CirebonShare.com – Kuningan, 9 November 2025 – Truk Terguling di Jalan Cirebon-Kuningan menghambat arus kendaraan di jalur utama penghubung antara Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan. Sebuah truk bermuatan 25 ton bata ringan terguling di kawasan Kecamatan Kramatmulya, tepatnya di ruas Jalan Raya Cirebon–Kuningan, pada 8 November pukul 12.30 WIB.
Truk bernomor polisi Z 8618 WB itu melaju dari arah Cirebon menuju Rajadesa, Ciamis. Jaja Suwarsa, pengemudi truk, membawa muatan bata ringan dari pabrik di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Ia menempuh perjalanan dengan tenang sejak pagi dan menargetkan tiba di Rajadesa sebelum sore. Namun, jalur tanjakan Kramatmulya yang licin akibat gerimis mengubah perjalanan itu menjadi musibah.
Kronologi Truk Terguling di Jalan Cirebon-Kuningan
Saat melintasi tanjakan, Jaja berusaha memindahkan gigi dari posisi satu ke dua agar tenaga mesin tetap stabil. Namun, sinkronisasi gigi terganggu karena kecepatan truk menurun drastis. Mesin kehilangan tenaga, lalu truk berhenti di tengah tanjakan.
Gerimis terus turun dan membuat jalan licin. Berat muatan mendorong truk mundur perlahan. Jaja menginjak pedal rem sekuat tenaga, tetapi ban belakang tergelincir. Dalam situasi kritis itu, ia mengarahkan kemudi ke kiri untuk menghindari kendaraan dari arah berlawanan. Namun, berat muatan membuat truk tidak terkendali.
Bodi belakang truk menabrak tiang penerangan jalan umum (PJU) dan tembok rumah warga. Benturan keras mengguncang jalanan dan membuat truk terguling melintang. Bata ringan tumpah dari bak dan berserakan di seluruh jalur utama.
Evakuasi Cepat dari Warga dan Pengendara
Suara benturan membuat warga sekitar berlarian menuju lokasi. Beberapa pengendara yang melintas ikut membantu. Mereka memecahkan kaca depan untuk menolong sopir dan kernet.
Ili Sadiki, kernet truk, keluar lebih dulu dan langsung mengecek kondisi sopir. Ia memastikan bahwa Jaja masih sadar meski tubuhnya terhimpit bagian kemudi. “Tadi hujan rintik, tanjakan licin, gigi dua susah masuk. Truk mundur pelan, lalu menabrak tiang. Setelah itu langsung terguling,” ucap Ili di lokasi.
Ili bersama warga menarik Jaja keluar dari kabin. Mereka membawanya ke Puskesmas Kramatmulya untuk mendapatkan perawatan. Petugas medis memeriksa luka di bahu dan kakinya. Menurut keterangan pihak puskesmas, kondisi sopir stabil dan bisa pulang setelah perawatan ringan.
Kemacetan Panjang di Jalur Cirebon–Kuningan
Posisi truk yang melintang menutup hampir seluruh badan jalan. Puluhan kendaraan dari arah Kuningan dan Cirebon tidak bisa melintas. Kemacetan mengular hingga lebih dari satu kilometer. Beberapa pengendara roda dua memanfaatkan sisi bahu jalan yang sempit untuk lewat, tetapi lalu lintas tetap padat.
Warga berinisiatif mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi tabrakan tambahan. Mereka menuntun mobil dan motor untuk bergantian melintas dari celah yang tersisa. Situasi berlangsung hingga petugas kepolisian tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB.
Polisi dan Dishub Lakukan Pengaturan Arus
Petugas dari Polsek Kramatmulya dan Unit Gakkum Satlantas Polres Kuningan segera mengatur lalu lintas. Kapolsek Kramatmulya Iptu Adin memimpin langsung penanganan di lapangan. Ia menjelaskan bahwa pihaknya memberlakukan sistem buka-tutup jalur untuk mencegah penumpukan kendaraan.
“Kami menerapkan sistem buka tutup agar kendaraan tetap bisa lewat bergantian. Truk saat ini masih dalam proses evakuasi,” ujar Iptu Adin di lokasi.
Selain mengatur arus, polisi juga memasang rambu peringatan dan meminta bantuan alat berat untuk menggeser truk yang terguling. Proses evakuasi berlangsung selama hampir dua jam karena muatan bata ringan menyebar luas di permukaan jalan.
Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kuningan turut hadir untuk mengamankan tiang PJU yang roboh. Mereka memeriksa kabel listrik dan memastikan tidak ada aliran aktif yang membahayakan warga. Tim dari PLN Kuningan juga datang untuk memastikan keamanan jaringan listrik di sekitar lokasi.
Evakuasi Truk Berlangsung Dramatis
Petugas mendatangkan satu unit crane dari bengkel besar di Kuningan untuk mengangkat truk. Proses pengangkatan membutuhkan waktu karena medan sempit dan banyak warga berkerumun. Polisi mengimbau masyarakat menjauh agar proses berjalan lancar.
Sekitar pukul 15.20 WIB, truk berhasil ditegakkan kembali. Petugas kemudian menyingkirkan bata ringan yang masih berserakan di jalan. Sebagian material diangkut ke bahu jalan, sementara sisanya dimasukkan ke dalam truk pengganti. Jalur lalu lintas akhirnya normal kembali sekitar pukul 16.00 WIB.
Iptu Adin memastikan bahwa seluruh penanganan berjalan tanpa hambatan berarti. “Kami sudah normalisasi jalur dan bersihkan material. Lalu lintas kembali lancar,” ujarnya.
Warga Nilai Jalur Kramatmulya Sering Timbulkan Insiden
Beberapa warga sekitar menyebut jalur tanjakan Kramatmulya sering menyebabkan kendaraan berat kesulitan. Kemiringan jalan dan kondisi aspal yang kerap licin saat hujan menambah risiko.
Rohman (48), warga setempat, mengatakan bahwa sudah lebih dari tiga kali truk terguling di lokasi yang sama sejak awal tahun. “Banyak sopir terlambat pindah gigi, jadi truk kehilangan tenaga. Kalau muatan berat dan rem kurang kuat, ya langsung mundur,” ujarnya.
Rohman berharap pemerintah segera memperbaiki kondisi jalan dengan menambah lapisan anti-selip dan rambu peringatan. Ia juga meminta agar pengendara truk memeriksa kondisi rem dan transmisi sebelum melintas di jalur menanjak tersebut.
Sopir Truk Mengaku Lelah Sebelum Kejadian
Usai menjalani perawatan di puskesmas, Jaja Suwarsa menceritakan pengalamannya. Ia berangkat dari Cirebon sejak pagi tanpa sempat beristirahat. Ia mengaku merasa lelah, tetapi tetap memutuskan melanjutkan perjalanan karena mengejar waktu pengiriman.
“Saya udah ngantuk dari sebelum sampai Kuningan. Mau berhenti, tapi takut telat ngirim. Pas nanjak itu, gigi susah masuk, jadi langsung mundur,” ujar Jaja dengan nada menyesal.
Ia berterima kasih kepada warga dan petugas yang cepat menolongnya. Ia juga berencana memeriksa kembali kondisi rem dan sistem transmisi sebelum melanjutkan pekerjaan.
Dishub dan Polisi Imbau Sopir Truk Lebih Waspada
Setelah meninjau lokasi, Dinas Perhubungan Kuningan dan Satlantas Polres Kuningan memberikan imbauan resmi kepada seluruh sopir truk yang melintasi jalur Cirebon–Kuningan. Mereka meminta pengemudi mengecek sistem pengereman, transmisi, serta tekanan angin ban sebelum melintasi tanjakan Kramatmulya.
Kasi Lalu Lintas Dishub Kuningan, Edi Supriadi, menyebut bahwa jalur tersebut membutuhkan kewaspadaan ekstra. “Kami sudah pasang rambu peringatan baru agar sopir menurunkan gigi lebih awal sebelum tanjakan. Jalur ini curam dan berbelok, jadi perlu teknik khusus,” ujarnya.
Edi juga menekankan pentingnya disiplin jam kerja bagi sopir angkutan barang. Menurutnya, kelelahan menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan. “Kalau badan tidak fit, kemampuan refleks menurun. Sopir harus tahu batas kemampuan diri,” tambahnya.
Analisis Jalur oleh Tim Teknis Dishub
Setelah insiden Truk Terguling di Jalan Cirebon-Kuningan, Dishub melakukan survei ulang terhadap kondisi jalan. Tim teknis mengukur kemiringan, memeriksa drainase, dan menilai kondisi permukaan aspal. Hasil awal menunjukkan bahwa lapisan jalan sudah aus di beberapa titik, terutama di bagian tengah tanjakan.
Dishub berencana melapisi ulang jalan dengan material yang lebih kasar agar ban kendaraan mencengkeram lebih kuat. Selain itu, pihaknya akan menambah rambu besar bertuliskan “Turunkan Gigi dan Periksa Rem Anda” sebelum tanjakan dimulai.
Respons Masyarakat dan Pengendara
Banyak pengguna jalan mengapresiasi langkah cepat petugas. Mereka menilai koordinasi antara Polsek, Dishub, dan PLN berjalan efektif.
Rizal (35), pengemudi truk ekspedisi asal Majalengka, menilai jalur itu memerlukan pengawasan lebih ketat. “Kalau muatan berat, tanjakan itu paling rawan. Pemerintah harus tambah marka dan lampu peringatan,” katanya.
Siti (42), warga Kramatmulya yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian, mengaku khawatir setiap kali mendengar suara kendaraan besar menanjak. “Kalau malam suka dengar suara mesin ngeden, terus bunyi rem. Kadang ngeri juga kalau sampai ada truk mundur lagi,” ujarnya.
Polres Kuningan Dorong Edukasi Sopir Angkutan
Kasatlantas Polres Kuningan, AKP Denny Prakoso, menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan sosialisasi keselamatan bagi pengemudi kendaraan berat. Satlantas berencana menggelar program edukasi di beberapa terminal dan perusahaan angkutan.
“Kami ingin para sopir lebih paham teknik menanjak dan menurun di jalur rawan. Kecelakaan bisa berkurang kalau mereka menerapkan aturan dengan benar,” ujar AKP Denny.
Ia juga mengingatkan perusahaan logistik agar tidak memaksa sopir bekerja melebihi jam normal. “Kalau sopir kelelahan, risikonya besar. Pengusaha juga punya tanggung jawab moral,” tegasnya.
Situasi Lalu Lintas Kembali Normal
Setelah proses evakuasi selesai, petugas membersihkan sisa bata ringan dan oli yang menetes dari tangki truk. Dishub menaburkan pasir di permukaan jalan agar tidak licin. Sekitar pukul 16.30 WIB, kendaraan mulai melintas lancar.
Polisi tetap menempatkan petugas di lokasi hingga malam untuk mengantisipasi kerumunan warga dan arus kendaraan berat. Warga sekitar kembali beraktivitas normal, sementara sopir truk mengganti roda yang rusak di bengkel terdekat.
Kesimpulan
Insiden Truk Terguling di Jalan Cirebon-Kuningan menjadi pelajaran penting bagi seluruh sopir angkutan barang. Pengemudi harus memahami medan, memeriksa kendaraan sebelum berangkat, dan menjaga kondisi fisik agar tetap prima di jalan. Jalur Kramatmulya membutuhkan teknik mengemudi yang cermat karena tanjakan curam dan kondisi aspal licin saat hujan.
Koordinasi cepat antara polisi, Dishub, PLN, dan warga membuktikan pentingnya gotong royong dalam menangani keadaan darurat di jalan raya. Pemerintah daerah pun perlu memperkuat infrastruktur dan rambu peringatan di jalur rawan agar kejadian serupa tidak terulang.


















