungkawa dan turut berduka atas kepergian mendadak sosok yang dikenal baik tersebut.
“Beliau sering bilang, lebih baik tetap kerja daripada merepotkan anak.”
– Warga Gegunung
Beberapa warga yang mengenalnya langsung datang ke lokasi dan ikut membantu proses evakuasi. Mereka menyebut Madunya sebagai pribadi sederhana yang hidup dari hasil keringatnya sendiri.
Respons Cepat Cegah Kemacetan
Aparat Polsek Kesambi bersama warga segera mengamankan lokasi agar lalu lintas tetap berjalan lancar. Petugas memindahkan kendaraan korban ke tepi jalan agar tidak mengganggu pengendara lain. Arus lalu lintas yang sempat tersendat berhasil kembali lancar dalam waktu singkat.
Petugas juga memastikan tidak ada gangguan lalu lintas lanjutan dan menjaga situasi agar warga tidak terlalu ramai mendekat ke lokasi.
Pengingat Akan Pentingnya Kesehatan Pengemudi
Kematian mendadak sopir di Kanggraksan ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, terutama para pengemudi. Usia lanjut, kelelahan fisik, serta tekanan kerja bisa memicu kondisi medis serius seperti serangan jantung.
Kapolsek Kesambi mengimbau seluruh pengemudi untuk selalu waspada terhadap kondisi tubuh sendiri. Ia menyarankan agar rutin memeriksa tekanan darah dan tidak memaksakan diri jika merasa kurang sehat.
“Jangan anggap enteng nyeri dada atau kelelahan. Itu bisa jadi tanda awal kondisi serius.”
– Iptu Suganda
Warga Harap Ada Pos Kesehatan di Area Padat
Beberapa warga yang menyaksikan peristiwa ini berharap ada pos kesehatan atau fasilitas pertolongan pertama di titik-titik ramai seperti perempatan lampu merah. Hal ini bisa mempercepat pertolongan jika kejadian serupa terulang.
“Kalau ada tenaga medis cepat datang, siapa tahu masih bisa diselamatkan.”
– Warga pengguna jalan
Permintaan ini muncul dari rasa kepedulian warga terhadap sesama, terutama para pengemudi yang setiap hari bekerja di jalan dengan risiko kelelahan, stres, atau penyakit mendadak.
Kesimpulan: Tragedi yang Menggugah Kepedulian
Peristiwa sopir meninggal di Kanggraksan bukan hanya tragedi lalu lintas, tapi juga kisah kemanusiaan yang menggugah empati. Seorang pria lansia yang tetap bekerja keras demi menghidupi keluarganya meninggal dalam diam, di tengah hiruk pikuk lalu lintas kota.
Semoga almarhum Madunya mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar lebih peduli terhadap kesehatan, khususnya bagi pengemudi kendaraan niaga dan umum.


















