CirebonShare.com – CIREBON, 21 Juli 2025 – Program tabungan simpanan pelajar Ciayumajakuning berhasil mencatatkan capaian signifikan. Hingga Mei 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon mencatat sebanyak 40.674 rekening Simpanan Pelajar (SimPel) telah dibuka di wilayah Ciayumajakuning dengan total tabungan mencapai Rp61,2 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan minat pelajar dalam membudayakan kegiatan menabung sejak dini.
Tabungan Simpanan Pelajar Ciayumajakuning Dimulai dari Sekolah
OJK Cirebon mengembangkan program tabungan simpanan pelajar Ciayumajakuning melalui pendekatan langsung ke sekolah-sekolah. Edukasi tentang pentingnya menabung disampaikan secara rutin dalam berbagai sesi literasi keuangan, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA sederajat. Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib, menegaskan bahwa kesadaran finansial perlu ditanamkan sejak dini agar pelajar tumbuh menjadi individu yang tangguh secara ekonomi.
“Kebiasaan menabung bukan hanya urusan finansial, tapi juga membentuk pola pikir yang bijak dan mandiri,” jelasnya.
Para guru dan kepala sekolah berperan besar dalam menyampaikan nilai-nilai literasi keuangan. Mereka menjadi mitra utama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga kecakapan hidup.
Program KEJAR Perkuat Tabungan Simpanan Pelajar Ciayumajakuning
Untuk mempercepat inklusi keuangan di sektor pendidikan, OJK menggulirkan program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Program ini menjadi penggerak utama tabungan simpanan pelajar Ciayumajakuning di empat wilayah: Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
Melalui KEJAR, OJK memfasilitasi pembukaan rekening pelajar secara massal dengan prosedur yang mudah, cepat, dan aman. Tak hanya itu, pelajar juga diberikan pemahaman tentang manfaat menabung serta risiko yang bisa timbul dalam transaksi keuangan.
“Melalui KEJAR, setiap pelajar mendapatkan akses ke produk keuangan formal dengan biaya ringan dan layanan ramah pelajar,” ujar Agus.
Program ini mendapat respons positif dari para orang tua dan tenaga pengajar. Mereka mengakui bahwa anak-anak kini lebih sadar dalam mengatur uang saku dan mulai membiasakan diri untuk tidak menghabiskan uang sekaligus.
Kick-Off Indonesia Menabung Majalengka Dorong Semangat Simpanan Pelajar
Untuk memperkuat kampanye menabung, OJK Cirebon menggelar acara Kick-Off Indonesia Menabung 2025 di Kabupaten Majalengka. Kegiatan ini menjadi tonggak awal dari rangkaian edukasi keuangan selama Bulan Literasi Keuangan Nasional. Mengusung tema Cerdas Menabung untuk Indonesia Emas dan Gemilang (CEMERLANG), acara tersebut menggabungkan edukasi, kolaborasi, dan aksi nyata.
Acara Kick-Off tidak hanya melibatkan pemerintah daerah dan pelaku industri jasa keuangan, tetapi juga sekolah dan komunitas lokal. Tujuan utama dari kegiatan ini ialah membangun kesadaran kolektif bahwa menabung merupakan langkah strategis dalam mencapai masa depan yang stabil dan sejahtera.
BPR Berperan Besar dalam Tabungan Simpanan Pelajar Ciayumajakuning
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah Ciayumajakuning berperan aktif dalam menyukseskan program SimPel. BPR milik Pemerintah Kabupaten Majalengka bahkan menjadi lembaga dengan capaian terbaik melalui produk Tabungan Ciremaiku. Mereka berhasil menghimpun 1.426 rekening aktif dengan total simpanan Rp11,5 miliar, atau setara 34,15% dari akumulasi regional.
Kedekatan BPR dengan masyarakat mempermudah pelajar dan orang tua untuk mengakses layanan keuangan. Selain itu, pendekatan yang lebih personal dari petugas BPR memudahkan siswa memahami proses perbankan.
“Peran BPR sebagai lembaga keuangan lokal sangat penting. Mereka lebih fleksibel dalam menjangkau komunitas pendidikan di pelosok,” tambah Agus.
Inklusi Keuangan di Semua Jenjang Pendidikan
Data OJK menunjukkan bahwa tabungan simpanan pelajar Ciayumajakuning telah mencakup semua jenjang pendidikan. Mulai dari PAUD/TK, SD, SMP/MTS hingga SMA/SMK/MA, seluruhnya aktif dalam program ini. Kegiatan simbolis pembukaan rekening juga dilakukan oleh OJK di beberapa sekolah dasar di Majalengka.
Pendekatan ini bertujuan membentuk pola pikir anak sejak usia dini bahwa menabung adalah kegiatan positif. Anak-anak yang terbiasa menabung cenderung lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan pribadi saat dewasa nanti.
Tabungan Simpanan Pelajar Ciayumajakuning Perkuat Perlindungan Konsumen
Selain mendorong tabungan, OJK juga gencar mengedukasi masyarakat tentang perlindungan konsumen sektor jasa keuangan. Pelajar diperkenalkan pada saluran resmi pengaduan dan konsultasi seperti Kontak OJK 157 dan aplikasi Portal Perlindungan Konsumen.
Hingga 16 Juli 2025, OJK Cirebon telah menangani 1.009 laporan pengaduan dan konsultasi, di mana 47 berasal dari Majalengka, termasuk dua kasus yang melibatkan pelajar atau mahasiswa.
“Kami ingin setiap orang tahu cara melindungi dirinya dari penipuan keuangan. Pelajar pun perlu tahu bahwa ada saluran yang bisa membantu mereka,” jelas Agus.
Efek Jangka Panjang Tabungan Simpanan Pelajar Ciayumajakuning
OJK meyakini bahwa kebiasaan menabung sejak dini akan berdampak positif dalam jangka panjang. Pelajar yang memiliki rekening tabungan cenderung lebih disiplin, bertanggung jawab, dan cermat dalam menggunakan uang.
Program tabungan simpanan pelajar Ciayumajakuning tidak hanya meningkatkan angka partisipasi finansial pelajar, tetapi juga mendorong transformasi sosial di masyarakat. Orang tua yang melihat anaknya menabung juga mulai tertarik membuka rekening dan belajar mengatur keuangan keluarga.
Masyarakat Antusias Dukung Tabungan Simpanan Pelajar Ciayumajakuning
Banyak wali murid mengaku senang anaknya terlibat dalam program ini. Mereka melihat perubahan perilaku anak dalam hal pengelolaan uang jajan. Beberapa sekolah bahkan menjadikan SimPel sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran tematik.
Seiring waktu, tabungan SimPel mulai menjadi bagian dari budaya sekolah. Tidak sedikit guru yang menjadikan kegiatan menabung sebagai bentuk penguatan pendidikan karakter siswa.
“Anak-anak jadi terbiasa menyisihkan uang, bukan menghabiskan. Ini bagus untuk masa depan mereka,” ujar salah satu guru SD di Cirebon.
Kesimpulan
Program tabungan simpanan pelajar Ciayumajakuning bukan sekadar strategi inklusi keuangan, tetapi juga bagian dari investasi sumber daya manusia. Dengan pembiasaan menabung sejak dini, pelajar akan tumbuh sebagai individu yang sadar finansial, mampu merencanakan masa depan, dan menjadi bagian dari masyarakat yang mandiri secara ekonomi. Kolaborasi antara OJK, sekolah, BPR, dan orang tua menjadi kunci kesuksesan program ini. Ke depan, tabungan pelajar diyakini akan terus berkembang, menciptakan generasi cerdas finansial untuk Indonesia yang lebih gemilang.
BACA JUGA : Insentif Daerah Penghasil Air, Harapan Baru Kuningan


















